Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal

Pendahuluan

            Jawa Barat merupakan salah satu tempat yang terkenal dangan keragaman budaya dan objek wisatanya. Turis domestic maupun mancanegara pasti menyepatkan diri untuk berlibur mengunjungi objek wisata di Jawa Barat. Bandung dengan julukan kota kembang menjadi ibukota Jawa barat. Dengan julukan tanah pasundannya Jawa Barat berada pada tempat yang strategis yaitu berbatasan langsung dengan ibukota Indonesia yaitu Jakarta, sehingga Jawa Barat menjadi tempat yang sempurna untuk berlibur keluarga. Selain terkenal dengan objek wisatanya Jawa barat juga kaya akan kesenian dan budayanya,  salah satunya alat music tradisional Jawa Barat yang sudah mendunia dan diakui keberadaannya oleh UNESCO yaitu Angklung dan Calung. Alat music yang terbuat dari bambu ini bisa mengeluarkan nada-nada yang begitu indah dan harmonis.

Angklung merupakan alat music tradisional bernada ganda yang dibunyikan dengan cara digoyagkan sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar sedangkan calung merupakan alat music tradisional yang cara membunyikannya dengan memukul batang dari ruas-ruas bambu yang tersusun menurut tangga nadanya. Nada yang digunakan dalam calung adalah pentanonik (da-mi-na-ti-la) tidak seperti nada pada umumnya (do-re-mi-pa-so-la-si). Dalam pembuatan Angklung dan Calung diperlukan keterampilan dalam memilih bahan utama yaitu bambu, biasanya bambu yang gigunakan untuk pembuatan angklung dan calung adalah bambu hitam atau bahasa daerahnya adalah awi wulung. Selain berfungsi sebagai alat music tradisional, angklung dan calung juga berfungsi sebagai sarana dalam ritual upacara sunda.

Alat Musik Tradisional Jawa Barat

1. Alat Musik Angklung

      A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Angklung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa Barat yang terkenal menghasilkan bunyi yang dinamis dan harmonis. Angklung adalah alat music bernada ganda atau multitonal. Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu. Cara memainkan angklung adalah dengan cara digoyangkan. Dalam satu angklung dapat menghasilkan susunan nada  dua, tiga maupun empat nada dalam setiap ukuran tergantung jenis angklungnya.

Angklung sudah dikenal masyarakat Jawa Barat sejak jaman kerajaan Pasundan. Angklung pada jaman itu digunakan untuk menggugah semangat dalam peperangan dan juga digunakan untuk ritual mengawali penanaman padi karna masyarakat sunda yang agraris meyakini sumber kehidupan berasal dari padi sebagai makanan pokok mereka. Namun pada jaman penjajahan Belanda angklung sempat dilarang dan tidak boleh dibunyikan karna mereka takut angklung dapat menggugah semangat untuk melawan dan memberontak. Oleh karna itu populritas angklung semankin menurun. Pada waktu itu hanya anak-anak yang memainkannya sekedar untuk hiburan dan bermain-main. Lambat laun popularitas angklung kembali muncul seiring perkembangan jaman . Puncaknya, kini angklung telah diakui oleh dunia melalui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

B. Jenis – Jenis Alat Musik Angklung

Angklung Kanekes merupakan angklung asli dari daerah Kanekes. Angklung kanekes ini biasanya dimainkan pada saat penanaman padi berlangsung bertujuan supaya padi yang ditanam itu mendapat berkah dan perlindungan dari Dewi Sri. Selain untuk ritual angklung kanekes juga digunakan untuk hiburan kampung dan pengiring lagu.

Angklung Dogdong Lojor merupakan nama kesenian yang berkembang di masyarakat sekitar Gunung Halimun, Banten Kidul. Dinamakan kesenan dogdog lojor karna terdapat instrument dogdog lojor di dalamnya dan juga terdapat angklung sebagai ritual panen padi.

Tidak berbeda dengan angklung pada umumnya angklung gubrak juga berfungsi sebagai alat music untuk mengiringi proses penanaman padi dan sampai sekarng kegiatan itu masih berlangsung sebagai penghormatan masyarakat kepada dewi padi. Angklung Gubrak terdapat di kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg, Bogor.

Badeng merupakan suatu kesenian yang bertujuan untuk menghibur dan juga bertujuan untuk berdakwah islam. Selain itu kesenian angklung badeng juga memperlihatkan kesaktian tenaga dalam seperti menggorok leher dengan golok dan lain sebagainya. Kesenian ini berkembang di daerah Sanding, Kecamatan Malangbong ,Garut.

Seni pertunjukan angklung buncis ini biasanya diikuti oleh penyanyi wanita atau sinden. pada mulanya sama angklung buncis juga di pergunakan untung mengiringi ritual pesta panen padi. Tetapi lambat laun masyarakat mulai berkembang dan mulai tidak percaya lagi dengan hal-hal kuno seperti itu. Angklung Buncis ini berkembang didaerah Baros , Anjasari , Bandung.

Angklun Padaeng merupakan angklung yang dirancang untuk dapat memainkan dan mengiringi lagu-lagu internasiaonal , Angklung Padaeng dibuat oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938.  Nada yang dipergunakan adalah diatonic.

Angklung Sarinade merupakan bagian dari angklung padaeng tetapi angklung ini hanya memiliki nada dasar saja.

Sekitar tahun 2008  Kang Yayan Udjo menciptakan suatu inovasi baru terhadap angklung menambah beberapa kerangka dan karet sehingga angklung ini tidak perlu lagi digoyangkan melaikan hanya di tepak atau ditoel saja angklung sudah bisa bergetar dan mengeluarkan dengan nyaring.

Ensemble angklung merupakan gabungan antara angklung dengan alat music lainnya yang membentuk ensamble yang seriama dan harmini.

C. Istilah-Istilah Dalam Memainkan Angklung

Tengkep : menahan salah satu tabung atau beberapa tabung agar tidak ikut bergetar sehingga nada yang keluar dari angklung merupakan nada murni atau satu nada.

Kurulung : menggerakan tabung angklung dimana tangan kanan memegang dasar tabung dan menggerakannya ke kiri dan ke kanan berkali-kali.

Centok : suatu teknik menarik tabung dasar dengan jari secara cepat ke telapak tangan kanan.

D. Proses Pembuatan Alat Musik Angklung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Dalam proses pembuatan angklung diperlukan beberapa alat-alat dan bahan. Bahan pokok dalam pembuatan angklung adalah bambu. Bambu yang di pergunakan adalah bambu hitam (awi wulung) karena bambu hitam  sangat ringan dan ketebalan kulitnya tidak begitu tebal. Dalam pembuatan angklung tidak begitu rumit di awali dengan pemotongan bambu hitam dengan jarak sekitar 2 jengkal orang dewasa. Usahakan bambu di simpan dengan posisi berdiri tidak terlentang supaya bambu bisa cepat mengering. Karena kelembaban dapat mempengaruhi kualitas dan suara angklung nantinya. Setelah kering bambu asapi dengan api, karena kekeringan bambu akan menghasilkan bunyi yang nyaring. Setelah itu potong sesuai dengan nada yang diinginkan apabila menginginkan suara tinggi maka potong pendek bambunya dan sebaliknya apabila menginginkan suara rendah maka potong bambunya dengan panjang. Samakan suara bambu dengan angklung yang sudah jadi supaya bisa di hasilkan tangga nada yang selaras. Setelah kita mendapatkan nada yang kita inginkan  susunlah potongan bambu tersebut dengan simetris dan angklung pun siap untuk di mainkan.

E.Pementasan Alat Musik Angklung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Pementasan alat musik angklung biasanya dilakukan pada saat acara-acara tertentu dalam masyarakat Jawa Barat. Milasnya dalam pentas seni yang diadakan oleh fakultas seni UPI Bandung, dalam rangka meningkatkan popularitas angklung yang sudah hampir merosot, mahasiswa  UPI senantiasa menunjukan keterampilannya dalam memainkan alat music angklung. Masyarakat Jawa Barat pun sangat antusias menyaksikan pertunjukan pentas seni ini. Selain pentas seni alat music angklung juga digunakan dalam mengiringi suatu pertunjukan degung. Biasanya degung dimainkan dalam acara resepsi pernikahan adat sunda, serta dimainkan dalam acara gusaran dan khitanan adat sunda.

2. Alat Musik Calung

A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Calung

Calung merupakan alat music tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu hitam atau bahasa daerahnya awi wulung. Awi wulung merupakan salah satu jenis bambu yang banyak tumbuh di tanah pasundan khususnya daerah Jawa Barat. Dengan berciri khas berwarna gelap, bambu ini menjadi bahan utama dalam pembuatan calung. Selain bamabu hitam bambu putih juga sering digunakan dalam pembuatan kerajinan lainnya.Pada awalnya calung merupakan prototype dari angklung, masyarakat Jawa Barat ingin menciptakan suatu alat music tradisional yang dapat menghasilkan tangga nada yang harmonis. Berbeda dengan angklung, satu calung bisa menghasilkan lebih dari 5 nada. Alat music ini dimainkan dengan cara menabuh dan memukul batang dari ruas-ruas yang tersusun secara berurutan sesuai dengan tangga nada pentatonic yaitu da-mi-na-ti. Calung berkembang pesat ditanah pasundan karena ke khasan suaranyanya, membuat masyarakat Jawa Barat merasa terbawa hanyut dalam alunan music calung. Alunan music angklung serasi dengan suasana daerah Jawa barat yang terkenal alami dan asri serta masih kental dengan adat istiadatnya.

B. Jenis-Jenis Alat Musik Calung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Dari namanya calung jinjing berarti calung ini bisa dibawa kemana-mana oleh pemain calungnya tanpa harus diletakan di tempat khusus. Calung jinjing ini  berbentuk suatu deretan tabung bambu dari yang terkecil sampai terbesar sesuai dengan tangga nadanya dan disatukan oleh sebilah bambu kecil yang disebut dengan panir.

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Calung Rantay murupakan salah satu bentuk lainnya dari calung. Calung ini dibunyikan dengan cara dipukul oleh kedua tangan menggunakan batang pemukul. Batang- batang bambu dalam calung rantay biasanya berukuran besar dibandingkan dengan calung jinjing. Bambu disusun secara melintang sesuai dengan tangga nadanya. Dari tiap ruas-ruas bambu di satukan dengan seutas tali.

C. Istilah- Istilah Dalam Memainkan Calung

  • Solorok
  • Dikelenter
  • Dimelodi
  • Dikemprang
  • Diraeh
  • Salancar
  • Dirangkep
  • Dikotrek                                                                                                                                                                                                                                                                                                              D. Proses Pembuatan Alat Musik Calung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Dalam proses pembuatan calung hampir sama dengan proses pembuatan angklung pada umumnya yaitu dari memulai memilah-milah bambu samapi proses pengeringan dan pengasapan menggunakan api. Hanya saja dalam proses terakhirnya yaitu penyusunan batang bambu disusun dan disatukan menggunakan sebatang bambu yang disebut panir. Ujung batang dilubangi untuk memasukan panir tersebut dan diberi sedikit spasi yang berguna untuk memudahkan memegang alat music calung tersebut. Setelah tersusun secara simetris setiap ujung panir ditunutup agar batang bambu tidak terlepas dari panir. Setelah itu calung pun siap untuk dimainkan.

E. Pementasan Alat Musik Calung

Meskipun hampir sama alat musik calung dan angklung berbeda dalam hal
Alat music calung biasanya dipentaskan dalam acara-acara hiburanpedesaan.  Pementasan calung ini dibarengi dengan kesenian lainnya seperti, pentas jaipongan, kesenian degung, kesenian ronggeng dan kesenian dangdut. Di daerah selatan Jawa Barat tepatnya di Pangandaran terdapat grup calung yang bernama Caplin Grup. Mereka menyuguhkan pementasan calung disertai dengan humoran humoran yang jenaka yang membuat para penontonnya tertawa terpingkal-pingkal dan dalam setiap penampilannya juga terkandung nilai-nilai sosial yang dapat kita pelajari. Pementasan calung ini  biasanya diundang dalam acara perkawinan dan gusaran.

PENUTUP

     A. Kesimpulan

Indonesia merupakan Negara dengan banyak suku bangsa yang tersebar diseluruh Nusantara. Indonesia memiliki 33 provinsi yang ,kesenian dan budaya tiap-tiap daerah menunjukan identitas daerahnya masing-masing. Seperti Jawa Barat yang memiliki alat music tradisional yaitu angklung dan calung. Angklung dan calung terbuat dari bambu hitam yang disusun sesuai dengan tangga nada.  Angklung Sekarang angklung telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pengakuan ini sangatlah penting dikarnakan banyak budaya Indonesia yang dakui oleh Negara lain.

      B. Saran

Kesenian dan budaya Indonesia sangatlah beragam. Untuk itu kita sebagai generasi baru  dituntut untuk menjaga dan melestarikan budaya yang diwariskan oleh leluhur kita. Salah satunya adalah angklung dan calung yang popularitas semakin menurun. Dihimbau kepada pemerintah untuk menjaga dan melindungi budaya yang ada di Indonesia karena banyak budaya dan kesenian Indonesia yang telah di akui oleh Negara lain ini membuktikan bawha pemerintah telah lalai dalam melindungi kebudayannya.

Daftar Pustaka