Menstruasi atau haid pada Anak Perempuan terjadi setiap

January 11, 2022

Menstruasi adalah pendarahan uterus secara periodik dan siklus yang normal terjadi pada perempuan setelah puber. Pendarahan ini terjadi akibat peluruhan dinding rahim yang telah menebal namun tidak dibuahi.

Umumnya, siklus menstruasi terjadi setiap 28 hari, namun setiap perempuan bisa berbeda-beda antara 21 - 35 hari. Gejala dan jadwal menstruasi yang dialami setiap perempuan bisa berbeda-beda. Hal inilah yang terkadang bisa membuat kita bingung saat mengalami hal-hal tertentu seputar menstruasi.

Pada kali ini, RS Prima akan membahas tuntas beberapa persoalan yang kerap ditemui para perempuan mengenai menstruasi, baik itu seputar jadwal, gejala, hingga perubahan siklus. Yuk simak!

Jadwal Menstruasi Terlambat

Menstruasi atau haid pada Anak Perempuan terjadi setiap

Ilustrasi terlambat menstruasi/foto: freepik.com

Umumnya, siklus menstruasi terjadi setiap 21-35 hari. Jika mengalami keterlambatan menstruasi, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, seperti;

  • Stres
  • Mengalami penurunan atau kenaikan berat badan
  • Sedang hamil
  • Mengonsumsi pil KB
  • Gangguan hormon
  • Mengidap penyakit serius

Keterlambatan menstruasi ini sebenarnya masih bisa ditoleransi jika tidak disertai keluhan dan masih dalam batas waktu yang wajar. Namun, apabila keterlambatan telah lebih dari 90 hari, maka segera periksakan diri ke dokter, ya. 

Menstruasi 2x Sebulan

Menstruasi atau haid pada Anak Perempuan terjadi setiap

Ilustrasi menstruasi dua kali sebulan/foto: freepik.com

Ketika mengalami menstruasi kedua dalam satu bulan, kebanyakan perempuan akan kaget dan bertanya-tanya akan kondisi kesehatannya. Sebenarnya, menstruasi dua kali dalam sebulan normal terjadi apabila siklus menstruasi yang dimiliki pendek, yaitu di bawah 28 hari. 

Kondisi ini juga normal apabila terjadi sesekali dalam setahun dan tidak disertai oleh keluhan lainnya. Sahabat perlu memeriksakan diri ke dokter apabila sering mengalami kondisi ini atau jika disertai keluhan, seperti: 

  • Nyeri perut bawah yang berkelanjutan
  • Darah keluar sangat banyak
  • Menstruasi lebih dari 7 hari
  • Siklus menjadi tidak teratur
  • Sakit ketika berhubungan seksual

Flek Kecokelatan

Menstruasi atau haid pada Anak Perempuan terjadi setiap

Ilustrasi flek kecokelatan/foto: pexels.com

Kemunculan flek kecokelatan memang terkadang membuat kita bingung, apakah ini normal atau merupakan tanda suatu penyakit. Nah, sebenarnya flek yang muncul dalam periode menstruasi umum dan normal terjadi. 

Flek bisa muncul di awal ataupun akhir periode menstruasi. Selain sisa peluruhan darah di rahim, beberapa penyebab dari flek adalah stres, konsumsi pil KB, hingga perimenopause. 

Konsultasi ke dokter diperlukan apabila flek muncul di luar siklus menstruasi atau disertai keluhan lain, seperti: 

  • Disertai cairan berwarna kuning atau kehijauan
  • Flek keluar dengan jumlah banyak dalam waktu lama (lebih dari 7 hari) dan tak kunjung hilang
  • Mengalami kemerahan dan bengkak di sekitar vulva
  • Mengalami kram perut yang parah atau nyeri panggul
  • Sakit saat berhubungan seksual
  • Sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Demam

Nah, itu dia tiga masalah yang kerap ditanyakan seputar menstruasi. Hal penting lain yang mesti Sahabat terapkan adalah mengenali kondisi diri dengan rutin menandai jadwal menstruasi serta mencatat gejala menstruasi yang umumnya kita alami.

Dengan mengenali diri, Sahabat bisa tahu apabila terjadi perubahan dan bisa segera berkonsultasi pada dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Informasi jadwal dokternya bisa Sahabat cek di sini, ya!

Tetap Aman Bersama Prima!

Menstruasi atau haid pada Anak Perempuan terjadi setiap
Ilustrasi menstruasi. ©Shutterstock.com/Ivancovlad

JATIM | 23 Desember 2021 15:40 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari rahim seorang perempuan melalui vagina. Menstruasi adalah tanda bahwa seorang anak perempuan semakin dekat dengan akhir masa puber. Kebanyakan anak perempuan akan mulai mendapatkan menstruasi pertama ketika berusia sekitar 12 tahun.

Tetapi, menstruasi bisa saja terjadi antara rentang usia 10 hingga 15 tahun dan hal ini adalah normal. Karena, tubuh setiap anak perempuan memiliki jadwalnya masing-masing. Tidak ada patokan usia yang tepat dan wajib bagi seorang anak untuk mendapatkan menstruasi pertamanya.

Beberapa anak bisa mengalami menstruasi pertama tanpa ada tanda atau ciri-ciri khusus. Namun, ada juga ciri-ciri menstruasi pada anak yang cukup menonjol dan bisa diperhatikan. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai ciri-ciri menstruasi pada anak yang perlu diketahui, dilansir dari laman kidshealth.org dan healthline.com.

2 dari 3 halaman

Sebelum mengetahui ciri-ciri menstruasi pada anak, kenali juga lebih dalam apa itu menstruasi dan penyebabnya.

Menstruasi terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh. Fase ini menandakan bahwa tubuh telah siap untuk bereproduksi. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi. Ovarium melepaskan hormon wanita estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan lapisan rahim (atau rahim) menumpuk atau menebal.

Lapisan rahim menebal untuk dapat mendukung sel telur yang telah dibuahi dan berkembang menjadi kehamilan. Namun, jika tidak ada sel telur yang dibuahi, tubuh akan memecah lapisan tersebut dan mendorongnya keluar dari rahim. Hal inilah yang menyebabkan menstruasi pada anak.

Biasanya, diperlukan waktu sekitar satu bulan agar lapisan tersebut terbentuk, untuk kemudian rusak. Itulah sebabnya kebanyakan anak perempuan dan wanita dewasa pada umumnya mengalami menstruasi sebulan sekali. Menstruasi dapat terjadi secara tidak teratur pada awalnya dan hal ini adalah normal.

Sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertamanya, menstruasi seorang anak gadis baru akan datang sebulan sekali secara rutin hingga usianya mencapai masa menopause kelak.

3 dari 3 halaman

Sebagai orang tua yang memiliki anak perempuan remaja, Anda pasti ingin tahu apa saja tanda atau ciri-ciri anak Anda akan mulai mendapatkan menstruasi pertama. Ciri-ciri menstruasi pada anak perempuan, masa puber membawa cukup banyak perubahan fisik yang cukup menonjol.

Selain umur, hal ini bisa menjadi patokan bagi para orang tua untuk mengamati tumbuh kembang reproduksi anak gadisnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri menstruasi pada anak yang bisa Anda perhatikan;

  • jerawat
  • perut kembung
  • keluhan rasa sakit di payudara
  • sakit punggung
  • sembelit
  • diare
  • merasa lebih lelah dari biasanya
  • merasa ekstra emosional atau mudah tersinggung
  • mengidam makanan, terutama yang manis-manis
  • keputihan bening atau putih

Masa mentruasi biasanya berlangsung selama 5 hari atau lebih, dan hal ini sekali lagi tergantung pada masing-masing individu karena tubuh orang merespon segala sesuatu secara berbeda. Anak yang baru mulai menstruasi juga akan mengalami PMS.

PMS (sindrom pramenstruasi) adalah gejala emosional dan fisik yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Gejala-gejala ini dapat mencakup kemurungan, kesedihan, kecemasan, kembung, dan jerawat. Gejalanya akan hilang setelah beberapa hari pertama menstruasi.

(mdk/edl)

Menstruasi ditandai dengan meluruhnya lapisan dinding rahim sehingga terjadilah perdarahan yang keluar dari vagina. Namun sampai hal ini terjadi, ada proses yang harus Anda lewati terlebih dulu.

Pada awalnya, indung telur (ovarium) akan melepaskan sel telur untuk kemudian menempel di dinding rahim — menunggu untuk dibuahi oleh sperma.

Sembari menunggu kedatangan sperma, jaringan dinding rahim akan terus menebal guna mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Bila ada sel sperma yang masuk, sel telur bisa dibuahi untuk kemudian berkembang menjadi bakal janin.

Sebaliknya bila sel telur tidak kunjung dibuahi, lambat laun jaringan dinding rahim tersebut akan mulai rontok dan luruh, yang dikeluarkan lewat vagina. Proses ini akan kembali terulang lagi dari awal setelah menstruasi Anda selesai.

Proses terjadinya menstruasi dari awal sampai akhir ini disebut dengan siklus menstruasi. Tidak semua wanita memiliki siklus haid yang sama: ada yang normal dan teratur, ada juga yang kebalikannya. Agar Anda memahami seperti apa siklus menstruasi yang normal, simak ulasannya berikut ini.

Siklus menstruasi normal itu seperti apa?

Pada umumnya, siklus menstruasi normal rata-rata terjadi setiap 28 hari. Ada pula yang memiliki siklus haid sekitar 25 sampai 35 hari. Ini masih terhitung normal.

Anda dianggap memiliki haid yang teratur jika menstruasi datang setiap 23 hari atau setiap 35 hari, atau di mana saja di antara rentang waktu ini. Menstruasi yang normal berlangsung antara tiga sampai tujuh hari.

Waktu ovulasi (saat indung telur melepaskan sel telurnya) pada siklus haid yang normal akan selalu datang di hari ke-14, tepat di pertengahan siklus.

Masa ovulasi juga sering disebut sebagai masa subur, ketika sel telur siap untuk dibuahi oleh sperma. Jika tidak, hari pertama menstruasi akan tiba dalam empat belas hari kemudian.

Misalnya begini: Hari pertama menstruasi Anda tepat jatuh setiap tanggal 5, yang berarti menstruasi Anda selesai di sekitar tanggal 12. Dengan demikian, masa ovulasi Anda yang sebelumnya jatuh sekitar tanggal 20-21 di bulan lalu.

Sementara masa ovulasi Anda selanjutnya akan datang dalam empat belas hari setelah hari terakhir menstruasi Anda (tanggal 12), yaitu di tanggal 26-27 masih di bulan yang sama.