Mengidentifikasi dalil naqli tentang nabi dan rasul sebagai utusan Allah swt

Ilustrasi dalil iman kepada rasul. Foto: Unsplash.

Iman kepada rasul merupakan rukun iman keempat. Beriman kepada rasul artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah orang-orang pilihan Allah yang diutus untuk menyampaikan segala risalah-Nya kepada umat manusia.

Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia memerintahkan manusia agar selalu beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, Allah mengutus para rasul untuk memberi tuntunan dan bimbingan kepada umat manusia agar bisa beribadah dengan benar demi mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Mengutip buku Aqidah Akhlaq untuk Kelas IV oleh Ahmad Kusaeri, Allah akan memberikan balasan neraka kepada hamba yang enggan mengimani rasul-Nya. Ini tertuang dalam surat Al-Fath ayat 13 yang berbunyi:

وَمَنۡ لَّمۡ يُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ فَاِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلۡكٰفِرِيۡنَ سَعِيۡرًا

Artinya: "Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala."

Banyak sekali dalil tentang iman kepada rasul yang tercantum dalam Alquran dan hadist. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraian berikut!

Ilustrasi dalil iman kepada rasul. Foto: Freepik.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII oleh Inoffast Publishing Indonesia, salah satu dalil iman kepada rasul tercantum dalam surat An-Nisa ayat 136 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

Selain ayat di atas, perintah iman kepada rasul juga disebutkan dalam surat An-Nahl ayat 36. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Artinya: Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Perintah iman kepada rasul juga disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Majah. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/MTs Kelas VIII Oleh Tim Ganesha Operation, dijelaskan bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad.

“Wahai Muhammad apakah iman itu?" Beliau bersabda, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, serta hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik maupun buruk.” (HR. Ibnu Majah)

Mata Pelajaran #Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah, bahkan sempat diisukan akan diujikan pada Ujian Nasional lho. Salah satu materi dalam mata pelajaran tersebut adalah memahami iman kepada rasul allah.

Jika temen-temen sudah membaca mengenai pembahasan tersebut mungkin sekarang tinggal mencari referensi lain mengenai dalil iman kepada rasul allah.

Di dalam Al-Quran banyak sekali yang bisa kalian temukan, namun dalam artikel ini akan kami sediakan dengan mudah supaya tidak memakan banyak waktu kalau sedang terburu-buru.

Sebelumnya nih, kan dalil ada 2 tuh. Dalil Naqli dan Dalil Aqli, pengertian dalil naqli adalah dalil yang berasal dari Al-Quran dan hadits. Sedangkan dalil aqli merupakan dalil yang disandarkan dari pemikiran manusia namun tetap berdasar dari Al-Quran dan Hadits karena kalau sampai salah kan fatal.

Lihat juga : Iman Kepada Kitab Allah

Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah

Berikut beberapa dalil naqli iman kepada rasul allah beserta ayat dan terjemahannya :

#1. QS. Al Baqarah ayat 285

Artinya :

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. [Mereka mengatakan]: “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun [dengan yang lain] dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. [Mereka berdoa]: “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

#2. QS. An Nisa’ ayat 136


Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

#3. Q.S. Al-Mukmin ayat 78


Artinya :

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan [semua perkara] dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”

#4. Q.S An Nahl ayat 36

Artinya :

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat [untuk menyerukan]: “Sembahlah Allah [saja], dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan [rasul-rasul].”

#5. Q.S Maryam ayat 58


Artinya :

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”

#6. Q.S Al Hajj ayat 75


Artinya :

“Allah memilih utusan-utusan-[Nya] dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dalil Aqli Iman Kepada Rasul Allah

#1. Rubbiyyah Allah Ta’ala dan rahmat_Nya memastikan pengangkatan rasul dariNya untuk semua umar manusia agar memperkenalkan [Rab] kepada mereka dan membimbingnya menuju jalan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

#2. Allah Ta’ala menciptakan manusia supaya beribadah kepadaNya, firmanNya, artinya,

“Dan Aku tidak sekali-kali menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu.” [Adz-Dzariyat: 56].

Maka hal ini menuntut adanya pemilihan manusia sebagai rasul agar mengajarkan kepada manusia bagaimana seharusnya beribadah kepada Allah Ta’ala. Sebab yang demikian itulah tugas dan tujuan penciptaan manusia.

#3. Berita dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri tentang kenabiannya, yang dengannya kenabian diakhiri, kewajiban taat dan patuh kepadanya dan keumuman risalah kerasulannya [untuk seluruh manusia].

Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Sesungguhnya aku adalah seorang hamba Allah dan penutup para nabi; dan sesungguhnya Nabi Adam masih berwujud tanah”.

[HR. Bukhari, Ahmad dan Ibnu Hibban] dan hadits-hadits yang lainnya.

#4. Adanya kesaksian dalam kitab Taurat dan Injil mengenai kerasulan dan kenabian Rasulullah SAW dan berita dari Nabis Musa dan Isa AS dalam firman Allah Dan [ingatlah] ketika Isa putera

Maryam berkata:

“Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan [datangnya] seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad [Muhammad]. Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata. [QS. Ash-Shaff:6].

Referensi :

//www.alsofwah.or.id/cetakannur.php?id=525

Semoga dengan mengetahui beberapa dalil naqli iman kepada rasul allah beserta dalil aqlinya bisa menambah keimanan kita. Selain itu artikel ini semoga bisa membantu temen-temen yang sedang belajar maupun membuat makalah iman kepada rasul allah.

وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوۡحِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ‌ فَاسْأَلُوا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Wa maaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhiii ilaihim fas'aluu ahlaz zikri in kuntum laa ta'lamuun

Dan Kami tidak mengutus [rasul-rasul] sebelum engkau [Muhammad], melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.

Dan Kami, wahai Muhammad, tidak mengutus para rasul sebelum engkau, melainkan beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang Kami beri wahyu kepada mereka. Kami tidak mengutus para malaikat untuk menjadi rasul bagi manusia. Maka tanyakanlah, wahai kaum kafir Mekah, kepada orang yang berilmu tentang kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur’an, jika kamu tidak mengetahui persoalan ini.

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Allah sejak dahulu tidak pernah mengutus rasul kecuali selalu dari kalangan manusia biasa yang diberi-Nya wahyu. Kalau mereka benar-benar tidak mengetahui bahwa para rasul yang diutus Allah adalah manusia bukan malaikat, mereka bisa bertanya kepada orang-orang yang mengetahui baik dari kalangan kaum Yahudi maupun Nasrani, sebab mereka itu mengetahui masalah tersebut, dan tidak pernah mengingkarinya. Dalam ayat yang lain Allah menyuruh Nabi Muhammad mengatakan kepada kaum musyrikin bahwa dia adalah manusia. Allah berfirman: Katakanlah [Muhammad], "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya." [al-Kahf/18:110]

Jadi Nabi Muhammad bukanlah pengecualian dari para rasul se-belumnya.

  • وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

    7. Dan Kami tidak mengutus [rasul-rasul] sebelum engkau [Muhammad], melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.

Video yang berhubungan