Show
Alasan mengapa kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan adalah karena manusia tidak mengetahui sisa waktu yang dimilikinya di dunia sebab ajal bisa datang kapan saja, demikian halnya dengan kiamat, bisa juga terjadi kapan saja. Mengapa umat islam harus Fastabiqul Khairat?Secara singkat, alasan mengapa umat islam harus berkompetisi dalam kebaikan yaitu guna menjadikan umat Islam senantiasa berubah ke arah yang lebih baik sehingga mampu melewati kehidupan di dunia dengan mudah dan mendapat kehidupan akhirat yang jauh lebih baik. Mengapa islam digunakan istilah berlomba-lomba dalam kebaikan?Berkompetisi dalam kebaikan ini utamanya berlomba-lomba dengan diri sendiri, maksudnya adalah berlomba-lomba dengan waktu hidup yang diberikan oleh Allah SWT di dunia di mana waktu tersebut dimaksimalkan untuk beribadah dan beramal shaleh sebagai bekal di akhirat kelak. Apa yang dimaksud dengan Fastabiqul Khairat?Berlomba-lomba dalam kebaikan atau dalam bahasa Arab disebut Fastabiqul khairat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Amalan inilah yang akan memberatkan timbangan kebaikan kelak di akhirat. Apa yang dimaksud dengan Fastabiqul Khairat berikan contohnya?dari segi arti fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan, contohnya seperti seorang siswa yang sedang berlomba-lomba bersama temannya untuk memperbanyak hafalan Al-Qur’an misalnya. Atau seorang siswa yang berlomba-lomba untuk membantu menjawab pertanyaan siswa yang lainnya di brainly. You might be interested: Kapan Liga Serie A Dimulai? Apa yang dimaksud dengan Fastabiqul Khairat dalam QS Al Maidah ayat 48?kebajikan atau kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebajikan atau kebaikan yang sesuai dengan tuntunan agama, sesuai dengan perintah allah. Sebutkan contoh contoh apa saja berlomba-lomba dalam kebaikan?Contoh tindakan berkompetisi dalam kebaikan seorang muslim : Apa yang dimaksud berkompetisi dalam kebaikan dan contohnya?Kompetisi dalam kebaikan merupakan sama halnya dengan saling berlomba – lomba dalam berbuat kebaikan. Berikut beberapa contoh sikap berkompetisi dalam kebaikan : a. Tidak menunda – nunda dalam berbuat kebaikan ( ex : shalat tepat waktu ). Sebutkan contoh keadaan dimana seseorang memiliki semangat Fastabiqul Khairat?Berbagai contoh berlomba-lomba dalam kebaikan di ranah lingkup masyarakat, antara lain : Agama Islam telah menyeru umatnya untuk senantiasa berkompetisi dalam kebaikan atau disebut dengan fastabiqul khairat. Perintah tentang hal tersebut telah tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 148. Allah Swt berfirman: وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” Kebaikan yang dimaksud dalam ayat ini adalah melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap taat dan patuh menjalankan perintah Allah Swt. Umat Muslim diperintahkan menjauhi larangan-Nya yang dapat membawa pada lubang kemaksiatan. Lalu, mengapa kita dianjurkan untuk berkompetisi dalam kebaikan? Ulasan berikut akan membahasnya secara tuntas dalam sudut pandang keagamaan. Keutamaan dan Anjuran Berkompetisi dalam Kebaikan bagi Umat IslamBerkompetisi dalam kebaikan memberikan sebuah pemahaman tentang prinsip keimanan seorang Muslim. Ia akan bersegera, berlomba, dan berusaha menjadi yang terdepan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt. com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: ShutterstockAnjuran berkompetisi dalam kebaikan atau fastabiqul khairat sebenarnya banyak dijelaskan dalam dalil-dalil shahih. Salah satunya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu’min, paginya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.” Disebutkan dalam buku Pasti Bisa: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA Kelas XI, umat yang berkompetisi dalam kebaikan niscaya akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Allah meridhoi setiap langkahnya, memudahkan urusannya, dan memberikan ganjaran pahala kepadanya. Saat berkompetisi dalam kebaikan, seorang Muslim akan berfokus pada amalan-amalan baik yang hendak ia lakukan. Tidak ada waktu baginya untuk bersantai dan bermalas-malasan. Alhasil, waktu yang dimiliki pun bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Orang yang gemar beramal saleh senantiasa mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang diridhoi Allah Swt. Dia selalu dinamis, bergerak dari satu amalan ke amalan lainnya. Dalam surat Al-Insyirah ayat 7 Allah Swt berfirman: فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” Ilustrasi Mengaji di Masjid Foto: Kementerian PariwisataJumhur ulama mengatakan bahwa Fastabiqul khairat membawa banyak keutamaan bagi umat Muslim. Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XII karya H. Aminudddin, contoh sikapnya adalah sebagai berikut:
|