Mengapa tidak boleh mencantumkan referensi terlalu banyak dalam curriculum vitae

Rabu, 04 Mei 2022 - 16:03 WIB

Hindari 5 kesalahan ini agar CV dilirik HRD. Foto/Shutterstock.

JAKARTA - Penulisan curriculum vitae (CV) bagi pencari kerja atau fresh graduate penting untuk dipahami. Pasalnya, CV yang tepat akan mempermudah untuk lolos ke tahap selanjutnya.

Dalam webinar yang digagas Himpunan Mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga ( Unair ), Human Resources Development (HRD) di PT. Exacom Abadi Sentosa Rezza Citraini membeberkan tips menulis CV sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Citra sapaan karibnya, mengenalkan perbedaan antara CV dan resume. Menurutnya, secara garis besar keduanya sama-sama digunakan untuk melamar pekerjaan. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam hal isi.“CV tidak ada batasan, tapi CV yang ideal umumnya hanya dua sampai tiga lembar sudah cukup. Kemudian perbedaan lainnya antara CV dan resume adalah kalau resume hanya satu lembar saja, lalu ada bagian referensi yang mencantumkan kontak-kontak tertentu seperti dosen pembimbing atau atasan jika sempat magang selama menjadi mahasiswa,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Unair, Rabu (4/5/2022).

Baca: Calon Mahasiswa, Ini Jurusan yang Jadi Langganan Saat Tes CPNS

5 KesalahanCitra menyebut lima kesalahan saat membuat CV. Pertama, typo. Hindari penulisan CV dengan kesalahan penulisan. Hal ini lantaran ketelitian sangat diperhitungkan dan dinilai bagi HR. Menurut Citra seorang HR sangat menilai ketelitian dari CV yang masuk seleksi. “Ketikan sangat dinilai,” tuturnya.Kedua, membuat CV dengan format terlalu kreatif dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bagi Citra, CV kreatif tidak salah dibuat dan dipakai untuk melamar pekerjaan. Namun, harus juga mengetahui mengenai perusahaan atau tempat CV akan dikirimkan lantaran sangat berpengaruh.

Ketiga, menulis sesuatu yang tidak valid. Hindari memalsukan hal-hal yang dituliskan dalam CV. Hal tersebut bakal merugikan kandidat. Berdasarkan pengalaman Citra, kandidat yang sengaja memalsukan pengalaman di CV lantaran sudah capek sering kali tidak mendapatkan panggilan kerja.


Page 2

Rabu, 04 Mei 2022 - 16:03 WIB

Baca juga: Ini Jurusan Kuliah 5 Miliarder Top Dunia, Apa Saja? “Mungkin ada kandidat yang sudah capek dan sengaja memalsukan pengalaman. Namun, akan menyulitkan kandidat apabila ketika dites tidak bisa ataupun setelah diterima ternyata tidak sesuai dengan apa yang ditulisnya di dalam CV. Untuk itu jangan menuliskan sesuatu yang tidak valid,” katanya. Keempat, membuat satu CV untuk semua posisi. Hindari menulis dan membuat hanya satu CV yang kemudian dipakai untuk melamar berbagai posisi pekerjaan. Usahakan membuat CV dengan memperhatikan posisi yang sedang dilamar.

Kelima, menulis CV terlalu panjang. Idealnya, CV hanya terdiri dari dua sampai tiga lembar saja. Tidak disarankan melebihi batas tersebut. Tuliskan hal-hal yang dirasa perlu dan relevan, serta hindari informasi yang dirasa tidak perlu dicantumkan.

(nz)

Reporter : Arie Dwi Budiawati

Terlebih bagi fresh graduate yang minim pengalaman bekerja.

Dream – Resume telah dipoles sempurna, surat lamaran sudah disusun rapi, dan situs web pribadi maupun media sosial telah dibersihkan dari unggahan aneh. Kalau lihat kondisi itu, kKamu pasti sudah yakin untuk segera melamar kerja. 

Eits, yakin semuanya sudah lengkap dan peluang diterima kerja sangat besar? Tahukah kamu jika ada satu hal sering kali luput dipersiapkan. 

10 Trik Psikologis yang Bisa Bikin Kamu Jadi Rekan Kerja Menyenangkan

Banyak sekali pelamar yang lupa mencantumkan referensi yang kuat. Ini adalah informasi tentang orang yang bisa dihubungi perusahaan saat mereka ingin menggali informasi lebih banyak tentang kandidat. 

Untuk mereka yang sudah bekerja, informasi soal referensi ini tentu hal yang dengan mudah mereka cantumkan. Namun bagaimana jika situasinya jika kamu adalah pelamar yang baru lulus kuliah dan belum pernah bekerja atau magang. 

Terkadang pula, para pekerja malas mencantumkan nama mantan bos mereka. Alasannya bisa beragam. 

Jika dua kondisi itu sedang kamu alami, jangan dulu panik. 

Mengutip laman The Muse, Rabu 10 Juli 2019, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami jika masalah ini tak hanya kamu alami sendiri. Banyak orang menghadapi dilema yang sama. 

Mereka punya satu pekerjaan dan tak ada mantan kolega untuk dimasukkan ke dalam daftar, apalagi mantan bos.

Pegawai fresh graduate mungkin lebih tenang. Calon perusahaan akan memahami jika pekerjaan yang kamu lamar adalah yang pertama. 

Nah buat kamu pelamar fresh graduate, ada lho beberapa orang yang bisa kamu sertakan sebagai referensi dalam surat lamaran.

Mengapa tidak boleh mencantumkan referensi terlalu banyak dalam curriculum vitae
Belum Punya Daftar Referensi Untuk Pekerjaan, Sahabat Dream? (Foto: Shutterstock)

2 dari 6 halaman

Professor Favorit

Kamu mungkin memiliki beberapa profesor yang bisa ditanyakan tentang hal ini. Dari semua referensi untuk seseorang yang tak punya banyak pengalaman, cara ini yang paling jelas.

3 Etiket Saat Mendapat Panggilan Wawancara Kerja, Jangan Disepelekan

Jangan mengabaikannya. Profesor biasa menjadi referensi. Ini serupa tetapi lebih mudah dan lebih sedikit memakan waktu daripada menulis surat rekomendasi yang dipersonalisasi.

Anggota Keluarga atau Teman

Kamu pernah bekerja di tempat usaha milik teman atau anggota keluarga? Ini juga menjadi refernsi yang mudah dan masuk akal.

Senior di Kelas yang Sama

Kamu juga bisa menjadikan senior yang dikenal untuk menjadi referensi. Kamu bisa meminta tolong kepada senior untuk bercerita bagaimana rasanya bekerja sama denganmu,

Pemimpin Organisasi

Pernah ikut kegiatan organisasi? Misalnya Pramuka atau pecinta alam? Jika ya, kamu bisa menambahkan pimpinan organisasi ini menjadi daftar referensi pekerjaan.

Dalam referensi, bisa juga dijelaskan peranmu dalam organisasi. Misalnya, menjabat sebagai sekretaris organisasi.

Selamat mencoba!

3 dari 6 halaman

Dream – Ketika hendak melamar pekerjaan, satu tahapan yang pasti dilalui setiap pencari adalah membuat curriculum vitae (CV). Dkumen berisi data pribadi pelamar kerja ini merupakan gerbang pertama agar bisa memikat perusahaan impian.

CV akan memberi tahu calon perusahaan yang diincar mengenai data diri, keterampilan, pengalaman, dan latar belakang pendidikanmu. Dengan membuat CV dengan benar, tentu saja peluangmu dipanggil dan masuk daftar kandidat akan terbuka lebar.

Dengan kata lain, CV merupakan kesempatan pertama kamu untuk “ menjual diri” kepada calon atasan perusahaan yang diimpikan.

Mengingat posisinya yang sangat penting, mempersiapkan dokumen CV tentu tak bisa dibuat sembarangan. Kamu harus memberikan kesan pertama yang terbaik.

Perlu diingat, usahakan CV yang kamu buat terlihat menonjol dan berbeda dari yang lain. Tinggalkan kesan tak terlupakan saat pencari kerja membaca CV kamu di 10 detik pertama.

Terdengar mudah dibaca namun sulit diterapkan memang. Namun bukan berarti tidak mungkin dilaksanakan.

Berikut ini adalah tiga tips agar bisa membuat CV yang kece, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 31 Januari 2019.

4 dari 6 halaman

Presentasikan dengan Jelas dan Perhatikan Bahasa

Pastikan CV kamu disajikan dengan baik, terstruktur, dan mudah dibaca. Kamu bisa membaginya menjadi beberapa bagian, seperti keterampilan utama, riwayat pekerjaan, pendidikan, pelatihan, dan minat.

Gunakanlah poin-poin dan kalimat yang pendek. Jangan lupakan ejaan dan tata bahasa yang digunakan. Usahakan CV tidak melebihi 3 lembar.

Perhatikan Bahasa yang Digunakan

Untuk membuat CV yang baik, gunakanlah bahasa yang profesional dan formal. Hindari jargon dan akronim yang sulit dipahami oleh beberapa orang.

Walaupun sudah banyak layanan jasa pembuatan CV, lebih baik kamu membuatnya sendiri. Tujuannya agar kamu bisa menyesuaikan jawaban yang tertera di CV.

Jangan segan meminta bantuan teman untuk memeriksanya. Kadang kita tak sadar telah melakukan kesalahan penulisan.

Sesuaikan CV dengan Perusahaan yang Akan Dilamar

Kebanyakan perusahaan akan melihat pengalaman kerja dan keterampilan yang dimiliki sudah sesuai dengan persyaratan pekerja di perusahaan tersebut atau tidak. Untuk itu, kamu harus punya pengalaman dan kemampuan yang relevan.


(Sumber: Liputan6.com/Ayu Lestari Wahyu Puranidhi)

5 dari 6 halaman

Dream – Tak semua orang bisa beruntung langsung mendapatkan pekerjaan di kali pertama mereka melamar kerja. Beberapa harus melewati berbagai proses seleksi sampai akhirnya satu perusahaan menerima mereka.

Ditolak memang terasa menyakitkan. Apalagi jika kamu baru lulus kuliah dan perusahaan yang diincar adalah tempat kerja impian kamu. Berat rasanya untuk bangkit dari keterpurukan itu. 

Promosi Ditunda karena Pandemi, Harus Bagaimana?

Meski normal, kamu yang baru saja ditolak kerja jangan biarkan kesedihanmu berlarut-larut. Kamu harus segera bangkit.

Dikutip dari Vemale, Selasa 8 Januari 2018, ada lima cara agar kamu bisa bangkit dengan segera tanpa berlarut-larut tenggelam dalam kesedihan.

Yang pertama, lihatlah sisi penolakan itu sebagai jalanmu untuk berkembang. Agar bisa meraih pekerjaan yang diimpikan, kamu harus mengasah segala kemampuan agar bisa lebih matang. Kamu punya banyak waktu untuk berkembang dan mempersiapkan diri untuk seleksi yang lain.

Kedua, hindarilah berandai-andai tentang hal yang membuatmu gagal. Kegiatan ini akan membuatmu mencari-cari kesalahan diri sendiri. Ingat, kegagalan itu wajar. Terima saja kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi.

6 dari 6 halaman

Ketiga, buatlah dirimu merasa nyaman setelah kecewa. Ambil waktu sebanyak mungkin untuk me time. Kamu bisa melampiaskan rasa kecewa dan sedih dengan membeli kue favorit, belanja, atau curhat di blog. Lakukan saja aktivitas yang membuatmu lebih ikhlas dan menghilangkan rasa kecewa.

Keempat, jangan buat keputusan permanen selama 24 jam. Usai lamaran ditolak, hindari membuat keputusan permanen. Kamu baru saja mengalami penolakan dan masih dalam keadaan yang campur aduk.

Selama WFH, Perusahaan Ini Minta Karyawan Pasang CCTV di Dalam Rumah

Kelima, jangan salahkan diri. Bisa saja kamu sudah bagus. Tapi, ada pelamar lain yang kriterianya lebih sesuai dengan yang dicari perusahaan. Anggap saja belum rezeki.


Page 2

Reporter : Arie Dwi Budiawati

Cara ini ampuh untuk kamu yang sering menggunakan "Sistem Kebut Semalam"..

Dream – Seberapa sering kamu menunda-nunda pekerjaan? Memilih untuk mengerjakan tugas di detik-detik terakhir menuju deadline?

Hal ini biasanya berujung pada tugas yang menumpuk karena terlalu sering menunda pekerjaan.

3 Etiket Saat Mendapat Panggilan Wawancara Kerja, Jangan Disepelekan

Bicara tentang menunda pekerjaan, istilahnya adalah prokrastinasi. Apapun sebutannya, menunda pekerjaan adalah pola perilaku yang negatif. Sekali dilakukan, kamu akan sulit menghentikannya. Hal ini sangat buruk bagimu karena menunda pekerjaan punya banyak dampak negatif.

“ Terlalu sering procrastinate itu merugikan,” kata CEO Riliv, Audrey Maximilian Herli, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Riliv, Kamis 15 Juli 2021.

Jika terlalu sering menunda pekerjaan, produktivitas akan turun. Hasil kerja pun tidak maksimal. Maxi menyarankan untuk tidak sering menunda pekerjaan.

“ Kalau kita punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas dengan maksimal, kenapa harus mengerjakan tugas saat mepet deadline? Bayangkan kalau kita bisa selesai mengerjakan tugas di awal waktu, waktu yang tersisa bisa kalian gunakan untuk mengerjakan hal lain yang bermanfaat,” kata dia.

Mengapa tidak boleh mencantumkan referensi terlalu banyak dalam curriculum vitae
Bagaimana, Ya, Supaya Kita Tidak Menunda Pekerjaan? (Foto: Shutterstock)

2 dari 6 halaman

Lalu, bagaimana caranya agar tidak sering menunda pekerjaan? Pertama, menetapkan deadline khusus untuk diri sendiri.

Kamu mungkin menunda-nunda pekerjaan karena merasa deadline yang diberikan masih panjang. Jika selalu berpikir begini, pada akhirnya kamu akan kerepotan bekerja saat deadline mepet.

Perusahaan Ini Punya Cara Unik Tingkatkan Kualitas Hidup Karyawan

Supaya tidak menunda lagi, kamu bisa menetapkan deadline untuk diri sendiri lebih cepat dari deadline yang sebenarnya. Jika batas waktu pekerjaan adalah hari Jumat, kamu bisa memberikan batas waktu lebih awal, yaitu hari Kamis atau hari lainnya.

3 dari 6 halaman

Kedua, membagi tugas besar menjadi tugas-tugas kecil. Tugas besar acapkali terlihat menakutkan untuk dikerjakan.

Biasanya, penyebabnya adalah karena kamu takut salah dan tidak tahu harus mulai mengerjakan dari mana.

Cara mengatasinya cukup mudah, kamu bisa memecah tugas besar tersebut menjadi tugas-tugas kecil yang lebih spesifik. Misalnya, kamu memiliki tugas membuat proposal ide bisnis. Kamu bisa menjabarkan hal-hal kecil yang menyusun sebuah proposal ide bisnis.

4 dari 6 halaman

Ketiga, menghilangkan gangguan saat bekerja. Apa yang mengganggumu saat bekerja? Apakah itu handphone, televisi, atau hal lainnya?

Kalau hal-hal tersebut mengganggu, kamu bisa menyingkirkannya terlebih dahulu sebelum bekerja. Matikan handphone dan televisi agar kamu bisa mulai bekerja secara maksimal.

5 dari 6 halaman

Keempat, memberikan self reward sebagai apresiasi. Sahabat Dream bisa memberi self-reward tiap kali berhasil mengerjakan tugas.

Cara ini akan membantu kamu berhenti menunda-nunda karena kamu jadi lebih semangat dalam mengerjakan tugas berikutnya.

Promosi Ditunda karena Pandemi, Harus Bagaimana?

Menurut psikolog Alexander Rozental, strategi terbaik dalam memberi self-reward adalah dengan memberi hadiah-hadiah kecil, bukan hadiah besar. Contohnya, kamu bisa menghadiahi diri kamu sebungkus cokelat jika sudah mengerjakan satu tugas.

6 dari 6 halaman

Kelima, mulai bekerja dalam hitungan lima detik. Seorang entrepreneur dan motivator terkenal dari Amerika Serikat, Mel Robbins, menggunakan aturan lima detik untuk membantunya berhenti menunda-nunda pekerjaan.

Setiap kali ia merasa enggan mengerjakan suatu tugas, ia akan berhitung sampai 5. Tepat setelah hitungan kelima, ia akan bangkit dari rasa malas dan mulai mengerjakan tugas tersebut.

Selama WFH, Perusahaan Ini Minta Karyawan Pasang CCTV di Dalam Rumah

Sama seperti Mel Robbins, kamu juga bisa menggunakan cara ini jika merasa ingin menunda pekerjaan. (mut)


Page 3

Reporter : Arie Dwi Budiawati

Bos toxic ini banyak banget ditemukan di dunia kerja. Semoga kamu tidak bertemu dengan yang seperti ini, ya?

Dream – Melihat banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bekerja setiap hari, tak mengherankan seorang pimpinan bisa membuat pengalaman yang menyenangkan atau memuakkan bagi karyawannya. Kalau bosnya menyebalkan, orang-orang pun rela meninggalkan kantor.

Dikutip dari The Ladder, Selasa 8 Juni 2021, berdasarkan hasil studi, ada 60 persen karyawan memilih hengkang dari perusahaan karena atasan langsungnya. Meskipun jarang ditemukan manajer yang ideal, kamu pun harus bersiap-siap mengatasi pimpinan yang toxic.

10 Trik Psikologis yang Bisa Bikin Kamu Jadi Rekan Kerja Menyenangkan

Ada lima ciri-ciri pimpinan yang menyebalkan. Pertama, lingkungan kerja jadi berubah. Sebelum kedatangan bos baru, lingkungan kerja seakan menjadi tempat yang menyenangkan. Namun, saat ada pimpinan baru, lingkungan kerja berubah drastis dan seolah-olah menjadi “ neraka”.

Kedua, micromanaging. Nah, bos yang seperti ini biasanya turun tangan untuk hal yang remeh-temeh yang sebenarnya bisa dilakukan oleh karyawan. Manajer yang seperti itu tidak bisa mempercayai orang lain untuk mengerjakan pekerjaannya.

Ketiga, “ haram” untuk mengakui kesalahan. Manajer yang toxic ini jelas tak mau mengakui kesalahan yang dilakukannya.

Mengapa tidak boleh mencantumkan referensi terlalu banyak dalam curriculum vitae
Ilustrasi Bos Toxic. (Foto: Shutterstock)

2 dari 4 halaman

Keempat, hanya membuat diri sebagai “ nomor satu”. Alih-alih membangun hubungan yang baik, pimpinan macam ini justru hanya ingin membuat dirinya terlihat bagus. Kamu hanya diperlakukan sebagai antek-anteknya daripada kolega.

Manajer seperti ini hanya tertarik kepada orang-orang yang bisa membantunya daripada menolong karier bawahan. Hierarki menjadi hal yang penting dan mereka juga tak segan mengakui pekerjaanmu sebagai pekerjaannya.

3 Etiket Saat Mendapat Panggilan Wawancara Kerja, Jangan Disepelekan

Kelima, perlawanan adalah sia-sia. Seorang bos yang baik akan memberikan feedback yang konstruktif dan mau berbenah diri. Tapi, pimpinan yang toxic tidak.

Tak peduli seberapa jelas kamu mengekspresikan diri dan mengkritiknya, dia tidak akan mendengarnya. Malah, mereka bisa memberikanmu sanksi untuk menunjukkan kuasanya.

3 dari 4 halaman

Bos yang seperti ini benar-benar menyebalkan, ya, Sahabat Dream. Kalau dapat yang seperti ini, ada lima cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa menghadapi bos toxic.

Pertama, meskipun terdengar mustahil, kamu bisa mencoba berbicara langsung kepada atasanmu. Ungkapkan dengan jujur tentang masalah-masalah yang dihadapi.

Kedua, pelajari kebiasaannya. Setelah berinteraksi cukup lama bisa membuatmu lumayan frustrasi, kamu bisa menggunakan cara yang ini, yaitu mempelajari kebiasaannya dalam merespons sesuatu. Misalnya, dapat bos yang narsis, kamu bisa membuat mereka bisa lebih dibutuhkan dan divalidasi.

Ini akan menguntungkan bagimu karena pimpinan toxic nan narsis tak terlalu mengancam dan memberikan lebih banyak ruang untuk melakukan pekerjaan.

4 dari 4 halaman

Ketiga, kamu bisa cari dukungan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain yang dipercaya. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk membangun hubungan dengan rekan yang lain. Tak ada yang bisa menyatukan orang-orang selain musuh yang sama.

Keempat, kalau metode ini tidak berfungsi dengan baik, kamu bisa mencari dukungan dari HRD. Meskipun sedikit HRD yang beroperasi dengan cepat dan efektif, perusahaan seharusnya menyadari dan memperhatikan apa yang terjadi dengan atasanmu sehingga bisa menanganinya dengan tepat. Kalau tak ada HRD, kamu bisa mencari dukungan dari rekan kerja yang selevel atau lebih tinggi daripada atasan.

Kelima, mulai mencari pekerjaan di tempat lain. Bos yang toxic seperti ini bisa mendatangkan malapetaka bagi kesehatan mental. Kalau situasinya tak bisa dipertahankan, kamu bisa mulai mencari pekerjaan di tempat yang baru.

Kalau situasinya benar-benar darurat, kamu bisa berbicara dengan keluarga atau pasangan untuk mencari dukungan keuangan sementara. Ini bisa dilakukan sembari mencari pekerjaan yang baru.