Mengapa salat subuh tidak boleh dijamak

Debat Agama Islam

Dosa nggak Sholat Shubuh dan Dhuhur pada masa Ashar ?

Kita tahu bahwa sholat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya' yaitu kewajiban bagi umat Islam dan yaitu Rukun Islam ke dua.

Wajib itu bermanfaat kalau TIDAK DILAKSANAKAN akan berdosa, dan kalau DILAKSANAKAN akan mendapat pahala.

Bagi aku pribadi, memainkan sholat bagi 2 tujuan :

1. Aku memainkan sholat tidak bagi mengejar pahalanya. Tetapi bagi MENGHILANGKAN DOSANYA, maksud aku supaya tidak berdosa, bukan supaya mendapat pahala. Berlaku aku sholat sebab aku "takut" kepada Allah SWT., sekaligus sebagai rasa syukur kepada Beliau.
Kalau soal pahala, aku tidak mencarinya dari sholat, tetapi dari kegiatan/ibadah lainnya, seperti beramal, menolong orang, menyebarkan pengetahuan, memudahkan orang mendapat informasi, berupaya supaya orang dapat sampai cita2nya, dan sebagainya. Yaa, sebanyak mungkin berbuat adil lah dengan sarana/prasarana/titipan yang diberikan Allah SWT (baik itu berupa harta, ingatan, pengetahuan, dsb-nya, keseluruhan itu khan bukan milik kita, tetapi sekedar titipan Allah SWT bagi kita amalkan. Milik kita cuman "ruh/roh" aja). Dan berupaya keras bagi tidak memainkan keburukan (hal2 yang dilarang).

2. Aku memainkan sholat, supaya tubuh (badan) dan bathin (hati) atau ingatan bawah sadar aku (refleks saya) atau mindset aku TIDAK MENYIMPANG, ketika ingatan aku memahami hal yang lain.
Maksud aku begini, misalkan ketika ingatan aku berpendapat, nggak sholat itu nggak masalah kok. Nah pada masa yang bersamaan, badan dan perasaan aku akan berperan yang lain, yaitu tetap memainkan sholat, walau pun ingatan aku aneh2.

Mungkin persangkaan sulit difahami, bagi gampangnya mempunyai contoh negatif begini. Misalkan anda seorang perokok. Ingatan Anda khan tahu bahwa merokok itu tidak sehat. Namun badan dan perasaan Anda tetap memainkan hal itu, yaitu tetap merokok, walau pun ingatan Anda tahu bahwa merokok itu tidak adil bagi kesehatan. Kira2 seperti itu, namun ini contoh yang negatif. Tetapi maknanya mirip dengan hal itu.

Berlaku 2 hal itulah tujuan utama aku sholat. yang intinya
1. AGAR TIDAK BERDOSA plus RASA SYUKUR,
2. AGAR TIDAK MENYIMPANG dari ketentuan Allah SWT.

Namun bukan berati aku berlaku seenaknya memainkan sholat, bukan begitu. Aku tetap berupaya bagi sholat tepat waktu dan sebaik mungkin, itu pasti. Dan Alhamdulillah, sejak itu sholat wajib aku nggak pernah "bolong" (sesuai rumusan "bolong" aku, he he he).
Hasil evaluasi ke diri aku, bahwa sholat WAJIB itu mempunyai banyak unsur pendidikan dan latihan buat badan serta jiwa kita, juga mindset kita.
Adil itu bagi kesehatan badan (olah raga), kesehatan jiwa (doa, dsb), kedisiplinan waktu, kedisiplinan target, latihan pegang komitmen, dan sebagainya, yang pasti positif semua, nggak mempunyai negatifnya.

Tulisan2 di atas itu sebagai latar belakangan pertanyaan aku berikut ini.
Perihal jadinyanya begini :

Aku sedang mengerjakan program tertentu sehingga 2-3 hari aku tidak tidur.
Lantas aku mulai tidur jam 2 malam. Alhamdulillah, oleh Allah, ruh aku ditahan cukup lama, sehingga tidurnya berlaku lumayan lama nggak bangun2. Oh iya, di Al-Qur'an khan dijelaskan bahwa orang tidur itu, ruh/roh-nya khan diambil oleh Allah bagi ditahan sejenak, belakang dikembalikan lagi.

Sekitar jam 15.30, ruh aku dikembalikan Allah, alias aku bangunan tidur. Bermanfaat sholat Shubuh dan Dhuhur terlewatkan.

Begitu bangunan, aku mandi dulu biar segar sekaligus wudhu. Belakang aku lakukan sholat Shubuh, begitu beres aku berdoa sebentar. Lalu aku lanjutkan sholat Dhuhur, lantas doa sebentar. Dan terakhir aku lakukan sholat Ashar.

Jadi, terpaksa Sholat Shubuh, Dhuhur, aku lakukan pada waktu Ashar.
Di ingatan aku muncul pertanyaan. Dosa nggak yaa ?

Pernah juga aku terlewat sholat Ashar dan waktu masa itu telah memasuki waktu Magrib.
Sebab sepengetahuan aku bahwa waktu selang matahari terbenam dan sholat Magrib itu kita nggak boleh memainkan sholat lainnya.
Maka masa itu yang aku lakukan yaitu sholat Magrib dulu, lalu setelah berdoa sebentar aku lanjutkan dengan sholat Ashar. Aku pikir itu semakin sip sebab tidak dilarang (tidak melanggar).
Di ingatan aku juga muncul pertanyaan. Dosa nggak yaa ?

Ok, ini kisah nyata aku. Dan kalau pertanyaan itu dilempar ke aku. Tentu jawaban aku "ITU NGGAK BERDOSA" he he he.
Kenapa ? sebab itu masuk kategori "KHILAF" sekaligus "TERPAKSA", sehingga "terpaksa" kita memainkan tidak sesuai dengan waktunya.
Yang namanya khilaf itu nggak berdosa, juga yang namanya terpaksa itu pun tidak berdosa.
Yang jauh semakin pasti yaitu "Allah SWT itu Maha Tahu tentang NIAT KITA". Berlaku ujung2nya ke Niat kita. Kalau niat kita memang terpaksa dan khilaf, bermanfaat kita memainkan itu bukan bersedia melanggar ketentuan Allah, namun justru sebab ingin menjalankan perintah Beliau. Logikanya yaa nggak berdosa.

Tetapi ini khan argumen aku pribadi.
Kalau menurut rekan2 neter, bagaimana?
Ditulis oleh Dani Fajar Nasrulloh
Cibinong, Bogor, 6 April 2009  Jam 16:46:10


Saran / Komentar Pengunjung


Sodik - Jember
8 April 2009  Jam 16:43:41

Wah urusan dosa itu khan urusan Allah SWT, kita hanya diberi tuntunan yang mempunyai dalam Alquran & Hadist.

Setahu aku sih tentang Sholat itu a.l :
1. sebab wajib, maka kalau tidak mengerjakan tentunya berdosa.
2. Urutan Waktunya itu : Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isyak & Subuh.

Nah kalau seperti kasus anda itu yang "mengerjakan sholat tidak sesuai waktunya, tetapi urutannya sesuai" aku juga bingung lho ... .. hehehe.
Kalau memang khilaf sih, InsyaAllah dimaafin Allah.



Daffa Aulia - Bogor
15 April 2009  Jam 8:42:20

Mohon maaf pemahaman anda tentang Agama islam khususnya Shalat sedikit tidak teratur. Aku menyarankan anda banyak meminta keterangan pada pandainya. Kepada para ulama, ustads atau baca buku tentang Sholat. Jangan sampai anda menari2 di atas ingatan anda sendiri. Yang lama-kelamaan membawa anda pada pelaksanaan ibadah yang sesat. Mungkin saja setan sedang menggerogoti ingatan anda. Sekali lagi aku srankan anda banyak ikut pengajian, meminta keterangan pada pandainya.



hendro - chibeunying kidul,bandung
19 April 2009  Jam 6:15:38

emm sholatkan mempunyai dua makna kalau diatas pd point satu tdk dosa & rasa sukur sholat juga mempunyai sholat ritual yang telah dipastikan pakem wktunya dan sholat aktual tidak dibatasi waktunya nah sekarang tinggal anda memaknai termasuk yang mana anda kerjakan he...he jdi menurut sy sholat itu wajib tetapi kalau mempunyai sesuatu hal kita tdk dpt tepat waktu mending dikosor sesuai waktunya dhuhur-asar/sebaliknya kalu subuh wajib dikosor pd waktu subuh juga orang jawa bilang biar lamabt asal selamat berlaku jangan dipakaskan klau tdk sesuai waktunya apalagi subuh tetapi kita wajib ingat punya niat tulus krna kilaf dan akan nengantinya keesokan harinya nah dari niat ini anda udah niat sholat subuh yang ketingal tadi.



denjuneng - banjarnegara
23 April 2009  Jam 15:23:31

klo boleh tau apa anda tiap hari makan 3 kali..? terus jika anda merasakan kasus seperti di atas apa makan dan minum juga di jamak...? berlaku 3/2 kali (klo biasa 1 porsi kenyang sekarang 2/3 porsi) ini tanggapan sederhananya
anda cukup fanatik dan diri sendiri ykn Niat anda adil, diri sendiri bkn Pandai Sareat tetapi tidak semua niat Adil di restui....



cute - madiun
24 April 2009  Jam 8:45:07

klo menurut aku sich sholat kan dah da wktunya masing2
Isya:setelah azan isya sampai menjelang malam
Subuh:ketika azan subuh dan matahari mulai terbit
Luhur:siang kira2 setengah 12-jam 3 wib
Ashar:ketika azhan ashar sampai matahri terbenam
Maghrib:ketika azan magrib dan setelah matahari terbenam

dan sepengetahuan aku sholat hanya bisa dijamak jika memainkan perjalanan jah/di dalam yang dikendarai tetapi maf juga aku hanya tw itu.jika mempunyai yang salah mohon kritikanya ya tmn2.



heru - bekasi
26 April 2009  Jam 11:07:36

Shollat lima waktu itu memang wajib Rasul Muhammad juga memainkannya.

Shollat tepat pada waktunya bukan wajib tetapi keutamaan

Yang tidak aci menurut Alloh dalam Al'qur'an yaitu:orang yang sehat tipu dayanya namun tidak memainkan shollat. ini bukan argumen manusia lho.....?!



syauqii.Lc. - jakarta
29 April 2009  Jam 15:20:10

jika ditilik dari sudut pengetahuan ushulfiqh, pembagian waktu shalat telah dipastikan oleh syar'i(Allah SWT). adapun kesilapan akan memainkan ibadah tersebut bisa dikategorikan kepada dua hal. pertama apakah hal itu disengaja, atau tidak. jika memang disengaja, maka tentu memainkan dua waktu shalat, maupun semakin, dalam satu waktu dikategorikan telah berbuat maksiat (lihat Syarah asnawi atas Baidhawi dalam Minhajus suul bab "Al-Wujuub"). sekalipun rukun dan syarat-syarat terpenuhi bisa berlaku shalat tersebut sah menurut syariat, namun ketelodaran mukallaf dalam sisi waktu dikategorikan sebagai maksiat, dan belum tentu makbul oleh Allah SWT (karena diterimanya shalat maupun tidak bukan urusan mukallaf). sedangkan jika mukallaf tidak dengan sengaja meninggalkan shalat, sebab ketiduran, tidak mengindahkan, maupun lain sebagainya yang termasuk hal-hal yang dimaafkan oleh syariat, maka itu bisa dimaklumi. sebagaimana rasulullah bersabda, "telah diangkatkan dosa akan umatku yang dikarenakan oleh kesalahan (ketidaksengajaan) dan tidak mengindahkan. semoga bermanfaat. terimakasih. H.syauqii L.c.



Semar - Nganjuk
3 Mei 2009  Jam 17:12:38

Sholat yaitu kewajiban utama setiap umat Islam. Tentang waktu sholat telah dipastikan oleh Nabi Muhammad. Jika mempunyai kesilapan yg tdk disengaja, itu yaitu fitrah dr manusia, yg tidak lepas sama sekali dr tidak mengindahkan.

Kita sebagai umat muslim memang wajibnya sholat tepat waktu. Lebih2 perbanyak sholat sunah. Tetapi disini janganlah kita sholat sebab dikejar2 oleh waktu, tetapi dirikanlah sholat dimanapun kamu mempunyai setiap masa setiap waktu dalam keadaan apapun. Karna orang yg benar2 mendirikan sholat akan terhindar dr keji dan munkar.

Berlaku inilah yg disebut sholat yg sebenar2nya. Sholat yg tidak terbelenggu oleh waktu.

Bingung ya...... hehehe.... ya maafff....

mmmm..... begini.... kita jgn memaknai sholat sebagai pengerjaan kewajiban dan rukun Islam saja. Tetapi dibalik itu semua terkandung perlintasan hidup yg amat terang.... sesuai dg apa yg disebutkan Allah dlm Al-Quran...
Jadi, perlu kita semua ketahui jg makna sejatinya sholat itu apa.... di samping pengerjaan sholat sehari2.



zacky - Indonesia
27 Mei 2009  Jam 12:37:27

assalamualaikum...
maaf ane bukannya mw ngatain ni
setahu aku sholat pada waktunya /tepat waktu yaitu pakerjaan yg disukai allah swt....
kalo liat kisah ente aku berlaku bersyukur untung allah kasih perintah sholat cuma lima kali sehari...coba kalo sampe 500 kali sehari....kapan waktu buat isteri.....
semoga allah memaafkan kesalahan kita yg disengaja.....kalo ga sengaja kan ga dosa he..he...
wassalam........



Aku setuju dengan beberapa akbar tanggapan rekan2 semua.
Lebih2 argumen Pak Syaugii.Lc. dan Pak Semar.

Kalau aku baca artikelnya Pak Dani, maka sesungguhnya Pak Dani telah memainkan sholat yang sebenar-benarnya sholat. Dari artikel tsb, sangat tampak bahwa setiap detiknya Bapak telah memainkan sholat yang sesungguhnya, juga telah memainkan dzikir yang sangat tinggi tingkatannya, yaitu senantiasa ingat kepada Allah SWT. Bahwa ilah Pak Dani benar2 Allah SWT. Sehingga Pak Dani oleh Allah otomatis dijauhkan dari budi pekerti negatif. Orang yang begini ini sangat jarang dan sangat sulit ditemukan. Aku pribadi berupaya yang seperti Pak Dani amalkan, tetapi memang sulit sekali, dan aku belum berhasil seperti yang Bapak lakukan.

Oleh sebab itu, menjadi tidak masalah lagi, apakah masa bangunan tidur belakang memainkan sholat secara rangkap2, ataukah meninggalkan sholat yang telah lewat waktunya. Itu telah tidak masalah lagi. Bapak kerjakan atau tidak, telah nggak masalah lagi. Bergantung dari perasaan Bapak sendiri masa itu (sreg tidaknya). Sebab pada masa tidur yang lama tsb, sebenarnya Allah sangat mengasihi Bapak, sehingga oleh Allah bangunannya diciptakan lama. Dan itu berkah dari Allah SWT.



i2p - Batam
6 Juni 2009  Jam 16:48:45

Maap....
aku bukan bersedia ngomentari pndpat anda.
aku cuma sedikit bingung dengan argumen anda diatas.
shalat n waktunya kan telah dipastikan masing2....
jadi..klo anda mengerjakan ashar sehabis magrib..
itu salah kaprah donkz...masalahnya belum pernah tuh dengar ceramah sapa gitu...yg sependapat dengan anda ^_^
maap klo aku salah...
so.... aku juga minim pengetahuannya tentang agama,
khususnya shalat......o_o ... ....



Kalau aku baca komentar/tanggapan dari beberapa rekan neter di atas, bahwa sholat wajib telah dipastikan waktunya. Kalau jawabannya seperti itu sih, MAAF, menurut aku semua orang Islam juga telah tahu. Demikian pula dengan Bung Dani menurut aku juga telah faham kalau sholat wajib itu telah dipastikan waktunya.

Persoalan yang disebutkan Bung Dani itu, bagaimana kalau waktunya terlewat sebab tidur (atau misalkan sebab pingsan, dsb-nya).

Dari buku2 dan kitab2 yang aku baca, maupun dari dosen2 agama islam yang aku dengar. Maka tanggapan dari Sodik, Hendro, Syaugii.Lc., Semar, dan Muhammad Kusmanto, telah aci. Bahwa kalau terlewat sebab tidur/pingsan dan itu tidak direncanakan (masuk kategori khilaf). Maka terserah anda, sebab itu sifatnya "BONUS" dari Allah SWT. Seperti halnya masa berpuasa, tiba2 tidak mengindahkan lalu minum dan makan, maka nggak masalah, sebab itu masuk kategori "Bonus" dari Allah SWT.

Sebab itu sifatnya BONUS, maka terserah Anda. Apakah bonus tsb akan dikembalikan (yg bermanfaat anda memainkan sholat yang ketertinggalan tsb). Ataukah bonus tsb anda terima (yg bermanfaat anda abaikan saja yang telah terlewat).

Berlaku terserah Anda, mana yang akan anda lakukan. Allah SWT tidak pernah mempersulit abdinya.



znal - Indonesia
23 Juni 2009  Jam 19:54:04

Apakah aci seseorang boleh meninggalkan sholat sebab tidak mengindahkan atau tertidur..? Tetapi rasanya ga enak banget klo ga sholat ato sholat kita mempunyai yang bolong. Walaupun terlambat sebaiknya sholat itu tetap dimainkan sebagai bentuk kecintaan seorang abdi kepada RabbNya.



Johan - Jakarta
27 Juni 2009  Jam 21:06:24

Bgs banget Pak Znal ini ... .. itu menunjukkan kalo holat telah menjadi kebutuhan bagi Pak Znal ... .. wah mantap banget kalo sholat telah berlaku kebutuhan



hartoyo - jakarta
29 Juni 2009  Jam 10:13:27

hai kenalan teman perlu anda ketahui bahwa kita dalam beragama tdk boleh berdasarkan argumen kita sendiri,berdasarkan penelitian kita hal ini yang akan membikin anda tersesat beragamanya seorang muslim itu wajib berdasarkan dalil dari alquran dan assunnah



Budiarto - Jakarta
30 Juni 2009  Jam 13:00:17

Hartoyo emang aci ... .. masalahnya yg ditulis Dani itu secara eksplisit NGGAK ADA di Assunnah ... ... apalagi di Al-Quran. Aku telah buka2 semua referensi ... .. dan memang tidak mempunyai, bahkan fatwa pun juga nggak mempunyai tentang itu secara eksplisit.
Jadi, pada keadaan dan keadaan seperti ini sebaiknya memakai hati nurani plus tipu daya ... .. bagi memilihkan bagaimana yg terbaik.
Allah Maha Tahu niat adil kita ... .. kalau niat kita benar2 sebab mencintai/taat kepada Allah SWT ... .. insyaAllah ... ... apa pun pilihan sikap yang dibuat kita terhadap kasus tsb ... .. akan diridhoi.



cus - Indonesia
3 Desember 2009  Jam 13:02:51

menurut aku kalau masalah dosa allah yang tau...
bagi mengerjakan sholat itu wajib bagi kita dan kalau mempunyai masalah seperti itu JANGAN DI PERSULIT JANGAN DI PERSULIT kerjakan slama kamu punya niat kapan pun itu kerjakan jika kamu meninggalkan dengan sengaja baru kamu akan berdosa....



harismarkano - bekasi
24 Desember 2009  Jam 9:23:19

sederhana aja, ini bersedia dilihat dari kacamta fiqih atau sufi. manusia makhluk yg punya kekurangan allah mahasempurna. diberi hati tuk merasa, otak tuk berfikir. pintu ampunan buka luas selama insan serius istighfar. aku yakin mempunyai sebab mempunyai kesudahan suatu peristiwa. amal dan dosa/kelalaian mempunyai imbal baliknya. cuma manusia mempunyai yg sadar dan tidak ttg soal ini. wa'llahu a'lamu bisshawab



Abdurrahman - Bogor
11 Januari 2010  Jam 11:58:53

iya ... .. setuju banget dng budiarto, cus, harismarkano, dani, juga beberapa komentar lainnya.
Allah SWT itu benar2 Maha Mengetahui yg mempunyai di hati kita, mengetahui NIAT kita.
Berlaku ... .. menurut aku telah aci yg dimainkan Dani itu.



Echie.... - pekanbaru
19 April 2010  Jam 12:39:22

waaaaaaaaaah....
aku juga begitu lho. seriiiing banget tertinggal sholat subuh krn tidur!! ( he...he.... aku imsomnia )
satu kali mempunyai P'ustad blg, pd masa terbangun itu, sgera kerjakan sholat subuhnya, tp aku gak pernah ngerjainnya stlh lewat zuhur lho..... ^_^



persoalan agama,keyakinan,dan disiplin.Intinya kesadaran.teman-teman seprinsip dan seide silahkan email aku di ; . bagi kemajuan bersama. Mudah-mudahan bermamfaat!



roni - jember
15 April 2012  Jam 19:35:27

unutuk masalah solat...
udur solat mempunyai 2:
1.tidur(memang tidak bangunan, dan bukan disengaja tidak bangun)
2.karna lupa
intinya memang gag disengaja...

mungkin tu cukup buat pegangan.... karna tu yang aku tau(yang dapat diliat juga di kitab manapun)



roni - jember
15 April 2012  Jam 19:35:27

unutuk masalah solat...
udur solat mempunyai 2:
1.tidur(memang tidak bangunan, dan bukan disengaja tidak bangun)
2.karna lupa
intinya memang gag disengaja...

mungkin tu cukup buat pegangan.... karna tu yang aku tau(yang dapat diliat juga di kitab manapun)



Tika - Palembang
7 Juli 2021  Jam 20:52:32

Ini kok sy berlaku cenat cenut yaa...sepengetahuan aku Nabi kita mencontohkan tepat waktu. Kecuali pas perang (itu juga sebagai contoh buat kita) dan sholat subuh (juga contoh buat kita)

Saran aku : pola tidur dirubah kak, sehingga sholatnya tepat waktu dan tertib..

Allah itu tidak butuh sholat kita, sholat sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah

Semoga Allah segera memberikan hidayah..Aamiin



Silvi - Pekanbaru
8 Juli 2021  Jam 12:58:20

Ada2 saja, yuk berupaya sholat tepat waktu sesuai syariat



Telp Bebas Pulsa
0800 1234 000

Kategori Debat / Forum

Lihat yang sebelumnya


Apakah shalat subuh boleh dijamak?

Dalam hal ini pengertian shalat jamak yaitu shalat yag dilakukan umat Muslim yang akan atau sedang bepergian. Sebagaimana diketahui bahwa bagi orang yang sedang atau akan bepergian dia diperbolehkan melakukan shalat jamak, Dzuhur dengan Asar, Magrib dengan Isya, kecuali shalat Subuh.

Mengapa salat Subuh tidak boleh dijamak dan qasar?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sholat subuh tidak boleh dijamak' dan diqasar karena tidak dicontohkan oleh nab.

Apakah salat subuh bisa dijamak dengan salat zuhur?

Sholat fardhu yang boleh dikerjakan dengan cara menjamak adalah sholat zhuhur dengan sholat Ashar dan sholat maghrib dengan sholat Isya. Sholat shubuh tidak boleh dikerjakan secara jamak.

Bolehkah sholat subuh Diqashar atau diringkas?

Hukum meng-qashar shalat Para ulama sepakat bahwa qashar shalat ketika safar disyariatkan, mereka juga sepakat bahwa subuh dan maghrib tidak bisa diqashar.