Mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai Beri 3 alasan?

GridKids.id - Mengapa manusia purba memilih tepi sungai sebagai tempat tinggal, Kids?

Menurut studi, para peneliti mendapati bahwa manusia purba memilih tepi sungai sebagai tempat tinggal.

Diketahui bahwa Sungai Gangga, Sungai Nil, Sungai Efrat, hingga Sungai Tigris menjadi salah satu wilayah manusia purba membangun peradaban, lo.

Adanya penemuan fosil manusia purba di Trinil, Jawa Timur memperjelas bahwa mereka tinggal di tepi sungai.

Ini dikarenakan Trinil merupakan kawasan di lembah Sungai Bengawan Solo.

Perlu diketahui bahwa manusia Trinil atau Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup sebagai manusia purba dari 1,5 juta tahun lalu, ya.

Berdasarkan temuan para peneliti, manusia saat itu hidup di dekat sumber air yang dihidupi ikan, seperti ikan hiu, pari, ikan gergaji, dan lele.

Sementara untuk hewan mamalia berupa gajah, harimau, buaya, kura-kura, angsa, moluska, dan lain-lain.

Untuk mengetahui alasan manusia purba memilih tepi sungai sebagai tempat tinggal, simak informasinya di bawah ini, ya.

Baca Juga: Tak Disangka, 5 Hewan Purba Laut Ini Masih Hidup hingga Sekarang, Salah Satunya Mirip Belut

Kitapunya.net, Mengapa Manusia Purba Banyak Yang Tinggal Di Tepi Sungai? – Manusia purba telah ada sejak ribuan bahkan ratusan ribu tahun yang lalu, yang menjadi awal dari peradaban manusia. Berbagai proyek penelitian dan penggalian dilakukan untuk mengungkap sejarah bagaimana kehidupan manusia zaman dulu.  

Beberapa daerah seperti trinil dan sangiran yang menjadi situs manusia purba, sebagai tempat penelitian dan penggalian fosil-fosil manusia. Seperti di daerah bengawan solo yang menjadi tempat penelitin Eugene Dubois yang menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus.   Bagitu juga penelitian-penelitian yang lain sampai menemukan manusia sempurna atau manusia bijak yang dalam bahasa latinnya disebut dengan homo sapiens.  

Para peneliti banyak yang melakukan penelitian di bantaran sungai, karena memang disitulah yang menjadi tempat paling strategis untuk manusia purba tinggal. Lantas pertanyaannya mengapa manusia purba itu banyak yang tinggal di tepi sungai?   Pertanyaan yang sangat bagus, dan butuh analisa yang kuat untuk menjawabnya. 

Baca juga artikel sebelumnya : Mengapa para ahli banyak melakukan penelitian di bantaran sungai?  

Sungai, itulah jawabannya. Mengapa manusia lebih suka hidup di dekat sungai, itu dikarenakan sungai menjadi aspek dan bagian penting dalam hidup mereka.   

1. Sungai dijadikan sebagai sumber air

Air adalah sumber kehidupan semua makhluk, tidak hanya manusia tapi juga hewan dan tumbuhan. Manusia purba dengan hidup di tepi sungai, sudah pasti kebutuhan airnya akan tercukupi. Kebutuhan air ini meliputi untuk memasak, minum, mandi, dll.  

2. Sumber makanan mudah didapat

Tidak hanya manusia yang membutuhkan air, tapi juga hewan dan tumbuhan. Dengan begitu manusia akan lebih mudah menemukan hewan di tepi sungai yang sekedar mampir untuk minum, tumbuhan pun juga hidup subur di tepi sungai. Belum lagi hewan seperti ikan dan kerang yang hidup di sungai yang bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan.  

3. Sumber irigasi/perairan

Manusia purba ada yang sudah mengenal bercocok tanam, maka dari itu tanah yang subur dan mudahnya irigasi menjadi alasan penting mengapa mereke lebih memilih tinggal di tepian sungai.   

Baca juga : Kapan Zaman Pra-Aksara Berakhir di Indonesia?  

Itu adalah beberapa alasan mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai, alasan pastinya karena sungai memegang peranan penting dalam kehidupan mereka.

Baca juga : Contoh Peninggalan Kebudayaan Messolithikum

Jakarta -

Sungai Nil, Sungai Gangga, Sungai Efrat, hingga Sungai Tigris menjadi salah satu wilayah manusia membangun peradaban kuno. Peneliti mendapati, manusia purba pun juga memilih area dekat sungai untuk hidup. Kenapa manusia purba tinggal di tepi sungai?

Ahli paleoantropologi Clive Finlayson menuturkan, pada 28 Agustus 1985, fosil Homo erectus dari 1,6 juta tahun lalu ditemukan di dekat Sungai Nariokotome di Kenya, Afrika. Fosil Nariokotome Boy ini merupakan kerangka manusia purba anak laki-laki usia 12 tahun setinggi 168 cm, seperti dikutip dari buku karyanya, The Improbable Primate: How Water Shaped Human Evolution.

Ia menambahkan, manusia Trinil di Jawa juga ditemukan di Trinil, Kawu, Kec. Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur. Sebagai informasi, Trinil merupakan kawasan di lembah Sungai Bengawan Solo. Manusia Trinil atau Pithecanthropus erectus diperkirakan hidup sebagai manusia purba dari 1,5 juta tahun lalu.

Ahli paleoantropologi dari Oriel College, University of Oxford ini mengatakan, wilayah temuan manusia purba tersebut juga banyak berisi fosil hewan air dan hewan darat. Temuan ini mendapati, manusia purba saat itu hidup di dekat sumber air yang dihidupi ikan seperti lele, hiu, pari, ikan gergaji.

Sejumlah mamalia yang ditemukan di dekat situs Trinil, sambungnya, juga merupakan hewan akuatik dan hewan yang dapat berenang, seperti beragam moluska, harimau, gajah, buaya, kura-kura, kadal, angsa, dan lain-lain.

Dari jenis fauna tersebut, kata Clive, peneliti dapat menyimpulkan bahwa manusia Trinil bisa jadi juga pernah hidup di dekat sungai, danau, hutan, danau, hutan rawa, laguna, dan rawa dekat laut.

Menurut Clive, karena tidak semua daerah dilewati aliran sungai, manusia purba saat itu mencari tempat tinggal yang memiliki sumber air setara dengan sungai. Contohnya yakni seperti rawa, pinggir pantai, danau, kolam, dan lain-lain.

Hal ini juga disebabkan karena sungai terkadang mengering. Dengan demikian, manusia purba pun mencari tempat tinggal di dekat sumber air. Kenapa demikian?

Kenapa Manusia Purba Tinggal di Tepi Sungai?

Sumber Makanan

Seperti manusia modern, manusia purba juga juga mempertimbangkan jarak dengan sumber makanan untuk memilih tempat tinggal. Clive mengatakan, sungai menjadi tempat bahan makanan hidup mulai dari mamalia, ikan, hingga reptil. Contohnya seperti kuda nil, buaya, hingga lele.

Ketika musim kemarau tiba, sungai menjadi salah satu sumber utama manusia purba bertahan hidup. Kendati air tidak sebanyak saat musim hujan, hewan-hewan air seperti ikan jadi lebih mudah ditangkap.

Air Minum dan Bercocok Tanam

Sungai juga menyediakan air minum sehari-hari yang tidak asin. Di samping itu, keberadaan aliran sungai membantu manusia purba bercocok tanam. Air sungai juga membantu tanah di daerah sekitarnya tidak kering dan dapat ditumbuhi bahan makanan, kendati lingkungan air payau dan air asin juga dapat ditumbuhi bahan makanan khas masing-masing.

Kuburan

Manusia purba juga menjadikan wilayah pinggir sumber air sebagai area pekuburan. Clive mencontohkan, pinggir Danau Victoria dan sungai-sungai di Australia digunakan manusia purba sebagai komplek kuburan besar untuk ribuan jenazah.

Nah, itu dia rupanya penyebab kenapa manusia purba tinggal di tepi sungai. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Penemuan Potongan Sepasang Tangan di Sungai Semarang"



(twu/pay)

pramuka belum bisa mengikuti perkembangan zaman​

14) Perhatikan hadis berikut! امنت بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر والقدر خيره وشره من الله تعالى Hadis tersebut menjelaskan bahwa....minta to … long ya kakA) Hari akhir bukanlah segala galanya.B) di hari kiamat tidak ada orang yang dapat melarikan diri.C) tidak ada yang dapat menolong kita di hari kiamat.D) hari akhir adalah salah satu rukun islam yang harus diimani oleh setiap muslim​

carilah 3 peristiwa sejarah ilmuan dan DLL. yang berkaitan dengan konsep manusia,ruang,dan waktuterserah apa aja itu udah sejarah nya yang penting buk … an dalam proklamasi okdi kumpulin besok please, yang penting ada gambarnya bintang 5​

berdirinya sebuah negara harus memenuhi syarat sebagai berikut kecuali berikan alasannya​

carilah 3 peristiwa sejarah yang berkaitan dengan konsep manusia,ruang,dan waktu, beserta gambar please kk di kumpulin besok ​

jelaskan dua pengertian sejarah menurut ahli​

hubungan wangsa Syailendra dan wangsa isyana​

Tentukanlah kapan (when) dan di mana (where) peristiwa pada cuplikan di atas terjadi! Tuliskanlah beberapa aktivitas manusia pada cuplikan di atas!​

1. apa yang kamu ketahui tentang pki dan paham komunis2. apa yang kamu ketahui tentang rekonstruksi dan rasionalisasi angkatan perang (RERA) 3. apa ya … ng kamu bisa maknai tentang menjaga integritas bangsa (keutuhan bangsa perjuangan mempertahankan integritas bangsa periode 1948 - 1965)​

apa inti dari keterkaitan sejarah antara situasi regional dan global​