Mengapa kita perlu pengenalan akan Tuhan dalam menanggapi perkembangan iptek saat ini

Mengapa kita perlu pengenalan akan Tuhan dalam menanggapi perkembangan iptek saat ini

Pertama:

DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK

Dahulu orang mendapatkan air dengan cara menimba air di sumur sekarang orang-orang sudah menggunakan pompa air untuk mendapatkan air dari sumur. Dulu orang jika berpergian dari satu tempat ke tempat lain dengan jalan kaki, sekarang orang berpergian dengan menggunakan mobil, kereta, pesawat, dan lain-lainnya.

Dari contoh diatas, pada era globalisasi ini manusia tidak akan pernah luput yang namanya IPTEK yang mempunyai kepanjangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Teknologi selalu disangkut pautkan dengan alat-alat canggih dan modern, sedangkan ilmu pengetahuan disangkut-pautkan dengan pelajaran yang kita terima di sekolah atau kuliah.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi orang-orang semakin meninggalkan iman mereka. Mereka selalu bergantung pada IPTEK dan mulai melupakan Tuhan mereka. Lalu bagaimana dengan iman Kristen dalam menghadapi kemajuan dunia dalam era globalisasi yang serba IPTEK ini?

Pengertian IPTEK

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :

a) Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

b) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

c) Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

d) Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.

e) Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka “.

f) Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.

Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:

a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia

b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.

c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.

Kedua:

DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK

IPTEK mempunyai manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh, dulu manusia jika ingin berpergian dari 1 lokasi ke lokasi yang lain dengan jalan kaki, perkembangan zaman orang berpergian dengan menggunakan sepeda (yang populer pada zaman perkembangan sepeda dengan nama onthel). Lalu berkembang lagi orang berpergian dengan menggunakan sepeda motor, mobil, kereta, pesawat,dan kapal.

Dalam telekomunikasi juga ada perkembangan teknologi. Dulu orang berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan surat. Lalu berkembang dengan menggunakan telepon, handphone, bahkan sekarang menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan menggunakan chatting pada social network  dan video call

Diatas merupakan manfaat IPTEK yang sangat terasa dalam kehidupan masyarakat. IPTEK dan produk-produknya telah banyak memberikan manfaat, kemudahan, kenyamanan, kesenangan, dan menolong kehidupan umat manusia.

Bidang informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan salah satu produk iptek yang paling besar perkembangannya. Teknologi informasi dan komunikasi banyak terdapat pada disekitar kita, seperti handphone, internet, radio, televisi, dan masih banyak lagi. Pada mulanya informasi tersebar hanya melalui secara pribadi ke pribadi langsung, sesuai kemajuan jaman, informasi tersebut menyebar melalui banyak cara dengan sarana teknologi informasi dan komunikasi.

Dampak-dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi:

Dampak positif:

1) Informasi tersebar cepat dan akurat

2) Berkomunikasi jarak jauh dengan waktu yang sama dan praktis

3) Dapat mencari dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dengan tepat karena penyedia informasi membagi informasi tersebut kepada umum

4) Diskusi online. Masyarakat dapat berdiskusi secara online dengan orang diseluruh dunia

5) Dapat melakukan transaksi yang cepat kapanpun dan dimanapun kita berada secara online tanpa pergi langsung penjual fisiknya

Dampak negatifhttp://bisain-tik.webnode.com/products/manfaat-dampak-dan-peranan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-/

1)  Information Anxiety (Information Overload)

Kelebihan informasi yang menyebabkan kita tidak dapat memilah atau memfilter atau menyaring mana informasi yang penting dan yang tidak penting, dan dapat menyebabkan informasi yang tidak terkontrol dan tidak dapat dipastikan kebenarannya.

2) Dehumanization

Hilang atau turunnya penghargaan atas seseorang sebagai individu, dan digantikan dengan sederet angka .

3)  Lost of Privacy ( Hilangnya Prifasi )

Dalam kegiatannya, manusia saat ini lebih sering memakai teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data-data pribadi banyak tersimpan dalam komputer atau laptop. Berkembangnya internet membuat para hacker dapat mencuri data-data pribadi dengan leluasa dan tersebar luas.

4) Digital Gap

Kesenjangan yang terjadi terhadap para pengguna IT dan mereka yang tidak menggunakan IT. Mereka yang sadar IT akan terus berkembang dan mereka yang tertinggal akan semakin tertinggal.

5) Possible Massive Unemployment

Penggunaan atau peng-implementasian TIK dalam kehidupan sehari – hari akan membuat semakin banyaknya pengangguran baik itu melalui PHK ataupun yang lainnya.

6) Impact on Globalization on Culture

Semakin menipisnya nilai – nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi.  Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing ?

Bidang ekonomi dan industri

Dalam bidang ekonomi dan industri teknologi berkembang melalui mesin-mesin. Jika dulu perusahaan atau pabrik menggunakan tenaga kerja sebagai faktor utama dalam kegiatan produksi, sekarang mesin atau robot merupakan faktor utama dan tenaga kerja sebagai pendamping dan pelengkap dari mesin. Penggunaan mesin ini dinilai sangat meningkatkan produktivitas pabrik dalam hal kualitas dan kuantitas.

Dampak positif

1)      Peningkatan kualitas produk

2)      Peningkatan kuantitas produk

3)      Produksi barang semakin cepat dan benar

4)      Transaksi ekonomi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat

5)      Tidak perlu ke bank untuk melakukan pembayaran atau transfer

6)      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut para pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

7)      Terjadinya industrialisasi

Dampak negatif

1)      Terjadinya PHK karena perubahan pabrik dari tradisional yang menggunakan cara manual dengan tenaga manusia menjadi modern yang menggunakan mesin

2)      Meningkatnya pengangguran

3)      Polusi dan limbah yang dihasilkan pabrik mencemari lingkungan sekitar

4)      Pembobolan dan pencurian uang dalam rekening bank

Bidang sosial dan budaya

1)      Sikap konsumerisme atau sering membeli barang yang melebihi batas

2)      Individualisme

3)      Munculnya kemerosotan moral : boros, gaya hidup serba instan

4)      Menghilangnya sikap saling bergotong-royong

5)      Pola interaksi antar manusia yang berubah. Remaja sekarang cenderung lebih menyukai chating daripada bersilaturahmi secara langsung.

6)      Kesenjangan sosial. Jurang antara yang kaya dan miskin semakin lebar

Ketiga: IPTEK DALAM AGAMA KRISTEN


Keempat: PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DALAM AGAMA KRISTEN

  Zaman Yunani Kuno

Zaman Yunani kuno mulai abad ke-enam sebelum Kristus. Orang pertama yang mendapat kehormatan disebut sebagai filsuf pertama ilmu pengetahuan alam adalah Thales dari Milletos. Thales berpendapat bahwa asas pertama adalah air. Anaximandros berpendapat asas pertama ialah "yang tak terbatas" (to apeiron). Anaximenes berpendapat asas pertama adalah udara. Kemudian filsafat berkembang makin lama makin kompleks. Yang paling terkenal ialah Socrates (470-399). Plato (427-347) dan Aristoteles (384-322). Archimedes mengembangkan ilmu pengetahuan praktis.

Diduga Socrates hidup semasa dengan Maleachi, nabi terakhir dari perjanjian lama. Menurut banyak teolog, setelah Maleachi Allah tidak memberi wahyu sampai kelahiran Yesus Kristus diabad pertama setelah Kristus.


  Zaman Patristik

Awal berkembangnya agama Kristen pada abad pertama, sudah ada pemikir-pemikir Kristiani yang menolak filsafat Yunani. Mereka berpendapat bahwa setelah Allah memberikan wahyu kepada manusia, maka mempelajari filsafat Yunani yang non-Kristen dan non-Yahudi adalah sia-sia bahkan berbahaya. Salah seorang pemuka pikiran ini ialah Tertulianus (160-222). Tetapi pemikir-pemikir Kristen lain ada yang juga mempelajari filsafat Yunani, a.l. Yustinus Martir (?-165), Klemens dari Alexandria (150-215), Origines(185-254). Gregorius dari Nanzianza (330-390), Basilius Agung (330-379). Gregorius dari Nyssa (335—394) menciptakan suatu sintesa antara agama Kristen dengan kebudayaan Hellenistik (filsafat Yunani), tanpa mengorbankan apapun dari kebenaran agama Kristen. Tetapi ada juga karangan-karangan yang diduga ditulis oleh Dionysios yang sangat berbau neoplatonis.

Bapak gereja yang paling besar dari zaman Patristik ini ialah Augustinus (354-430). Ia menulis a.l.. "Confesiones" (pengakuan-pengakuan), "De Civitate Dei" (kota Allah). Augustinus diakui sebagai Bapak Gereja yang besar oleh orang-orang Katolik Roma maupun orang-orang Protestan. Dalam teologinya jelas ada pengaruh Plato. Tetapi pada umumnya ia berpegang ketat pada Alkitab yang diterimanya sebagai Firman Allah.


  Zaman Skolastik Dan Abad Pertengahan

Abad ke-5 sampai abad ke-9 terjadi perpindahan bangsa-bangsa. Suku bangsa pun pindah dari Asia ke-Eropah. Bangsa Jerman pindah pindah melewati perbatasan kerajaan Romawi. Dan begitu seterusnya. Eropah kacau balau. Perkembangan teologi dan filsafat tidak begitu besar. Nama seperti Boethius (480-534) dan Alcuinus berasal dari masa ini.

Baru pada akhir abad ke-9 muncul nama-nama yang mempengaruhi teologi dan filsafat seperti Johanes Scotus Eriugena (810-877), Anselmus dari Canterbury (1033-1109), Petrus Abelardus (1079-1142), Ibn Sina (980-1037) orang Arab dengan nama latin Avicenna, Ibn Rushd (1126-1198) juga orang Arab dengan nama latin Averroes, Moses Maimodes (1135-1204) orang Yahudi, Bonaventura (1221-1274), Albertus Agung (1205-1280) dan yang paling terkenal ialah Thomas Aquinas (1225-1274). Thomas Aquinas sangat terpengaruh oleh filsafat Aristoteles. Orang Katolik terima Thomas Aquinas sebagai Bapak gereja. Orang protestan banyak menolak argumen-argumen Thomas yang terlalu terpengaruh oleh Aristoteles sehingga kadang-kadang menyimpang dari exegese yang sehat dari Alkitab.

Yang mau saya tekankan disini adalah bahwa teologi dan filsafat saling mempengaruhi walaupun ada peringatan dari Tertulianus akan bahayanya pengaruh filsafat non-Kristen pada iman Kristiani. Kalau pada zaman Patristik pengaruh Plato yang terasa sangat dominan pada teologi masa itu, pada zaman abad pertengahan pengaruh Aristoteles yang sangat dominan.


  Zaman Modern

Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643).

Renaissance dilanjutkan dengan abad rasio (The age of Reason) pada abad ke-17 dan abad pencerahan (The age of enlightenment) pada abad ke-18. Karya Galileo Galilei diteruskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dll. Filsafat dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1623), Rene Descartes (1596-1650), Baruch de Spinoza (1632—1677), G.W. Leibnitz (1646-1716), Blaise Pascal (1633-1662), G. Berkeley (1665-1753), David Hume (1711-1776), Imanuel Kant (1724-1804) dll.

Newton mengembangkan Fisika Klasik. Newton sering disebut sebagai Bapak ilmu pengetahuan alam modern. Pada tahun 1687 Newton menulis bukunya yang sangat terkenal : "Philosophiae naturalis principia mathematica". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat. Makin lama makin pesat. Timbul suatu optimisme akan kesanggupan manusia. Kewibawaan gereja menjadi sangat merosot karena peristiwa Copernicus/Galileo. (Lihat artikel "Teori Geosentris versus Teori Heliosentris").

Semua perkembangan dalam filsafat dan ilmu pengetahuan alam ini mempunyai dampak yang sangat besar pada iman orang Kristen. Para teolog masa itu sangat terpengaruh dengan filsafat dan ilmu pengetahuan alam masa itu. Ini nampak jelas dalam teologi mereka. Pengaruh ini ada positifnya tetapi ada juga negatifnya. Pengaruh positif (menurut orang-orang Protestan) adalah Gerakan Reformasi. Orang-orang Katolik Roma mula-mula sangat mengutuk gerakan ini.


  Gerakan Reformasi

Reformator yang paling besar adalah Martin Luther (1483-1546). Sebelum Luther sebenarnya sudah ada reformator-reformator lain seperti John Wycliffe (1325-1384) di-Inggris dan Johanes Hus (…..-1415) di-Bohemia. Huss dibakar hidup-hidup oleh Paus Johanes XXIII pada tanggal 6 Juli 1415. Tetapi teologi mereka masih sangat terbatas dan pengaruh mereka didunia juga masih sangat terbatas. Erasmus (1466- ) juga mempunyai pengaruh yang besar pada Luther. Mereka adalah perintis reformasi teologi. Perjuangan Martin Luther diteruskan oleh John Calvin, Zwingli dan lain-lain. Setelah Luther mengadakan reformasi teologis, berdirilah gereja-gereja reformasi mula-mula diseluruh Jerman, tetapi kemudian diseluruh dunia. Pada tanggal 31 Oktober 1514 Luther memasang 95 dalil digereja Wittenberg. Sampai kini, tanggal 31 Oktober diperingati sebagai hari reformasi.

Disatu pihak gerakan Reformasi kembali ketafsiran atau exegese yang sehat dari Alkitab. Mula-mula ada satu gereja reformasi. Tetapi karena banyak orang yang menafsirkan Alkitab, dan tafsiran ini berbeda-beda diantara para penafsir, gereja reformasi terpecah-pecah lagi menjadi beberapa denominasi. Denominasi-denominasi ini makin lama makin banyak. Hal ini berlangsung sampai sekarang.

Abad ke-19 disebut "The Age of Ideology" dan abad ke-20 disebut "The Age of Analysis". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat. Teknologi dan ilmu kedokteran ialah penerapan praktis dari ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat, makin lama makin pesat.

Dalam artikel "Pengaruh iman pada ilmu pengetahuan dan pengaruh ilmu pengetahuan pada iman", telah kita bahas saling mempengaruhi keduanya, Tentu saja keduanya juga terpengaruh perkembangan filsafat. Waktu trend filsafat adalah pada rationalisme, maka pengaruhnya sangat besar pada ilmu pengetahuan maupun pada agama.


Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama Kristen

  Iman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7) Sebagai orang Kristen, dan dalam terang iman kristiani, kita ini harus pro atau anti sama teknologi? Pro atau anti sama ilmu pengetahuan? Pilih iman atau otak? Doktrin atau ilmu? Kenapa pertanyaan-pertanyaan itu perlu dipikirkan dan dijawab? Karena ada pendapat, semakin kita beriman, semakin sedikit kita pake otak kita. Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena percaya kepada apa yang nggak masuk akal. Tentang asal-usul dunia ini, misalnya, orang beriman yakin bahwa Allah-lah yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya. Kenapa? Karena Alkitab, firman

Allah yang tertulis, mengatakan demikian. Jadi , percaya saja. Sedangkan yang menggunakan otak tidak bisa terima pokok creatio ex nihilo. Yang masuk akal adalah apa yang ada sekarang terbentuk lewat sebuah proses, atau multi-proses, dari yang sudah ada sebelumnya. Stephen Hawking, contohnya, mengajukan teori Big-bang, Ledakan Besar, untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Sebenarnya, itu tidak lain dari teori kebetulan. Kalau pemikiran seperti itu iman berlawanan dengan otak bikin orang

Kristen sampai menjauhi IPTEK demi memelihara imannya, sungguh mengerikan! Karena itu berarti dunia iptek bakalan dikuasai oleh orang-orang ateis yang tidak beriman, yang nggak takut sama Tuhan. Sebaliknya, dunia Kekristenan cuma diisi oleh orang-orang yang picik dan fanatik, yang cuma mengikuti emosi, bukan akal sehat. Quo vadis, dunia? Quo vadis, Gereja? Lebih dari itu, sikap menjauhi IPTEK demi memelihara iman benar-benar berlawanan dengan firman Tuhan. Karena Alkitab sendiri berpesan, Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan (Amsal 1:5). Kalau begitu, bersikap
masa bodoh terhadap iptek, apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti menolak firman Tuhan!

Orang Kristen justru harus menggunakan otak. menggunakan akal sehat dalam memahami segala sesuatu semaksimal mungkin. Yang membedakannya dengan orang yang tidak percaya sebenarnya sangat sederhana. Tapi mendasar. Orang Kristen waktu berpikir selalu melibatkan Allah, bukan cuma apa yang kelihatan dan terukur dengan panca-indera yang terbatas. Jadi, misalnya, antara orang percaya dan Stephen Hawking, bedanya sangat sederhana, namun mendasar.


  IPTEK dalam Alkitab

Sebelumnya, kita perlu membedakan ilmu pengetahuan dari teknologi. “Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Sedangkan teknologi, berasal dari dua kata Yunani tekhne ( pekerjaan ) dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan teknologi merupakan suatu ilmu terapan. Namun jika diselidiki dengan seksama maka  ditemukan adanya kesamaan, yaitu keduanya bersangkut-paut dengan ide manusia dan berobjek pada alam semesta.

“IPTEK sudah dimulai sejak zaman Alkitab atau sejak awal sejarah manusia. Secara filosofis, setelah kejatuhan ke dalam dosa, ide dan pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh dua kekuatan:  manusia dengan ide dan pemikiran yang telah dipulihkan oleh Allah atau ide dan pemikiran yang tetap dalam dosa.

Dua pengaruh ini akan tampak terlihat pada tujuan dan karya-karya manusia dalam IPTEK.  Beberapa contoh dapat diketengahkan sebagai berikut:

Pertama, dalam sejarah air bah dengan jelas bahwa Allah memerintahkan Nuh membuat  kapal untuk  menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah dan kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam kapal ataupun bahan telah ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15). 

Kedua, ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Keluaran 25:9), Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut (Keluaran 25:1-27:21).  Kemudian kita membaca bahwa kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut (Keluaran 40:35).

Ketiga, tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raja-raja 7-8).  Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah menghalangi ataupun menutup segala perkembangan IPTEK.  Kita pun melihat dalam contoh-contoh ini bahwa setiap teknologi selalu di kaitkan dengan keselamatan dan maksud Allah terhadap manusia dan dunia. Akan tetapi di sisi lain, terlihat bahwa Allah juga menentang setiap penciptan teknologi yang bermotivasikan kebesaran diri, kelompok, ataupun bangsa.  Beberapa contoh dapat saya ketengahkan sebagai berikut:

Keempat, ketika Allah memporak-porandakan Babel (Kejadian 11:1-9), yang ditentang bukanlah pendirian kota dan menara Babelnya tapi motivasi mereka yang mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kej 11:4).

Kelima, kemewahan, gemerlap teknologi di zaman Salomo dapat menyebabkan dia banyak mengoleksi wanita asing sehingga dia kemudian jatuh kepada penyembahan berhala (1 Raja-raja 11:1-13).

Keenam, Ketika murid-murid menunjuk pad bangunan Bait Suci, Yesus mengatakan bahwa bangunan tersebut akan diruntuhkan (Matius 24:1-2). 

Ketujuh, Tuhan Yesus juga menentang penyalahgunaan fungsi Bait Suci yang dibangun selama empat puluh enam tahun menjadi arena komersil (Yohanes 2:16).

Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa IPTEK telah dimulai sejak awal sejarah manusia.  Manusia memiliki daya cipta IPTEK karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.  Allah sendiri adalah pencipta alam semesta, pendorong dan pencetus ide terhadap lahirnya IPTEK. Kita harus ingat bahwa Yesus sendiri adalah tukang kayu (Markus 5:3). Ia adalah seorang yang mengerti pondasi dan mekanika tanah (Matius 7:24-27).  Allah tidak pernah membatasi daya cipta dan kreasi manusia akan IPTEK. Namun perlu juga dicatat bahwa ide dan tujuan penciptaan IPTEK dan produknya oleh manusia akan dipengaruhi oleh pandangan-pandangannya terhadap Allah, manusia dan alam semesta.


  Hasil – hasil IPTEK dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Manusia

Secara ringkas dapat disebutkan hasil positif dan hasil negatif dari IPTEK.  Secara positif, hasil dan penemuan teknologi telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan bagi umat manusia. Bila pada masa lalu seorang perencana bangunan bertingkat memerlukan  berhari-hari ataupun berbulan-bulan dalam melakukan perhitungan-perhitungan struktur, kini dengan bantuan software bisa dilakukan dengan waktu kurang dari seminggu dalam kondisi ketelitian dan ketepatan yang jauh lebih tinggi.  Demikian pula perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran telah banyak membantu analisis dan penangan pasien secara lebih tepat dan cermat.

Dengan perkembangan video, TV, antene parabola, satelit komunikasi, komunikasi antarkota, antarpulau dan bahkan antarbenua bukan merupakan suatu kesulitan yang besar.  Penginjilan pun dapat dilakukan dengan mudah memakai hasil-hasil teknologi tersebut.  Revolusi dalam teknologi transportasi seperti pesawat terbang, kereta listrik, kapal laut ataupun perkembangan mobil, telah memungkinkan suatu perjalanan yang cepat, aman dan nyaman.  Dunia rumah tangga juga mengalami terobosan teknologi yang revolusioner, alat dapur, mesin cuci sampai pemotong rumput telah banyak membantu manusia dalam menghemat waktu dan tenaga dalam tugas-tugas rumah tangga.

Namun demikian harus pula kita akui bahwa di samping keuntungan-keuntungan kita dapati pula kerugian-kerugiannya dari hasil perkembangan IPTEK. Beberapa krisis yang dapat timbul, misalnya, sebagai dampak IPTEK adalah:

Pertama, krisis sosial-ekonomi. Perkembangan teknologi yang cepat akan memacu para produsen untuk terus mengadakan pembaruan terhadap produknya agar mereka bisa menguasai pasar dan memiliki daya saing yang kuat di pasaran.  Ambilnya contoh suatu produk komputer dan software pada IBM-PC, hampir setiap tahun mereka selalu menawarkan pembaruan dan produk baru.  Akibatnya, masyarakat mau tidak mau juga harus dipacu untuk terus hidup mengikuti perkembangan teknologi.  Untuk mengikuti perkembangan teknologi perlu suatu biaya yang tidak kecil, sehingga hanya mereka yang memiliki finansial yang kuat sajalah yang akan dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi tersebut.  Di sisi lain, kemajuan teknologi juga banyak mengurangi tenaga manusia untuk diganti dnegan tenaga mesin, sehingga krisis pengangguran menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu era teknologi.

Kedua, krisis media.  Kemajuan dalam setiap produk teknologi telah memungkinkan nilai-nilai yang amoral seperti ide-ide pornografi, kekejaman dan sadistis dapat disalurkan dan dinikmati melalui TV, video, disket komputer dan lain-lain, secara sempurna.  Kenyataan ini secara tidak langsung telah menawarkan model-model keriminalitas dalam suatu masyarakat, sehingga mereka didorong melakukan hal yang sama, sehingga, bukanlah hal yang mustahil bila masyarakat memasuki "nilai-nilai" yang disesuaikan dengan teknologi yang ada.  Sebagai contoh, hubungan seks tanpa nikah saat ini merupakan hal yang normal bagi masyarakat karena mereka banyak melihat model baik melalui koran, televisi ataupun film, baik dari luar maupun dalam negeri.  Lebih dari itu televisi menjadikan manusia memiliki hobi baru, yaitu sebagai penonton; sedangkan waktu-waktu utnuk berdoa, bekerja menjadi terabaikan karena acara-acara televisi lebih menarik perhatian.

Ketiga, krisis mental.  Manusia menjadi egois, tak pernah memperhatikan orang lain, memburu kemewahan dan kekayaan, memandang rendah agama.  Mentalitas lain yang berkembang dalam era teknologi saat ini adalah mental kompromi, suatu mental yang  menginginkan  berpijak  pada  dua dunia sekaligus.  Mentalitas yang menerima dan berbuat kenyataan yang salah meskipun dia mengetahui hal itu bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran.  Inilah suatu era di mana banyak orang Kristen kehilangan wajahnya sebagai orang percaya.


  Konsep Kebenaran Dalam Filsafat

Apakah filsafat dapat membawa manusia kepada kebenaran? Para filsuf dizaman Yunani kuno, tidak berani mengatakan bahwa mereka telah memiliki kebenaran. Filsafat berasal dari kata Yunani Philo=Mencintai dan Sophia=Kebijaksanaan. Seorang filosof atau filsuf adalah orang yang mengaku mencintai kebenaran. Mereka tidak pernah claim telah mendapat kebenaran.

Kiita lihat bahwa para filsuf saling membantah dan saling mengritik satu dengan lain, Umpama waktu rationalisme Eropah kontinental sedang ngetrend, di-Inggris dikembangkan Empricisme. Sesuatu biarpun masuk akal, kalau bertentangan dengan pengamatan, yang mana yang "lebih benar"? Kalau orang melempar sepotong kayu kecil dan sebuah batu besar pada saat yang bersamaan, yang mana akan sampai ketanah lebih dahulu? Rasio dan perasaan manusia mengatakan batu besar akan sampai lebih dahulu. Tetapi percobaan yang dilakukan Galileo dari menara Pisa menunjukkan mereka jatuh pada saat yang bersamaan. Yang mana yang lebih dapat dipercaya? Kesimpulan rational atau kesimpulan experimental? Tentu saja kesimpulan experimental.

Ilmu pengetahuan alam kemudian memakai keduanya. Kalau percobaan mendukung kesimpulan rational orang lebih percaya kesimpulan tersebut. Tetapi kalau percobaan membantahnya, orang lebih percaya kesimpulan experimental atau kesimpulan empiris. Jadi apakah kesimpulan empiris "lebih benar" dari kesimpulan rational? Galileo dan Newton memang berpendapat begitu. Para ilmuwan setelah Newton pada umumnya mengambil sikap ini. Imanuel Kant (1724-1804) berusaha untuk menjembatani rasionalisme dan empiricisme.

Lalu apakah suatu kesimpulan empiris mutlak benar? Seorang filsuf dari Scotlandia David Hume (1711-1776) telah memberi peringatan bahwa kesimpulan empiris tidak pernah dapat dibuktikan benar. Ia menyangsikan bahwa ilmu pengetahuan pernah dapat mencapai kebenaran mutlak.

Kesimpulan umum ialah bahwa filsafat tidak pernah dapat membawa manusia kepada kebenaran, dalam artikata kebenaran "mutlak". Kebenaran relatif dan subjektif mungkin ada, tetapi kebenaran objektif dan mutlak? Tidak ada filsuf yang berani claim bahwa ia telah mendapat kebenaran mutlak dan objektif.

  Konsep Kebenaran Dalam Ilmu Pengetahuan

Kalau dalam dunia filsafat para filsuf saling membantah satu sama lain, lain halnya dengan dunia ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan alam. Orang mengulangi percobaan-percobaan yang diambil Galileo dan Newton, hasilnya selalu mendukung kebenaran teori-teori dan rumus-rumus mereka.

Walaupun Galileo dan Newton orang-orang yang beragama, hasil penemuan mereka sering dipakai orang untuk menyerang agama. Manusia dengan kecerdasan semata-mata dapat mencapai kebenaran. Tidak diperlukan wahyu. Kepercayaan akan hasil experimental manusia lebih dapat dipercaya daripada wahyu. Peringatan David Hume bahwa hasil eksperimen berapapun banyaknya tidak dapat mencapai kesimpulan yang mutlak benar praktis tidak ada yang gubris. Deisme, Materialisme, Agnosticisme dan Ateisme tumbuh dengan subur. Kewibawaan para rohaniwan makin merosot. Kalau zaman Copernicus para ilmuwan mencari pembenaran dari para Rohaniwan, mulai abad ke-18 sampai sekarang banyak rohaniwan (tidak semua) mencari pembenaran dari para ilmuwan. Newton dan metode ilmiah cara Newton sangat didewa-dewakan, termasuk oleh banyak rohaniwan. Kesimpulan-kesimpulan ilmiah oleh banyak orang, para ilmuwan, para rohaniwan apalagi kaum awam dianggap mutlak benar.

Optimisme bahwa manusia dapat mendapat kebenaran mutlak dengan metodemetode Newton makin tumbuh awal abad ke-19. Abad ke-19 disebut orang "The age of idiology". Ilmu Pengetahuan Alam dengan produknya teknologi dan terapi kedokteran berkembang dengan pesat. Teknologi mesin, listrik, komunikasi, kimia, ilmu kedokteran dll berkembang dengan sangat mengagumkan orang.

Orang makin yakin akan kebenaran mutlak dari ilmu pengetahuan alam terutama teori Newton. Teori-teori yang telah didukung oleh banyak sekali pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan tidak lagi disebut teori tetapi naik pangkat menjadi hukum. Jadi kita kenal hukum Newton, hukum Ohm, hukum Mendel dll.

Pada akhir abad ke-19 diamati gejala-gejala yang mulai menggelisahkan para ilmuwan. Dalam gerakan Mercurius ada selisih 3 detik radian per abad. Selisih ini memang sangat sedikit, tetapi menggelisahkan para astronom. Kalau hukum Newton mutlak benar seharusnya tidak ada selisih itu. Pada perhitungan gaya tarik antar galaxy dengan rumus Newton ada penyimpangan. Makin besar jaraknya, makin besar penyimpangannya. Waktu itu dibidang fisika atom orang sudah dapat mempercepat elektron-elektron dalam accelerator. Pada kecepatan mendekati cahaya kembali diamati penyimpangan-penyimpangan. Makin mendekati kecepatan cahaya penyimpangannya makin besar. Par ilmuwan makin gelisah, tetapi belum ada yang tahu jawabannya.

Pada tahun 1905 seorang muda berumur 26 yang tidak dikenal, seorang pegawai kantor paten di-Swiss menulis sebuah artikel singkat dan mengirimnya kemajalah ilmu pengetahuan alam "Annalen der Physic". Artikel itu kemudian menggegerkan dunia ilmu pengetahuan alam sedunia. Artikel itu kemudian dikenal dengan nama "The Special theory of Relativity". Dalam waktu sangat singkat nama pegawai kantor paten tersebut menjadi terkenal. Namanya adalah Albert Einstein. Pada tahun 1916 Einstein menulis "The General theory of Relativity".

Sampai sekarang teori Newton masih diajarkan disekolah menengah karena relatif mudah dimengerti. Teori relatif Einstein sangat sulit untuk dimengerti. Tetapi untuk menerangkan ketiga gejala tersebut diatas, teori Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Untuk kecepatan rendah dibandingkan dengan kecepatan cahaya dan jarak dekat dibandingkan jarak antar galaxy, sampai sekarang orang lebih bnyak pakai teori Newton. Tetapi untuk menerangkan gejala alam secaara keseluruhan, para ilmuwan pada umumnya berpendapat bahwa teori Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Hal ini mempunyai dampak yang sangat besar dalam pemikiran dunia intelektual. Peringatan David Hume mau tidak mau dipikirkan orang lagi.

Apa yang diperingatkan Tertulianus pada abad pertama bahwa bagi orang Kristen mempelajari filsafat Yunani tidak ada gunanya bahkan berbahaya ada benarnya. Kita lihat dari uraian diatas bahwa bila seorang teolog terkesan pada filsafat Plato, maka dalam uraian-uraian teologisnya mau tidak mau ia masukan filsafat Plato (Augustinus). Bila ia terkesan pada filsafat Aristoteles, ia masukan filsafat dan metode berpikir Aristoteles dalam teologinya (Thomas Aquinas). Di zaman modern, bila ia terkesan akan rasionalisme ia masukan filsafat rasionalisme. Demikian dalam teologi modern kita lihat pengaruh existensialisme, fenomenologisme dll. Kini orang sedang kembangkan filsafat post modern. Sudah ada teologi yang terpengaruh post modernisme. Semua itu sudah tidak murni ajaran Allah lagi, tetapi ajaran Allah dicampur ajaran manusia. Augustinus dan Calvin biarpun tidak dapat menghindarkan diri dari kepercayaan mereka diluar Alkitab, sangat menghormat Alkitab sebagai Firman Allah. Jadi dari pelbagai teologi yang ada, teologi Augustinus dan Calvin relatip murni.

Tentu saja orang tidak dapat menutup mata akan dunia sekelilingnya termasuk orang Kristen. Tetapi hendaklah pemikir-pemikir Kristen menyadari akan sejarah pemikiran Kristen seperti telah di uraikan diatas sepintas lalu. Orang Kristen, baik filsuf, ilmuwan, teolog, penatua, aktivis gereja maupun jemaat "biasa", hendaknya menaruh Firman Allah yaitu Alkitab jauh diatas segala teori-teori buatan manusia. Belajarlah dari sejarah. Jangan mengutuk, tetapi jangan pula kompromikan Firman Allah dengan teori manusia yang manapun. Dalam artikel "Teori Geosentris versus teori Heliosentris" kita lihat bahwa kutukan gereja pada teori Geosentris membuat generasi teolog berikutnya jadi salah tingkah. Kemudian mereka kompromi dengan teori Heliosentris. Padahal teori Heliosentris dalam pandangan astronomi abad ke-20/21 sama benarnya atau sama salahnya dengan teori Geosentris. Tetapi generasi teolog yang kompromikan Alkitab dengan teori Heliosentris tersebut mengutuk teori evolusi mulai dari Buffon apalagi Darwin (1849). Kemudian generasi teolog berikutnya lagi jadi salah tingkah dan kompromi lagi. Saya telah tunjukkan bahwa teori evolusipun belum tentu benar bahkan tidak pernah dapat dibuktikan benar. Teori ilmiah yang manapun tidak pernah dapat dibuktikan benar.

Maka saran – saran yang dapat disampaikan kepada semua orang Kristen dari denominasi manapun juga (Protestan, Pentakosta, Kharismatik dll) dan dalam jabatan apapun juga, Pemikir Kristen, Dosen Teologi, Teolog, Pendeta, Penatua, Aktivis gereja atau anggota jemaat "biasa" ataupun simpatisan agama Kristen sbb:

“JANGAN MENGUTUK TEORI ILMIAH MANAPUN TETAPI JUGA JANGAN KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH MANAPUN. ALKITAB BERADA JAUH DIATAS SPEKULASI-SPEKULASI, TEORI-TEORI ATAU FILSAFAT-FILSAFAT MANUSIA YANG MANAPUN.”

Kelima:

(IPTEK DALAM FIRMAN TUHAN)

PANDANGAN IPTEK DALAM IMAN KRISTEN

SUMBER IPTEK ADALAH ALLAH

Penggunaan IPTEK sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada IPTEK. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari Tuhan yang dikembangkan melalui manusia.

Pengaruhkekristenan yang mendoronglahirnya IPTEK merupakancerminsikapkristiani yang bertanggungjawabterhadaptugas yang diberikan Allah kepadamanusiasebagaiamanatertulisdalamKejadian 1:28

“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”.”

Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yang pertama untuk beranakcucu dan bertambah banyak manusia di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang, dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran manusia bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak Allah. Dan pengetahuan untuk melahirkan teknologi itu terdapat dalam Amsal 1:7a

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”

Berikut ini perwujudan IPTEK dalam sejarah manusia di Alkitab:

Dalam sejarah air bah, Allah memerintahkan Nuh membuat  kapal untuk  menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah. Dimensi ruang, cara pembuatan, kapal atau pun bahan telah ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15).

Ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Keluaran 25:9), Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut (Keluaran 25:1-27:21).  Kemudian kemuliaan Allah memenuhi Kemah Sucitersebut (Keluaran 40:35).

Tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raja-Raja 7-8).

PANDANGAN IPTEK DALAM IMAN KRISTEN (SUMBER IPTEK ADALAH ALLAH)
Alkitab mengatakan,

“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Amsal 1:5).

Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa Allah sebenarnya menghendaki kita manusia untuk terus mengembangkan diri, menambah ilmu dan pengertian. Kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan iptek yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Hal ini berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi iptek tapi justru terus mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.

Iptek bagi kemuliaan Allah

Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian Allah memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya (ayat 31).

Melalui ayat ini kita tahu bahwa sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semua itu dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).

Iman Kristen memberikan dasar kepada kita untuk menerima perkembangan iptek yang ada. Dalam Iman Kristen yang menjadi dasar iptek adalah Tuhan dan hikmat dari Tuhan menjadi pegangan bagi kita supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena iptek, seperti yang dikatakan dalam Amsal1:7. Sehingga kita sebagai orang Kristen yang memiliki Iman Kristiani haru menerima kemajuan iptek. Menerima dalam hal ini harus selaras dengan apa yang di firmankan Tuhan dalam Alkitab. Karena jika kita menolak iptek, sama saja kita menolak firman Tuhan. Sebab dikatakan dalam firman Tuhan,

“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Ams 1:5)

Jadi, dalam konteks ini kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan iptek yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Maksudnya dengan menghormati Tuhan dan taat kepada Tuhan. Manusia memang diciptakan Tuhan dengan kemampuan untuk mengembangkan teknologi. Dan Iman Kristen berperan sebagai penyaring mana yang baik dan buruk dalam perkembangan teknologi tersebut. Sehingga nantinya perkembangan suatu Ilmu Pengetahuan dapat mendorong kita juga untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan, bukan justru menjauhkan kita dari Tuhan.

Sikap kita seharusnya dalam menghadapi perkembangan IPTEK

Bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan IPTEK? Apakah kita harus menerima IPTEK dengan tangan terbuka?Ataukah kita harus menolak IPTEK demi pemeliharaan iman kita akan Yesus Kristus? Menerima atau Menolak

Amsal 1 : 5

`“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan memerintahkan bagi manusia untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari suatu bahan pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan pengertian yang kita dapat haruslah dimanfaatkan sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama umat manusia, sebagai wujud ucap syukur atas akal budi, kepandaian, kecerdasan dan talenta yang dianugerahkanNya bagi kita. Artinya, Allah tidak pernah melarang penggunaan IPTEK, dan menolak IPTEK berarti melanggar firman Tuhan.

Dalam Kejadian 1: 27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi (Mandat Budaya) yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat menaklukkan alam semesta, manusia membutuhkan pengetahuan, cikal bakal, dan tujuan. Manusia harus mampu untuk memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat bagi kesejahteraan alam semesta. Untuk itu, manusia perlu sains. Jadi sains, bukanlah musuh bagi orang beriman, melainkan sebagai jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta, apabila manusia dapat memanfaatkan sains sebagai saluran beribadah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.

Beberapa fakta mengenai hubungan teknologi dan iman :

Teknologi adalah tugas

Ia adalah tugas atau mandat yang diberikan oleh Allah. Seseorang yang membuat suatu penemuan harus menyadari betul akan tugasnya untuk menaklukkan bumi, sehingga setiap temuan yang dibuatnya harus bermanfaat bagi kesejahteraan alam semesta pada umumnya, dan manusia pada khususnya. Pembuatan suatu teknologi yang memusnahkan umat manusia sangat bertentangan dengan mandat yang diberikan oleh Tuhan

Teknologi dan moral

Setiap orang percaya dapat menggali dan mempergunakan teknologi dengan taat dan bertanggung jawab kepada norma-norma Allah. Caranya, adalah dengan menggunakan Alkitab, yang berisi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk pemanfaatan teknologi. Alkitab berisi perintah etis-moral untuk mengatur semua tindakan manusia. Sehingga, dalam pemanfaatannya, teknologi harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, yang merupakan sumber moral  untuk menghindari penyalahgunaan teknologi yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

Teknologi dan mujizat

Ibrani 13: 8 menyatakan bahwa kuasa Yesus tidak pernah berubah baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya. Kuasa Yesus tidak pernah berubah, sementara teknologi senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sehingga tidak mampu memberikan suatu kepastian bagi manusia. Di mana suatu ketika teknologi tidak mampu memberikan penyelesaian, maka setiap orang percaya tetap berharap kepada Allah yang hidup untuk menyatakan mukjizat-Nya.

Amsal 1:7 memberikan dasar bagi kita di dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Jadi, kita harus memanfaatkan IPTEK dengan berlandaskan rasa takut akan Tuhan. Iblis seringkali memanfaatkan IPTEK sebagai sarana untuk mencobai iman kita. Internet, ponsel, televisi, mobil, dll dapat membuat kita jatuh ke dalam pencobaan. Apabila kita memiliki rasa takut akan Tuhan, di dalam hati kita selalu dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus sehingga kita tidak akan terjerumus ke dalam penggunaan IPTEK secara negatif, malah kita akan menggunakan IPTEK bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama manusia. Misalnya, seseorang ilmuwan yang hatinya dipenuhi oleh rasa takut akan Tuhan tidak akan membuat senjata yang akan memusnahkan umat manusia, misalnya senjata pemusnah massal atau nuklir. Walaupun, karyanya tersebut akan dibeli dengan harga yang sangat mahal, hatinya tidak akan tergiur dengan perkara duniawi tersebut karena pikirannya selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Ia akan senantiasa mengingat kebenaran firman Tuhan yang menyatakan bahwa Allah memberikan amanat illahi bagi manusia untuk menaklukkan dan menguasai bumi. Itu berarti, ia pun harus mengusahakan kesejahteraan bagi sesamanya, maupun bagi seluruh makhluk di bumi.

Sebaliknya, ilmuwan yang hatinya dipenuhi rasa takut akan Tuhan akan menciptakan suatu obat-obatan yang murah untuk menyembuhkan penyakit yang langka. Talenta yang dimilikinya tersalur dengan baik bagi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan nama Tuhan.

Efesus 6: 10-17 memberi bekal untuk menghadapi tipu muslihat Iblis yang seringkali memanfaatkan IPTEK sebagai sarananya.

Perisai iman dan ketopong keselamatan

Dengan keyakinan iman bahwa kita telah ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita telah menjadimilik Kristus seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga si jahat tidak akandapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi sulit dalam pencobaan, kita tahudan yakin Tuhan akan menyelamatkan kita karena kita adalah milik-Nya. Kita juga harus yakin bahwa hidup kita berharga di mata Allah, karena Kristus telah rela mati di kayu salib demi menebus dosa kita. Oleh karena kita berharga di mata Allah, kita harus hidup kudus, sama seperti Allah juga kudus, dan kita tidak boleh menodai kekudusan kita dengan hal-hal yang fana.

Pedang Roh

1)      Firman Allah

Firman Allah menjadi pelita bagi kita saat berjalan dalam dunia yang semakin gelap. Alkitab berisi perkataan Allah yang hidup. Membaca Firman Tuhan membuat kita semakin mengerti akan kehendakNya dan semakin menggiatkan pengenalan kita akan Tuhan. Jika kita menghayati dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari , Firman Tuhan akantertanam dalam hati kita dan menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan-godaan dari si jahat, karena kebenaran Firman Tuhan adalah fillter yang paling baik bagi kita untuk menerima pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk kecanggihan teknologi. Firman Tuhan berisi apa yang boleh/ tidak boleh kita lakukan. Misalnya, dalam Keluaran 20:14 tertulis jelas “Jangan Berzinah”. Oleh karena itu, kita tidak boleh memanfaatkan IPTEK secara negatif, dengan membuka gambar/ video porno yang dapat meracuni hati dan pikiran kita dan membuat kita akhirnya jatuh ke dalam dosa zinah.  Bahkanorang yang merenungkan firman Tuhan siang dan malam akan bertumbuh dan berbuah seperti pohonyang ditanam di tepi aliran air (Mazmur 1: 1-3). Orang yang sungguh sungguh merenungkan danmelakukan firman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa tapi juga menjadi saluran berkatbagi orang lain

2)      Berdoa

Berdoa merupakan cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. Dengan berdoa kitamengundang campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh Tuhanbekerja melawan si jahat, sementara kita diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam pencobaandengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan. Oleh karena itu ketika kita berdoa, kita harus meminta supaya hati, pikiran, dan perbuatan kita senantiasa dijagai dan dilingkupi oleh Roh Kudus agar kita dijauhkan dari godaan dan perbuatan dosa dan hidup kita senantiasa seturut dengan kehendakNya.

Amsal 3:5

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”

Kita tidak boleh sombong atas pengetahuan dan akal budi yang kita miliki karena semuanya itu hanya merupakan pemberian Allah, bukan hasil usaha kita sendiri. Kesombongan akan kehebatan IPTEK berakibat pada perasaan tidak memerlukan Allah. Artinya, IPTEK-lah yang akan menjadi allah kita, atau kita telah diperhamba oleh IPTEK. Dapat juga terjadi, kita tetap memerlukan Allah, akan tetapi Allah kita tempatkan hanya sebagai pembantu atau pelengkap saja . Kita menempatkan Allah sebagai ban cadangan. Padahal, iman Kristen mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah anugerah Allah (sola gratia). Anugerah itu hanya dapat diterima oleh karena iman (sola fide). Karena itu, selain takut akan Allah, kita juga tidak boleh sombong dengan IPTEK yang kita telah kembangkan, karena IPTEK itu sendiri adalah anugerah dari Allah.

Memang, IPTEK telah banyak mempermudah kehidupan umat manusia dalam segala bidang. Namun kita harus senantiasa mengingat bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sehingga kita harus tetap percaya dan beriman teguh kepada Tuhan. Satu hal yang tidak dapat kita pungkiri, kita tetap memerlukan Tuhan dalam hidup kita. Allah adalah sumber kehidupan. Kecanggihan entertainment  saat ini mungkin mampu memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi hidup kita, namun itu semua sifatnya sementara, tidak seperti sukacita dan kedamaian sorgawi yang Allah berikan atas hidup kita. Mungkin kecanggihan medis saat ini mampu memberikan kesembuhan atas setiap penyakit, sekalipun itu penyakit yang sulit untuk disembuhkan, seperti misalnya kanker, namun kita harus selalu menyadari bahwa semuanya itu tidak akan terjadi tanpa kasih karunia Allah. Seseorang yang sembuh dari kanker, bukan disebabkan oleh seberapa canggih alat yang digunakan, atau seberapa cerdas dokter yang menanganinya.Tetapi semuanya itu karena kasih karunia, kemurahan,dan mujizat dari Allah. Jika Allah tidak menghendaki, maka penderita kanker tersebut tidak mungkin bisa sembuh.

Keluaran 35: 30-36 :1

Memanfaatkan IPTEK sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan.

Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian Allah memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya. Tuhan juga telah menanamkan dalam hati mereka dengan kemampuan untuk mengajar dan memenuhi hati mereka dengan keahlian untuk membuat pekerjaan-pekerjaan seorang ahli, yakni sebagai pelaksana segala pekerjaan dan perancang segala sesuatu.

Sama seperti Allah yang telah memberikan pengetahuan dan keahlian bagi orang Israel yang dipilihnya, untuk melaksanakan tugas membangun bait Allah, kita pun juga dipilih oleh Allah, dan dikaruniai dengan kepandaian, kecerdasan, dan akal budi untuk melaksanakan pekerjaan yang kudus bagi kemuliaan nama Allah. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, kemuliaan nama Tuhan pun harus semakin termasyur. Kita harus memanfaatkan setiap talenta yang kita miliki bagi kemuliaan nama Tuhan. Misalnya, bagi setiap kita yang dikaruniai kemampuan lebih dalam bidang komputer dan internet, kita bisa melakukan video editting yang berisi suatu kesaksian mengenai kasih Allah, dan mengupload video tersebut di You Tube, sehingga setiap orang dapat menyaksikan kasih Allah dan video tersebut dapat menjadi berkat bagi setiap orang yang menontonnya, atau kita bisa men-share ayat-ayat firman Tuhan melalui status di Facebook, sehingga memberkati setiap orang yang membacanya. Melalui ayat ini kita tahu bahwa sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semuaitu dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).

Matius 6:33

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Dalam memanfaatkan teknologi, kita tidak boleh mengutamakan hal-hal duniawi seperti materi, kehormatan, dan hal-hal lain yang dicari oleh orang yang tidak mengenal Allah. Setiap kemampuan yang kita miliki, setiap karya/penemuan yang kita hasilkan harus semata-mata digunakan untuk pelebaran Kerajaan Allah,sebab apabila kita mengutamakan semuanya itu, segala sesuatunya akan ditambahkan dalam hidup kita. Mencari kerajaan Allah dan kebenarannya maksudnya adalah kita menjadikan Yesus sebagai Tuhan atas seluruh aspek hidup kita. Dengan kata lain menempatkanNya sebagai prioritas utama dalam hidup kita.

Misalnya, bagi seseorang yang memiliki keahlian di bidang medis, kemudian datang suatu tawaran yang menggiurkan, untuk melakukan suatu praktik aborsi dengan bayaran yang sangat menjajikan. Melakukan praktik aborsi sama saja dengan melakukan pembunuhan. Dalam Keluaran 20:13 dinyatakan dengan tegas “Jangan Membunuh”. Jika dokter tersebut mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya,ia tidak akan menerima tawaran tersebut, karena ia menyadari bahwa setiap manusia berharga di mata Allah, sehingga semua manusia memiliki hak untuk hidup sekalipun ia masih berwujud janin. Tetapi sebaliknya, jika dokter tersebut mengutamakan perkara duniawi, ia pasti tergiur akan tawaran tersebut karena ia begitu mencintai tawaran uang yang dijanjikan. Memang seringkali manusia diperhadapkan pada pilihan yang sulit, tetapi manusia harus selalu mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.

KESIMPULAN

Kemajuan teknologi informasi ternyata tidak hanya mempengaruhi bidang eknomi, sosial, budaya, tapi juga berdampak dalam bidang penyebaran kepercayaan atau agama. Teknologi telekomunikasi dan informasi telah memunculkan  pengaruh yang besar dalam berkehidupan di masyarakat, dimana informasi dapat diakses kapan dan dimanapun tanpa adanya batasan ruang dan waktu.

Kita tidak dapat memisahkan iptek dari kehidupan kita karena manusia diberikan akal budi oleh Allah. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia (Kejadian 1:27a). Dengan anugerah akal budi tersebut, manusia mengembangkan teknologi untuk melaksanakan mandat Allah: beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian 1:28).

Ada dua prinsip yang harus kita pegang dengan teguh. Pertama, takut akan Tuhan apapun yang kita lakukan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7a). Walaupun kita seorang ilmuwan, kita tidak mengembangkan teknologi yang menyengsarakan umat manusia, seperti senjata pemusnah massal/senjata nuklir. Bila kita menjadi pedagang, kita berdagang dengan jujur dengan tidak menipu konsumen.

Kedua,  kita tidak boleh sombong atas anugerah akal budi yang Allah berikan kepada kita. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5). Dari tujuh dosa utama yang dikemukakan oleh teolog Yohanes Calvin yaitu sombong, iri, amarah, malas, boros, rakus, dan nafsu, maka sombong adalah akar daripada  ketujuh dosa tersebut.

Iptek bersifat netral, tergantung bagaimana  seseorang menanggapinya. iptek bersifat netral oleh karena bukan ilmu yang berasal dari iblis untuk menghancurkan iman percaya kita. iptek bisa menjadi sesuatu yang baik apabila digunakan dengan baik, dan menjadi sesuatu yang buruk apabila digunakan dengan buruk.

DAFTAR PUSTAKA

  Halim Sandy, Iman Kristen dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni ( Universitas Tarumanegara  2004)

  Iman dan Iptek, 2009, http://gkimciumbuleuit.org

  Ichwe G. Indra, Th.M., Dr. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Iman Kristen

  GFresh edisi Mei 2003 No. 36, Temuan Ilmiah di Alkitab

  Prof. James Barr, Alkitab di Dunia Modern, ( BPK Gunung Mulia1979Jakarta Pusat)

  Albert Einstein Relativity. The Special and the General Theory", ( Bonanza Books, 1952 New York )

  Hallliday "Introductory Nuclear Physics" (John Wiley and Sons, 1958 New York )

  Kees Bertens "Filsafat Barat Abad XX jilid I, ( Gramedia, 1983, Jakarta )

  Stephen Hawking "A brief history of time", ( Bantam Books, Toronto, 1988, New York, London, Sydney, Auckland )

  James Jean "Physics and Philosophy", see "The philosophers of science", ( Random house, 1954 )