Mengapa harga laptop tidak turun

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Lilik AR, mengatakan penjualan laptop dan smartphone alias ponsel pintar sepanjang 2013 meningkat sekitar 14 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"(Kenaikan) sudah bagus untuk pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah masyarakat yang sanggup beli laptop dan smartphone," ujar Lilik saat dihubungi Tribun, Rabu (30/10). Namun, jika dipisahkan perkembangan penjualan ponsel pintar jauh lebih tajam.

Menurutnya, sekitar 40 persen konsumen laptop berpindah ke ponsel pintar. "Itu berarti penjualan laptop turun sekitar 40 persen sedangkan penjualan smartphone meningkat lebih dari 40 persen," kata Lilik. Itu sebabnya, ucap dia, harga laptop terus merosot.

Ia menyebutkan tiap jangka waktu 18 bulan, harga komputer dan laptop turun sekitar 30 persen. Namun, sejauh ini, perkembangan harga ponsel pintar belum bisa diukur. "Itu karena smartphone (tren penggunaan) berjangka pendek," ujarnya.

Khusus untuk Bandung IT Expo (BIX) 2013 di Gedung Landmark, menurut Lilik tidak ada catatan soal target penjualan selama sepekan pameran itu berlangsung. Itu lantaran tak ada laporan khusus dari setiap pengisi stan dalam setiap pameran komputer.
Pameran di Jalan Braga itu terdiri dari sekitar 48 stan beberapa di antara adalah Acer, Asus, Lenovo, Axioo, Advan, Canon, dan Sony. Pemilik stan berbagai merek laptop serta notebook Asus dari Media Touch, Wiyanto, mengatakan tidak ada target khusus dalam pameran itu.

Itu pula alasannya dagangan tanpa diskon. Namun, Wiyanto meyakini notebook Tipe 10 15 E yang dilabeli harga Rp 2,7 dan laptop X45U dengan harga Rp 3,6 juta bakal banyak terjual daripada jenis yang lain karena terbilang murah. Begitu pula Asus x200CA baru senila R 3,5 juta.

Pemilik stan Sony, Jo, menargetkan bisa menjual sekitar 50 berbagai jenis laptop dan notebook Vaio selama pameran berlangsung. Ia mengakui target itu tidak terlalu berselisih jauh dengan hasil penjualannya pada hari-hari biasa.

Menurutnya, permintaan terhadap laptop dan notebook tidak menentu. Bagi Jo, pameran ini njadi ajang memperkenalkan produk baru sony laptop Fit 14E touchscreen yang berharga Rp 7,7 juta. Selain itu, ada juga Vaio pro notebook yang dilabeli harga Rp 13 juta per unit. (tom)

Perusahaan manufaktur perangkat komputer dan gawai ASUS mengalami penurunan penjualan di Indonesia memasuki kuartal ketiga tahun 2022. ASUS Indonesia rupanya tak lepas dari dampak krisis semikonduktor yang juga melanda banyak perusahaan manufaktur di bidang teknologi lainnya.

Selain krisis semikonduktor, lockdown yang kembali diberlakukan di China beberapa waktu lalu, mengakibatkan kapasitas produksi dan pengiriman produk menjadi terhambat. Hal itu mengakibatkan terkendalanya suplai pasokan produk ke Indonesia.

“Sebenarnya kapasitas produksi itu terhambat cukup signifikan. Tapi karena kita masih punya stok yang mulai diproduksi di pabrik kita, jadi kendala semikonduktor ini tidak terlalu terasa dampaknya karena kita punya stok cukup di pusat kita, hanya kendala di pengiriman saja. Paling sekitar 5% sampai 10%, tapi sekarang sudah mulai kembali,” ujar Muhammad Firman, Head Of Public Relation ASUS Indonesia saat ditemui di Jakarta, Senin (15/8/2022).

Secara terperinci, Firman menjelaskan yang terdampak keras adalah segmen laptop dengan harga Rp 10 juta ke bawah. Dengan adanya resesi dan harga-harga yang beranjak naik, Firman mengatakan masyarakat tidak lagi memprioritaskan belanja teknologi pada kuartal III.

“Fokus orang tidak lagi belanja teknologi dulu. Karena begitu pandemi, mereka belanja habis-habisan. Sebulan, dua bulan pertama, memang penjualan PC dan perangkat itu anjlok. Tapi setelah WFH dan PJJ itu meningkat pesat sekali. Jadi kondisinya, mereka masih punya perangkat yang relatif baru, dan kondisi ekonomi agak kurang menguntungkan, jadi mereka sedikit menunda,” ujarnya.

Firman yakin dalam kuartal ketiga yang belum usai ini, ASUS Indonesia masih bisa pulih dan bisa mencetak penjualan positif. Alasannya, lockdown di China perlahan mulai dikurangi, sehingga kapasitas produksi mulai berjalan normal kembali.

“Belakangan sudah mulai kembali normal. Kita sudah bisa kembali memasukkan produk. Kuantitasnya sudah cukup memadai. Harusnya sampai akhir kuartal III dan kuartal IV bisa naik lagi,” ucap Firman.

Dari paparan Firman, ASUS Indonesia pada kuartal tahun 2022 sudah menjual setidaknya 435.563 laptop kelas konsumer. Target perusahaan sendiri yakni 1,2 juta buah laptop konsumer terjual pada tahun 2022. Jumlah yang terjual sudah memenuhi 36% dari target.

Sementara itu, untuk segmen laptop gaming, perusahaan sudah mencapai 44% target penjualan yang diinginkan pada tahun 2022. Target ASUS Indonesia, yakni 108.000 buah laptop gaming terjual pada tahun 2022, sementara penjualan mencapai angka 48.001 buah pada kuartal II.

Editor: Ranto Rajagukguk

Kenapa sekarang harga laptop mahal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga laptop di dalam negeri makin melambung karena adanya krisis chipset semikonduktor selama pandemi. Peningkatan harga cukup signifikan untuk berbagai merek laptop di pasaran.

Kapan saat yang tepat untuk membeli laptop?

Di bulan Februari sampai April, dan Juni sampai Agustus, kebanyakan produsen biasanya mulai mendistribusikan laptop baru. Nah, itu baru soal bulan perilisan laptop model baru. Kalau kamu mau tahu waktu terbaik untuk beli laptop, bulan Juli atau Agustus, dan November atau Desember biasanya jadi pilihan terbaik.

Kenapa laptop lebih mahal dari HP?

Jawaban: Sebenarnya, jawabannya sangat sederhana. Karena keduanya dirancang dengan tujuan dan fungsi yang tak sama, maka laptop dan handphone (ponsel) dilengkapi dengan spesifikasi yang sangat berbeda. Perbedaan spesifikasi inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa harganya berbeda.