You're Reading a Free Preview
Minggu, 13 November 2016 DESAIN TATA RUANG PRODUK
Portalpelajaranlengkap - Pada umumnya pengelola toko haruslah menanyakan dirinya apakah ia telah menyediakan ruangan untuk kebutuhan berikut : a. Bagian barang dagangan termasuk ruang penyimpanan barang (running stock) dan tempat penjualan (sales area) yang sesuai. b. semua bagian penunjang penjualan (Bagian pengiriman barang, penyimpanan, pengembalian barang dn lain-lain). c. Kemudahan bagi pelanggan dan karyawan d. Ruangan kantor, termasuk ruangan untuk pembelian barang. e. Pintu masuk dan keluar toko, tangga f. Gang-gang yang cukup lebar, yang memudahkan arus lalu lintas pelanggan. g. Ruangan etalase menurut bentuk dan jenis yang dikehendaki. h. Ruangan yang cocok untuk peralatan komputer dan keperluan lain dari teknologi baru. Luas area penjualan (sales space) dan non area penjualan tergantung dari tipe bisnis yang dilakukan: Supermarket : kurang lebih 60% : 40% Special store : kurang lebih 80% : 20% Departement store : kurang lebih 70% : 30% Alokasi area penjualan berdasarkan pengalaman di toko dipadu dengan : a. Penjualan per M2 (meter persegi) b. Laba kotor per M2 (meter persegi) c. Perputaran stock barang Berikut ini contoh bagian /area yang ada di Supermarket: Bagian /area yang ada di Supermarket 1. Area Kantor; yaitu tempat manajer toko dan staff melakukan kegiatan operasional toko 2. Area Kasir, terdiri atas 1) kasir yang biasanya berjumlah 4 sampai 6 dan counter COC (Contract Of Counter) yaitu counter yang disewa secara khusus oleh supplier untuk menempatkan barang miliknya. Barang yang diletakan disini adalah barang-barang kecil yang sering dibeli oleh customer seperti batu battery, permen, rokok, obat umum dan sejenisnya.Adapun mesin bisnis / equipmn yang digunkanan di bagian kasir yaitu : -Mesin kasir disebut dengan mesin computer -Mesin debit digunakan apabila ada pembeli yang membayar dengan kartu kredit 2) deposit yaitu tempat menitipkan tas atau barang customer 3. Area Perishable; terdiri atas 1) area Fruit yaitu tempat aneka buah segar, 2) area vegetable yaitu tempat sayur dan bumbu segar serta makanan olahan beku (diletakkan pada frezzer), 3) area Meat yaitu tempat daging, ikan, ayam dan olahannya serta makanan siap santap (Ready to Eat) Diarea perisable terdapat equipment / mesin-mesin toko seperti mesin timbangan barang dan mesin wraping untuk mengemasbarang. 4. Area Merchandising, terdiri atas; 1) area tempat menyimpan barang persediaan (gudang); barang- barang yang didisimpan disini dikelompokan menjadi kelompok food yaitu kelompok makanan (sembako), makanan bayi, snack / minuman dst; dan kelompok non food Seperti; sabun, shampo obat serangga, toolkit dst 2) area rak shelving / gondola barang-barang yang dijual. Yaitu tempat meletakan barang barang. • Bentuk-bentuk Lay Out : 1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar Keuntungannya : - Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang -Mempermudah menangani kebersihan 2. Rak/fixtures/island yang berbentuk bebas
Misalnya
berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, dimana lalu
lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh
pembeli. Disamping itu para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di
toko.
Minggu, 13 November 2016 DESAIN TATA RUANG PRODUK
Portalpelajaranlengkap - Area Merchandising, terdiri atas; 1) area tempat menyimpan barang persediaan (gudang); barang- barang yang didisimpan disini dikelompokan menjadi kelompok food yaitu kelompok makanan (sembako), makanan bayi, snack / minuman dst; dan kelompok non food Seperti; sabun, shampo obat serangga, toolkit dst 2) area rak shelving / gondola barang-barang yang dijual. Yaitu tempat meletakan barang barang. • Bentuk-bentuk Lay Out : 1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar Keuntungannya : - Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang -Mempermudah menangani kebersihan 2. Rak/fixtures/island yang berbentuk bebas Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, dimana lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh pembeli. Disamping itu para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di toko. -Karena banyaknya ruangan yang diperuntukan bagi arus lalu lintas konsumen, ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang.
-Pemeliharaan
kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit.
Friday, September 8, 2017 lainnya Edit
Menata produk atau yang biasa disebut dengan display produk merupakan hal yang sangat penting dalam menjual produk anda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata produk kami tulis di sini sebagai wacana bagi para pelaku UMKM ketika diminta menata produknya sendiri di supermarket, alasannya yakni hal ini sering ditawarkan oleh pihak supermarket. Pengertian Menata Produk Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara memakai warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya. Desire dan action customer, yaitu untuk mengakibatkan keinginan mempunyai barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, sesudah memasuki toko, kemudian melaksanakan pembelian. Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase. Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Interior display dibagi dalam beberapa belahan yaitu sebagai berikut: Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun daerah terbuka sehingga sanggup dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa pinjaman petugas pelayanan, contohnya self display, island display (barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga mirip pulau-pulau). Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas pinjaman petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian. c. Architechtural Display Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, contohnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini sanggup memperbesar daya tarik alasannya yakni barang-barang dipertunjukkan secara realistis. Memajangkan barang-barang di luar toko, contohnya pada waktu mengadakan obral dan pasar malam. Display ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
Selain ketiga macam display yang telah diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal dalam display, yaitu sebagai berikut: Store design dan decoration, yaitu gejala yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tanda-tanda ini diletakkan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk membimbibing calon pembeli kearah barang dagangan dan member keterangan kepada mereka perihal penggunaan barang-barang tersebut. “decoration” pada umumnya digunakan dalam rangka insiden khusus, mirip penjualan pada saat-saat hari raya, natal, dan tahun baru. Dealer display, yaitu penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk perihal penggunaan produk. Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan kepada para petugas penjualan biar mereka tidak memperlihatkan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
Syarat display yang baik Di samping mengacu pada budi konsumen dalam menjalankan acara display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
Barang merupakan atribut, secara fisik sanggup diraba Menurut Philip Kotler Produk yakni setiap apa saja yang sanggup ditawarkan di pasar untuk mendapat perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang sanggup memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini mencakup benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut sanggup diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, alasannya yakni pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang sanggup memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Barang konsumsi merupakan barang-barang yang sanggup dibeli untuk konsumsi. Barang konsumsi dibedakan menjadi empat golongan, yaitu :
Barang industri merupakan barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini yakni perusahaan, lembaga, organisasi. Barang industri sanggup digolongkan sebagai berikut ;
Barang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu barang supermarket, barang fresh, barang fashion. Barang supermarket mencakup :
Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik-baiknya, serta serapi-rapinya. Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan sanggup dilakukan dengan menata barang, antara lain:
Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk (barang) yakni untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal: Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk menentukan atau menyebutkan pesanan.
SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE) PENATAAN PRODUK DARI SUATU PERUSAHAAN Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM) yaitu Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana langkah-langkah dalam VM diantaranya sanggup dilakukan dengan display dan label. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara lain :
a. Struktur address card 1) Nama barang Membantu customer untuk mengetahui informasi perihal barang. 1) Meningkatkan image pelayanan yang baik Pendisplayan yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli biar timbul keinginan untuk membeli. Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di belahan muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, contohnya pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya. Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya mempunyai dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola sanggup digunakan untuk menempatkan barang serupa masakan dan minuman dalam satu kemasan sanggup berdiri, mirip susu kemasan, susu kotak dan sebagainya. Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus sanggup terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal yakni sebagai berikut ;
KETERAMPILAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAAN PRODUK Langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan praktik menginterpretasikan perencanaan VM antara lain :
Pengertian dasar lay out yakni suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang memperlihatkan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk sanggup melihat keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang. Lay out bertujuan untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang yang dikehendaki Lay out berfungsi sebagai pengalokasian daerah perbelanjaan dan pengelompokan produk sesuai dengan kategorinya.
1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar, keuntungannya:
Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di mana kemudian lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di toko.
MENYUSUN DIPLAY MENGIKUTI STANDAR PERUSAHAAN Untuk menyusun display sesuai dengan standar perusahaan maka yang harus dilakukan antara lain : 1. Perencanaan Pendisplayan Hal ini sanggup dilakukan dengan cara :
Hal ini sanggup dilakukan dengan cara :
Hal ini sanggup dilakukan dengan cara :
SIKAP DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAN PRODUK Dalam menginterpretasikan perencanaan visual penataan produk dibutuhkan sikap-sikap yang baik sesuai dengan anutan dasar SOP, yaitu; Dilakukan dengan cara antara lain :
Pelayan harus teliti dalam menginterpretasikan visualisasi penatan produk, sanggup dilakukan dengan cara ;
Pelayan harus bertanggung jawab dalam menginterpretasikan visualisasi penataan produk sesuai dengan tingkat wewenangnya pada perusahaan tersebut, diantaranya dengan :
|