Di MahaMeru Bali Printing, finishing pencetakan mengacu pada semua aktivitas yang dilakukan pada bahan cetak setelah dilakukan proses cetak. Proses Binding serta penjilidan, dan proses dekoratif seperti hot print, embossing dan laminating. Finishing bisa berupa: proses in-line – yang berarti unit yang terpasang pada akhir mesin cetak melakukan operasi finishing. Proses off-line – yang berarti pencetakan dan finishing benar-benar dilakukan dengan proses terpisah tahap demi tahap. Gambaran di bawah ini berisi proses finishing : Proses Pemotongan CetakanStok kertas mungkin perlu dipotong atau dipangkas lebih dari satu kali selama produksi pencetakan dilakukan :
Proses LipatUntuk majalah, buku dan lembaran besar perlu dilipat. Jenis pekerjaan lain memerlukan lipatan paralel di mana dua atau lebih lipatan yang berorientasi pada arah yang sama. Hal ini biasanya dilakukan untuk selebaran atau brosur. Mengumpulkan Lembaran dalam satu Set Buku Proses ini melibatkan penempatan (dilipat) pada urutan yang benar sesuai dengan halaman buku. Mesin pengumpul memiliki hingga tiga puluh slot yang bekerja secar manual maupun otomatis. Mesin kemudian mengumpulkan tiap lembaran menjadi satu set kesatuan buku. Mesin semacam itu juga bisa memiliki fungsi penjilidan staples tengah untuk lipat . BindingAda banyak cara untuk menjilid lembaran dalam satu kesatuan. Berikut adalah teknik yang paling umum digunakan :
1. Lipat dan Lem Lem dan Lipat. adalah proses manual akhir yang dilakukan agar menjadi produk, untuk proses produksi besar kita dapat menggunakan mesin lipat dan lem.2. Jilid 2. Laminating Doff dan Glossy. Laminasi, kerap kali disebut dengan laminating sebenarnya merupakan proses pelapisan bahan kertas, dengan plastik tipis. Selain menjaga agar kertas tetap awet dan tidak mudah luntur, laminasi sendiri bertujuan untuk mempercantik tampilan kertas. Baik dalam dunia percetakan offline atau digital printing, sebenarnya laminasi merupakan satu hal yang lazim ditemukan. Nah, untuk kategori laminasi sendiri, Anda akan berhadapan dengan dua pilihan yang paling umum digunakan, yakni doff dan glossy. Lapisan doff hadir dengan tampilan yang lembut. Beberapa orang bahkan menyamakannya, serupa menyentuh kain sutera. Hasil akhir dari laminating doff, yaitu tampilan yang tidak terlalu mengilat dan natural. Sebaliknya, karakteristik glossy kentara pada bahan plastik yang mengilat, licin, dan memantulkan sinar. Untuk kartu nama--atau jenis finishing lain berbahan kertas (contoh: pin), banyak orang cenderung menggunakan lapisan doff, ketimbang glossy. Adapun jenis laminating glossy, umum ditemukan pada brosur, flyer, dan katalog.3. Hot Print. Umumnya, teknik finishing ini melibatkan kertas tinta emas atau perak, yang sengaja di-press pada cetakan, sehingga menempel. Nah, jika Anda menginginkan kesan megah, elegan, dan eksklusif--ada baiknya menggunakan finishing hot print pada kartu nama. Adapun jenis finishing ini bisa terlihat jauh lebih mewah, apabila digabungkan dengan teknik cetak kartu nama emboss.4. Cetak Timbul Emboss dan Deboss Tidak serupa dengan hot print, baik emboss atau deboss--lebih menekankan pada proses menatah kertas dan membuatnya lebih bertekstur (3D). Nah, jika emboss berimbas pada proses cetak kartu nama timbul, deboss justru membuat cetakan jadi tampak “tenggelam”. Umumnya, teknik ini kerap digunakan untuk kartu undangan pernikahan, sampul buku, hingga beberapa jenis katalog.5. UV Spot dan Varnish Secara umum, keduanya merupakan teknik pelapisan pada kertas. Berbeda dengan laminasi, UV spot dan varnish cenderung menggunakan cairan. Adapun serupa doff atau glossy, keduanya memberikan efek yang nyaris sama: halus dan mengilat. Hanya saja, UV spot dapat diterapkan pada area tertentu yang ingin di-highlight. Tidak heran, berdasarkan hasil jadi--Anda dapat menemukan beberapa spot yang tampak mencolok (atau jadi prioritas, contoh: logo perusahaan) ketimbang yang lain.6. Die Cut dan Pond Tidak hanya tampil lewat permukaan kertas, Anda juga bisa mencoba finishing lewat teknik pemotongan bahan. Adapun die cut, merupakan teknik memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan. Biasanya, die cut ini amat bergantung pada desain yang dicetak. Nah, agar tampak rapi, proses pemotongan akan dilakukan dengan mesin khusus. Adapun teknik ini, biasanya digunakan untuk hasil cetakan sticker, undangan, kartu ucapan, booklet, atau tidak menutup kemungkinan: kartu nama. Sementara itu, pond merujuk pada teknik memotong--namun tidak sampai terpisah. Efeknya, dapat dilihat dari beberapa bagian kertas yang menjadi lentur; sehigga mudah dilipat. Adapun teknik ini paling sering ditemukan dalam pembuatan kemasan berbahan kertas, seperti kardus atau duplex.7. Pemotongan Proses ini proses finishing wajib yang pasti dan selalu dilakukan untuk merapikan proses akhir.
Finishing Potong
|