Melambangkan apa arti saat menyantap es selendang mayang

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kuliner makanan dan minuman khas Betawi, memang beragam. Sayangnya, beberapa di antaranya susah ditemui, malah nyaris punah ditelan maraknya kuliner asing yang menyerbu Ibu Kota. Salah satunya, minuman tradisional es selendang mayang. Minuman yang masuk nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia tahun 2019 harus bersaing dengan sembilan minuman tradisional lainnya dari penjuru nusantara.

Selendang mayang sekarang jarang ditemukan, karena dikalangan masyarakat Betawi sendiri minuman ini dianggap minuman kuno, jadul dan yang menyakitkan dianggap ketinggalan zaman. Padahal sejak tahun 1940-an, selendang mayang yang merupakan kuliner turun-temurun dianggap minuman paling top. Seiring perkembangan zaman, apalagi masuknya kuliner impor mampu mengeser popularitas es selendang sehingga susah dicari.

Namun di acara-acara tertentu seperti Lebaran Betawi, juga ada di resto dan hotel sesuai pesanan yang punya acara maka minuman ini disajikan dan sering disertai dengan label “minuman Betawi jadul”. Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras ditambah syrup serta es batu. Beberapa penjual di kota tua membuat minuman ini dengan bahan dasar tepung hunkwe dengan alasan lebih mudah dan efisien.

Dinamakan selendang karena warna hijau dan merah yang berada di ujung kue, layaknya selendang penari. Sementara mayang merujuk pada arti manis dan kenyal. Kue yang dimaksud mirip kue lapis kanji. Adonan kue dibuat dari tepung kanji atau sagu aren, gula, air dan pewarna makanan. Adonan yang sudah matang kemudian dipotong tipis melebar seperti kue lapis sesaat sebelum es disajikan. Uniknya, untuk memotong kue ini digunakan bambu tipis.

Selanjutnya kue diracik bersama kucuran sirup gula merah dan es batu, lalu disiram kuah santan. Rasanya manis dengan semburat rasa gurih dari pemakaian santan. Paling enak dimakan dingin-dingin agar menyegarkan.

Dulu sesuai tradisi Betawi bahkan sampai sekarang meski jarang ditemui, selendang mayang biasanya disajikan saat pesta pernikahan, sunatan, menu takjil atau acara hajatan bernuansa budaya Betawi. Menyantap es ini kabarnya melambangkan kehangatan dan kemeriahan. Untuk menikmatinya, es selendang mayang banyak dijual pedagang pikulan. Ada juga yang kini sudah modern dengan memanfaatkan motor. Bisa ditemui di beberapa wilayah Jakarta, salah satunya sekitar Kota Tua.

Di daerah wisata Kota Tua Jakarta, Jakarta Utara, tepatnya di jalan sekitar pelataran Stasiun Jakarta Kota. Salah satu penjualnya bernama Jaip. Ia mengaku sudah berjualan es selendang mayang selama 12 tahun. “Dulu harganya masih Rp 2.000 tapi sekarang gara-gara ngikutin zaman jadinya seporsi Rp 5.000,” kata Jaip sambil memegang gelas plastik yang menjadi wadah es selendang mayang.

Jaip menjelaskan cara pembuatan es ini. Bahan yang paling penting dalam pembuatan adonan kuenya adalah tepung kue dan sagu aren. Kedua bahan ini akan dicampur dengan air dan dimasak perlahan di kompor. “Untuk buat kuenya perlu satu jam dimasak, tapi kan nggak langsung jadi habis dimasak. Dinginnya bisa sampai enam jam, baru kenyal,” ujar Jaip.

Seperti dikutip laman Kompas, Selasa (24/09/2019) Jaip mengaku bisa menjual sampai 80 porsi es ini dalam sehari. “Itu saya juga tidak sendiri, ada teman saya dua lagi yang jualan hal yang sama sekitaran sini,” ujar Jaip. Bagi dia, jumlah ini tergolong sedikit. Sepuluh tahun lalu, ia mengaku bisa menjual hingga 300 porsi es. “Tahun 2010-an, itu saya bisa tiga kali bolak-babik rumah saking sering banget habis. Sekarang satu kali juga syukur,” ujar Jaip yang biasanya berjualan mulai jam 08.00-11.00 WIB. (ndy)

Berbicara tentang Jakarta, pasti tidak lengkap kalau kita tidak membicarakan kuliner dan jajanan khasnya. Salah satu jajanan khas Jakarta atau Betawi adalah Es Selendang Mayang.

Menilik namanya, kata selendang berasal dari warna-warni kue yang jadi isian es selendang mayang. Meriahnya warna kue itu diibaratkan sebagai warna selendang. Sementara mayang merujuk pada arti manis dan kenyal.

Melihat tradisi Betawi, selendang mayang biasanya disajikan saat pesta pernikahan, sebagai menu takjil atau acara hajatan bernuansa budaya Betawi.

Menyantap es ini kabarnya melambangkan kehangatan dan kemeriahan. Untuk menikmatinya, es selendang mayang banyak dijual pedagang pikulan.

Ada juga yang kini sudah modern dengan memanfaatkan motor. Bisa ditemui di beberapa wilayah Jakarta, salah satunya sekitar Kota Tua.

Melambangkan apa arti saat menyantap es selendang mayang

Melambangkan apa arti saat menyantap es selendang mayang

Es selendang mayang dijajakan dengan dipikul | Sumber: travelingyuk.com

Es Selendang Mayang dibuat dengan resep yang diwariskan secara turun-temurun sejak tahun 1940-an. Seiring perkembangan zaman, banyak camilan luar yang masuk ke Indonesia. Hal ini menggeser popularitas es selendang dan membuatnya susah ditemukan.

Rasanya tak diragukan lagi, sangat manis dan segar berpadu dengan rasa gurih dari santan kelapa yang enak. Harganya sangat murah hanya Rp5.000 per mangkok. Minuman satu ini awalnya merupakan salah satu minuman yang disajikan saat acara tertentu seperti acara lebaran dan acara keluarga lainnya.

Es Selendang Mayang sekarang jarang ditemukan karena di kalangan masyarakat Betawi sendiri minuman ini dianggap minuman kuno. Di acara-acara tertentu seperti Lebaran Betawi, minuman ini disajikan dan sering disertai dengan label "minuman Betawi jadul".

Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras. Beberapa penjual di Kota Tua membuat minuman ini dengan bahan dasar tepung hunkue dengan alasan lebih mudah dan efisien.

Biasanya warga Betawi dan Jakarta akan memburu es selendang mayang disaat puasa, sangat banyak yang ingin berbuka dengan es ini, karena tidak perlu susah dan repot untuk membuat, hanya dengan Rp5.000, sudah mendapatkan seporsi es selendang mayang ini.

Melambangkan apa arti saat menyantap es selendang mayang

Es unik mirip kue lapis | sumber: bisniswisata.co.id

Di bawah ini, ada resep dan cara membuat Es Selendang Mayang.

Bahan:

  • 300 ml Santan
  • 480 ml Air
  • 130 gr Tepung hunkwe
  • 150 gr Gula pasir
  • 150 ml Sirup cocopandan
  • Pasta pandan, secukupnya

Bahan santan :

  • 650 ml santan
  • 3 lembar Daun pandan
  • ½ sdt Garam

Cara Membuat

  • Santan: masak santan, daun pandan, dan garam hingga mendidih kemudian saring dan dinginkan.
  • Selendang mayang: masukkan santan dan air ke dalam panci, tambahkan tepung hunkwe dan gula pasir lalu aduk hingga gula larut kemudian masak hingga matang.
  • Tuang adonan pada wadah yang berbeda, kemudian beri pasta pandan pada salah satu wadah dan biarkan wadah yang lain tetap berwarna putih.
  • Siapkan loyang lalu tuang adonan berwarna putih ke dalam loyang, ratakan lalu tuang adonan berwarna hijau dan biarkan adonan mengeras.
  • Keluarkan selendang mayang dari loyang, potong-potong beberapa bagian.
  • Susun selendang mayang dalam mangkuk saji, beri es batu kemudian tuang santan dan sirup cocopandan. Sajikan.


Catatan kaki: Es selendang mayang | Es yang semakin sulit ditemukan | Kuliner betawi | Bahan dan cara membuat

MEDIAPASTI.COM-BEKASI – 07/09/2021 membicarakan kuliner dan jajanan khasnya betawi. Salah satu jajanan khas Betawi adalah Es Selendang Mayang yang kini sangat jarang di temui

Pada Saat Awak Media Investigasi Kelapangan Ternyata Masih Ada yang Menjual Jajanan Es Selendang Mayang Di Daerah Kp.Sukamantri Desa Sukaraya Kecamatan Karang Bahagia kabupaten bekasi,yang mana kita Semua Pasti tahu Jajanan tersebut sudah hampir punah,akan tetapi pa dadi warga desa Sukaraya masih menjual es selendang Mayang yg sudah hampir punah ini.

Menilik namanya, kata selendang berasal dari warna-warni kue yang jadi isian es selendang mayang. Meriahnya warna kue itu diibaratkan sebagai warna selendang. Sementara mayang merujuk pada arti manis dan kenyal.

Melihat tradisi Betawi, selendang mayang biasanya disajikan saat pesta pernikahan, sebagai menu takjil atau acara hajatan bernuansa budaya Betawi.

Menyantap es ini kabarnya melambangkan kehangatan dan kemeriahan. Untuk menikmatinya, es selendang mayang banyak dijual pedagang pikulan.

Ada juga yang kini sudah modern dengan memanfaatkan motor. Bisa ditemui di beberapa wilayah di kabupaten Bekasi.

Es Selendang Mayang dibuat dengan resep yang diwariskan secara turun-temurun sejak tahun 1940-an. Seiring perkembangan zaman, banyak camilan luar yang masuk ke Indonesia. Hal ini menggeser popularitas es selendang dan membuatnya susah ditemukan.

Rasanya tak diragukan lagi, sangat manis dan segar berpadu dengan rasa gurih dari santan kelapa yang enak. Harganya sangat murah hanya Rp5.000 per mangkok. Minuman satu ini awalnya merupakan salah satu minuman yang disajikan saat acara tertentu seperti acara lebaran dan acara keluarga lainnya.

Es Selendang Mayang sekarang jarang ditemukan karena di kalangan masyarakat Betawi sendiri minuman ini dianggap minuman kuno. Di acara-acara tertentu seperti Lebaran Betawi, minuman ini disajikan dan sering disertai dengan label “minuman Betawi jadul”.

Baca Juga :   RESTORAN BESAR RELA JUALAN DI PINGIR JALAN

Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras. Beberapa penjual di Kabupaten bekasi membuat minuman ini dengan bahan dasar tepung hunkue dengan alasan lebih mudah dan efisien.

Biasanya warga Betawi dan Bekasi khususnya akan memburu es selendang mayang disaat puasa, sangat banyak yang ingin berbuka dengan es ini, karena tidak perlu susah dan repot untuk membuat, hanya dengan Rp5.000, sudah mendapatkan seporsi es selendang mayang ini.

Es unik mirip kue
Di bawah ini, ada resep dan cara membuat Es Selendang Mayang.

Melambangkan apa arti saat menyantap es selendang mayang

Bahan:

300 ml Santan480 ml Air130 gr Tepung hunkwe150 gr Gula pasir150 ml Sirup cocopandanPasta pandan, secukupnya

Bahan santan :