Multimedia dapat di implementasikan untuk kegiatan edukasi, pemasaran, hiburan maupun bidang lain yang membutuhkan. Tentu saja sudah banyak sekali manfaat yang telah diperoleh dari penggunaan tersebut. Seringkali manfaat yang diperoleh hanya dinikmati dan dirasakan oleh penggunanya sendiri. Tapi untunglah banyak peneliti yang bersedia untuk mempublikasikan manfaat penggunaan Multimedia Interaktif, sehingga kita dapat belajar dari situ dan kita coba implementasikan di tempat / obyek yang berbeda. Dibawah ini adalah sejumlah manfaat dan kegunaan Multimedia Interaktif menurut para Ahli, peneliti dan praktisi. Deretan manfaat berikut ini akan selalu kami update agar kalian bisa memantau perkembangan dan kemungkinannya kedepan. Sumber dan referensinya kami tulis langsung agar kalian bisa lacak dan melakukan proses validasi. Multimedia interaktif memiliki fungsi menjelaskan konsep yang kompleks dan dinamis dengan lebih jelas, memfasilitasi untuk mengingat konten dengan mudah dan meningkatkan pemahaman konten topik melalui perspektif siswa dan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. [I. Hwang, M. Tam, S. L. Lam, and P. Laml, “Review of Use of Animation as a Supplementary Learning Material of Physiology Content in Four Academic Years,” Electron. J. e-Learning, vol. 10, no.4, pp. 368–377, 2012.] Multimedia interaktif merupakan media pembelajaran alternatif yang tepat untuk situasi pembelajaran di kelas dengan strategi pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan untuk memfasilitasi dan meningkatkan minat siswa dalam belajar pembelajaran [K. Chachil, R. M. Rias, A. Engkamat, A. Sarkawi, and A. R. A. Shuib, “Interactive Multimedia-based Mobile Application for Learning Iban Language (I-MMAPS for Learning Iban Language),”Procedia – Soc. Behav. Sci., vol. 75, no. 3, pp. 267–273, 2015. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.673.] & [F. M. A. Khan and M. Masood, “The Effectiveness of an Interactive Multimedia Courseware with Cooperative Mastery Approach in Enhancing Higher Order Thinking Skills in Learning Cellular Respiration,” Procedia – Soc. Behav. Sci., vol. 176, pp. 977–984, https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.567]. Terdapat sejumlah penelitian yang menyatakan bahwa belajar menggunakan multimedia akan mendapat lebih banyak ilmu daripada hanya menggunakan verbal saja, termasuk peningkatan kinerja pada tes pemecahan masalah. [R. E. Mayer, Multimedia learning. New York: Cambridge University Press, 2001. https://doi.org/10.1017/CBO9781139164603] & [H. Mandl and J. R. Levin, Knowledge acquisition from text and pictures. Amsterdam: North-Holland, 1989] & [L. J. Najjar, “Principles of educational multimedia user interface design,” Hum. Factors, vol. 40, pp. 311–323, 1998. https://doi.org/10.1518/001872098779480505.] & [W. Schnotz and R. W. Kulhavy, Comprehension of graphics. Amsterdam: North-Holland, 1999]
Media interaktif membantu dalam empat hal berikut, yaitu: sosial dan emosional, perkembangan bahasa, kognitif dan pengetahuan umum, serta pendekatan terhadap pembelajaran. Dengan Menggunakan komputer dalam lingkungan belajar, dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan komunikasi dan sikap mereka tentang belajar. Anak-anak yang menggunakan software pendidikan sering ditemukan menggunakan pola bicara dan tingkat yang lebih tinggi dari komunikasi verbal. Sebuah studi menemukan bahwa buku interaktif yang membaca cerita dengan suara keras dan menyoroti kata-kata dan frase, bermanfaat bagi anak-anak dengan penurunan kemampuan membaca. Anak-anak memiliki gaya yang berbeda-beda dalam pembelajaran, jadi media interaktif membantu anak-anak dengan visual, lisan, pendengaran, dan sentuhan gaya belajar. [Glaubke, C. R. “The effects of interactive media on preschoolers’ learning: A review of the research and recommendations for the future.” Oakland, CA: Children Now (2007).] Tak hanya untuk anak-anak, orang dewasa juga dapat memanfaatkan multimedia interaktif dengan cara mengikuti kursus atau pelatihan , baik secara linear terjadwal maupun kursus yang berdiri sendiri. Untuk pelajar dewasa yang mengalami kesulitan menyesuaikan kelas reguler secara lengkap karena kesibukan, kursus di komputer rumah sangat menarik, mereka dapat melanjutkan materi dengan kecepatan dan kemampuan mereka sendiri. Kita dapat menyesuaikan jadwal, dan memungkinkan untuk mengulang materi sesering yang diperlukan. Multimedia Interaktif menawarkan keuntungan tambahan untuk pelajar dewasa, dalam hal privasi. Tidak ada orang lain yang tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang siswa untuk menguasai konsep tertentu atau untuk menemukan jawaban yang benar. [Lewis, C. S. (1997). Interactive Multimedia Brings New Possibilities to Adult Learning. Adult Learning, 8(5-6), 23–25. doi:10.1177/104515959700800513]
Media pembelajaran dapat dikatakan interaktif apabila peserta didik tidak hanya melihat dan mendengar tetapi secara nyata berinteraksi langsung dengan media pembelajaran itu. Peserta didik dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran. Komunikasi antara media dan peserta didik dapat berjalan dua arah. Komponen komunikasi dalam media interaktif berbasis komputer adalah manusia sebagai pengguna dan komputer (perangkat lunak). Media Pembelajaran Interaktif Menurut Para Ahli
Program interaktif adalah program yang berinteraksi dengan pemakai yang pada umumnya (meskipun tidak selalu perlu) duduk di depan monitor dengan menggunakan alat input tertentu (keyboard, mouse,joystick) untuk memberikan anggapan ke program. Media Pembelajaran Interaktif Menurut Dicky (Haryatno, 2010)
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang berbasis text.gambar, suara dan animasi serta dapat memberikan respon balik terhadap pengguna dari apa yang telah diinputkan kepada media tersebut untuk membantu proses pembelajaran sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Merujuk dari uraian tentang media pembelajaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran baik dari guru maupun sumber lain kepada siswa.Adapun struktur media pembelajaran terdiri dari judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas, kuis dan glosarium. Kriteria media pembelajaran yang baik dilihat dari aspek tampilan media, aspek pemrograman, aspek pembelajaran, aspek isi dan aspek potensi motivasi belajar. Aspek tampilan terdiri dari proporsional layout(tata letak teks dan gambar),kesesuaian pilihan background, kualitas warna, kualitas gambar atau video, keterbacaan teks, dan konsistensi tampilan button.Aspek pemrograman terdiri dari kejelasan petunjuk penggunaan, kebebasan memilih materi yang akan dipelajari siswa, kemudahan memahami tombol button, dan ketepatan reaksi. Aspek pembelajaran mterdiri dari kesesuaian KD dengan KI pada media pembelajaran, kesusesuaian indikator, kesesuaian tema dengan materi, kejelasan sasaran pengguna, kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna, dan variasi kui atau soal evaluai pada media pembelajaran. Aspek isi terdiri dari kebenaran konsep (definisi, istilah, dan sebagainya), kejelasan isi materi, keruntutan materi, kesesuaian dengan sasaran pengguna, dan kejelasan informasi pada ilustrasi gambar). Aspek potensi motivasi belajar terdiri dari munculnya rasa ingin tahu, minat dan keterlibatan siswa; relevansi anatara tema, materi dan metode dengan kebutuhan pengguna; percaya diri dalam memahami materi dan mengerjakan kuis; serta kepuasan dalam hal memahami materi dan hasil belajar Lihat juga Proses Pemilihan Media Pembelajaran
error: |