Mengapa Wayang Ditetapkan sebagai Mahakarya Dunia?, Foto: Unsplash. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia? Wayang adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah melekat dari jaman dahulu hingga saat ini. Wayang dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemegang kendali jalannya cerita. Di kancah Internasional wayang merupakan warisan budaya yang tidak boleh pudar karena perkembangan jaman. Dikutip dari buku WAYANG The Real Adiluhung (Menyibak Filosofi Jagad Pakeliran) karya Ki Sigit Sapto Nugroho (2021: 96), Wayang adalah bahasa lambang dari dan kehidupan manusia di dunia, sedangkan manusia adalah makhluk yang paling ajaib dan paling penuh dengan misteri. Banyak keajaiban di dunia ini, tetapi tidak satupun yang lebih ajaib dari manusia. Di sinilah wayang tampil dengan gayanya yang cukup menakjubkan dan rapi serta memumpunyai nilai estetik yang cukup tinggi. Semua yang ada pada wayang adalah lambang baik yang sifatnya lahir yang meliputi bentuk dan warna hiasan maupun batin yang meliputi nilai-nilai filsafat dan karakteristiknya melalui wejangan, pitutur, dna petuah-petuah tentang kehidupan. Sekarang ini wayang merupakan suatu lambang atau dimbol dari kehidupan bahkan ada yang menyebut sebagai ensiklopedi hidup. Konsepsi hidup dan penghidupan manusia diperlambangkan dalam jagad pakeliran pertunjukan wayang, hakekat hidup manusia secara riil dipertontonkan dalam kehidupan pewayangan. Begitu juga peglaran wayang, dimulai dari pendapa kosong, kelir putih kosong, ettapi ditengah-tengahnya ada kayon, kayun (kehendak), hayat, dan hidup. Lalu ada lakon kemudian diakhiri dengan tancap kayon (akhir hidup). Inilah jawaban mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia. Alasan Wayang Ditetapkan sebagai Mahakarya DuniaMengapa Wayang Ditetapkan sebagai Mahakarya Dunia?, Foto: Unsplash.Salah satu alasan mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia adalah karena wayang itu pertunjukan bayangan boneka warisan asli dari budaya Indonesia yang namanya sudah tersohor hingga seluruh dunia. Oleh karena itu UNESCO menetapkan wayang sebagai warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang adalah bahasa lambang, tapi bukan berarti dalang adalah lambang dari Tuhan. Karena bagaimanapun kuasanya sang dalam memainkan wayang, ettap masih sangat dibatasi oleh wayangnya itu sendiri, juga oleh lakon sedang dimainkan sedangkan Tuhan maha tak terbatas. Dalang dalam wayang ia tidak berhak menentukan lakon ia hanya di-tanggap untuk menggambarkan salah satu lakon, di sini ang berhak menentukan lakon adalah yang me-nanggap ayang atau orang yang punya hajar mempergelarkan wayang. Nah itulah alasan mengapa wayang ditetapkan sebagai karya seni dunia. Karena wayang adalah budaya asli Indonesia yang sudah sangat tersohor atau terkenal di kancah internasional atau dunia. Wayang adalah mahakarya seni yang tidak ternilai harganya.(Umi)
Analisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Kata serta Frasa
Verba serta Nomina Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut, siswa harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morf bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas, yaitu kelompok kata nonpredikatif, hanya menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks berjudul Wayang
b. Verba
2. Afiksasi
3. Kalimat Definisi dan
Kalimat Deskripsi Kalimat definisi
adalah kalimat yang menggunakan verba definitif dan kalimat deskripsi adalah
kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif. a. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. b. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. c. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. d. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu ada juga wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. 4. Kalimat Simpleks dan Komples
Kalimat dalam sebuah
teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang
mengandung subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu
klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut
pula sebagai kalimat tunggal.
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat). Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini! |