Makanan yang dilarang untuk ibu hamil 2 bulan

Hampir semua wanita hamil muda akan merasa bahagia. Namun, tak jarang pula perasaan ini bercampur aduk dengan rasa khawatir dan waspada. Agar lebih nyaman dan siap dalam menjalani kehamilan, Bumil bisa memerhatikan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan atau justru dilarang saat sedang hamil muda.

Hamil muda atau dikenal dengan sebutan trimester pertama adalah masa ketika usia kehamilan baru mencapai 1–12 minggu. Pada masa ini, ibu hamil biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti mudah lelah, mual, nyeri payudara dan ulu hati, sering buang air kecil, serta sembelit.

Makanan yang dilarang untuk ibu hamil 2 bulan

Berbagai keluhan tersebut normal terjadi akibat perubahan hormon selama masa kehamilan. Untuk menjaga kondisi tubuh ibu hamil dan janin tetap sehat saat hamil muda, penting untuk memperhatikan hal apa saja yang disarankan dan dilarang selama trimester pertama.

Hal yang Disarankan Saat Hamil Muda

Saat hamil muda, sebenarnya tidak masalah jika Bumil tetap beraktivitas atau bekerja. Namun, untuk mengurangi keluhan yang kerap muncul saat hamil serta menjaga kondisi kesehatan Bumil dan janin, ada beberapa saran yang perlu Bumil lakukan saat hamil muda, di antaranya:

1. Mengonsumsi suplemen kehamilan

Saat hamil muda, Bumil sudah boleh mengonsumsi suplemen kehamilan atau vitamin prenatal.Suplemen ini mengandung berbagai nutrisi, seperti asam folat, yang berguna untuk menunjang proses pembentukan dan perkembangan organ tubuh janin.

Asam folat juga berperan penting untuk mencegah terjadinya cacat bawaan lahir pada janin, misalnya cacat tabung saraf (spina bifida) dan anensefali.Bersama zat besi, asam folat juga berguna untuk mencegah anemia selama kehamilan.

Namun, Bumil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter saat hendak menggunakan suplemen kehamilan agar dokter dapat menentukan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi Bumil.

Selain mengonsumsi suplemen kehamilan, Bumil juga dapat mengonsumsi makanan sehat untuk ibu hamilyang bernilai gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil.

2. Menjalani pemeriksaan kandungan sesuai jadwal

Pemeriksaan kandungan umumnya sudah bisa dilakukan setelah seorang wanita dinyatakan hamil, baik melalui hasil test pack yang positif atau ketika menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter.

Selama hamil muda dan sepanjang masa kehamilan, Bumil disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat memantau kondisi janin serta kesehatan Bumil.

Melalui pemeriksaan kandungan rutin, dokter juga dapat melakukan penanganan sedini mungkin jika terdapat masalah tertentu pada kondisi kesehatan janin atau Bumil.

3. Mencukupi kebutuhan cairan

Saat hamil, tubuh akan membutuhkan lebih banyak cairan. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Bumil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 8–10 gelas air putih per hari. Kebutuhan cairan tersebut penting untuk dipenuhi agar Bumil tidak mengalami dehidrasi.

Bumil juga disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol serta membatasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.

4. Mencukupi waktu istirahat

Selama trimester pertama, wajar jika Bumil sering merasa lelah. Namun, rasa lelah bisa diatasi dengan istirahat yang cukup. Oleh karena itu, cobalah tidur lebih awal dan penuhi waktu tidur setidaknya 8 jam setiap malamnya.

Jika memungkinkan, Bumil bisa meluangkan waktu sejenak untuk tidur siang guna mengembalikan energi dan agar tidak mudah lelah saat beraktivitas.

5. Berolahraga secara rutin

Olahraga secara teratur dapat membuat Bumil merasa nyaman dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan penambahan berat badan selama hamil. Bumil bisa mencoba mengikuti kelas senam hamil atau yoga untuk ibu hamil.

Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terkait pilihan olahraga di saat hamil yang aman.

Beberapa Hal yang Perlu Dihindari Saat Hamil Muda

Bumil juga disarankan untuk menghindari beberapa hal yang dilarang saat hamil muda, seperti:

1. Merokok

Merokok adalah pantangan besar untuk setiap ibu hamil, termasuk saat hamil muda, karena dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin.

Kebiasaan merokok saat hamil dapat meningkatkan risiko janin mengalami cacat bawaan lahir, kelahiran prematur, terlahir dengan berat badan rendah,hingga gangguan tumbuh kembang.

Pada ibu hamil, kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, misalnyapreeklamsia.

2. Mengonsumsi minuman beralkohol

Jika Bumil sering mengonsumsi alkohol, janin akan berisiko mengalami kondisi yang disebut fetal alcohol syndrome (FAS).

Gangguan ini dapat menyebabkan janin terlahir dengan berat badan rendahdan mengalami hambatan tumbuh kembang serta gangguan perilaku.

3. Menggunakan sauna

Meski nyaman dilakukan, sauna saat hamil muda ternyata memiliki beberapa risiko. Penelitian menunjukkan bahwa sauna selama hamil muda dapat meningkatkan risiko keguguran, terutama jika Bumil terlalu sering dan terlalu lama mandi sauna.

Sebagai alternatif, Bumil bisa mandi air hangat dengan suhu air maksimal 38°C. Cara ini dianggap lebih aman daripada sauna.

4. Mengalami stres yang berlebihan

Sering stres saat hamil dapat membuat ibu hamil rentan mengalami depresi. Selain itu, stres berat saat hamil juga bisa mengganggu tumbuh kembang janin dan meningkatkan risiko terlahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari stres berlebih saat hamil, termasuk saat hamil muda. Stres dapat dihindari dengan melakukan berbagai hal yang Bumil senangi, melakukan meditasi dan yoga, bercerita dengan pasangan atau keluarga terdekat, dan memperbanyak waktu istirahat.

5. Mencuci kandang binatang peliharaan

Satu hal yang sebaiknya dihindari saat hamil mudaadalah membersihkan kandang binatang peliharaan, termasuk kucing. Hal ini dikarenakan kotoran kucing dapat mengandung parasit Toxoplasma gondii yang bisa menimbulkan toksoplasmosis. Penyakit ini berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

Selama hamil muda, Bumil juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah, susu yang tidak dipasteurisasi (susu mentah), dan ikan yang tinggi kadar merkuri. Hindari pula mengonsumsi obat-obatan dan suplemen tanpa konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.

Jika Bumil memiliki kondisi medis tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokterterkait hal-hal lain yang disarankan dan dilarang untuk dilakukan saat hamil muda, agar kondisi Bumil dan janin tetap sehat.

Ada beberapa makanan yang harus dihindari ibu hamil. Pasalnya, jenis makanan tertentu berpotensi membahayakan kesehatan janin. Oleh sebab itu, Bumil disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang ingin dikonsumsi. Dengan begitu, janin pun dapat tumbuh dengan lebih baik.

Melengkapi kebutuhan nutrisi saat hamil wajib dilakukan untuk menjaga janin tetap sehat. Ini karena apa pun yang dikonsumsi ibu hamil akan memengaruhi janin dalam kandungannya. Ada makanan yang bermanfaat untuk tumbuh kembang, ada pula yang justru membahayakan kesehatan janin, sehingga perlu dihindari oleh ibu hamil.

Makanan yang dilarang untuk ibu hamil 2 bulan

Daftar Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Meskipun ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi beragam jenis makanan, tidak berarti semua makanan boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu dihindari oleh ibu hamil:

1. Susu atau keju yang belum dipasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang berfungsi untuk membunuh bakteri dalam makanan atau minuman, tanpa merusak kandungan nutrisinya.Oleh karena itu, sebaiknya Bumil tidak mengonsumsi susu yang belum melewati proses ini, karena bisa jadi susu tersebut mengandung bakteri yang dapat membahayakan kesehatan Si Kecil dalam kandungan.

2. Makanan laut yang bermekuri tinggi

Ikan todak (swordfish), tenggiri, hiu, tuna, dan kerang merupakan beberapa jenis makanan laut yang mengandung merkuri tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, merkuri dapat menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan pada saraf, ginjal, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, janin juga bisa mengalami kecacatan dan gangguan pertumbuhan.

Jika Bumil ingin mengonsumsi makanan laut tersebut, porsi maksimal yang disarankan adalah 300 gram atau sekitar 2 porsi per minggu.

3. Ikan mentah atau yang dimasak kurang matang

Jika Bumil gemar mengonsumsi sushi, sebaiknya hindari dulu makanan ini selama hamil. Pasalnya, mengonsumsi ikan dan kerang mentah atau yang dimasak setengah matang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami infeksi.

Ibu hamil tetap bisa mengonsumsi ikan dan kerang, asal dimasak hingga benar-benar matang.

4. Daging mentah atau kurang matang

Selalu pastikan daging yang Bumil konsumsi sudah matang. Hal ini sangatlah penting, karena daging yang belum matang dapat mengandung kuman berbahaya.Ketika masuk ke dalam tubuh ibu hamil, kuman tersebut bisa menimbulkan penyakit, misalnya listeria, yang dapat membahayakan janin maupun ibu hamil sendiri.

5. Buah dan sayuran yang tidak dicuci

Jangan lupa untukselalu mencuci buah dan sayuran sebelum Bumil mengonsumsinya. Jika tidak, kuman dan parasit yang mungkin masih menempel pada buah atau sayuran tersebut dapat menyebabkan infeksi.

Salah satu jenis parasit yang dapat mengontaminasi buah atau sayuran adalahToxoplasma. Parasit ini dapat menyebabkan kebutaan dan gangguan pada otak janin.

6. Jeroan

Ibu hamiltidak boleh sembarang mengonsumsi jeroan, meski pada dasarnya makanan ini memiliki banyak nutrisi. Jeroan hanya boleh dikonsumsi ibu hamil sebanyak satu kali dalam seminggu, dengan porsi secukupnya. Terlalu banyak mengonsumsi jeroan dapat mengganggu pertumbuhan janin serta menimbulkan gangguan hati pada ibu hamil.

7. Telur mentah

Telur mentah dan makanan yang dibuat dari telur mentah, seperti mayones, berisiko terkontaminasi oleh bakteri Salmonela.

Bakteri ini dapat menimbulkan infeksi yang membuat ibu hamil muntah-muntah, demam, diare, dan kram perut. Dalam beberapa kasus, kram perut akibat infeksi ini bahkan bisa menyebabkan kelahiran prematur.

8. Kafein

Sebenarnya boleh saja mengonsumsi kafein saat hamil, tapi harus dibatasi. Kafein yang terdapat dalam kopi, teh, dan cokelat berpotensi mengganggu perkembangan janin. Kafein bahkan bisa menyebabkan keguguran, jika ibu hamil mengonsumsinya secara berlebihan.

Selama hamil, konsumsi kafein dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 200 mg atau sekitar 2–3 gelas kopi, terutama pada trimester pertama kehamilan.

9. Alkohol

Ibu hamil dianjurkan untuktidak mengonsumsi alkohol sama sekali. Meski dalam jumlah kecil, alkohol dapat mengganggu perkembangan janin dan menimbulkan serangkaian masalah kesehatan, sepertifetal alcohol syndrome. Selain itu, konsumsi alkohol juga meningkatkan potensi keguguran.

Jika ibu hamil memiliki alergi atau penyakit tertentu, makanan lain yang perlu dihindari tentunya adalah makanan yang dapat memicu reaksi alergi atau memperburuk kondisi penyakit. Untuk memastikannya, konsultasikan langsung dengan dokter. Dokter akan memberi tahu makanan apa saja yang harus dihindari selama hamil, sesuai kondisi Bumil.