Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

MANUSIA ialah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain dalam aktivitas sehari-hari. Hal tersebut ada kalanya menimbulkan perbedaan pendapat dan sebagainya. 

Perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar terjadi dan kadang menimbulkan perselisihan antara satu sama lain. Untuk itu, kita sebagai masyarakat yang hidup berdampingan ada baiknya selalu menghormati agar tercipta kehidupan yang aman dan rukun.

Pengertian hidup rukun

Hidup rukun yaitu pola kehidupan yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk saling menghormati, menghargai, dan menyayangi antara sesama manusia. Hidup rukun menciptakan lingkungan sosial yang terasa nyaman, aman, dan tenteram untuk dijadikan tempat tinggal.

Dalam rangka mewujudkan kehidupan yang rukun, semua aspek masyarakat harus menerapkan toleransi, tenggang rasa, dan menaati norma-norma yang berlaku.

Manfaat hidup rukun

1. Terhindar dari konflik. 2. Terciptanya perdamaian. 3. Terciptanya kebahagiaan. 4. Terhindar dari stres. 5. Terciptanya komunikasi yang baik.

6. Bisa menghargai pendapat yang lain.

Baca juga: Ini Dia 10 Negara di Asia Tenggara Lengkap dengan Data Terkait

7. Selalu ada musyawarah. 8. Terciptanya lingkungan yang aman. 9. Terciptanya kehidupan yang toleran.

10. Ikatan persaudaraan menjadi lebih kuat.

Contoh hidup rukun lingkungan

1. Ikut dalam berbagai rapat desa.  2. Silaturahmi dengan tetangga.   3. Ikut kerja bakti.  4. Menjenguk warga yang sakit.   5. Membantu warga yang kena musibah. 

6. Tidak menciptakan kegaduhan. 

Contoh hidup rukun di rumah

1. Bermain dengan adik atau kakak.  2. Belajar bersama kakak atau adik. 3. Menghormati orangtua. 4. Membantu orangtua.

5. Membersihkan rumah bersama.

Contoh hidup rukun di sekolah

1. Berbagi makanan dengan teman.   2. Bermain bersama dengan teman beda agama.  3. Piket kelas bersama.   4. Tidak membeda-bedakan teman.  5. Tidak mengejek kawan.  6. Tidak merundung teman. 

7. Menghibur teman yang sedang berduka. (OL-14)

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Hidup rukun hendaknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Dengan menerapkan hidup rukun, hubungan antaranggota keluarga, antarteman, maupun antartetangga dapat terjaga baik.

Menurut Eko Purwaningsih dalam buku Pentingnya Hidup Rukun (2012), rukun berarti baik dan damai. Rukun juga berarti tidak bertengkar.

Rukun membuat kehidupan terasa tenang, damai, dan tenang.

Dikutip dari buku Menciptakan Hubungan Kakak Beradik yang Rukun: Panduan bagi Orangtua (2007) karangan Azalea E. Tani dan Terry Th. Ponomban, contoh penerapan hidup rukun adalah berani mengakui kesalahan dan memohon maaf secara terbuka.

Baca juga: Contoh Peran Siswa dalam Mempertahankan Pancasila di Sekolah

Contoh penerapan hidup rukun di sekolah

Hidup rukun sangat perlu dan penting diterapkan di sekolah. Sebab teman-teman, guru, dan warga sekolah lainnya memiliki agama, suku, dan budaya yang berbeda.

Sebutkan contoh penerapan hidup rukun di sekolah! 

Berikut beberapa contoh penerapan hidup rukun di sekolah:

  1. Menghormati bapak dan ibu guru
  2. Mau bermain bersama semua teman, tanpa membeda-bedakan
  3. Berteman dengan siapa saja
  4. Tidak mengejek teman
  5. Mau berbagi makanan dengan teman
  6. Saling menolong
  7. Menghindari pertengkaran
  8. Mau belajar bersama
  9. Menunjukkan rasa perhatian kepada teman
  10. Saling menghargai dan menghormati antarteman.

Contoh penerapan hidup rukun di masyarakat

Selain di sekolah, hidup rukun juga harus diterapkan di lingkungan masyarakat atau lingkungan sekitar tempat tinggal.

Berikut beberapa contoh penerapan hidup rukun di masyarakat:

  1. Ikut kerja bakti di lingkungan sekitar tempat tinggal
  2. Menyapa tetangga saat bertemu
  3. Menghormati tetangga yang lebih tua
  4. Mau bermain dengan teman-teman di sekitar rumah, tanpa membeda-bedakan
  5. Membantu tetangga yang kesulitan
  6. Mengikuti acara yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat
  7. Menjenguk tetangga yang sakit
  8. Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
  9. Mengikuti rapat RT
  10. Mau berkumpul bersama atau aktif berkegiatan di lingkungan masyarakat.

Baca juga: Kewajiban Siswa di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Cari soal sekolah lainnya

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Ilustrasi guru, mengajar, ruang kelas. (Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels)

Bola.com, Jakarta - Hidup rukun adalah hidup dalam suasana yang baik, damai, saling menyayangi, tidak bertengkar satu sama lain, bersatu hati, dan selalu menjaga hubungan baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun adalah baik dan damai, tidak bertengkar. Bisa hidup rukun dengan sesama tentu menjadi keinginan setiap orang.

Hidup rukun di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting. Hal itu karena manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, sehingga membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain.

Terlebih lagi Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, agama yang berbeda-beda dan rentan akan perselisihan. Dengan hidup rukun akan tercipta suasana kehidupan yang lebih harmonis, damai, dan membahagiakan.

Maka itu sudah seharusnya kita selalu mengupayakan untuk menciptakan kerukunan di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan.

Berikut ini beberapa contoh perilaku hidup rukun di lingkungan sekolah, yang bisa dipraktikkan, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa (29/3/2022).

Saling membantu di lingkungan sekolah merupakan satu di antara wujud kerukunan yang dapat diterapkan di satuan pendidikan. Adakalanya teman-teman tidak memahami atau belum mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru.

Membantu memberikan penjelasan kepada teman yang kesulitan memahami materi merupakan contoh kerukunan yang dapat diterapkan. Saling membantu juga dapat diwujudkan ketika ada teman yang lupa membawa alat tulis, seperti pensil, penghapus, penggaris, dan lainnya.

Jika kita memiliki alat tulis lebih, kita dapat meminjamkannya kepada teman yang tidak membawa.

Perbedaan pendapat atau pandangan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan sering kali terjadi dalam pergaulan di masyarakat.

Akan tetapi, perlu dijaga agar perbedaan pendapat tersebut tidak menimbulkan pertentangan, pertengkaran, atau perselisihan yang berkepanjangan.

Harus ada sikap saling menghargai dan mau menerima perbedaan serta mengambil jalan atau keputusan yang terbaik sebagai sebuah kesepakatan bersama. Jika terjadi pertengkaran antarteman, sedapat mungkin segera dilerai.

Tindakan ini merupakan cerminan hidup rukun, rasa empati, perhatian, dan solidaritas antarteman di sekolah. Saling memberikan perhatian perlu dilakukan agar tercipta hidup rukun di sekolah.

Adapun contoh perhatian yang bisa diberikan antara lain, menjenguk teman yang sakit, mengibur teman yang sedang berduka, memberi bantuan kepada teman yang dilanda musibah, ikut berdukacita jika ada teman yang kehilangan keluarganya yang meninggal dunia.

Di dalam lingkungan sekolah pasti terdiri dari warga yang berbeda-beda karakter, latar belakang sosial ekonomi, suku bangsa ataupun agama.

Saling menghormati kepada sesama teman, guru, maupun anggota sekolah merupakan satu di antara bentuk kerukunan di satuan pendidikan.

Semua orang yang di lingkungan sekolah harus menghargai perbedaan pendapat dan pandangan serta selalu dapat bekerja sama.

Belajar bersama merupakan satu di antara bentuk kerukunan di satuan pendidikan. Siswa dapat membentuk kelompok untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama.

Di dalam kelompok, setiap anggota dapat saling membantu satu sama lain sehingga kompetensi yang dipelajari bisa dipahami.

Contoh-contoh perilaku yang tidak mencerminkan kerukunan, antara lain::

• Tidak menghargai teman yang berbeda suku, agama atau latar belakang ekonomi.

• Tidak mau bekerja sama, tidak mau belajar bersama, selalu menyendiri.

• Datang terlambat mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, seperti kegiatan tatap muka dengan tutor.

• Egois, hanya memikirkan diri sendiri, bekerja hanya untuk diri sendiri.

• Sombong dan tidak peduli terhadap keadaan teman.

Sumber: Kemdikbud

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan

Lima contoh perilaku hidup rukun dalam perbedaan