Lagu Buih Jadi Permadani ciptaan siapa?

“Buih Jadi Permadani” merupakan lagu ciptaan komposer asal Malaysia bernama Saari Amri dan dipopulerkan oleh grup musik Exists. Lagu ini sempat viral beberapa waktu yang lalu di YouTube maupun TikTok. Banyak musisi Indonesia yang meng-cover lagu tersebut.

Salah satu musisi yang menyanyikan kembali lagu ini adalah Zinidin Zidan ft. Nabila Maharani dan Tri Suaka. Mereka berhasil membawakan lagu dengan penuh penghayatan  sehingga menjadi favorit para penikmat musik. Tak heran, semenjak diunggah di YouTube  pada 22 Oktober 2021 lalu, kini sudah ditonton lebih dari 120 juta kali. 

Nah, berikut di bawah ini lirik lagu “Buih Jadi Permadani.” Yuk, Karaokean bareng!

Baca Juga: Lirik Lagu Jawab Cinta, OST Wedding Agreement, Auto Bucin Mas Bian!

https://www.youtube.com/embed/th2tVl-gfEw

Dinginnya angin malam ini

Menyapa tubuhku

Namun tidak dapat dinginkan panas nya

hatiku ini

Terasa terhempasnya Kelakian ku ini

Dengan sikapmu

Apakah karna aku

insan kekurangan

Mudahnya kau mainkan

Oh mungkin kah diri ini

Dapat merubah buih

Yang memutih

Menjadi permadani

Seperti pinta

yang kau ucap

Dalam janji cinta

Juga mustahil bagiku

Menggapai bintang di langit

Siapalah diriku

Hanya insan biasa

Semua itu

Sungguh aku

Tiada mampu

Salah aku juga

karna jatuh cinta

Insan seperti dirimu seanggun bidadari

Seharusnya aku

Cerminkan diriku

Sebelum tirai hati

Aku buka

Untuk mencintaimu

Itulah Lirik Lagu "Buih Jadi Permadani" yang sempat viral beberapa waktu yang lalu. Apakah lagu ini menjadi favorit kalian juga, guys?

Baca Juga: 9 Musisi Tanah Air Cover 'Buih Jadi Permadani', Raih Views Tinggi

URBANJABAR.COM. Tak dapat dipungkiri, lagu buih jadi permadani yang pernah merajai panggung musik tanah air kembali meroket dan viral setelah Zinidin Zidan membawakan kembali lagu asal Malaysia ini.

Walau sebenarnya, lirik lagu buih jadi permadani yang dibawakan Zinidin Zidan memiliki beberapa perbedaan dengan lirik lagu aslinya yang pernah dibawakan grup band Exists asal Malaysia.

Pencipta sekaligus komposernya Saari Amri pun mengakui adanya perbedaan beberapa lirik lagu buih jadi permadani Zinidin Zidan dengan karya aslinya yang dibawakan grup band Exists dirilis pada tahun 90an.

"Ini kalau di Indonesia ini lagu buih jadi permadani, dulu 'mengintai dari tirai kamar' untuk selera pendengar orang Indonesia liriknya sedikit diubah," ungkap Saari melalui Youtube Channel Pemersatu Bangsa yang diunggah pada Desember 2021.

"Apapun itu, saya berterimakasih kepada penyanyi Indonesia yang menerima hasil karya saya. Suara dari Zidan dan wanita itu memang sangat lunak dan merdu," lanjut pencipta lagu buih jadi permadani.

Saari malah mengungkapkan kerenyuhan hatinya karena mendengar kelembutan dan kemerduan suara Zinidin Zidan dan Nabila juga bahagia atas atas dukungan masyarakat Indonesia atas karyanya.

Selain menciptakan lagu buih jadi permadani yang dibawakan Exits, Saari juga menciptakan beberapa lagu seperti "suara hatiku" alm Nike Ardila, lagu Slam "gerimis mengundang" yang diterima baik masyarakat Indonesia.

Zinidin Zidan pun mampu membawakan lagu buih jadi permadani lebih syahdu dan alunan lembut suara penyanyi asal Palu ini membuat masyarakat Malaysia tidak ambil perduli dengan perbedaan liriknya.

Inilah beberapa perbedaan lirik lagu buih jadi permadani yang dinyanyikan Zinidin Zidan Feat Nabila, TriSuaka dengan penyanyi aslinya Ezad Lazim vokalis band Exits asal Malaysia:

• "Siapalah aku ini untuk memintal buih yang memutih menjadi permadani seperti mana yang tertulis dalam dongeng cinta" Exist band.

"Siapalah aku ini untuk memintal buih yang memutih menjadi permadani seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta" Zinidin Zidan.

• "Juga mustahil bagiku menggapai bintang dilangit menjadikan hantaran syarat tuk milikimu semua itu sungguh aku takkan mampu" Exist band

"Juga mustahil bagiku menggapai bintang dilangitsiapalah diriku hanya insan biasa semua itu sungguh aku takkan mampu" Zinidin Zidan.

Apapun perbedaan lirik lagu buih jadi permadani yang dinyanyikan Zinidin Zidan dengan aslinya, bagi penciptanya dan masyarakat Indonesia juga Malaysia  membawa warna baru dalam lagu karya Saari Amri ini.***