Konsultasi insomnia ke dokter apa

Penanganan untuk insomnia perlu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Namun, tidak perlu terlalu bingung saat ingin memulai pengobatan untuk insomnia. Sebagai langkah awal, kamu bisa mendatangi dokter umum atau dokter keluarga. Biasanya, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur serta konsumsi obat tertentu (jika diperlukan).”

Table of Contents Show

  • Pilihan Dokter untuk Tangani Insomnia
  • 1.Dokter Perawatan Primer
  • 2. Dokter Spesialis Gangguan Tidur
  • 3.Dokter Spesialis Saraf
  • 4.Dokter Spesialis Anak
  • 5.Psikolog atau Psikiater
  • Jika tidak bisa tidur konsultasi ke dokter apa?
  • Susah tidur Haruskah ke psikiater?
  • Terapi apa saja untuk insomnia?
  • Apakah penyakit susah tidur bisa disembuhkan?

Halodoc, Jakarta –Memiliki tidur yang cukup dan berkualitas adalah kebutuhan setiap orang. Sayangnya, tidak semua orang bisa memilikinya. Pengidap insomnia misalnya, untuk bisa tidur lelap di malam hari tentunya sulit. Jika dibiarkan, insomnia bisa menjadi berkepanjangan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius.

Namun, jika ingin mengatasi insomnia, sebaiknya pergi ke dokter apa ya? Apakah ada dokter khusus yang bisa mengatasi masalah insomnia?

Pilihan Dokter untuk Tangani Insomnia

Sebenarnya, penanganan untuk insomnia perlu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Namun, tidak perlu terlalu bingung saat ingin memulai pengobatan untuk insomnia. Sebagai langkah awal, kamu bisa mendatangi dokter umum atau dokter keluarga. Sebab, seperti alur perawatan di era BPJS, dokter umum bisa jadi dokter pertama yang didatangi untuk semua keluhan kesehatan yang dialami. Berikut adalah pilihan dokter yang bisa kamu datangi untuk menangani insomnia:

Baca juga: Tips Atasi Insomnia saat Menstruasi

1.Dokter Perawatan Primer

Dokter pertama yang bisa kamu temui saat ingin menjalani pengobatan untuk insomnia adalah dokter perawatan primer, seperti dokter umum atau dokter keluarga. Sebagai langkah awal, mereka bisa memberikan saran dan strategi perawatan sederhana untuk mengatasi insomnia.

Saran yang dimaksud bisa berupa perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur. Selain itu, dokter umum atau dokter keluarga juga bisa merekomendasikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah insomnia yang kamu miliki. 

Jika perawatan dengan dokter umum ternyata tidak berhasil, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis. Umumnya, pengidap insomnia akan dirujuk ke dokter spesialis terkait jika diduga insomnia disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang lebih serius.

2. Dokter Spesialis Gangguan Tidur

Di Indonesia, belum banyak dokter yang khusus menangani gangguan tidur. Namun, di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, ada asosiasi khusus perhimpunan dokter yang memiliki keahlian dalam mengatasi gangguan tidur. 

Perhimpunan dokter tersebut biasanya terdiri dari berbagai sub-spesialisasi di berbagai bidang. Termasuk dokter yang berkompetensi dalam menangani masalah gangguan tidur, seperti insomnia. Jika memungkinkan, kamu bisa mendatangi dokter spesialis gangguan tidur, agar bisa dibantu dalam mengelola kondisi yang dialami.

Baca juga: Susah Tidur? 6 Cara Mengatasi Insomnia Ini Patut Dicoba

3.Dokter Spesialis Saraf

Untuk mengatasi insomnia, kamu bisa mendatangi dokter spesialis saraf. Biasanya, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis saraf jika menilai insomnia yang dialami berkaitan dengan gangguan sistem saraf.

Pada beberapa kondisi, ketidakseimbangan kimiawi di otak bisa menyebabkan berbagai gejala. Salah satunya adalah insomnia. Dokter spesialis saraf bisa mengatasi sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome), yang bisa menjadi salah satu penyebab umum insomnia.

Baca juga: Dari Tremor sampai Kedutan, Ini Ini 5 Gejala Penyakit Saraf

4.Dokter Spesialis Anak

Jika insomnia dialami oleh anak-anak, tentunya dokter yang perlu didatangi adalah dokter spesialis anak. Dokter spesialis anak dapat membantu mendiagnosis dan meresepkan pengobatan yang sesuai untuk anak-anak. 

Sama seperti dokter umum, dokter spesialis anak juga dapat memberi rujukan ke dokter spesialis yang lebih khusus. Jadi, segera bawa anak ke dokter spesialis anak jika terlihat tanda-tanda insomnia, ya!

5.Psikolog atau Psikiater

Bukan hanya menangani masalah kejiwaan, psikolog dan psikiater juga bisa jadi tujuan jika insomnia yang kamu alami berkaitan dengan masalah mental. Jadi, jangan ragu untuk mendatangi psikolog atau psikiater jika mengalami insomnia, yang disertai stres, cemas, atau gejala psikologis lainnya.

Untuk mengatasi insomnia, psikolog dan psikiater dapat menawarkan konseling dan terapi perilaku. Mereka juga bisa membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental yang menjadi penyebab insomnia.

Itulah beberapa dokter yang bisa membantu kamu mengatasi masalah insomnia. Kalau kamu mau buat janji ketemu dokter untuk mengatasi insomnia bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc!

Konsultasi insomnia ke dokter apa

Referensi:Healthline. Diakses pada 2021. Insomnia Doctors.National Sleep Foundation. Diakses pada 2021. Treatments for Insomnia.

Jika tidak bisa tidur konsultasi ke dokter apa?

Untuk mengatasi insomnia, kamu bisa mendatangi dokter spesialis saraf. Biasanya, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis saraf jika menilai insomnia yang dialami berkaitan dengan gangguan sistem saraf.

Susah tidur Haruskah ke psikiater?

Apakah Pengidap Insomnia Perlu ke Psikiater? Insomnia sering dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup pengidapnya, bahkan sampai memengaruhi kondisi mental dan emosionalnya. Jika kondisi tersebut sudah terjadi, seseorang yang mengalami insomnia mungkin perlu menemui psikiater.

Terapi apa saja untuk insomnia?

Bagaimana Prosedur Terapi Perilaku Kognitif untuk Pengidap....

Terapi Kontrol Stimulus. ... .

2. Terapi Restriksi Tidur. ... .

3. Terapi Relaksasi. ... .

4. Edukasi Sleep Hygiene. ... .

Terapi Kognitif dan Psikoterapi..

Apakah penyakit susah tidur bisa disembuhkan?

Kabar baiknya, sebagian besar kasus insomnia dapat disembuhkan dengan perubahan yang dapat kamu lakukan sendiri. Sebenarnya dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya dan membuat perubahan sederhana pada kebiasaan sehari-hari dan kamar tidur, kamu dapat menyembuhkan insomnia sepenuhnya.

Jika tidak bisa tidur konsultasi ke dokter apa?

Untuk mengatasi insomnia, kamu bisa mendatangi dokter spesialis saraf. Biasanya, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis saraf jika menilai insomnia yang dialami berkaitan dengan gangguan sistem saraf.

Insomnia perlukah ke psikiater?

Insomnia sering dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup pengidapnya, bahkan sampai memengaruhi kondisi mental dan emosionalnya. Jika kondisi tersebut sudah terjadi, seseorang yang mengalami insomnia mungkin perlu menemui psikiater. Psikiater akan merekomendasikan sejumlah terapi untuk membantu mengatasi insomnia.

Terapi apa saja untuk insomnia?

Terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I).
Teknik relaksasi. Terapi ini dilakukan dengan mengontrol napas guna mengurangi kecemasan tidak bisa tidur..
Terapi kontrol stimulus. Terapi ini melatih pasien agar hanya menggunakan kamar tidur untuk tidur atau berhubungan intim. ... .
Paradoxical intention. ... .
Fototerapi..

Cara mengetahui apakah kita terkena insomnia?

Sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa tertidur. Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali. Merasa lelah, emosional, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang hari. Tidak bisa tidur siang, meskipun tubuh terasa lelah.