Kenapa tidak boleh memotong kuku saat haid

HARIAN MASSA - Banyak mitos yang mengatakan permasalahan wanita saat haid. Mulai tidak boleh potong kuku, hingga cuci rambut.

Namun, fakta tersebut dalam agama Islam sangat diperbolehkan. Bahkan, menggunting kuku dan memotong rambut sangat dianjurkan.

Dikutip dari laman mui.or.id, berikut hadis-hadis yang diperbolehkan memotong kuku dan memotong rambut saat haid.

Baca juga: 10 Kata Bijak Fiersa Besari yang Penuh Makna dan Inspiratif

1. Hukum memotong kuku saat haid

Dalam perspektif agama Islam telah mengizinkan wanita pada saat haid untuk memotong rambut dan kuku.

Tidak ada dalil hadist yang shohih jika wanita tidak diperbolehkan untuk memotong kuku dan mencuci rambut.

Menurut Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj menyatakan menurut nas Mazhab Syafi’i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.

Selain itu diterangkan dalam hadits dari Aisyah, bahwa Aisyah mengalami haid sesampainya di Makkah saat mengikuti haji bersama Nabi SAW. Kemudian Nabi SAW bersabda kepadanya:

Terkini

Terdapat sebuah pandangan ketika seorang wanita sedang dalam kondisi haid, mereka dianggap tak suci sehingga tak diperkenankan untuk memotong rambut maupun kuku. Ini karena adanya analogi yang menyatakan bahwa pada saat hari kebangkitan tiba, maka setiap bagian tubuh akan dikembalikan dalam kondisi sedia kala.

Oleh karena itu, rambut dan kuku yang telah dibuang dalam keadaan tidak suci tersebut pun akan kembali sebagai bagian tubuh yang tak suci dan membuat aib bagi dirinya kelak. Lantas, apakah hal ini benar demikian? Apa hukum memotong rambut dan kuku saat haid menurut Islam?

1. Larangan memotong rambut dan kuku kerap disamakan dengan orang yang berkurban

Kenapa tidak boleh memotong kuku saat haid
pexels.com/Engin Akyurt

Sampai saat ini, pemahaman tentang hukum potong rambut dan kuku saat haid masih menjadi tanda tanya besar bagi kebanyakan perempuan. Pasalnya, beberapa orang kerap menyamakan hukum dari perbuatan ini dengan hukum orang yang hendak berkurban. 

Sebagaimana dalam hadis Nabi SAW bahwa orang yang berkurban dilarang untuk memotong rambut dan kuku terhitung saat memasuki tanggal 1 Zulhijjah. (HR Muslim)

Namun, hukum ini sendiri belum tentu berlaku bagi perempuan yang sedang haid. Sebab, belum ada dalil yang menyatakan demikian.

2. Rambut dan kuku yang dipotong dalam keadaan haid tidak disebut sebagai najis

Kenapa tidak boleh memotong kuku saat haid
pexels.com/cottonbro

Dalam fatwa Al Kubra, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pertanyaan, “Saat seorang sedang junub dan memotong kukunya atau kumis atau menyisir rambut, apakah salah? Sebagian orang mengatakan jika orang yang memotong rambut atau kuku saat junub, maka semua bagian tubuhnya akan kembali saat hari kiamat dan menuntut pemiliknya untuk memandikannya dan apakah itu benar?”

Lantas, Syaikhul Islam menjawab, “Terdapat hadis sahih dari Hudzifah dan Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW ditanya tentang orang yang junub, kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya orang mukmin itu tidak najis.’ Dalam sahih Al-Hakim, ada tambahan, ‘Baik ketika hidup maupun ketika mati.’

Hal ini pun disebutkan kembali dalam hadis riwayat Bukhari Muslim. "Sesungguhnya orang Islam itu tidak najis." Bahkan, ada pula hadis yang menyatakan jika jenazah seorang mukmin tidak disebut najis. "Bahkan, jika seorang mukmin yang sudah meninggal, jenazahnya tidak disebut najis." (HR Hakim).

Selain itu, terdapat pula firman Allah SWT yang mengatakan bahwa sebutan najis hanya bagi orang yang kafir saja. “Hanyalah orang-orang musyrik itu najis.” (QS At-Taubah: 28).

Baca Juga: 8 Keistimewaan bagi Orang yang Rajin Bersedekah Menurut Islam

3. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW justru menganjurkan wanita haid dan nifas untuk memelihara kebersihan

Kenapa tidak boleh memotong kuku saat haid
pexels.com/Gustavo Fring

Terdapat sebuah kisah mengenai istri Nabi SAW, Aisyah RA, di mana ketika dirinya sedang menunaikan haji Wada’ bersama Nabi SAW, ia mendapati dirinya haid. Nabi SAW pun memintanya untuk mandi dan bersisir.

“Uraikan rambutmu dan bersisirlah. Serta berihlal (talbiyah) dengan haji dan tinggalkan umrah,” sabda Beliau SAW. (HR Bukhari Muslim).

Dalam hadis tersebut, Rasulullah mengatakan kepada Aisyah yang sedang mengalami haid untuk meninggalkan umrah, kemudian mengurai dan menyisir rambutnya. Artinya, tak ada keterangan yang secara spesifik melarang memotong rambut saat sedang haid. Bahkan, Nabi SAW sangat menganjurkan Aisyah untuk menyisir rambutnya.

Demikian informasi mengenai hukum memotong rambut dan kuku saat sedang haid menurut agama Islam. Semoga dapat menjadi ilmu bermanfaat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 6 Amalan Ibadah Berlimpah Pahala saat 10 Muharam Tahun Baru Islam

Apakah boleh memotong kuku pada saat haid?

Diketahui, tidak terdapat riwayat yang melarang seorang perempuan melakukan potong kuku saat haid. Seorang mufti bernama Syeikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata: “Wanita yang haid boleh memotong kukunya dan menyisir rambutnya, dan boleh mandi junub, …

Kenapa Dilarang memotong kuku saat haid?

Alasan orang yang melarangnya adalah sebab saat haid, seorang perempuan disebut sedang tidak suci sehingga seluruh anggota tubuhnya pun tidak suci. Jadi, bagian terkecil seperti kuku pun tidak boleh terpisahkan dari anggota tubuh yang lain.

Apa saja larangan di saat sedang haid?

Larangan Saat Haid Menurut Islam.
Sholat. Larangan ini sudah dijelaskan dalam hadist berikut: ... .
Puasa. Aturan ini berlaku untuk puasa wajib dan sunnah. ... .
Berhubungan Intim. Wanita yang sedang mengalami haid dilarang untuk berhubungan intim dengan suami. ... .
Tawaf. ... .
Masuk Masjid. ... .
Menyentuh Al-Quran. ... .
Cerai. ... .
Minum Alkohol..

Hari apa yang tidak boleh potong kuku?

Gunting kuku tidak boleh hari Sabtu dan Senin nanti tidak dapat rahmat Allah.