Kayu yang bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar dan kayu bakar sebagai bahan pembuat kertas adalah

apa alasan kamu menjadi anggota osis pliss jawab 150 kata ​

pada awal kemerdekaan,upaya yang di lakukan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan ekonomi adalah​

makan yg mengandung 6 zat yg dibutuhkan tubih agar tumbuh sehat dinamakan?..​

apa alasan kamu menjadi anggota osis ​

contoh transportasi globalisasi ​

apa itu kehidupan sosial​

penjelasan ekonomi zaman dulu dan sekarang​

Perhatikan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan di bawah ini! 1) Pengolahan sumber daya dengan teknologi tepat guna 2 … ) Kegiatan produksi mempertimbangkan masa depan 3) Sumber daya alam diolah dengan kualitas tinggi 4) Kegiatan mempertimbangkan dampak terhadap kelestarian lingkungan 5) Limbah dialirkan ke sungai Pemanfaatan sumber daya alam secara arif terkait pembangunan berkelanjutan ditunjukkan oleh angka ....​

apa arti fair dalam berdagang ​

Tuliskan minimal 4 contoh kerjasama politik dan keamanan​

Pada artikel sebelumnya, FANFEIF telah membahas mengenai sejarah penemuan kertas yang dimulai dari masa kerajaan Kaisar Ho Ti di Tiongkok hingga akhirnya kertas dapat menyebar ke seluruh dunia. Pencipta kertas, Cai Lun, menggunakan hasil hutan seperti bambu, kulit kayu, dan batang gandum sebagai bahan baku dalam membuat kertas pada saat itu. Penggunaan kayu sebagai bahan baku utama pembuatan kertas pun masih berlaku hingga sekarang. Bahkan, sebuah organisasi lingkungan bernama Forest Ethics mencatat sebanyak 40% dari total pemanfaatan kayu digunakan oleh industri sebagai bahan baku kertas. Tak heran memang, mengingat pentingnya peran kertas dalam kehidupan kita sampai saat ini.

Sejak dahulu kala kertas diproduksi dari hasil olahan bahan-bahan yang berasal dari alam, seperti kayu, bambu, papirus, maupun kulit binatang. Namun dari semua bahan tersebut, kayu lah yang menjadi primadona bahan baku kertas hingga kini. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat kertas umumnya adalah kayu Akasia dan kayu Sengon. Kedua jenis kayu tersebut memiliki kandungan serat yang tinggi dan kandungan air yang sedikit, sehingga cocok untuk diolah menjadi bahan baku kertas. Dengan alasan itulah maka dibuat Hutan Tanam Industri untuk menanam kedua jenis pohon tersebut sebagai kebutuhan industri kertas.

Secara umum proses pembuatan kertas terbagi menjadi tiga tahap, yakni pembuatan bubur kertas atau yang dikenal dengan istilah pulp, pengolahan pulp menjadi kertas, dan yang terakhir tahap finishing.  Berikut ialah rincian dari setiap tahapan proses pembuatan kertas dari bahan baku kayu:

Sebelum memulai proses pembuatan bubur kertas, tahap pertama yang harus dilakukan adalah memilih bahan baku kayu yang kemudian akan diolah untuk menghasilkan pulp. Dalam hal ini, kedua jenis kayu yang sebelumnya telah disebutkan yaitu kayu Akasia dan kayu Sengon ialah jenis kayu yang banyak dipilih untuk diolah sebagai bahan baku kertas. Setelah memilih bahan baku, pohon yang terdapat di Hutan Tanam Industri atau hutan produksi ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Kemudian, kayu pohon tersebut dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan log. Hasil potongan-potongan kecil atau log ini harus disimpan terlebih dahulu selama kurang lebih tiga bulan di penampungan khusus hingga teksturnya agak lunak.

Setelah tekstur log tersebut sudah lunak, kemudian tahap selanjutnya adalah pembuangan kulit dengan bantuan mesin atau yang dikenal sebagai de-barker. Selanjutnya log kembali dipotong menjadi bagian yang sangat kecil menggunakan mesin chipping. Potongan-potongan kecil yang biasanya disebut dengan chip inikemudian dipilah menjadi 2 bagian, chip yang ukurannya sudah memenuhi standar akan lanjut ke tahap berikutnya, sedangkan yang tidak memenuhi standar akan diproses kembali. Setelah memenuhi standar, maka chip akan dimasak di dalam gester sampai berbentuk bubur melalui metode chemical process atau mechanical pulping process. Melalui proses ini, serat kayu akan terpisah dari adonan bubur kertas yang telah dihasilkan.

  • Pengolahan Pulp Menjadi Kertas

Pada tahap kedua, pulp yang telah dihasilkan sebelumnya masih harus melewati serangkaian proses lagi untuk benar-benar menjadi kertas melalui pemanfaatan tenaga mesin. Tahap ini dimulai dengan pengolahan pulp menggunakan mesin pencetak pada bagian stock preparation. Untuk menghasilkan stock, pulp ditambahkan berbagai macam komposisi seperti air, zat kimia, zat retensi, pewarna kertas atau dye, serta filter yang mengisi pori-pori pada serat kayu. Jika ingin menghasilkan jenis kertas yang berbeda, dapat menambahkan beberapa jenis komposisi lain pada pulp. Selanjutnya, stock dibersihkan menggunakan mesin cleaner untuk kemudian dimasukan ke dalam headbox yang merupakan tempat terbentuknya lembaran kertas.

Di tahap pembentukan lembaran kertas juga terjadi proses dewatering atau pembuangan air dari stock. Oleh sebab itu, mesin headbox diletakkan di atas fourdinier table yang berfungsi membuang air. Setelah kedua proses tersebut selesai maka akan menghasilkan kertas basah yang disebut web dengan tingkat kepadatan 20%. Kemudian web dimasukkan ke dalam mesin press part, tepatnya di antara dua roll yang sedang berputar untuk kembali membuang air yang masih tersisa hingga tingkat kepadatan mencapai 50%. Bagian atas roll juga diberi tekanan agar proses pembuangan air menjadi lebih lancar. Tahap selanjutnya ialah mengeringkan web dengan menggunakan dryer hingga kadar air yang terkandung dalam kertas maksimal sebanyak 6%.

Tahap terakhir ini disebut dengan finishing. Di tahap ini kertas dililitkan pada gulungan besar atau paper roll. Kemudian hasil gulungan tersebut kembali dipadatkan dengan menggunakan roll logam atau yang disebut calendars. Setelah semua tahapan selesai maka hasil akhir kertas selanjutnya disesesuaikan dengan kebutuhan jenis kertas yang diinginkan, misalkan kertas buram, GSM, ataupun kardus.

Dengan mengetahui proses pembuatan kertas, kita juga sekaligus memahami peran kayu sebagai bahan baku utama pembuat kertas. Semakin banyaknya kertas yang diproduksi maka semakin banyak pula penebangan pohon yang terjadi. Oleh karena itu, mengurangi penggunaan kertas bisa menjadi upaya pengurangan penebangan pohon untuk menjaga lingkungan dan bumi kita, Selain itu, diperlukan adanya upaya-upaya yang dapat menjadi solusi alternatif demi mengurangi penggunaan kayu sebagai bahan baku utama pembuat kertas, salah satunya dengan alat daur ulang. Dengan mendaur ulang kertas, maka penebangan pohon untuk bahan pembuatan kertas akan banyak berkurang.

Anda juga dapat membantu mengurangi penebangan pohon dan menjaga lingkungan dengan menggunakan produk-produk yang dapat didaur ulang, salah satunya ialah carton box. Carton box atau kardus merupakan produk ramah lingkungan karena terbuat dari pulp kertas sehingga lebih cepat mengurai dan dapat didaur ulang. Yuk selamatkan bumi dengan mulai menggunakan produk-produk ramah lingkungan dari sekarang! Butuh kemasan ramah lingkungan untuk produkmu namun masih bingung dengan spesifikasi yang cocok? Jangan khawatir! konsultasikan segera kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:

PT. FANFEIF

ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006

Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya

Bekasi, Indonesia

Telephone:

(021) 8262 6715

0821 1202 0122

Email:

Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.

Sumber:

  1. Indozone.ID: Keberadaan Kayu Sebagai Bahan Baku Kertas
  2. RimbaKita: Kertas – Sejarah, Manfaat, Bahan, Proses Pembuatan, Jenis & Ukuran.

Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut. Pada saat air pasang, hutan mangrove tergenang oleh air laut dan pada saat surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Biasanya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, maupun laguna. Fungsi hutan mangrove terbagi ke dalam dua fungsi, yaitu fungsi ekonomis dan fungsi ekologis. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Penduduk biasanya memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar dan bahan pembuat arang. Kayu bakau dapat juga dijadikan bahan pembuat kertas. Sedangkan, fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat atau tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, atau berkembang biak. Fungsi ekologis lain dari hutan mangrove adalah melindungi pantai dari abrasi air laut.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.