Kalimat yang tidak efektif karena strukturnya tidak lengkap adalah kalimat nomor

Ini Dia Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paling Lengkap – Kalimat efektif adalah kalimat yang bisa menyampaikan makna atau maksud dari si penulis maupun pembicara kepada pembaca atau penulisnya dengan benar dan tepat. Dengan kata lain, suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif jika kalimat tersebut memiliki kemampuan untuk mentransfer gagasan utama kepada pembaca atau pendengarnya sama persis seperti apa yang ada dipikran penulis.

Oleh karena itu, meskipun suatau kalimat benar menurut atau sesuai dengan EYD, belum tentu kalimat tersebut efektif. Begitupula sebaliknya, kalimat efektif belum tentu benar. Hal ini dikarenakan kalimat yang sesuai dengan EYD masih atau bahkan belum dimengerti oleh sebagian orang, sehingga kalimat-kalimat yang sesuai dengan EYD tersebut masih bisa menimbulkan salah penafsiran.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri atau beberapa indikator yang akan menandakan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat efektif. Di bawah ini adalah karakteristik-karakteristik kalimat efektif:

A. Kalimat efektif memiliki struktur yang sepadan:

Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah adanya keseimbangan gagasan struktur kalimat. JIka kalimat tersebut memiliki gagasan dan struktur yang kompak, maka kalimat tersebut dinamakan kalimat efektif:

Perhatikan contoh berikut ini!

1. Bagi seluruh siswa kelas 2 dan 3 harus mengikuti upacara bedera hari selasa besok di lapangan.
2. Semua siswa kelasa 2 dan 3 harus mengikuti upacara bendera hari selasa besok di lapangan.

Kalimat yang merupakan kalimat efektif adalah kalimat nomor 2. Hal ini dikarenakan kalimat no 2 tidak memiliki subjek yang ganda. Dengan kata lain, subjeknya jelas.

1. Masalah itu sudah saya anggap selesai.
2. Masalah itu bagi saya sudah selesai.

Kalimat efektif adalah kalimat nomor 2 karena struktur kalimat nomor satu kurang tepat. Hal ini dikarenakan kalimat nomor pertama tidak memiliki atau menggunakan konjungsi intrakalimat, yaitu kata penghubung di dalam sebuah paragraf.

B. Kalimat efektif memiliki bentuk yang pararel:

Kepararelan bentuk dalam sebuah kalimat maksudnya adalah kalimat tersebut menggunakan unsur yang sama dalam kontruksi yang setara. Dengan kata lain, jika kalimat yang memiliki kontrusi sama menggunakan unsur kata benda, maka unsur kalimat yang lain harus menggunakan kata benda.

Contoh:

1. Aspek-aspek yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, mendengar, membaca, dan tulisan.
2. Aspek-aspek yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.

Kalimat efektif pada contoh di atas ada pada kalimat nomor dua karena memiliki bentuk yang pararel.

Sedangkan, kalimat nomor pertama tidak memiliki bentuk yang pararel.

[sc:ads]

C. Kalimat efektif memiliki kehematan kata:

Suatu kalimat dikatakan efektif jika tidak ada pemborosan kata di dalamnya. Kalimat efektif menggunakan kata atau frasa yang diperlukan saja. Bahkan bisa juga membuang sebagian kata sejauh itu tidak menyalahi kaidah dan tidak mengurangi makna kata.

Contoh:

1. Karena Andi tidak makan siang, Andi sakit perut.
2. Karena tidak makan siang, Andi sakit perut.

Kalimat efektif efektif di atas ada pada kalimat nomor 2. Sedangkan kalimat nomor satu tidak efektif karena memiliki dua subjek yang sama.

1. Para siswa-siswi SMAN 1 Tanjung Bintang sedang malaksanakan ulangan akhir semester.
2. Siswa-siswi SMAN 1 Tanjung Bintang sedang melaksanakan ulangan akhir semester.

Kalimat efektif di atas ada pada kalimat nomor 2. Sedangkan, kalimat nomor pertama ada pemborosan pada penjamakan kata.

1. Andi memarkirkan mobilnya maju ke depan.
2. Andi memarkirkan mobilnya ke depan.

3. Shanti memakai sepatu warna hitam.
4. Shanti memakai sepatu hitam.

Kalimat efektif di atas ada pada kalimat nomor 2 dan 4. Sedangkan, kalimat nomor 1 dan 3 tidak efektif karena tidak memperhatikan super ordinat dan hiponim kata.

D. Kalimat efektif memiliki kecermatan penalaran yang tepat:

Kalimat efektif tidak memiliki tafsir ganda. Biasanya, penyebab tafsir ganda terjadi karena ketaksaan dan keambiguitasan. Ambiguitas adalah ketidakjelaaan makna.

Contoh:

Andi membeli buku kumpulan temuan terbaru di toko buku Gramadio.
Kalimat di atas bukanlah kalimat efektif karena ada dua tafsir makna di dalam kalimat di atas. Ada dua makna yang ditimbulkan, yaitu bukunya yang terbaru atau temuannya yang terbaru.

Seharusnya kalimat tersebut bisa diubah dengan:

Andi membeli buku terbaru mengenai kumpulan temuan di Toko Buku Gramadio, atau.
Andi membeli buku mengenai kumpulan penemuan yang terbaru di Toko Buku Gramadio.

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Para pakar bahasa menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa.

Berbagai jenis kalimat yang digunakan dalam penulisan sebuah gagasan dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.

Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Baca Juga

  • Struktur Teks Ulasan, Ciri-Ciri, Beserta Contoh Kalimat

Sebuah kalimat dikatakan sebagai kalimat efektif apabila gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.

Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja syaratnya?

Advertising

Advertising

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi. 

2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

3. Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit dipahami.

Baca Juga

  • Membedah Apa Itu Teks Diskusi, Serta Contoh, Struktur dan Tujuannya

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

5. Bentuknya Paralel

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.

Ciri Kalimat Efektif

Untuk mempelajari penggunaan kalimat efektif, ketahui ciri-ciri dan contoh kalimat efektif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif, lengkap dengan contohnya. Perhatikan juga bagaimana struktur kalimat efektif disusun agar dapat membedakannya dengan kalimat tidak efektif.

1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat

Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat.

Contoh: Rangga belajar di kamar.

Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’

Baca Juga

Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.

- Hindari pengulangan subjek.

Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang.Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah.

Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.

- Hindari sinonim kata.

Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu saja.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang.
Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.

- Perhatikan bentuk kata jamak.

Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.
Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.

3. Makna yang Tepat

Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya.

Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah

Baca Juga

Kalimat tersebut membuat pembaca menjadi bingung, siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya? Supaya efektif, kalimat ini dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:

- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
- Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

4. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Apakah waktu dan tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”

5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku

Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.

Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’