Jika harga listrik tiap kWh adalah Rp 1000 Berapakah biaya listrik yang harus dibayarkan dalam 1 bulan 30 hari?

Buat pengguna listrik pascabayar, maka sudah wajib buat kamu untuk mengetahui cara menghitung tarif listrik yang benar dan rumus daya listrik (rumus watt). Cara menghitung biaya listrik pun gak bisa cuma dikira-kira lho, tapi memang ada rumusnya sendiri.

Waduh, kalau bicara rumus berarti ribet kah cara menghitung biaya listrik? Gak kok, gak ribet. Tapi untuk mempermudah dalam menghitung biaya listrik, bakal ada langkah-langkah yang harus kamu lakukan terlebih dulu.

Intinya dengan mengetahui cara menghitung tarif listrik atau biaya listrik dan rumus daya listrik (rumus watt) ini, kamu bakal lebih berhati-hati deh dalam urusan membeli perabotan rumah dan menghitung biaya listrik.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk ikuti langkah-langkah ini sebelum kamu menghitung biaya listrik mu. Berikut ulasannya.

1. Ketahui dulu golongan tarif listrikmu

Baiklah, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui golongan tarif listrik di rumahmu. Nah golongan tarif itu disesuaikan dari batas daya listrik juga lho.

Udah tahu kan kalau ada beberapa golongan harga listrik rumah? Ada yang 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas. Memang sih ada rencana penyederhanaan tarif listrik, tapi sampai sekarang belum ada keputusannya dari pemerintah RI.

[Baca: Daya Listrik PLN Naik, Lakukan 7 Hal Ini Biar Tetap Hemat]

Tarif listrik pun dibedakan untuk beberapa golongan. Yang golongan 900 VA dikenakan Rp 1.352 per kWH. Sementara untuk yang 1.300 VA-5.600 VA ke atas tarifnya Rp 1.467,28 per kWH.

Anggap saja kamu menggunakan listrik di golongan 3.300 VA. Jadi, harga listrik yang bakal berlaku untukmu adalah 1.467,26 per kWH.

2. Cek perabotan rumah yang butuh biaya listrik

Setelah tahu golongan listriknya, yuk ketahui perabotan mana saja yang memang menyedot listrik. Gak cuma kulkas ya, lampu-lampu juga didata dan diketahui berapa konsumsi listriknya. Contohnya aja:

  • 7 lampu dengan daya 30 watt
  • 1 unit AC 1 PK dengan daya 750 watt
  • 1 unit LED TV 43 inci dengan daya 50 watt
  • 1 set sound system dengan daya 10 watt
  • 1 setrika listrik dengan daya 350 watt
  • 1 unit kulkas dengan daya 300 watt
  • 1 unit mesin cuci dengan daya 350 watt

Bila semua sudah dicatat, mari ilustrasikan berapa lama perangkat itu bakal diaktifkan. Tentu saja gak mungkin kan AC dan lampu nyala selama berhari-hari. Lain halnya dengan kulkas  yang memang harus On.

Estimasi konsumsi harga atau tarif listrik

  • 7 lampu nyala dalam dari pukul 18.00 hingga 06.00 alias 12 jam. Dengan asumsi, jam 06.00 kamu sudah berangkat ngantor so, lampu-lampu rumah pasti dimatikan. Maka total daya dari lampu dalam satu hari adalah 7 x 30 watt x 12 jam = 2.520 watt
  • 1 unit AC yang dipasang ketika kamu nyalakan ketika kamu mau tidur. Sebut saja pukul 21.00 hingga 05.00 alias delapan jam. Maka total daya dari penggunaan AC dalam sehari adalah 750 x 8 = 6 ribu watt
  • LED TV yang cuma menyala lima jam sehari saja mengingat kamu sibuk bekerja. Konsumsi dayanya dalam sehari adalah 50 x 5 jam = 250 watt
  • Sound system yang jarang banget dipakai, paling hanya dua jam sehari karena dalam sehari kamu cuma bisa nonton film dengan durasi pendek. Sound system itu bakal menyedot daya 10 x 2 = 20 watt
  • Setrika listrik yang dipakai selama dua jam, maka konsumsi dayanya 350 x 2 = 700 watt
  • Kulkas yang tentunya menyala selama 24 jam. Pasti konsumsi dayanya jadi 300 x 24 = 7.200 watt.
  • Terakhir, mesin cuci yang dipakai selama dua jam sehari. Maka dayanya  350 x 2 = 700 watt.

3. Cara menghitung tarif listrik dalam satu hari

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan total konsumsi daya listrik dalam masing-masing perabotan. Begini contohnya.

2.520 watt + 6.000 watt + 250 watt + 20 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt = 17.390 watt dalam sehari.

Ingat lho, menghitung biaya listrik itu menggunakan satuan Kwh alias Kilowatt per hour atau jam. Untuk mendapatkan satuan Kwh, maka 17.390 watt : 1000 = 17,39 kWh.

Setelah kamu mendapatkan angka konsumsi listrik rumahmu dalam satuan Kwh, maka tinggal kamu kalikan saja dengan tarif dasar listrik per golongan. Jika per Kwh adalah Rp 1.467,26 maka biaya listrikmu dalam sehari adalah: 17,39 Kwh x Rp 1.467,26 = Rp 25.515,65

Jika dalam sehari biaya listrikmu sebesar itu, tagihan listrikmu dalam sebulan kurang lebih: Rp 25.515,65 x 30 hari = Rp 765.469,5.

Tapi itu semua dengan catatan, perabotan benar-benar aktif dalam waktu yang tertera ya. Jika AC-nya nyala sampai 10 jam, atau setrikaannya nyala dalam tiga jam saja, tentu sudah berubah angkanya.

Oleh karena itu, hati-hati ya sama penggunaan perabotan rumah. Kalau sampai kita teledor, tentu tagihan listrik bisa bengkak lho.

4. Cara menghitung biaya listrik praktis

Nah, untuk memudahkan kamu dalam menghitung biaya listrik, gunakan kalkulator tarif listrik berikut ini.

Selain rumus menghitung biaya listrik, kamu juga perlu mengetahui rumus daya listrik atau rumus watt. Adanya rumus daya listrik atau rumus watt bisa membantu kamu dalam memperkirakan seberapa banyak konsumsi daya barang-barang elektronik yang dimiliki atau hendak dibeli.

Nah, dengan mengetahui konsumsi daya tersebut, kamu menjadi lebih bijak dalam menggunakan barang-barang elektronik.

Berikut ini rumus watt atau rumus daya listrik: P = V x I

  • P = daya listrik (watt)
  • V= tegangan listrik (volt)
  • I = arus listrik (ampere)

[Baca Juga: Daftar Tarif Listrik Terbaru 2020 Kementerian ESDM (Oktober – Desember)]

Gimana guys, mudah kan cara menghitung tarif listrik? Selain bisa bermanfaat buat menghemat tagihan, tentu saja kamu bisa menggunakan cara ini sebelum memutuskan beli perabotan rumah yang baru.

Daripada ngira-ngira, mending dihitung langsung kan. Dengan begitu, gak bakal kaget lagi deh kalau lihat angka tagihan listrik tiap bulan. Bujet bulanan pun pasti bakal lebih aman.

Cara menghitung biaya listrik – Apakah Anda pernah merasa heran, mengapa penggunaan listrik di rumah Anda terlalu banyak hingga biaya yang dikeluarkan juga cukup besar? Atau justru Anda curiga kalau ternyata listrik di rumah Anda mengalami kerusakan hingga terjadi kebocoran daya listrik?

Anda sebenarnya bisa melakukan perhitungan biaya listrik mandiri untuk membandingkan biaya listrik di rumah Anda dengan perhitungan dari PLN. Untuk melakukannya, ikuti beberapa cara menghitung biaya listrik berikut ini:

Cara Menghitung Biaya Listrik

Jika harga listrik tiap kWh adalah Rp 1000 Berapakah biaya listrik yang harus dibayarkan dalam 1 bulan 30 hari?

1. Ketahui Golongan Tarif Listrik Anda Terlebih Dahulu

Cara menghitung biaya listrik yang pertama adalah dengan mengetahui terlebih dahulu golongan tarif listrik di rumah Anda. Seperti yang Anda ketahui, di Indonesia terdapat beberapa jenis golongan tarif listrik berdasarkan batas daya, diantaranya adalah 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas.

Batas daya yang berbeda juga akan mempengaruhi pada golongan tarif dasar listrik yang berbeda. Misalnya saja untuk listrik 900 VA tarif dasar listrik yang harus Anda bayarkan adalah 1.352 per kWH. Untuk Anda yang menggunakan golongan 1.300 VA-5.600 VA ke atas maka tarif dasar listrik yang harus dibayarkan adalah Rp 1.467,28 per kWH.

Dengan mengetahui golongan tarif listrik Anda, nantinya akan memudahkan Anda dalam melakukan penghitungan biaya listrik bulanan.

2. Lakukan Pengecekan dan Pencatatan pada Semua Peralatan yang Membutuhkan Listrik

Cara menghitung biaya listrik yang kedua adalah dengan mengecek dan mencatat semua peralatan di rumah yang membutuhkan listrik. Sebagai contoh di rumah Anda menggunakan berbagai peralatan di bawah ini:

  • 1 buah mesin cuci, daya listrik 350 watt.
  • 1 buah kulkas, daya listrik 350 watt.
  • 1 buah setrika, daya listrik 300 watt.
  • 1 buah TV, daya listrik 80 watt.
  • 1 buah AC, daya listrik 800 watt.
  • 1 buah vacuum cleaner, daya listrik 500 watt.
  • 10 lampu, daya listrik masing-masing 25 watt.

3. Melakukan Estimasi Penggunaan Peralatan Listrik

Penghitungan estimasi ini dilakukan berdasarkan perkiraan lamanya penggunaan peralatan listrik tiap harinya. Berikut ini adalah contoh estimasi penggunaan listrik dari data diatas:

  • 1 mesin cuci dengan daya listrik 350 watt, digunakan rata-rata satu jam per hari, maka total penggunaan 350 watt.
  • 1 kulkas dengan daya listrik 350 watt, umumnya menyala selama 24 jam. Maka estimasinya 350 x 24 = 8.400 watt.
  • 1 setrika dengan daya listrik 300 watt, misalnya dibuat rata-rata per hari penggunaannya 1 jam, maka daya yang digunakan adalah 300 watt.
  • 1 TV dengan daya listrik 80 watt, pemakaian dalam sehari 5 jam. Maka estimasinya 80 x 5 = 400 watt.
  • 1 AC dengan daya listrik 800 watt digunakan per hari setidaknya 10 jam, maka estimasi penggunaan dayanya menjadi 800 x 10 = 8.000 watt.
  • 1 vacuum cleaner dengan daya listrik 500 watt, rata-rata digunakan per hari 1 jam, maka dayanya 500 watt.
  • 10 lampu, daya listrik masing-masing 25 watt menyala selama 12 jam. Maka estimasi penggunaan daya totalnya adalah 10 x 25 x 12 = 3.000 watt.

Perhitungan estimasi penggunaan daya listrik ini tentunya dapat berbeda tergantung pada penggunaan di rumah Anda. Jika ada beberapa peralatan yang tidak digunakan harian, maka Anda bisa menghitungnya dengan membuat rata-rata terlebih dahulu, baru kemudian menghitung estimasi penggunaan secara harian.

4. Cara Menghitung Biaya Listrik

Langkah selanjutnya untuk menghitung biaya listrik di rumah Anda adalah dengan cara menjumlahkan semua estimasi penggunaan peralatan listrik di rumah Anda. Berdasar data diatas maka jumlah penggunaan daya listrik dalam satu hari di rumah Anda adalah 350 watt + 8.400 watt + 300 watt + 400 watt + 8.000 watt + 500 watt + 3.000 watt = 20.950 watt.

Untuk menghitung biaya listrik Anda perlu merubah satuan watt menjadi kilowatt per hour atau kWh. Caranya adalah dengan membagi jumlah penggunaan daya dengan 1.000, atau 20.950 : 1.000 = 20,95 kWh.

Angka inilah yang kemudian bisa Anda gunakan untuk menghitung perkiraan biaya listrik harian di rumah Anda, dengan cara mengkalikannya dengan tarif dasar listrik sesuai golongan yang Anda pakai di rumah. Jika tarif dasar listrik Anda adalah 1.352 per kWH, maka cukup mengalikan 20,95 kWh dengan 1,352 sehingga ditemukan hasil Rp 28.324,4.

Untuk menghitung perkiraan biaya listrik dalam sebulan maka tinggal mengalikan dengan 30, yaitu 28.324,4 x 30 = 849.732 rupiah.

Perkiraan ini bisa saja lebih rendah atau tinggi, kembali pada penggunaan listrik di rumah Anda.

Cara Hemat Biaya Listrik Hingga 30%

Bayangkan jika Anda bisa menghemat biaya tagihan listrik hingga 30%, selisih dana ini bisa Anda gunakan untuk dana tabungan atau investasi. Nah, ternyata salah satu cara untuk bisa menghemat biaya listrik hingga 30% adalah dengan memasang panel surya dari SUN Energy di rumah Anda.

Panel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari. Produksi listrik dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah Anda setiap harinya. SUN Energy sebagai pengembang proyek sistem tenaga surya terkemuka di Indonesia siap membantu Anda untuk penyediaan panel surya di rumah Anda. Kini menghemat tagihan listrik bukan lagi hanya sekedar wacana, tapi bisa direalisasikan sekarang.

Salah satu lini bisnis SUN Energy yang memberikan layanan bagi kebutuhan penghematan listrik rumah, adalah SUNterra. Anda dapat mengunduh aplikasi SUNterra untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai solusi penghematan listrik untuk hunian pintar Anda. Dengan memproduksi energi listrik dari sinar matahari, Anda dapat menggunakan PLTS di siang hari sehingga bisa menutup biaya listrik yang biasanya dikeluarkan saat pagi sampai dengan sore hari. Selain itu, penghematan listrik menggunakan panel surya juga lebih ramah lingkungan serta praktis karena instalasi panel surya cukup fleksibel dan mudah.

Itulah ulasan mengenai cara menghitung biaya listrik, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk segera beralih menggunakan solusi energi surya untuk penghematan listrik rumah Anda, ya!