Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Perusahaan Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Material Pembuat Jalan, Diklaim 3 Kali Lebih Awet dari Aspal (macrebur.com)

HAI-online.com - Salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah pencemaran plastik. Untuk itu, banyak pihak pun berusaha menemukan cara untuk memeranginya.

Salah satu orang yang sangat aktif dalam upaya ini dalah Toby McCartney, seorang insinyur yang tampaknya menemukan penggunaan sempurna untuk limbah plastik.

Pria asal Skotlandia ini terinspirasi oleh dua hal. Pertama, dia tersentuh akan kekhawatiran putrinya terhadapa besarnya sampah plastik yang ada di lautan.

Kedua, saat dalam perjalanan ke India, McCartney memperhatikan orang-orang lokal melelehkan sampah plastik untuk mengisi lubang di jalan mereka. Itu memberinya ide untuk membangun suatu perusahaan.

Baca Juga: Manfaatkan Robot, Kafe di Jepang Beri Kesempatan Orang Lumpuh untuk Bekerja

Perusahaan bernama MacRebur ini membuat pelet dari limbah plastik dan menggunakannya untuk membuat jalan.

Mereka mengambil plastik dari penggunaan komersial dan rumah tangga, di mana perbandingannya sekitar 60 persen dari komersial dan 40 persen dari rumah tangga.

Mereka kemudian menggunakan granulator untuk mengubahnya menjadi potongan-potongan kecil yang ukurannya nggak lebih dari 5mm.

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Material pembuat jalan (macrebur.com)

“Selanjutnya, butiran plastik dicampur dengan aktivator kami — inilah yang membuat plastik menyatu dengan baik ke jalanan yang kami buat," terang MacRebur di situsnya. 

Baca Juga: Ini Dia Steak Pertama di Dunia yang Dibuat dengan 3D-Printer, Bahannya Bukan Daging Hewan

"Aktivator kami dipatenkan dan apa isinya rahasia! Perpaduan butiran plastik dan aktivator ini — sebut saja campuran MacRebur — lalu dilanjutkan ke produsen aspal.”

Aspal biasa sebagian besar terbuat dari bitumen dan batu. Namun, teknologi MacRebur menggantikan bitumen yang digunakan di aspal, yang mana juga akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. 


Page 2

Ricky Nugraha Kamis, 12 Maret 2020 | 17:15 WIB

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Perusahaan Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Material Pembuat Jalan, Diklaim 3 Kali Lebih Awet dari Aspal (macrebur.com)

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Proses pengaspalan (macrebur.com)

"Kami bisa melakukan ini karena kami mengubah plastik ke bentuk aslinya yang berbasis minyak dengan bantuan aktivator kami," jelas mereka.

Mereka juga memastikan untuk menggunakan suhu yang tepat untuk menghindari plastik mencemari alam.

Baca Juga: Usil Banget Sih! Sembari Nunggu Pesawat Dibolehin Mendarat, Pilot Ini Gambar Kemaluan di Langit

Selain itu, MacRebur memastikan mereka nggak menggunakan plastik daur ulang maupun plastik baru, melainkan plastik-plastik bekas, termasuk plastik hitam yang sulit didaur ulang.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, McCartney mengklaim bahwa karena formula khusus mereka, jalan yang mereka hasilkan 60% lebih kuat daripada jalanan biasa.

Dia juga mencatat bahwa tes laboratorium yang mereka jalankan memproyeksikan bahwa jalan yang dibuat dari produk mereka bisa bertahan hingga tiga kali lebih lama daripada yang biasa.


Page 3


Page 4

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

macrebur.com

Perusahaan Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Material Pembuat Jalan, Diklaim 3 Kali Lebih Awet dari Aspal

HAI-online.com - Salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah pencemaran plastik. Untuk itu, banyak pihak pun berusaha menemukan cara untuk memeranginya.

Salah satu orang yang sangat aktif dalam upaya ini dalah Toby McCartney, seorang insinyur yang tampaknya menemukan penggunaan sempurna untuk limbah plastik.

Pria asal Skotlandia ini terinspirasi oleh dua hal. Pertama, dia tersentuh akan kekhawatiran putrinya terhadapa besarnya sampah plastik yang ada di lautan.

Kedua, saat dalam perjalanan ke India, McCartney memperhatikan orang-orang lokal melelehkan sampah plastik untuk mengisi lubang di jalan mereka. Itu memberinya ide untuk membangun suatu perusahaan.

Baca Juga: Manfaatkan Robot, Kafe di Jepang Beri Kesempatan Orang Lumpuh untuk Bekerja

Perusahaan bernama MacRebur ini membuat pelet dari limbah plastik dan menggunakannya untuk membuat jalan.

Mereka mengambil plastik dari penggunaan komersial dan rumah tangga, di mana perbandingannya sekitar 60 persen dari komersial dan 40 persen dari rumah tangga.

Mereka kemudian menggunakan granulator untuk mengubahnya menjadi potongan-potongan kecil yang ukurannya nggak lebih dari 5mm.

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

macrebur.com

Material pembuat jalan

“Selanjutnya, butiran plastik dicampur dengan aktivator kami — inilah yang membuat plastik menyatu dengan baik ke jalanan yang kami buat," terang MacRebur di situsnya. 

Baca Juga: Ini Dia Steak Pertama di Dunia yang Dibuat dengan 3D-Printer, Bahannya Bukan Daging Hewan

"Aktivator kami dipatenkan dan apa isinya rahasia! Perpaduan butiran plastik dan aktivator ini — sebut saja campuran MacRebur — lalu dilanjutkan ke produsen aspal.”

Aspal biasa sebagian besar terbuat dari bitumen dan batu. Namun, teknologi MacRebur menggantikan bitumen yang digunakan di aspal, yang mana juga akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. 

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah

Jenis polutan yang dapat dicampur dengan aspal sebagai bahan pembuat jalan adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG

Warga melintas di Kali Gendong, Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (14/3/2017). Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah sembarangan mengakibatkan sampah plastik dari rumah tangga nyaris menyerupai daratan tersebut menumpuk di sepanjang Kali Gendong.

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengatasi persoalan sampah plastik, pemerintah akan menggunakan campuran sampah plastik dengan aspal untuk pembangunan jalan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, proyek ini baru memasuki tahap uji coba dan akan dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurut Luhut, ada beberapa manfaat positif yang bisa didapatkan jika sampah plastik bisa digunakan untuk pembangunan jalan di Indonesia.

Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang setiap tahunnya bertambah, pencampuran plastik dengan aspal juga bisa menghemat pembangunan biaya infrastruktur jalan.

"Kami sudah mulai pilot project, bulan depan," di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (13/7/2017).

Luhut mengungkapkan, dalam melakukan uji coba tersebut, Indonesia telah belajar terlebih dahulu kepada India yang telah sukses menjalankan cara tersebut untuk pembangunan jalan.

"Kita belajar dari mana? Dari India, dan India sudah buat 120.000 kilometer jalan," papar Luhut.

Selain itu, beberapa tim ahli dari Kementerian PUPR telah melihat langsung ke India untuk melihat langsung proyek jalan yang lapisan aspalnya menggunakan campuran sampah plastik.

"Ada tiga keuntungan, satu cost-nya (pembangunan) jalan itu berkurang 7 persen. Kedua, maintenance (perawatan) dari jalan itu berkurang, karena ini jadi lebih kuat, dan ketiga tentu sampah jadi kurang," ungkapnya.

Menurutnya, persoalan sampah plastik perlu penanganan yang lebih terintegrasi dan sentuhan teknologi, agar sampah plastik bisa digunakan dan tidak menjadi sampah yang membahayakan bagi kesehatan dan juga pencemaran di laut.

"Plastik ini bahaya kalau dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia, akan terkontaminasi pada bayi segala macam, masa kita mau generasi kita yang akan datang generasi yang DNA punya kelamahan sana sini," jelas Luhut.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mulai melakukan pencampuran sampah plastik dengan aspal yang akan diaplikasikan di beberapa ruas jalan wilayah Bekasi.

Proyek percontohan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi masalah penumpukan plastik di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya