Jenis cerita fiksi kasuari dan dara mahkota adalah penjelasan

beritawarganet.com – Kunci Jawaban Jenis-Jenis Cerita Fiksi dan Contohnya. Ada banyak sekali cerita fiksi yang beredar di masyarakat Indonesia. Cerita fiksi tersebut bisa jadi merupakan peristiwa yang nyata terjadi atau bisa juga sebuah imajiasi/karangan dari penulisnya. Cerita fiksi juga memiliki berbagai macam jenis, seperti cerita rakyat, mite, fabel, legenda, dan lain sebagainya. Dibawah ini merupakan salah satu cerita fiksi. Mari kita baca bersama!

Kasuari dan Dara Mahkota

Jenis cerita fiksi kasuari dan dara mahkota adalah penjelasan
cerita fiksi

Kasuari memiliki badan besar dan sayap lebar. Dia mampu terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian, Kasuari tidak memedulikannya.

Lama-kemalaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah-buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.

”Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Mahkota.

”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis.

”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Mahkota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya.

Teman-teman Dara Mahkota saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah Dara Mahkota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang besar?

Dara Mahkota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Mahkota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.

Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Mahkota. ”Sudahlah, kamu menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari.
Dara Mahkota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota

Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Mahkota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Mahkota menyusulnya.

Saat asyik menoleh, tiba-tiba… BRAAK…. Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepak-ngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Mahkota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.

Kasuari hanya dapat memandang Dara Mahkota dengan rasa malu. Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi. Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka.

Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Kentang Dapat Menghasilkan Listrik

Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.

Kunci Jawaban Jenis-Jenis Cerita Fiksi dan Contohnya – Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat, cerpen, dan novel. Adapun jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.

Ayo Berdiskusi

Carilah informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi berikut!

1. Cerita jenaka

Cerita jenaka adalah Cerita jenaka merupakan bagian cerita rakyat yang berunsur jenaka atau lucu yang dapat membangkitkan tawa

Contoh: Si Kebayan (Kabayan) Sunda, Lebai dari Malang Sumatra, dan Pak Banjir asal Jawa

2. Mite

Mite adalah Mite atau mitos (myth) adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa

Contoh: Asal mula Padi (Dewi Sri), Jaka Tarub dan Dewi Nawangmulan, Hikayat Sang Boma, Terjadinya Gerhana Bulan (Bathara Kala)

3. Fabel

Fabel adalah adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi). Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.

Contoh: Monyet dan Unta Peniru, Kancil dan Tikus, Anak Kambing dan Serigala, Anjing yang Nakal, Ayam yang Berkelahi Dengan Burung Elang.

4. Legenda

Legenda adalah adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai “Sejarah” kolektif (folk history).

Baca Juga :  Kunci Jawaban Sultan Hasanuddin "Ayam Jantan dari Timur"

Contoh: Malin Kundang Si Anak Durhaka, Sangkuriang, Roro Jonggrang (Candi Prambanan), Banyuwangi, Danau Toba.

5. Saga

Saga adalah kisah lama yang menceritakan kepahlawanan serta keberanian tokoh yang mengandung unsur unsur sejarah. Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan SAGA sebagai cerita rakyat yang berdasar pada suatu peristiwa sejarah namun sudah dicampur dengan fantasi rakyat.

Contoh: kisah Hang Tuah, kisah Ciung Wanara, kisah Airlangga, kisah Calon Arang

6. Cerpen

Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah tentang kehidupan manusia melaui tulisan pendek. Cerpen dapat dibaca sekali duduk

Contoh: Adik Yang Entah Dimana karya Shanty Mulyatina, Catatan Perjalanan Karya Erlangga Imam Saputra

7. Novel

Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh.

Contoh: Padang Bulan karya Andrea Hirata, Konspirasi Alam Semesta karya Fiersa Besari

Kunci Jawaban Jenis-Jenis Cerita Fiksi dan Contohnya – Setelah mengetahui jenis-jenis cerita fiksi diatas, tentu Sobat BW sudah mengetahui jenis ce rita fiksi apa cerita Kasuari dan Dara Makota.

Cerita Kasuari dan Dara Mahkota merupakan salah satu cerita fiksi fabel. Cerita fiksi fabel merupakan cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Sobat BW dapat mencari contoh dari jenis-jenis cerita fiksi yang sudah dibahas bersama teman sebangku Sobat BW ya.

Semoga bermanfaat..

Jenis cerita fiksi Kasuari dan Mara Makota adalah dan Penjelasan, Jenis cerita fiksi Asal Mula Telaga Warna adalah? Pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI halaman 18, tepatnya pada materi pembelajaran 2 subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku di buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2018.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Carilah Informasi Tentang Jenis-Jenis Cerita Fiksi Berikut Cerita Jenaka Adalah. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut!

Jenis cerita fiksi kasuari dan dara mahkota adalah penjelasan

Ayo Berlatih

Bacalah kembali cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota. . Kemudian, identifikasilah jenis cerita fiksi tersebut.

Jenis cerita fiksi Kasuari dan Mara Makota adalah Fabel

Penjelasan: Fabel adalah jenis cerita fiksi dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan seolah-oalah hidupnya bermasyarakat seperti manusia.

Jenis cerita fiksi Asal Mula Telaga Warna adalah ……………………
Penjelasan:

Jawaban: buka DISINI.

Demikian pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI halaman 18, tepatnya pada materi pembelajaran 2 subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Baca juga pembahasan soal selanjutnya, terimakasih, selamat belajar!

Kasuari dan Dara Mahota dalam cerita di depan memiliki sayap untuk terbang. Dengan terbang, mereka dapat menuju tempat tertentu. Demikian juga dengan manusia. Manusia seringkali menggunakan sarana transpotasi, seperti sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat, dan kapal untuk menuju tempat tertentu.

Pulang sekolah Edo mengendarai sepeda. Di jalan cukup ramai, Edo mengurangi kekuatan saat mengayuh sepedanya. Laju sepeda menjadi lambat. Di jalan lengang, Edo menambah kekuatan saat mengayuh sepeda. Laju sepeda menjadi cepat.

Kekuatan mengayuh memengaruhi laju sepeda. Saat Edo mengurangi kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah mengurangi gaya. Sepeda pun bergerak lambat atau pelan. Sebaliknya, saat Edo menambah kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah menambah gaya. Sepeda pun bergerak cepat. Dengan demikian, gaya berpengaruh terhadap gerak benda. Apa kamu masih ingat tentang gaya dan gerak?