Gunakan model, seperti benda mati, benda hidup, atau foto. Anda dibebaskan untuk memilih teknik dari bahan yang digunakan untuk menggambar dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Pilihlah karya seni rupa dua dimensi atau tiga dimensi. 2. Menentukan gambar bentuk dengan melihat model, seperti benda mati, benda hidup, atau foto yang memiliki nilai estetika atau keindahan. 3. Anda dibebaskan untuk memilih teknik dan bahan yang digunakan untuk berkarya. 4. Pastikan alat dan bahan-bahan dalam penugasan proyek ini sudah tersedia semua; 5. Presentasikan hasil karya Anda disertai alas an memilih model untuk digambar. Setelah itu, kumpulkan hasil karya Anda kepada Bapak/Ibu Guru Penskoran Penilaian Ketrampilan Produk No Komponen/Sub Komponen Skor/Bobot Penilaian 1 Persiapan 15 Nilai Paraf Siswa Paraf Guru ……… ……… ……….. 42Rev : 03 No : F.02.55 Persiapan Alat-Alat untuk membuat karya 05Persiapan Bahan untuk membuat karya 10 2 Proses Kerja 30 Menentukan model yg akan digunakan 15 Menentukan teknik dan bahan yang digunakan untuk berkarya 15 3 Hasil 30 Alasan memilih model untuk digambar 10 Kerapihan karya seni 10 Keindahan atau Estetika yg dimiliki oleh karya seni 10 4 Sikap Kerja 10 Penyampaian saat presentasi hasil proyek (ppt) 10 5 Waktu 15 Ketepatan waktu penyampaian laporan 4 minggu 15 Hasil Penilaian Produk Skor/Bobot Proses Hasil Waktu Nilai Siswa Maks/Perolehan Paraf Guru Skor Maksimal 75 15 10 100 ………….. Skor Perolehan ……. ……. ……. ………… Man Jadda Wajada Barang Siapa Bersungguh-Sungguh Pasti Berhasil 43Rev : 03 No : F.02.55 3.6. Menerapkan Apresiasi Seni Budaya Nusantara4.6. Melaksanakan Apresiasi Seni Budaya Nusantara KD/INDIKATOR SKKNI ……… KD/INDIKATOR IDUKA ……… Sejak zaman dahulu, alat musik sudah digunakan untuk mengiringi upacara-upacara budaya atau ritual. Para arkeolog menemukan berbagai alat musik tertera pada prasasti-prasasti kuno pada 5.000 SM di Mesir, seperti harpa, lira, gitar, mandolin, dan seruling. Di Indonesia, alat musik tradisional juga memiliki peranan serupa. Dalam budaya Nusantara, alat musik tradisional memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1) Sarana upacara 2) Sarana hiburan 3) Pengungkapan nilai estetis Alat Musik Tradisional dalam Seni Ritual Pelaksanaan upacara adat biasanya dilakukan dengan menggunakan bentuk-bentuk alat musik tradisional yang berperan sebagai pengiring atau pelengkap. Bahkan di beberapa daerah, kehadiran alat musik tradisional dalam pelaksanaan upacara begitu dominan dan berperan sebagai inti dan ritual acara yang dilakukan. Beberapa contoh alat musik tradisional tersebut adalah sebagai berikut : Gamelan Bali Bali juga memiliki gamelan yang menjadi alat musik utama dalam berbagai acara tradisional. Jenis musik yang disajikan oleh gamelan Bali disesuaikan dengan acaranya. Musik untuk piodalan (hari jadi) berdeda dengan musik pengiring acara metatah (mengasah gigi). Demikian pula pada acara pernikahan dan upacara Ngaben, alunan gamelan yang mengiringi upacara tersebut tentulah tidak sama. Suling bambu Toraja Di toraji, suling ini disebut Passuling atau dikenal juga dengan Suling Lembang. Suling ini biasa dimainkan dalam upacara duka sebagai pengiring Pa’Marakka, lagu duka yang dinyanyikan untuk menyambut tamu yang dating berbelasungkawa. Keledi suku Dayak Keledi adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat. Keledi terbuat dari batang bamboo dan buah labu tua yang dikeluarkan isinya, kemudian direndam selama satu bulan dan dikeringkan. Keledi biasa dimainkan pada saat upacara adat suku Dayak. Gamelan sekaten Gamelan sekaten adalah gamelan dari Jawa Tengah yang digunakan dalam upacara Sekaten atau pengatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah) di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta Gamelan Sekaten dimainkan dengan gaya ansambel yang sangat keras dan megah. KOMPETENSI DASAR/INDIKATOR : MATERI PEMBELAJARAN 44Rev : 03 No : F.02.55 Alat Musik Tradisional dalam Seni HiburanBeberapa conroh alat musik tradisional yang berfungsi sebagai seni hiburan adalah sebagai berikut : Pa’pompang Toraja Alat musik tradisional yang terbuat dari bamboo ini merupakan satu simfoni orchestra yang dimainkan oleh banyak orang dan dipimpin oleh seorang dirigen. Angklung Angklung adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Pada awalnya, angklung dimainkan sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Penyajian angklung juga seringkali dikaitkan dengan upacara ritual padi. Kulintang Kulintang atau sering juga disebut kolintang merupakan alat musik yang terdiri atas barisan gong kecil yang disusun secara mendatar. Kulintang dimainkan dalam festival-festival kebudayaan, selain itu juga seringkali ditampilkan untuk menghibur tamu dalam acara pernikahan atau syukuran setelah pulang menunaikan ibadah haji. Perbedaan antara Musik dalam Seni Ritual dan Seni Hiburan di Masyarakat Musik memegang peranan yang cukup penting, baik dalam seni ritual maupun seni hiburan bagi masyarakat pendukungnya. Perbedaan musik diantara keduanya antara lain sebagai berikut : Musik ritual difungsikan sebagai salah satu pelengkap dalam upacara adat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Musik sebagai seni ritual disajikan dengan tema untuk kebutuhan upacara tersebut. Pertunjukkan Musik Tradisional Indonesia Seni pertunjukkan memiliki banyak cabang. Selain tari dan teater, masik tradisional merupakan salah satunya. Pengertian pertunjuukan dalam konteks ini adalah sebuah karya seni yang dinikmati atau diapresiasi dengan cara ditampilkan kepada penonton. Pada prinsipnya, musik tradisional sama dengan jenis musik yang hidup dan berkembang di dunia, yaitu menggunakan suara sebagai media utama untuk menyampaikan ekspresi musikalnya. Musik Tradisional sebagai Iringan Tari Musik tradisional sebagai iringan tari menandakan bahwa musik tradisional tersebut diciptakan atau diaransemen secara khusus untuk meperluan sebuah tarian. Sebagai pengiring tari, musik tradisional memiliki fungsi sebagai berikut : 1) Pengatur gerak tari 2) Penegas gerak tari 3) Pembentuk karakter tarian Gambar 6.1 Alat musik tradisional yang mengiringi tari jaipong dari Jawa Barat. 45Rev : 03 No : F.02.55 Gambar 6.2 Tari Jaipong dari Jawa BaratMusik Tradisional dalam Teater Musik dalam pertunjukkan teater biasa disebut istilah ilustrasi. Fungsi ilustrasi dalam pertunjukkan teater antara lain sebagai berikut : 1) Memberikan latar belakang 2) Memberikan warna psikologis 3) Memberikan penguatan pada alur cerita 4) Memberikan penekanan 5) Musik pembuka 6) Musik selingan 7) Musik penutup Gambar 6.3 Penghormatan dari para pemain teater yang biasannya diiringi dengan musik penutup A. Penilaian Sikap Penilaian dilakukan secara observasi untuk menumbuhkan budaya kerja (5R, PPK,4C, Literasi dan lain sebagainyabaik terintegrasi dalam KBM maupun observasi tidak langsung diluar KBM) No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut 1 2 PENILAIAN HASIL BELAJAR 46Rev : 03 No : F.02.55 B. Penilaian Pengetahuan (Pilihan ganda)Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada salah satu huruf A, B, C, D dan E yang di anggap paling benar! Atau masuk ke google form/classroom dan ikuti petunjuk pengerjaan soal. 1. Penggunaan alat musik pada zaman dahulu diketahui oleh arkeolog dari prasasti yang berusia …. 2. Berdasarkan penemuan arkeolog, alat musik yang sudah dimainkan sejak zaman dahulu kala adalah …. 3. Fungsi alat musik tradisional dalam seni ritual adalah …. A. Sebagai inti dari upacara yang dilakukan B. Hiburan untuk menyebangkan masyarakat C. Ajakan untuk berkumpul D. Media ungkapan ekspresi pembuatnya E. Seni estetika dalam seni musik 4. Berikut yang bukan penggunaan gamelan Bali dalam upacara ritual adalah …. A. Ngaben B. Piodalan C. Metatah D. Grebeg Maulud E. Pernikahan 5. Gamelan Sekaten digunakan untuk memperingati …. A. Tahun baru islam B. Tahun baru masehi C. Maulid Nabi Muhammad SAW D. Malam takbiran Idul Fitri E. Idul Adha 6. Alat musik Pa’pompang dari Toraja terbuat dari …. A. Bambu B. Labu tua yang dikeringkan C. Pelapah daun D. Rotan E. Logam 7. Alat musik tradisional Pa’pompang berasal dari …. A. Sumatera utara B. Kalimantan barat C. Jawa barat D. Sulawesi utara E. Sulawesi selatan 8. Sebagai alat musik tradisional seni pertunjukkan, kulintang termasuk ke dalam jenis alat musik …. A. Ritmis B. Perkusi 47Rev : 03 No : F.02.55 C. PelogD. Slendro E. Saron 9. Musik pengiring dalam tari jaipong adalah …. A. Sitar B. Gamelan C. Sasando D. Kendang E. Rebana 10. Contoh penggunaan musik tradisional sebagai pemberi latar belakang sosial adalah … A. Tayub Isilah dengan jawaban singkat. Masuklah ke aplikasi google form/classroom, dengan token……isilah jawaban dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Sebutkan fungsi alat musik tradisional sebagai sarana upacara ? 2. Sebutkan contoh alat musik tradisional ? 3. Sebutkan contoh alat musik tradisional yang berfungsi sebagai seni hiburan ? 4. Sebutkan fungsi musik tradisional sebagai pengiring tari ? 5. Sebutkan fungsi ilustrasi dalam pertunjukan teater ? Man Jadda Wajada Barang Siapa Bersungguh-Sungguh Pasti Berhasil No Soal 48Rev : 03 No : F.02.55 3.7. Menerapkan Apresiasi Seni Budaya Mancanegara4.7. Melaksanakan Apresiasi Seni Budaya Mancanegara KD/INDIKATOR SKKNI - KD/INDIKATOR IDUKA - Jenis Teater Tradisional Lahirnya seni teater tradisional merupakan refleksi kehidupan masyarakat pendukungnya secara turun-temurun. Teater tradisional di suatu daerah merupakan cerminan dari masyarakat itu sendiri. Hal lain yang memengaruhi beragamnya teater Indonesia adalah situasi dan kondisi keamanan pada masa itu. Teater yang hidup di wilayah yang tenang tanpa konflik/ peperangan akan berbeda dengan teater yang hidup di wilayah yang sedang terjadi konflik. Jadi, teater tradisional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, adat istiadat, mata pencaharian, dan kondisi geografis lingkungannya. Beberapa contoh teater tradisional yang berkembang dalam masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut : 1) Wayang Pertunjukan wayang tercatat di dalam kakawin (tembang/pusi jawa kuno) Arjunawiwaha, karya Empu Kanwa, sekitar abad ke 11, meskipun tidak tergambar dengan jelas seperti apa bentuk pertunjukan wayang pada saat itu. Perihal tentang pertunjukan wayang juga banyak ditemukan di berbagai prasasti raja-raja Jawa. Pertunjukkan wayang pun banyak jenisnya, diantaranya sebagai berikut : Wayang kulit Wayang kulit adalah pertunjukan teater yang digerakkan oleh tangka yang terdapat di tubuh dan tangan boneka wayang yang terbentuk pipih. Pertunjukkan wayang kulit dipimpin atau diatur oleh seorang dalang yang memperdengarkan suara yang berbeda-beda, sesuai dengan tokoh yang sedang dimainkan. Dalang dapat dibantu oleh anak dalang untuk mengambil dan mengembalikan wayang yang akan dan telah selesai dimainkan.Pertunjukan wayang kulit mengandung banyak unsur seni, mulai dari seni sastra, suara/tembang, seni rupa, karawitan/orkestra tradisional, sekaligus drama. Wayang golek Wayang golek adalah wayang yang berbentuk golekan (boneka kayu) yang dipakaikan baju dan perlengkapan lainnya. Wayang golek sangat poputer di daerah Sunda. Wayang klitik Wayang klitik adalah wayang yang bentuknya pipih seperti wayang kulit, tetapi terbuat dari bahan kayu. Ketika digerakkan atau dimainkan, akan terdengar kayu yang beradu dan berbunyi klitik-klitik. Wayang godhog Wayang godhog berbentuk seperti wayang kulit purwa. Perbedaannya terletak pada bentuk lukisan konstum yang terdapat dalam tokoh wayang. Selain itu, tidak terdapat tokoh raksasa dalam wayang godhog. Cerita yang dibawakan adalah cerita Panji, meskipun pada awalnya wayang godhog membawakan cerita Damarwulan. Wayang beber KOMPETENSI DASAR/INDIKATOR : MATERI PEMBELAJARAN 49Rev : 03 No : F.02.55 Berbeda dengan wayang-wayang sebelumnya, wayang beber bukan berwujud wayang, melaikan gambar di atas lembaran kulit. Setiap lembar berisi empat gambar, mirip cerota bergambar atau komik.Gambar 7.1 Pertunjukan wayang kulit yang dipimpin oleh seorang dalang. Gambar 7.2 Wayang golek Sunda Gambar 7.3 Adegan wayang yang digambar di atas selembar kain atau kertas untuk menceritakan kisah pertempuran dalam pewayangan. 2) Operasi tari jawa Di wilayah Jawa, terdapat beberapa jenis opera tari Jawa. Opera tari Jawa adalag drama tari yang dialognya berupa nyanyian Jawa. Jadi, selain ada tari, di dalamnya terdapat tembang yang dinyanyikan saat menari. Beberapa contoh opera tari Jawa yang berkembang dalam masyarakat adalah Langendriyan, Langen Kusuma Bankaran Sari, dan Langen Mandra Wanara. 3) Ketoprak Ketoprak adalah teater rakyat yang amat popular di wilayah budaya Jawa (Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), biasanya memainkan cerita lama dengan iringan musik gamelan yang disertai dengan tari-tarian atau tembang. 50Rev : 03 No : F.02.55 4) LenongLenong adalah teater rakyat Betawi yang diiringi musik gambang kromong. Ciri khas lenong adalah interaksi antara pemain dengan penonton. 5) Ludruk Ludruk adalah seni teater tradisional (teater rakyat) dari Jawa Timur yang menggunakan bahasa Jawa Timuran yang amat kental, sesuai dengan daerah tempat ludruk tersebut hidup, seperti Surabaya, Mojokerto, Jombang, dan Malang. Gambar 7.4 Contoh gambar teater tradisional Peran dalam Teater Peran merupakan sarana utama dalam sebuah lakon karena dengan adanya peran, maka bisa timbul konflik. Konflik dikembangkan oleh penulis lakon melalui ucapan dan tingkah laku peran. Dalam teater, peran dapat dibagi-bagi sesuai dengan motivasi-motivasi yang diberikan oleh penulis lakon. Motivasi-motivasi peran inilah yang dapat melahirkan suatu perbuatan peran. Peran-peran tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pratagonis Adalah peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita. 2) Antagonis Adalah peran lawan dari protagonist, tetapi tidak selalu berarti tokoh jahat. 3) Deutragonis Adalah tokoh lain yang berada di pihak tokoh protagonist. 4) Tritagonis Adalah peran penengah yang bertugas menjadi pendamai atau perantara protagonist dan antagonis. 5) Foil Adalah peran yang tidak secara langsung terlihat dalam konflik yang terjadi tetapi ia diperlukan untuk menyelesaikan cerita. 6) Utility Adalah peran pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik. Konsep dan Teknik Bermain Peran dalam Taeater 1) Teknik muncul Teknik muncul adalah suatu teknik seorang pemeran atau actor ketika pertama kali memasuki sebuah pentas lakon memainkan perannya. 2) Teknik memberi isi Teknik memberi isi adalah cara untuk menonjolkan emosi dan pikiran di balik kalimat-kalimat yang diucapkan dan di balik perbuatan-perbuatan yang dilakukan di dalam pementasan. Teknik ini bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. 3) Teknik pengembangan 51Rev : 03 No : F.02.55 Teknik pengembangan adalah teknik pengembangan pengucapan dan teknik pengembangan jasmani. Teknik pengembangan pengucapan dilakukan dengan menaikkan volume suara, tinggi nada suara, kecepatan tempo suara, atau sebaliknya menurunkan volume suara, nada suara, serta kecepatan tempo suara.4) Teknik membina puncak-puncak Teknik membina puncak-puncak adalah teknik yang dilakukan oleh pemeran terhadap jalannya pementasan lakon. 5) Teknik timing Teknik timing adalah teknik untuk menjaga ketepatan waktu antara aksi tubuh dan ucapan atau ketepatan antara gerak tubuh dengan dialog yang diucapkan. 6) Teknik penonjolan Teknik penonjolan adalah teknik memilih bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian untuk ditonjolkan. Teknik ini berfungsi untuk menyampaikan pesan moral atau visi dan misi dari penulis lakon. 7) Teknik pengulangan Teknik pengulangan adalah teknik bermain peran dengan cara mengulang-ulang latihan yang sedang dilakukan sampai menemukan suatu teknik yang pas. 8) Teknik improvisasi Teknik improvisasi adalah teknik dasar permainan tanpa ada persiapan atau bersifat spontan. Ciri-ciri Naskah Teater Tradisional Pementasan teater merupakan hal yang sangat kompleks karena di dalamnya terdapat banyak pihak yang terlibat dan banyak unsur yang saling terkait. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, pementasan teater bisa menjadi tidak maksimal atau justru batal dipentaskan. Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah keberadaan naskah. Naskah adalah cerita yang dituangkan sebagai sebuah panduan secara tertulis. Untuk memudahkan pemain dalam memerankan karakter sesuai dengan naskah, setidaknya sebuah naskah harus memuat nama-nama tokoh dalam cerita berikut dialog. Naskah yang baik harus memuat pertunjukkan lengkap untuk pemain, mulai dari dialog, gerakan, keras-lemahnya suara, sehingga ekspresi wajah atau suara. Naskah yang detail biasanya turut memnuat informasi mengenai deksripsi panggung, bloking, pencahayaan, kostum yang akan dikenakan, tata rias yang dibutuhkan, ilustrasi musik, serta pembagian babak dalam cerita naskah tersebut. Sumber Cerita Naskah Teater Tradisional Cerita yang dituangkan dalam naskah dapat bertemakan banyak hal. Untuk teater tradisional, naskah dapat bersumber dari hal-hal berikut : 1) Mitos 2) Dongeng 3) Legenda 4) Cerita rakyat 5) Epos Gambar 7.5 Lukisan yang menggambarkan Dewi Sekartaji dalam Dongeng Keong Mas 52Rev : 03 No : F.02.55 Penulisan Naskah Teater TradisionalDramaturgi berasal dari bahasa Inggris dramaturgy, yang berarti seni atau teknik penulisan drama yang penyajiannya dalam bentuk teater, mulai dari penulisan naskah lakon hingga pementasannya. Dalam membuat naskah teater tradisional, unsur-unsur yang harus ada dalam naskah adalah sebagai berikut : 1) Tema Dalam sebuah lakon, tema merupakan unsur penting yang menjadi pijakan penulis untuk mengembangkan ide yang dituangkan ke dalam naskah. Dalam teater tradisional, tema-tema yang dominan dipentaskan adalah persoalan kesetiaan dan mengkhianatan. 2) Penokohan Penokohan adalah penciptaan karakter antartokoh. Penokohan merupakan usaha untuk membedakan peran satu dengan peran yang lain. Perbedaan peran-peran ini diharapkan akan diidentifikasi oleh penonton. 3) Alur Alur cerita adalah perjalanan cerita munuju ke puncak konflik atau klimaks. Alur cerita juga dapat disebut plot, yang berupa rangkaian peristiwa atau urutan bagian-bagian dalam keseluruhan atau klimaks dalam sebuah lakon. 4) Latar/ setting Latar atau setting adalah semua keterangan di atas pentas yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar ketika peristiwa teater berlangsung. Keterangan tersebut dapat berupa gambar, narasi, atau audio (ilustrasi dan efek musik). 5) Pesan cerita atau amanat Di dalam sebuah lakon, penulis pasti memiliki tujuan ketika menuangkan gagasannya ke dalam naskah. Terkadang pesan tersebut disampaikan secara tersamar. Pesan itulah yang disebut amanat. Permasalahan atau tema cerita tidak akan disampaikan dengan serta merta, tetapi diolah sesuai dengan gaya dan imajinasi penulis sehingga pandangan hidup penulis tercermin dalam lakon. Gambar 7.6 Salah satu konflik dalam sendratari Ramayana, ketika Hanoman membakar Alengka. Gambar 7.7 Tokoh utama dan tokoh pembantu yang mulai bermunculan dalam Sandratari Ramayana. 53Rev : 03 No : F.02.55 Gambar 7.8 Pertunjukan sendratari Ramayana di panggung terbuka berlatar Candi Prambanan.A. Penilaian Sikap Penilaian dilakukan secara observasi untuk menumbuhkan budaya kerja (5R, PPK,4C, Literasi dan lain sebagainyabaik terintegrasi dalam KBM maupun observasi tidak langsung diluar KBM) No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut 1 2 B. Penilaian Pengetahuan (Pilihan ganda) Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada salah satu huruf A, B, C, D dan E yang di anggap paling benar! Atau masuk ke google form/classroom dan ikuti petunjuk pengerjaan soal. 1. Layar lebar yang menjadi latar belakang pertunjukan disebut …. A. Kelir B. Gedog pirang C. Gendhing D. Kritik E. Beber 2. Wayang yang berwujud gambar di atas lembaran kulit disebut …. A. Kulit B. Golek C. Gedhog D. Kritik E. Beber 3. Wayang golek di Jawa lebih dikenal dengan istilah …. A. Gedhog B. Kritik C. Purwa D. Thengul E. Parwa 4. Lenong yang membawakan cerita klasik (kehidupan bangsawan-bangsawan masa lalu) dengan bahasa lebih harus disebut …. A. Potehi B. Gambuh PENILAIAN HASIL BELAJAR 54Rev : 03 No : F.02.55 C. DenesD. Mamanda E. Randai 5. Unsur utama dan yang pertama dalam pementasan teater adalah …. A. Tokoh atau karakter B. Aktor atau pemain C. Sutradara D. Lakon atau cerita E. Penonton 6. Peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita atau tokoh yang menggerakkan alur cerita adalah …. A. Tritagonis B. Protagonis C. Deutragonis D. Antagonis E. Foil 7. Peran penengah yang bertugas menjadi pendamai antara protagonis dan antagonis adalah …. 8. Cerita kepahlawanan yang berwujud puisi Jawa Kuno (kakawin) atau tembang disebut …. 9. Pesan yang disampaikan penulis naskah melalui lakon secara tersamar disebut …. A. Tema B. Penokohan C. Latar D. Alur E. Amanat 10. Tahapan alur yang menyatakan konflik telah berakhir dengan akhir yang dapat membahagiakan atau menyedihkan disebut …. A. Keputusan 55Rev : 03 No : F.02.55 C. Penilian Pengetahuan (Essay)Isilah dengan jawaban singkat. Masuklah ke aplikasi google form/classroom, dengan token……isilah jawaban dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jelaskan tentang teater tradisional sesuai dengan pemahaman Anda ! 2. Jelaskan perbedaan antara wayang kulit dan wayang golek ? 3. Sebutkan peran-peran yang terdapat dalam pementasan teater ? 4. Tuliskan syarat sebuah naskah dapat disebut naskah yang baik ! Man Jadda Wajada Barang Siapa Bersungguh-Sungguh Pasti Berhasil No Soal Essay Bobot Persoal Essay Skor Penilaian Nilai 1 20 100 Nilai Perolehan = Jumlah bobot Soal Essay Terjawab dengan Benar 2 20 3 25 Nilai Siswa ……… Paraf Guru 4 35 ……… 56Rev : 03 No : F.02.55 3.8. Menganalisis karya seni budaya Nusantara4.8. Mengeksplorasi karya seni budaya Nusantara KD/INDIKATOR SKKNI - KD/INDIKATOR IDUKA - Hakikat Pameran Karya Seni Rupa Kata pameran dapat diartikan sebagai pertunjukkan atau tontonan; sesuatu yang dipertunjukkan dan bersifat statis atau diam. Dalam pengertian yang lebih luas, pameran merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu kepada orang lain agar mendapat tanggapan dan penilaian. Dalam seni rupa, pameran merupakan sebuah kegiatan menunjukkan hasil karya seni rupa, baik karya seni dua dimensi maupun. Karya seni rupa tiga dimensi kepada masyarakat. Kegiatan pameran seni rupa pada hakikatnya memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut : 1) Media aktualisasi diri para pencipta seni rupa 2) Media pengembangan bakat 3) Media Apresiasi terhadap hasil karya seni seseorang atau sekelompok orang Gambar 8.1 Pameran seni rupa dapat menjadi ajang aktualisasi diri untuk perupa dan melatih masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengapresiasi seni. Seluk-beluk Pameran Seni Rupa Pembahasan tentang seluk-beluk pameran seni rupa akan dibagi atas tiga kelompok besar, yakni jenis pameran, manfaat kegiatan pameran disekolah, dan organisasi kerja kegiatan pameran. 1) Jenis pameran Secara umum, pameran karya seni rupa dapat dibedakan berdasarkan jenis karya dan berdasarkan jumlah peserta. Berdasarkan yang dipamerkan, pameran seni rupa dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut : Pameran homogeny, yaitu kegiatan mempertunjukkan satu jenis karya seni rupa saja. Pameran homogeny, yaitu kegiatan mempertunjukkan satu jenis karya seni rupa saja. |