Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Teknisimobil.com – Teknologi terus berkembang seiring dengan capaian perkembangan sains yang diperoleh oleh manusia. Sementara itu, saintis juga – selain karena pasion – dituntut oleh kebutuhan masyarakat secaara umum. Terutama tentu saja masyarakat yang meanfaatkan teknologi dalam melengkapi mobilitas kesehariannya. Salah satu perkembangan teknologi yang tak dapat dilupakan adalah teknologi sistem pengereman pada mobil yang jauh sebelum ditemukannya sistem ABS. Sistem ini mulai dipercaya sebagai salah satu sistem keselamatan kendaraan yang tangguh setelah kehadiran sistem rem hidrolik yang disertai dengan boster. Tetapi, bagaimana langkah memeriksa boster rem hidrolik pada mobil yang hampir dipakai pada mobil-mobil saat ini di masyarakat? Kita akan mencoba menjelaskan secara rinci sebagai berikut.

Boster rem adalah sebuah sistem tambahan pada sistem rem hidrolik. Fungsi boster rem adalah memberi tambahan daya yang diberikan oleh kaki melalui pedal rem ke sistem fluida. Dengan fungsi tersebut, rem mobil akan terasa lebih ringan saat dijalankan. Jenis boster rem yang paling banyak dipakai pada mobil adalah jenis vakum. Dari namanya, boster ini bekerja berdasarkan sistem kevakuman yang berasal dari intake manifold mobil.

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Karena kevakuman pada intake manifold ini bekerja pada saat mesin hidup, maka pada saat mesin mati boster rem tidak akan bekerja. Selain itu, tentu saja boster tidak akan bekerja saat sistemnya memang rusak. So, untuk mengetahui apakah boster rem tipe vakum mengalami kerusakan atau tidak, berikut adalah langkah memeriksa boster rem dengan benar.

Langkah Memeriksa Boster Rem Jenis Vakum

Pertama – Pemeriksaan selah pedal rem. Pemeriksaan pertama adalah memeriksa selah atau celah sisa pada pedal rem. Pada kondisi mesin mati, silahkan tekan pedal rem. Apabila terdapat sedikit selah maka sistem rem bekerja dengan baik. Namun, apabila tidak maka sistem rem Anda perlu diperiksakan ke bengkel.

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Kedua – Pemeriksaan kerja boster rem. Pemeriksaan kedua adalah memeriksa kerja boster rem. Caranya gampang. Tekan pedal rem dan tahan. Sembari menahan pedal rem, hidupkan mesin. Jika pedal rem terasa lebih turun (tertekan ke bawah), maka boster rem bekerja dengan normal. Tetapi jika setelah mesin dihidupkan pedal rem tidak bergerak atau berubah posisi sama sekali, maka dapat dipastikan boster rem Anda mengalami masalah.

Ketiga – Pemeriksaan kekedapan udara pada boster. Untuk melakukan pemeriksaan ini, pertama hidupkan mesin beberapa saat. Kemudian matikan mesin. Sesaat setelah mesin mati, injak pedal rem. Injakan pertama seharusnya posisi pedal rem tertekan seperti pada saat mesin hidup. Injakan kedua sedikit lebih tinggi dari pertama, injakan ketiga sedikit lebih tinggi dari injakan kedua dan seterusnya sampai seperti pada langkah pengujian Pertama di atas. Jika seperti ini keadaannya maka boster OK, tetapi jika tidak maka perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup
Pemeriksaan kekedapan udara pada boster.

Keempat – Pemeriksaan ketahanan kedapan udara pada boster. Langkahnya mudah. Pertama hidupkan mesin dan injak dan tahan pedal rem. Kemudian matikan mesin. Pada posisi pedal rem masih tertahan, rasakan apakah adah perubahan ketinggian pedal saat 30 detik setelah mesin dimatikan. Jika tidak berubah maka, boster dalam keadaan baik. Tetapi jika saat mesin mati dan tinggi pedal rem berubah maka pemeriksaan lanjutan terhadap boster perlu dilakukan.

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Boster rem sangat membantu pengereman bagi para pengemudi. Boster rem yang mati akan mengakibatkan pengereman menjadi keras dan ini berbahaya bagi keselamatan pengemudi sekaligus penumpang. So, jika Anda memeriksa fungsi boster dan kesimpulannya boster tidak dalam kondisi baik, lalukan perbaikan sesegera mungkin.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

Advertisement

Vacuum advancer adalah komponen yang bekerja secara mekanis yang digunakan untuk memundurkan timming pengapian. Mengapa harus dimundurkan ? hal itu dikarenakan terdat beberapa kondisi mesin dimana sistem pengapian tidak akan bekerja optimal ketika tidak diubah timmingnya.

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Kondisinya ada ketika mesin bekerja dengan beban berat, kondisi ini memaksa mesin bekerja pada posisi katup gas terbuka penuh namun RPM nya tidak sekencang biasanya karena tertahan beban cukup berat. Jika timming tidak dimundurkan dikhawatirkan akan terjadi engine knocking hingga mesin mati. Engine knocking terjadi karena ada sebagian gas yang tidak terbakar saat fase pembakaran, hal itu bisa disebabkan karena belum mencapai timming optimal pembakaran. Sementara mesin bisa mati karena hasil pembakaran justru menahan laju piston. Jika pembakaran terjadi pada sudut 8 - 10° sebelum TDC dengan kondisi RPM menopang beban bisa saja piston akan tertahan akibat daya dorong yang terjadi saat piston belum mencapai titik 0°. Sesuai namanya, vacuum advancer bekerja dengan memanfaatkan gaya kevakuman. Kevakuman apa ? bagaimana mekanismenya ?

Pada kondisi normal, kevakuman didalam intake mesin cenderung besar karena saat itu posisi katup gas tertutup serta RPM berkisar 800. Saat kondisi mesin dalam menopang beban maka katup gas terbuka namun RPM tidak bisa mencapai puncaknya, sehingga kevakukan didalam intake semakin turun.


Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Hal ini dimanfaatkan sebagai signal untuk menentukan timming pengapian mesin, sehingga bisa disimpulkan titik pengapian mesin pada vacuum advancer dipengaruhi oleh kevakuman intake manifold. Pada sebuah vacuum advancer terdapat beberapa komponen seperti
  • Vacum Chamber 
  • Advancer Shaft 
  • Advancer Shaft Adjuster 
  • Selang Vakum 

1. Pada Kondisi Mesin Idle/Normal

Jelaskan prosedur tes kevakuman pada engine dalam keadaan hidup

Saat mesin hidup dalam keadaan stationer maka kevakuman didalam intake manifold akan membesar, kevakuman itu terhubung dengan vacuum chamber yang ada pada distributor melalui selang vakum. Sehingga membran didalam vakum chamber tersedot dan menarik poros advancer. Poros advancer, memiliki pengait yang terhubung dengan plat/tatakan platina. Sehingga ketika poros bergerak, tatakan ini juga akan bergeser yang akan menggeser posisi platina. Begitupula saat posisi katup gas ditekan dalam keadaab free load atau tanpa beban, kevakumannya juga besar karena RPM mesin cukup tinggi, sehingga timming mesin cenderung lebih awal.


2. Pada Kondisi Mesin Terbebani

Saat mesin terkena load cukup berat atau saat melewati tanjakan, maka RPM akan turun dengan posisi katup gas tetap. Sehingga kevakuman semakin turun, hal itu membuat membran pada vacum chamber mengendor. Gerakan ini, akan mendorong poros advancer untuk mengembalikan posisi tatakan platina mendekati posisi 0° TMA. Sehingga pengapian bisa terjadi dengan optimal. Sementara itu, dibagian belakang poros advancer terdapat adjuster yang fungsinya untuk mengatur posisi poros advancer melalui puntiran secara manual. Adjuster ini bisa dipakai untuk mengatur timming mesin pada titik 8° saat kecepatan stationer. Hal ini terus berlangsung selama mesin bekerja, masalah yang bisa mengganggu pada umumnya yakni karena ada kebocoran kevakuman baik diarea selang vakum maupun diarea sambungan selang vakum. Kinerja vacum advancer, bisa kita temui pada mesin-mesin dengan pengapian konvensional seperti pada mesin kijang 4K atau pada mesin-mesin mobil pick up bensin (colt, carry).

Sementara pada mobil modern, pemajuan pengapian juga ada namun sudah diatur secara eleltrikal melalui sistem ESA (Electronic Spark Advance). Sistem ini tidak lagi menggunakan komponen mekanis seperti vacuum advancer, namun sudah menggunakan teknologi Sensor to Actuator.

Demikian artikel singkat mengenai cara kerja vakum advancer semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat.