Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua senyawa dalam bahan tersebut

Jakarta -

Senyawa organik dan anorganik kerap muncul apabila ada pembahasan terkait zat kimia. Keduanya merupakan molekul yang saling berkaitan satu sama lain.

Senyawa organik dan anorganik dipelajari secara terpisah dalam bidang ilmu. Mengutip buku Kimia Organik I yang disusun oleh Wara Dyah Pita Rengga dan Rr. Dewi Artanti Putri, senyawa organik lebih banyak mempelajari senyawa karbon, sedangkan senyawa anorganik mempelajari senyawa yang tidak memiliki atom karbon.

Senyawa anorganik dapat dibentuk oleh unsur logam dan logam, non logam dan logam, dan lain sebagainya. Namun, karbon dalam senyawa organik memiliki keunikan dibanding unsur-unsur lainnya karena atom-atomnya.

Masih dari sumber yang sama, senyawa organik merupakan senyawa yang penyusun utamanya adalah karbon dan hidrogen. Penerapan senyawa organik ini kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, pada bentuk padatan ada arang, batu bara, gula dan lemak. Lalu, pada bentuk cairan ada asam cuka, benzena dan etanol.

Adapun, dalam bentuk gas ada yang namanya metana, etana, etena dan etuna. Selain itu, senyawa organik juga dapat dijumpai dalam tubuh manusia, yaitu glukosa dan asam amino.

Senyawa Anorganik

Setelah mengetahui pengertian dan contoh dari senyawa organik, maka kita juga harus mengetahui senyawa anorganik juga. Senyawa anorganik merupakan senyawa pada alam yang pada biasanya akan menyusun material atau benda yang tidak hidup.

Singkatnya, senyawa anorganik tersusun oleh molekul apapun, tidak selalu karbon dan hidrogen. Senyawa anorganik ini banyak ditemukan pada kehidupan sehari-hari juga.

Contohnya nyata dari senyawa anorganik dari bentuk padatan ada garam, kalsium karbonat dan hidroksida, sedangkan pada bentuk cair ada air dan asam sulfat.

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

1. Asal

Perbedaan dari senyawa organik dan anorganik yang pertama terletak pada asalnya. Senyawa organik berasal dari makhluk hidup dan hasil fotosintesis.

Lain halnya dengan senyawa anorganik, senyawa anorganik dihasilkan dari sumber daya alam mineral dan bukan dari makhluk hidup.

2. Unsur karbon

Perbedaan selanjutnya antara senyawa organik dan anorganik dapat dilihat pada unsur karbon. Dalam senyawa organik terdapat unsur karbon di dalamnya.

Berbeda dengan senyawa anorganik yang tidak seluruhnya memiliki unsur karbon. Hanya beberapa dan bahkan ada yang tidak memiliki unsur karbon di dalamnya.

3. Sifat terbakar

Perbedaan kali ini terletak pada sifat terbakarnya. Baik senyawa organik dan anorganik memiliki waktu bakar yang berbeda.

Bagi senyawa organik, sifat terbakarnya lebih mudah. Tapi bagi senyawa anorganik, justru sifat terbakarnya cenderung sulit.

4. Titik didih dan titik lebur

Titik didih dan titik lebur pada senyawa organik dan anorganik tentunya berbeda. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat berseberangan satu sama lain.

Pada senyawa organik, titik didih dan titik leburnya cenderung sangat rendah. Sebaliknya, pada senyawa anorganik, titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.

Itulah definisi senyawa organik dan anorganik beserta perbedaannya. Semoga dapat dipahami dengan mudah ya, detikers!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



(kri/kri)

Bila diukur dari tingkat keasamannya, suatu zat dibedakan menjadi 2, yakni zat asam dan zat basa. Zat asam adalah zat yang memiliki takaran dan kadar keasaman atau pH kurang dari 7. Sementara zat basa adalah zat yang memiliki ukuran pH lebih dari 7.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah akrab dengan zat asam maupun zat basa, misalnya sabun mandi yang mengandung senyawa basa. Ketika meminum minuman bersoda, ternyata kita meminum larutan asam.

Pembahasan ini ada dalam pelajaran kimia bagi para siswa Kelas XI SMA atau Madrasah Aliyah ada satu bab pembahasan yang mengungkapkan mengenai sifat asam dan basa. Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya, secara umum merupakan zat masam yang mengandung asam. Hal itu dapat dicontohkan dari asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makan, serta asam benzoat yang sering ditemukan pada pengawet makanan.

Dari asam dan basa ada terdapat perbedaan yang terlihat begitu mencolok. Perbedaan tersebut misalnya terletak pada rasa, kemampuannya dalam merubah kertas lakmus, reaksinya jika dilarutkan dalam air, serta dari sifatnya.

Baca Juga

Berikut ragam perbedaan antara asam dan basa dikutip dari buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI karya Unggul Sudarmo:

1. Berbeda Rasa

Advertising

Advertising

Perbedaan asam dan basa yang paling mencolok terletak pada rasa keduanya. Zat asam, seperti namanya pastilah memiliki rasa yang masam jika dicicip dengan lidah. Contoh sederhananya adalah vitamin C yang mengandung senyawa askorbat, ketika Anda menghisap zat ini, Anda pasti akan merasakan rasa asam yang kuat. Sementara zat basa umumnya memiliki rasa pahit. Jika tak percaya, letakan secuil saja sabun mandi ke lidah Anda. Rasa pahit yang tak tertahankan pasti akan langsung Anda rasakan.

2. Kertas Lakmus
Pernahkah Anda mendengar benda yang bernama kertas lakmus. Kertas lakmus adalah indikator keasaman yang paling sering digunakan. Kertas lakmus sendiri ada 2 jenis, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Senyawa atau zat asam umumnya akan mampu memerahkan kertas lakmus biru dan tidak merubah warna kertas lakmus merah. Sementara senyawa atau zat basa umumnya akan mampu membirukan kertas lakmus merah dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.

Baca Juga

 3. Memiliki Sifat yang Berbeda

Perbedaan asam dan basa juga bisa kita lihat dari sifatnya yang menonjol. Sifat asam adalah korosif atau dapat mengikis benda lain (terutama logam) yang bersentuhan dengannya. Sementara sifat basa adalah kaustik atau dapat merusak kulit. Kedua sifat asam dan basa ini harus Anda pahami jika tengah berada di laboratorium. Sifat-sifat tersebut sangat berbahaya, jika Anda tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karenanya tidak boleh asal mencoba atas dua sifat tersebut secara serampangan, harus dilakukan dengan pengawasan dan di laboratorium.

4. Bereaksi dengan Air

Perbedaan asam dan basa juga dapat kita lihat dari hasil reaksi keduanya dengan air. Bila senyawa asam dilarutkan ke dalam air, maka akan terjadi ionisasi yang menghasilkan ion H+, sementara bila senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka ion yang terbentuk adalah ion OH-. Nah, itulah beberapa perbedaan asam dan basa dalam tabel yang bisa kami jelaskan.

Selain mempunyai perbedaan, zat asam dan basa ternyata juga memiliki beberapa persamaan. Salah satu persamaan tersebut misalnya dalam hal kemampuan senyawa tersebut dalam menghantarkan arus listrik. Asam dan basa merupakan senyawa yang sama-sama bersifat konduktor.

Selain ada perbedaan ternyata antara asam dengan basa memilik persamaan keduanya selaku senyawa kimia.

Sifat Asam dan Basa

1. Asam, Basa, dan Garam Bisa Menghantarkan Listrik

Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk sifat larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Demikian juga larutan asam, basa , dan garam. Jika dilarutkan dalam air maka larutan itu akan bersifat elektrolit.

Perubahan zat itu juga terbagi atas tiga hal:

a. Zat yang bersifat asam
Zat asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion H+.

b. Zat yang bersifat basa

Zat bersifat basa adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion OH-.

c. Zat yang bersifat garam

Zat garam merupakan senyawa yang terbentuk dari logam dan non logam yang bergabung dengan ikatan ion.

2. Asam dan Basa Bersifat Korosif

Sifat khas lain dari asam adalah bisa bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain. Sifat ini bisa menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.

Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, tapi basa bisa juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.

3. Asam Bereaksi dengan Basa

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa. Kedua larutan ini cenderung bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang penting.

Reaksi antara asam dan basa akan menghasilkan garam dan air. Jadi, reaksi asam dengan basa juga bisa disebut dengan penggaraman.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua senyawa dalam bahan tersebut
Gelas Kimia. lightfieldstudios.net

TRENDING | 27 Oktober 2021 09:51 Reporter : Mutia Anggraini

Merdeka.com - Bumi dan seisinya memiliki banyak misteri luar biasa yang menakjubkan untuk diamati. Dari banyaknya misteri tersebut, berbagai penemuan melalui penelitian ilmiah pun berhasil diperoleh manusia sejak zaman dahulu.

Salah satunya adalah pengetahuan berupa kimia dan senyawa yang terdapat di bumi, baik di dalam perut atau permukaan bumi. Kimia pun juga membentuk kehidupan makhluk hidup serta kebutuhannya di bumi.

Dalam kimia, terdapat senyawa yang selalu ada di seputar bumi dan alam semesta. Senyawa tersebut yakni berupa senyawa organik dan anorganik.

Secara garis besar, terdapat perbedaan senyawa organik dan anorganik yang mendasar dari keduanya. Beberapa perbedaan tersebut tak lain karena unsur pembentuk, asal, hingga sifatnya.

Perbedaan senyawa organik dan anorganik tersebut juga dipahami melalui pengamatan beberapa contoh nyatanya secara langsung. Lalu, apa sebenarnya definisi hingga perbedaan senyawa organik dan anorganik yang membentuk kehidupan di bumi tersebut? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (27/10/2021), simak ulasan selengkapnya berikut ini.

2 dari 4 halaman

Kimia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan bumi. Penyusun dari kimia sendiri yakni berupa dua senyawa yang dikenal dengan luas sebagai senyawa organik dan anorganik.

Perbedaan senyawa organik dan anorganik pun terbagi berdasarkan definisi hingga ciri-cirinya. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, senyawa kimia organik merupakan suatu senyawa yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup.

Sehingga, senyawa organik secara garis besar dapat dikatakan sebagai unsur penyusun utama dari makhluk hidup. Beberapa di antara dari senyawa organik yang menyusun tubuh makhluk hidup yakni asam nukleat, protein, hormon, karbohidrat, hingga enzim.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua senyawa dalam bahan tersebut

©Shutterstock/Jens Goepfert

Di sisi lain, berbeda lagi dengan pengertian dari senyawa anorganik. Senyawa anorganik merupakan senyawa yang terdapat di hingga seluruh semesta alam.

Sehingga, senyawa anorganik cenderung berada di luar tubuh makhluk hidup sebagai penyusun benda tak hidup. Secara umum, senyawa anorganik tersebut dapat diketahui melalui tabel periodik.

Salah satu perbedaan senyawa organik dan anorganik yakni meliputi proses serta keberlanjutannya. Senyawa organik akan terus ada selama daya hidup suatu makhluk hidup juga terjaga keberadaannya.

3 dari 4 halaman

Setelah mengetahui definisi dari masing-masing senyawa penyusun kehidupan di alam semesta, maka hal kedua yang perlu diketahui ialah mengenai perbedaan senyawa organik dan anorganik.

Secara umum, perbedaan senyawa organik dan anorganik yakni terhitung dari jumlahnya. Senyawa organik jauh lebih banyak dari jumlah senyawa anorganik.

Sementara itu, perbedaan senyawa organik dan anorganik yang selanjutnya adalah senyawa organik lebih banyak mengandung atom karbon hingga memiliki kemampuan untuk membentuk sifat-sifat yang lebih khas daripada senyawa anorganik.

Secara lebih spesifik, berikut perbedaan senyawa organik dan anorganik yang perlu diketahui:

Senyawa Organik

  • Senyawa organik menunjukkan ikatan kovalen yang lebih dibandingkan dengan senyawa anorganik.
  • Sebagian besar dari senyawa organik tidak mudah larut dalam air.
  • Sebagian besar dari senyawa organik tidak memiliki warna yang khas selayaknya senyawa anorganik.
  • Secara umum, tersusun dari atom hidrogen C serta H.
  • Memiliki pengaruh pemanasan yang kurang stabil dan akan lebih mudah terurai pada suhu lebih dari 700 derajat Celcius.
  • Memiliki titik didih dan titik cair yang lebih rendah dari anorganik.
  • Umumnya akan berwujud gas dengan suhu kamar jika terjadi perubahan.
  • Senyawa organik akan lebih mudah larut dalam pelarut non polar jika dibandingkan dengan senyawa anorganik.
  • Dalam hal reaktif, senyawa organik jauh lebih lambat dan membutuhkan katalis.
  • Senyawa organik memiliki struktur yang lebih rumit dan kompleks.

Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua senyawa dalam bahan tersebut
©2012 Merdeka.com

Senyawa Anorganik

  • Senyawa anorganik lebih menunjukkan ikatan ionik yang bersamaan dengan ikatan kovalen.
  • Sebagian besar senyawa organik dapat larut dalam air yang disebabkan oleh ikatan ion yang terjadi.
  • Sebagian besar senyawa anorganik lebih berwarna daripada senyawa organik.
  • Senyawa anorganik dapat terdiri dari berbagai atom kecuali C dan H.
  • Senyawa anorganik cenderung lebih stabil jika mendapatkan pengaruh dari pemanasan.
  • Memiliki titik didih dan titik cair yang lebih tinggi dari organik.
  • Umumnya akan berwujud kristal dengan suhu kamar jika terjadi perubahan.
  • Senyawa anorganik cenderung lebih mudah untuk larut dalam bahan pelarut polar.
  • Dalam hal reaktif, senyawa anorganik dapat bereaksi dengan lebih cepat dibandingkan senyawa organik.
  • Senyawa anorganik memiliki struktur yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

4 dari 4 halaman

Senyawa organik dan anorganik dapat diamati di berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh dari senyawa organik dan anorganik yang telah dikenal secara luas dalam dunia pengetahuan dan kimia.

Contoh Senyawa Organik

  • Parafin
  • Gas asetilena
  • Bensin
  • Piridin
  • Fenol
  • Anilin
  • Tiofen

Contoh Senyawa Anorganik

  • CaCo3 (Kalsium Karbonat)
  • SiO2 (Silikon Dioksida)
  • NaCI (Natrium Klorida)
  • NaOH (Natrium Hidroksida)
(mdk/mta)