Teknik pembuatan kerajinan limbah kertas yang digunakan untuk menghasilkan sebuah karya yaitu

1.  Teknik Membentuk  a)  Teknik Gulung (Pilin)

    Cara pembentukan dengan tangan langsung. Teknik inidapat digunakan untuk membuat benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik 

b)  Teknik Lebur 

     Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah anorganik) menjadi bentuk yang baru. 

c) Teknik Cetak 

  Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik; kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk/dicetak kembali. 

2. Teknik Menganyam 

   Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang, tikar, topi, taplak, tas, hiasan dinding, dan sebagainya. 

3. Teknik Sobek 

   Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas dan kain perca. 

4. Teknik Lipat 

  Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan benda kerajinan lainnya.

5. Teknik Bubur 

    Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar kerajinan). 

6. Teknik Tempel 

Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah organik maupun anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat. 

7. Teknik Menjahit 

  Teknik ini merupakan proses dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah digunting berdasarkan pola. Menjahit bisa menggunakan atau mesin jahit,

8. Teknik Memotong 

  Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik.

Pertama, menentukan bahan dan fungsi kerajinan. 

Menentukan bahan dasar dan fungsi kerajinan yang akan dibuat sangat penting, karena bahan dasar yang digunakan berpengaruh terhadap fungsi dari sebuah produk kerajinan dan demikian pula sebaliknya. 

Kedua, menggali ide dari berbagai sumber. 

Penggalian ide dari berbagai sumber diperlukan sebagai bahan referensi atau tolak ukur dalam proses penciptaan suatu karya dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu karya kerajinan inovatif model baru. 

Ketiga, membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik. 

Dalam proses pembuatan suatu  karya kerajinan dibutuhkan adanya sketsa yang jelas sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pengerjaannya. 

Keempat, menyiapkan bahan dan alat. Alat dan Bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. 

Sesuai dengan kebutuhan yang dimaksud di sini adalah disesuaikan dengan jenis, fungsi, dan model produk yang akan dibuat. 

Kelima, membuat karya kerajinan. 

Pembuatan karya dapat dilakukan dengan mengacu pada sketsa yang telah dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah disiapkan. 

Keenam, mengevaluasi karya. 

Dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan karya kerajinan yang akhirnya dapat dipergunakan sebagai tolak ukur atau sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang baik dan berkualitas.

1. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. 

2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 

3. Containment or Agglomeration. 

 Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. 

4. Information Transmission. 

Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label. 

5. Reducing Theft. 

Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian. 

6. Convenience. 

Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. 

7. Marketing. 

Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk. 

1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll). 

2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya. 

3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. 

Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 

a. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai.     Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 

b. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap. 

c. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. 

a. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 

b. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.  

   Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam pembuatan kerajinan. Kerajinan dengan penampilan menarik akan menggugah pembeli untuk memiliki produk tersebut. Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membeli kerajinan tersebut. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. 

    Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut.

1. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. 

2. Bahan kemasan tidak berbau. 

3. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. 

4. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. 

5. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, nama produsen dll.

Teknik pembuatan kerajinan limbah kertas yang digunakan untuk menghasilkan sebuah karya yaitu

Teknik pembuatan kerajinan limbah kertas yang digunakan untuk menghasilkan sebuah karya yaitu
Lihat Foto

KOMPAS.com/RAMADHAN TRIADI

Berbagai hasil kerajinan dari limbah kertas koran produk Salam Rancage

KOMPAS.com - Keberadaan limbah tidak hanya menjadi masalah bagi masyarakat luas, keberadaan limbah bisa juga bermanfaat untuk masyarakat dan memiliki nilai jual tinggi.

Caranya dengan memanfaatkan limbah itu sendiri dengan dibuat berbagai keterampilan yang menarik bagi masyarakat luas.

Limbah yang dimanfaatkan adalah limbah organik. Salah satu limbah organik yang bisa dibuat keterampilan adalah limbah kertas.

Dikutip dari buku Kreasi Cantik dari Bubur Kertas (2006) karya Elvira Novianti Nurwarjani, kertas memiliki karakter cukup unik, di mana terdiri dari bahan tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat.

Serat yang digunakan biasanya adalah serat alami dan mengandung selulosa. Permukaan yang kasar justru membuat kertas tampak lebih alami dan artistik.

Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal

Kertas juga merupakan bahan yang ringan dan mudah digunakan. Umumnya, orang menggunakan kertas sebagai media untuk menulis, mencetak, mengambar, membungkus, atau menggemas barang.

Setelah digunakan, sisa kertas sering kali langsung dibuang. Padahal jika dimanfaatkan dengan dijadikan karya menarik akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dengan menjadikan limbah kertas sebagai karya seni yang indah, maka membuat harganya pun menjadi tinggi. Banyak orang-orang yang tertarik untuk memilikinya.

Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan kertas bekas dapat menjadi peluang usaha.

Kertas termasuk bahan yang ringan dan mudah digunakan, bahkan dengan memanfaatkan dan mempermainkan tekstur dapat menghasilkan karya yang menarik.