Jelaskan persamaan dan perbedaan hasil budaya pada zaman paleolitikum dan zaman logam

Jelaskan persamaan dan perbedaan hasil budaya pada zaman paleolitikum dan zaman logam

Pada artikel sebelumnya, kami sudah membahas mengenai zaman batu dan zaman logam pada masa nirleka atau masa praaksara.

Lalu,

Apasih Perbedaan Zaman Batu dengan Zaman Logam?

Jawaban singkatnya gini.

Zaman batu adalah zaman dimana manusia prakasara menggunakan batu sebagai alat penunjang untuk betahan hidup.

Sedangkan,

Zaman logam adalah zaman yang manusianya sudah menggunakan logam sebagai penunjang kehidupan.

Sampai sini sudah paham ya?

Kalau mau jawaban yang lebih panjang, simak penjelasan dibawah ini.

1. Pengertian Zaman

Dalam hal pengertian mungkin kamu sudah paham ya, secara singkatnya sudah dijelaskan diatas.

a. Zaman batu, merupakan zaman nirleka (praaksara) yang manusianya menggunakan bebatuan sebagai alat penunjang kehidupan.

b. Zaman logam, adalah zaman pada masa prakasara yang manusia menggunakan logam sebagai alat penunjang kehidupan sehari-hari.

2. Pembagian Zaman

Selanjutnya, bisa kita lihat dari periodisasi atau pembabakan zamannya.

a. Zaman batu

Zaman batu dibagi menjadi 4 periode, paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum

  1. Paleolitikum, merupakan zaman batu tua yang berlangsung pada awal masa pleistosen. Periode ini terbagi menjadi 2 kebudayaan, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
  2. Mesolitikum, merupakan zaman pelarilhan dari zaman batu dua ke zaman batu muda.
  3. Neolitikum, merupakan periode yang paling berpengaruh dan memberikan dampak paling besar.
  4. Megalitikum, merupakan periode yang menggunakan bebatuan relatif besar

b. Zaman logam

Zaman logam terbagi menjadi 3 periode, zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi.

  1. Zaman Tembaga, merupakan zaman peralihan dari zaman batu ke zaman logam. Konon katanya zaman tembaga ini tidak ada di Indonesia.
  2. Zaman Perunggu, zaman ini terdapat dua teknik pembuatan alat, yaitu bivalve dan a cire perdue. Selain itu, terdapat beberapa peninggalan seperti, nekara, moko, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu, perhiasan dan senjata.
  3. Zaman Besi, merupakan zaman terakhir dari zaman logam. Terdapat beberapa peninggalan, anatara lain: pedang, mata panah, mata tombak dan kapak besi

Untuk mengetahui secara rinci ciri-ciri setiap periode pada zaman batu dan zaman logam kamu bisa baca artikelnya terlebih dahulu ya.

Secara umum, ciri-ciri zaman batu dan zaman logam adalah sebagai berikut:

a. Zaman Batu

1. Zaman batu tua (paleolitikum)

  • Masih menggunakan alat sederhana
  • Hidup secara berkelompok kecil dan berpindah-pindah (nomaden)
  • Tinggal di sepanjang aliran sungai, goa dan pohon
  • Hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan juga berburu
  • Alam yang belum bersahabat menjadi musuh utama

  • Terjadi akulturasi kebudyaan bacson-hoabinh
  • Manusia yang hidup adalah bangsa melanesoid
  • Hidup dengan food gathering dan sudah mengenal api
  • Hidup di goa dengan prinsip nomaden tingkat lanjut
  • Sudah mengetahui ilmu astronomi dan pelayaran
  • Mulai berkelompok, sudah mengenal kepercayaan dan mengenal warna-warna
  • Menggunakan alat berupa kapak sumatera, alat dari tulang, mata panah bergerigi, alat serpih dan perahu
  • Ditemukan kjokkenmoddinger dan abris sous roche
  • Ada lukisan cap tangan

  • Periode paling revolusioner
  • Food producing dengan bercocok tanam dan berternak
  • Terdapat pola perubahan hidup
  • Sudah hidup secara bermasyaraat dan menetap
  • Alam sudah mulai bersahabat
  • Alat-alat yang sudah halus
  • Menggunakan teknologi bifasial
  • Didukung oleh masyarakat Proto Melayu

  • Terdapat animisme, dinamisme dan totemisme
  • Sudah berkolompok dan bersuku
  • Peninggalan banyak ditemukan di Nias, Flores, Sumba, Sumsel, Sulteng dan Kalimantan

  • Alat-alat terbuat dari logam
  • Kemajuan teknologi meningkat pesat
  • Aktivitas perdangangan berkembang
  • Terdapat teknik bivalve dan a cire perdue
  • Bidang pertanian terus berkembang
  • Terdapat pembagian kerja
  • Munculnya orang terampil (undagi)
  • Sudah mengenal sistem kepercayaan

4. Peninggalan Zaman

a. Zaman batu

  • Kapak sumatera
  • Alat tulang hewan
  • Mata panah bergerigi
  • Alat serpih
  • Perahu
  • Beliung persegi
  • Kapak lonjong
  • Kapak persegi
  • Menhir
  • Dolmen
  • Sarkofagus
  • Kubur batu
  • Punden berundak
  • Arca

b. Zaman logam

  • Nekara
  • Moko
  • Kapak corong
  • Arca perunggu
  • Bejana perunggu
  • Perhiasan
  • Senjata
  • Pedang
  • Mata panah
  • Mata tombak
  • Kapak besi

KOMPAS.com - Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam. Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Batu?

Mengutip Kemdikbud RI, zaman Batu adalah zaman ketika manusia membuat alat-alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman Batu terjadi sebelum manusia mengenal logam.

Zaman Batu dapat diperiodisasi menjadi empat zaman, yaitu:

  1. Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
  2. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
  3. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
  4. Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara

Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)

Zaman kebudayaan Batu Tua dinamakan dengan istilah paleolitikum. Disebut Zaman Batu Tua karena alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.

Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa mengumpulkan makanan (food gathering). Manusia di zaman Batu Tua masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.

Ada dua kebudayaan yang menjadi patokan zaman Batu Tua, yaitu:

  • Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
  • Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakensis dan Homo Soloensis)

Alat-alat yang dihasilkan antara lain kapak genggam atau kapak perimbas (golongan chopper atau pemotong), alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan flakes dari batu chalcedon (untuk mengupas makanan).

Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara

Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Ciri-ciri zaman Batu Tengah (Mesolitikum) adalah:

  • Nomaden dan mengumpulkan makanan (food gathering).
  • Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman Palaeolitikum yaitu alat-alat batu kasar.
  • Ditemukan bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjokken.
  • Alat-alat berupa kapak genggam (pebble), kapan pendek (hache courte), pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
  • Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.
  • Alat-alat kebudayaan Mesolitikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain flakes (alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.

Tigaf bagian penting kebudayaan Mesolitikum adalah:

  • Pebble Culture: alat kebudayaan kapak genggam dari Kjokkenmoddinger)
  • Bone Culture: alat kebudayaan dari tulang
  • Flakes Culture: kebudayaan alat serpih dari Abris Sous Roche

Manusia pendukung kebudayaan Mesolitikum adalah bangsa Papua Melanosoid.

Baca juga: 4 Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi

Ciri utama zaman Batu Muda (Neolitikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:

  • Kapak persegi misalnya beliung, pacul dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
  • Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.
  • Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa.
  • Pakaian dari kulit kayu.
  • Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Melolo (Sunda).

Manusia pendukung kebudayaan zaman Neolitikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer Indocina).

Baca juga: Jenis Peninggalan Bersejarah

Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Hasil kebudayaan Megalitikum antara lain:

Tugu batu atau tiang batu terbuat dari batu tunggal dan ditempatkan di tempat tertentu. Berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang dan tanda peringatan orang yang telah meninggal. Ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.

Meja batu tempat untuk meletakkan sesaji yang akan dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya terdapat kubur batu. Ditemukan di Sumatera Barat dan Sumbawa.

Peti jenazah yang terbuat dari batu utuh (batu tunggal). Sarkofagus yang ditemukan di Bali sampai sekarang tetap dianggap keramat dan memiliki kekuatan magis oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Manfaat Peninggalan Bersejarah

Peti jenazah yang terdiri dari lempengan batu pipih. Ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.

Bangunan suci tempat memuja roh nenek moyang yang dibuat dengan bentuk bertingkat-tingkat. Ditemukan di daerah Lebak, Cibedug, Banten.

Kubur batu yang berbentuk kubus dan terbuat dari batu utuh. Ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara.

Patung yang menggambarkan manusia atau binatang. Binatang yang dibuat arca antara lain kerbau, gajah, dan kera. Ditemukan di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.