We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center. Show Help Center Saat ini, kertas tidak saja dianggap sebagai media untuk mentransfer ilmu pengetahuan atau untuk menjadi bukti atas sesuatu, pembayaran misalnya, tetapi juga sudah dianggap sebagai bagian integral dalam hidup manusia. Di zaman modern ini, sedari lahir manusia sudah berhubungan dengan kertas. Mulai dari tisu, kertas toilet, buku sekolah, hingga meninggal pun tetap berhubungan dengan kertas. Agar pembahasanya tidak melebar, saya membatasi pengertian kertas pada satu jenis saja yakni kertas yang biasa digunakan untuk menulis. Definisi diatas kemudian saya perluas lagi mengingat teknologi pembuatan kertas juga meluas pada berbagai produk lainnya seperti tisu, ijazah, kalender dan lain sebagainya. Itu berarti kertas bukanlah barang inferior, yang ada hanya saat dibutuhkan. Tidak. Kertas adalah kebutuhan dan tidak dapat dihilangkan begitu saja dari kehidupan. Di era teknologi ini, fungsi kertas tak mengalami perubahan yang berarti. Fungsinya masih sama seperti saat benda ini pertama kali ditemukan ribuan tahun silam. Justru, penggunaan kertas diperluas lagi seiring dengan kebutuhan kebutuhan manusia modern yang banyak namun spesifik. Dan kini, fungsionalitas kertas digadang-gadang akan digantikan oleh kertas digital [epaper], yang penggunaannya dianggap lebih mudah, hemat dan bisa digunakan kapan saja. Dua jenis kertas ini, yakni kertas konvensional dan kertas digital sebenarnya punya fungsi yang sama. Ciri eksistensialnya saja yang berbeda. Kertas konvensional dianggap lebih otentik karena ia hadir secara fisik sementara kertas digital dianggap lebih kaku dan hadir hanya dalam bentuk digital atau dibalik layar. Pengertian KertasDalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kertas adalah barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu dan sebagainya yang biasa ditulisi atau dijadikan pembungkus dan lain sebagainya. Secara teknis, kertas adalah bahan dari jaring yang dipadatkan atau kain kempa dari serat nabati yang umumnya tipis dan fleksibel. Dan hari ini, kertas dapat digunakan untuk berbagai aktivitas mulai dari menulis, mencetak, menyimpan barang, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Inggris, kertas berarti paper. Dan paper, berasal dari bahasa Perancis kuno, Papier, yang berarti kertas atau dokumen. Istilah di atas diserap dari bahasa Latin, Papyrus yang berarti kertas papirus atau kertas yang terbuat dari batang papirus. Hanya saja, istilah kertas termasuk istilah yang luas. Tapi, secara umum, dipahami sebagai bahan berupa lembaran tipis yang digunakan untuk menulis, mencetak, membungkus barang dan seterusnya. Misalnya, jika hendak pergi ke sekolah, maka salah satu peralatan wajib yang dibawa adalah kertas. Dan kertas tersebut akan digunakan untuk mengerjakan soal. Tapi, kertas juga bisa digunakan untuk mencetak seperti saat buat skripsi atau tesis. Digunakan sebagai pembungkus misalnya saat untuk kado. Agar lebih jelas, berikut disajikan beberapa pengertian kertas secara umum, diantaranya:
Dari sini bisa dipahami kalau kertas punya definisi yang cukup luas, tergantung dimana ia disebutkan meski secara umum, pengertiannya cuma satu. Sejarah Penemuan KertasKertas ada disekeliling manusia dengan berbagai bentuk, ukuran, warna, fungsi dan tekstur yang berbeda-beda. Mulai dari kitab suci, ampelas atau amplas hingga embos, semuanya dibentuk dari kertas. Dan pernahkah anda membayangkan, bagaimana seandainya peradaban tak mengenal kertas? Saat saya membayangkan, rasanya sulit. Sangat sulit. Mungkin anda dan saya tidak akan pernah mengenal buku pelajaran, novel, puisi esai, koran, majalah dan lain sebagainya. Anda dan saya mungkin tidak akan pernah membaca karya-karya masyhur Sartje atau Karl Marx. Mungkin juga, novel-novel legendaris seperti karya Agatha Christie atau karya Sir Alex Conan Doyle tidak pernah bisa dibaca dengan lengkap. Anda dan saya mungkin tidak akan pernah bisa memiliki album foto yang dicetak diatas kertas foto, atau struk belanja, nomor sepatu dan lain sebagainya. Selain itu juga, mungkin ijazah, amplop atau kartu undangan yang anda pegang sekarang ini akan terbuat dari kulit hewan dengan ukuran yang tebal dan dan tidak efisien jika ditenteng seperti buku. Dulu, orang-orang Sumeria menggunakan tablet yang terbuat dari tanah liat untuk menulis puisi atau informasi lain tentang kehidupan sehari-hari masyarakat kala itu. Tablet dari tanah liat ini tentu tidak efisien jika digunakan sebagai buku untuk menuliskan karya-karya, misalnya, Das Kapital yang berjilid-jilid itu. Butuh tanah liat berkilo-kilo gram untuk menuliskan semua isi mazhab karya Marx dan Engels tersebut. Bangsa-bangsa lain kemudian berusaha membuatnya lebih ringan dan tidak mudah terhapus. Maka digunakanlah perkamen. Perkamen adalah kertas yang digunakan oleh bangsa Mesir dan terbuat dari kulit binatang seperti biri-biri, kambing dan keledai. Bukan hanya kulit hewan saja, pohon juga dapat digunakan sebagai perkamen. Kertas-kertas awal ini juga kurang efisien. Penulisan teks terbatas, produksi kurang sementara kebutuhan kertas perlahan meningkat. Kertas menjadi sesuatu yang amat sangat langka kala itu. Hanya kaum-kaum bangsawan saja yang memilikinya. Rakyat jelata dan para saudagar mungkin sudah pernah melihatnya tapi tidak pernah memilikinya apalagi menggunakannya. Semua transfer informasi dilakukan dari mulut ke mulut, kecuali untuk menuliskan titah Raja, pengumuman atau untuk keperluan di kuil-kuil. Ribuan tahun setelahnya, ribuan kilometer jauhnya dari Mesir, saat Dinasti Han berkuasa di Cina, kertas seperti yang anda lihat sekarang secara ajaib ditemukan. Seorang Pejabat Pengadilan kekaisaran, Ts’ai Lun berhasil membuat kertas pertama, yang lebih tipis dengan desain yang lebih fleksibel, ringan dan dapat diproduksi secara massal. Di Cina, banyak tulisan awal yang ditulis di atas bambu panjang dengan tinta yang kemudian diikat bersama untuk membentuk buku| Peter Griffins via thejournalshop.comEra baru tercipta. Kertas mulai memainkan peranan penting pada peradaban. Segala informasi mulai ditulis di atas kertas. Sejak ditemukannya kertas, Asia sebenarnya lebih maju dari Eropa. Kebutuhan akan kertas meningkat karena kertas dapat dibeli dengan harga yang murah untuk kebutuhan sekolah kerajaan, daftar barang saudagar atau untuk pembuatan peta militer. Baca Juga : Ini hanyalah kisah bagaimana bentuk kertas pertama, yang merupakan cetak biru dari kertas yang anda gunakan hari ini, ditemukan dan mulai diproduksi. Sehingga, anda sekarang dapat dengan bebas mendefinisikan apa itu kertas. Padahal, andaikata kertas tidak ditemukan oleh Ts’ai Lun, mungkin definisi kertas akan berubah, misalnya perkamen dapat disebut kertas atau mungkin tablet dari tanah liat akan disebut kertas. Sejak itu pula, kertas mulai diproduksi secara massal dan orang-orang dapat dengan bebas menggunakannya. Proses produksi kertas di awal tahun 1900-an via michiganhistory.leadr.msu.edu/Dengan kata lain, kertas menjadi salah satu media yang mendukung peradaban, yang mungkin menjadi salah satu benda yang ikut ambil bagian dalam revolusi Prancis atau menjadi salah satu benda yang ikut berperan penting menciptakan revolusi industri jilid I. Teks kemerdekaan Republik Indonesia dirancang dan ditulis di atas kertas. Kebayang kan seandainya itu ditulis diatas tablet seperti yang dilakukan bangsa Sumeria? Soekarno tentu sulit untuk membaca dengan dua tangan didepan banyak orang. Di Eropa kebutuhan akan kertas juga meningkat drastis sejak mesin Gutenberg ditemukan. Mesin inilah yang menjadi cikal bakal mesin cetak, print dan mesin pabrik kertas. Setelah Renaissance, kebutuhan kertas di Eropa meningkat drastis. Dalil Martin Luther misalnya atau tulisan-tulisan dari Adam Smith semuanya ditulis diatas kertas. Bahkan, desain-desain kereta uap yang dirancang James Watt juga digariskan diatas kertas. Atau mungkin desain-desain yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison untuk membuat lampu sampai jadi pun dibuat diatas kertas. Bayangkan jika itu ditulis di atas perkamen, mungkin sudah berton-ton sampah perkamen yang tak terbuang dan tak bisa digunakan lagi. Tetapi dengan kertas, rancangan itu mungkin hanya seberat 1 kg, mungkin lebih. Atau, mungkin hanya beberapa ratus milligram saja jika menggunakan kertas modern yang jauh lebih tipis. Andaikata tanpa kertas mungkin tulisan-tulisan Rene Descartes atau Voltaire tidak bakalan dibaca oleh anda. Tanpa kertas, karya-karya fenomenal Thomas Moore hanya akan dibaca dari potongan-potongan tulisan saja yang tak solid sehingga menimbulkan reaksi yang berbeda antar orang. Lebih sial lagi, karya-karya novel fenomenal yang ditulis oleh Ayu Utami, Andrea Hirata, Dewi Lestari dan juga Pramoedya Ananta Toer tidak akan dibaca oleh saya yang tinggal di pelosok negeri.Bahkan, saya mungkin tidak akan menikmati karya filsafat Franz-Magnis Suseno yang bisa membuat saya cerdas beberapa menit. Ironisnya, kertas merupakan hasil teknologi manusia. Artinya, teknologi melahirkan kertas sebelum akhirnya ia sendiri yang mencoba menghilangkan kertas dari peradaban manusia. Kronologis Penemuan kertas dari waktu ke waktuUntuk anda yang ingin melihat sejarah perkembangan kertas dari masa ke masa, silahkan lihat tabel di bawah ini.
Manfaat KertasManfaat kertas tidak sebatas pada fungsi dan kegunaannya saja tapi jauh lebih dari itu, diantaranya:
Dan manfaat lain seperti alat pemasaran yang efektif berkat teksturnya yang ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana dan disebarkan kepada khalayak umum. Jenis-Jenis KertasKertas ada banyak jenisnya. Hanya saja, jika dilihat berdasarkan kegunaan dan bukan fungsinya, maka kertas terbagi dalam beberapa kategori, seperti:
Peran kertas dalam peradaban manusiaKertas berperan penting dalam membentuk peradaban sebagaimana yang dikenal sekarang ini. Tanpa kertas, dunia akan berjalan sangat lambat, perkembangan yang anda lihat sekarang ini mungkin tanpa gerak. Internet, Android dan Bitcoin mungkin akan ditemukan seribu atau dua ribu tahun kemudian atau mungkin lebih lama seandainya peradaban terbentuk tanpa kertas. Mereka yang pertama kali menemukan kertas akan menjadi pemenang dalam urusan intelektualitas dan informasi. Dimana, mereka akan menjadi mandor peradaban dan menjadi penguasa sejarah. Lalu apa dampaknya paling buruk seandainya kertas tidak ditemukan? Demokrasi tidak akan terbentuk. Kitab Suci yang anda lihat dan pegang sekarang ini mungkin adalah kitab paling langka yang bisa dimiliki oleh orang awam seperti anda dan saya. Lebih jauh, media massa seperti koran dan majalah tidak akan ada. Revolusi industri akan melambat ribuan tahun ke depan, saat manusia berhasil menemukan pengganti kertas yang lebih efisien, yang kelak akan disebut juga kertas. Tidak akan ada ijazah, kartu ucapan selamat ulang tahun, kartu valentine, undangan pernikahan untuk mantan dan struk belanja, tisu toilet dan lain sebagainya. Yang ada hanyalah kulit-kulit kayu yang sudah dikeringkan dan rapuh. Yang ada hanyalah tablet-tablet dari tanah liat berisikan teks satu paragraf. Atau mungkin buku-buku sastra yang anda baca sekarang ini akan terbuat dari kulit domba, sapi, kuda atau hewan lain yang telah dikeringkan. Pada akhirnya, peradaban tanpa kertas adalah peradaban yang hanya berjalan ditempat. PenutupSeperti yang sudah saya sebutkan diatas, sejarah penemuan kertas adalah sejarah tentang manusia itu sendiri. Dengan kata lain, kertas telah menjadi salah satu benda yang paling dibutuhkan oleh manusia saat ini. Artinya, peran kertas tidak bisa dihilangkan begitu saja. Demikian artikel tentang pengertian kertas termasuk sejarah, kronologi penemuan, jenis dan peran. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. *** |