Jelaskan hikmah adanya pergantian malam dan siang bagi kehidupan manusia

Mukisi.com – Pergantian siang dan malam mungkin dianggap hal yang biasa oleh kebanyakan orang, namun bagi para astronom maupun astrofisikawan, fenomena ini memiliki rahasia yang begitu menakjubkan. Dan ternyata, terjadinya siang dan malam ini memiliki manfaat bagi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.

Allah Subhanahu wa Ta‘ala menciptakan siang dan malam melalui benda-benda langit yang dikehendaki-Nya dengan cara yang sedemikian rupa. Dalam penciptaan siang dan malam serta fungsinya, Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman dalam Al-Qur‘an surat Al-Mu’min ayat 61 berbunyi:

ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Allah lah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat kepadaNya. Dan (menjadikan) siang terang benderang, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Sunnatullah pun mengajarkan demikian, siang mencari nafkah atau bekerja, dan malam untuk beristirahat, karena tubuh memiliki hak untuk istirahat. Dalam hadis disebutkan, “Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. Kedua matamu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam kitab Tafsir Ruh Al-Ma’ani karya Imam Al-Alusi diterangkan bahwa Allah memang melengkapi manusia dengan rutinitas sehari-hari secara teratur bersamaan dengan pergantian siang dan malam.

Dengan menjadikan waktu siang untuk bekerja dan beraktivitas, sedangkan malam untuk beristirahat dan ketenangan. Allah juga menjadikan malam berhawa dingin dan gelap hingga rasa dinginnya itu menyebabkan kekuatan yang bergerak.

Sedangkan gelapnya menyebabkan ketenangan panca indera. Lebih dari itu, dalam buku Sehat dengan Ibadah karya Jamal Muhammad Az-Zaki dijelaskan, waktu-waktu jeda siang dan malam memiliki karakter tersendiri.

Misalnya, anjuran untuk bersegera bangun di pagi hari atau sepertiga malam terakhir guna mendirikan sholat sunnah. Bangun malam yang kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh ini disusul dengan al-qailulah atau tidur beberapa menit pada waktu tengah hari. Hal itu dimaksudkan untuk istirahat ataupun tidur di pertengahan hari.

Di sisi lain, orang yang justru bekerja pada malam dan beristirahat di waktu sebaliknya, memiliki risiko berbagai penyakit. Agen Penelitian Kanker Internasional (IARC) menggolongkan kerja malam sebagai daftar pekerjaan berisiko kanker. Mereka yang sering lembur malam hari juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Dampak negatif kerja malam terhadap kesehatan manusia lainnya adalah mengganggu bioritme harian dan rentan terkena berbagai penyakit. Tidak tidur malam dengan semestinya juga akan dapat mengalami penyimpangan sistem, nausea, gangguan lambung, sakit perut, diare, dan hilangnya nafsu makan. Kerja malam pun membingungkan jam kerja biologis tubuh dalam mensinkronisasikan konsumsi makanan dan pencernaan. (nin)

Eramuslim – Bumi diciptakan Allah SWTsebagai tempat yang layak untuk dijadikan tempat tinggal bagi manusia dan makhluk lainnya. Dengan kebesaran-Nya, Allah menciptakan bumi yang berotasi dan berputar setiap waktu yang menyebabkan silih gantinya siang dan malam. Bumi juga memutari matahari dengan rentangan dan jarak tertentu sehingga terciptalah musim-musim dalam kehidupan manusia.

Dalam banyak ayat-Nya, Allah telah memaparkan adanya pergantian dan pengaturan malam dan siang. Dengan regulasi itulah, kondisi kehidupan manusia pun berjalan silih berganti. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat dalam Alquran.

Jelaskan hikmah adanya pergantian malam dan siang bagi kehidupan manusia
“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kami mencari karunia Allah). Sesunnguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mendengar.” (Yunus:67).

“Dan kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (al-Isran’:12).

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

Ikuti update terbaru di Channel Telegram Eramuslim. Klik di Sini!!!

loading...

 

Jelaskan hikmah adanya pergantian malam dan siang bagi kehidupan manusia

Oleh Ust. Yusuf Mansur

Sebagaimana senangnya kita menerima siang, kitapun harus senang menerima kehadiran malam. Sebagaimana siapnya kita menerima terang, kitapun harus siap menerima datangnya kegalapan. Sebagaimana senangnya kita menerima kemudahan,

kita mesti senang menerima kesulitan

Apa hikmah yang bisa kita petik dari pergantian siang dan malam? Salahsatunya adalah kehidupan tidak selamanya terang. Ada malam yang bakal menjelang. Dan sebaliknya, kehidupan juga tidak selamanya gelap. Pasti ada pagi yang akan datang membawa terang.

Saudaraku, tidak selamnya manusia berada di dalam kesenangan. Ada saat-saat di mana manusia disentuh kesusahan, disapa kesulitan. Nah, baiknya apapun keadaan yang kita lalui, jangan sampai kehilangan kebersyukuran. Karena ketahuliah saudaraku, tidak banyak orang yang dapat bersyukur ketika diberi kesenangan. Dan tambah banyak lagi yang tidak mampu bersyukur di tengah kesulitan yang mendera. Sedangkan kita harus menjadi pemenang di setiap apapun keadaan kita, dengan menjadi manusia-manusia yang penuh syukur. Apalagi kita juga harus fair. Sebagimana senangnya kita menerima kesenangan, kita juga mesti senang (baca: siap, ridho, ikhlas, sabar dan syukur) menerima kesulitan. Keikhlasan kita menerima kesulitan, keikhlasan kita menerima kesusahan, akan membuat tubuh kita, hati kita, dan pikiran kita juga menolak menderita. Sebab ia bukan lagi penderitaan, melainkan anugerah Ilahi. Kemudian setelahnya kita tanamkan keyakinan, bahwa kesulitan dan permasalahan yangkita hadapi adalah
sebagai pintu bagi datangnya kesenangan sesudahnya. Dan memang ini yang harus kita yakini; tidak selamanya kita akan sudah. Yakinlah, kesusahan akan berlalu. Senang itu biasa. Susah itu juga biasa. Sebagaimana datangnya siang dan malam, ia akan senantiasa berputar. Dan inilah kehidupan.

Sementara itu, ada memang yang menggelapkan siangnya sendiri. Tidak mengapa. Allah Maha Rahman Maha Rahim, Maha Pengasih Maha Penyayang. Di antara kerahmanan dan kerahiman-Nya, Dia membuka pintu ampunan sepanjang umur kita. Dia bentangkan kebijaksanaan penagmpunan dan maaf-Nya untuk kita. Dia bentangkan kebijaksanaan pengampunan dan maaf-Nya untuk kita, selama kita hidup. Kalaulah kesulitan yang ada, kalulah kesusahan yang timbul, kalualah permaslahan yang hadir, adalah memang sebab satu dua kesalahan kita, terhadap Allah dan terhadap manusia, maka memohon ampun, memperbanyak istighfar, memperbanyak sedekah, dan perbaikan diri, akan menyebabkan semua duka berlalu dari kehidupan kita. Kehdidupan kita akan terang kembali.

Di malam hari ada bintang dan rembulan, yang menyinari malam. Inilah sebagian tanda-tanda- Nya, bahwa meskipun kehidupan kita sedang gelap, maka cahaya iman akan bisa terus menerus menerangi kegelapan kita. Dengan iman, kita bisa mensyukuri semua keadaan. Ketika di atas kita tidak lupa, dan ketika di bawah kita tidak berputus asa.

Di malam hari yang mestinya sunyi, pun ramai dengan binatang malam. Menghidupkan malam yang harusnya mati. Inilah juga sebagian tanda-tanda- Nya. Kita belajar menghidupkan hati dengan membangun iman di hati kita. Bahwa di tengah kehidupan kita, di tengah kesulitan dan kesusahan kita, di tengah permasalahan dan keinginan kita, ada
Allah Yang Maha Kuasa atas segala hal. Ada Allah Yang Maha Melihat kesusahan kita.

Ada Allah Yang Maha Kuasa-Nya tidak berbatas tidak bertepi. Ada Allah Yang Maha Menolong. Ada Allah Maha Meringankan. Ada Allah Yang Maha Memudahkan. Ada Allah Yang Maha Mengubah keadaan…

Selalu ada Allah di kehidupan ini, Yang Maha Segala-galanya. Kita tinggal melangkah kepada Allah, datang dan mendekatkan diri kep[ada-Nya, kemudian mengundang-Nya hadir di kehidupan kita. Bila salah minta ampun, bila kurang benar minta diluruskan, bila diuji minta disabarkan. Kepada siapa lagi kita hadapkan permasalahan kita kalau bukan pada-Nya? Sedangkan kita tahu, bahwa dunia ini, dengan segala isinya, termasuk kesusahan dan kesenangan kita, keinginan dan kehendak kita, ada di dalam genggaman-Nya.

Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang bisa selalu mengintropeksi diri dan memperbaiki diri. Semoga Allah Yang Maha Menyelamatkan, menyelamatkan kita semua dari kebodohan dan keburukan diri kita sendiri. Semoga pula Allah menyelamatkan yang lain dari kesalahan dan dosa diri kita sendiri. Supaya kita tidak menjadi penyebab bagi keburukan dan kesulitan orang lain. Dan semoga kita menjadi manusia-manusia yang banyak manfaatnya, sedikit madharatnya.

"Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan (doa), janganlah membuatmu patah harapan.
Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Allah pilih buatmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Allah kehendaki, bukan pada waktu yang engkau inginkan" - al-hikam