Menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung disebut metode

Bacalah kutipan teks drama berikut.


Badai Sepanjang Malam
Karya: Max arifin


(...)

Jamil: "Aku mau pindah dari sini." (lama sekali mereka berpandangan.)

Saenah: (dengan suara rendah) "Aku kira itu bukan suatu penyelesaian."

Jamil: (keras) "Sementara memang itulah penyelesaiannya."

Saenah: (keras) "Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan masyarakatmu. Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Idealis sejati, malah. Apalah arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan masyarakatmu. (lemah diucapkan) Aku terkenang masa itu, ketika kau membujuk aku agar aku mau datang kemari. " (Flashback dengan mengubah warna cahaya pelan-pelan. Memakai potentiometer. Bisa hijau muda atau warna lainnya yang agak kontras dengan warna semula. Musik sendu mengalun.)

Jamil: "Aku mau hidup jauh dari kebisingan, Saenah. Aku tertarik dengan kehidupan sunyi di desa, dengan penduduknya yang polos dan sederhana. Di sana aku ingin melihat manusia seutuhnya. Manusia yang belum dipoles sikap-sikap munafik dan pulasan belaka. Aku harap kau menyambut keinginanku ini dengan gembira, dan kita bersama-sama kesana. Di sana tenagaku lebih diperlukan daripada di kota. Dan tentu banyak yang dapat aku lakukan."

Saenah: "Sudah kaupikirkan baik-baik? Perjuangan di sana berarti di luar jangkauan perhatian."

Jamil: "Aku bukan orang yang membutuhkan perhatian dan publikasi. Kepergianku ke sana bukan dengan harapan untuk menjadi guru teladan. Coba bayangkan, siapa pejabat yang bisa memikirkan kesulitan seorang guru yang bertugas di Sembalun? Betul mereka menerima gaji tiap bulan. Tapi dari hari ke hari dicekam kesunyian, dengan senyum secercah  terbayang di bibirnya bila menghadapi anak bangsanya. Dengan alat-alat serba kurang mungkin kehabisan kapur, namun hatinya tetap di sana. Aku bukan orang yang membutuhkan publikasi, tapi ukuran-ukuran dan nilai-nilai seorang guru di desa perlu direnungkan kembali. lni bukan  ilusi atau igauan di malam sepi, Saenah. Sedang teman-teman di kota mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang sebaliknya dari kita ini. ltulah yang mendorong aku, mendorong hatiku untuk melamar bertugas di desa ini."

Saenah: “Baiklah, sayang. Ketika aku melangkahkan kaki memasuki gerbang perkawinan kita, aku tahu macam suami yang kupilih itu. Aku bersedia mendampingimu. Aku tahu, apa tugas utamaku di samping sebagai seorang ibu rumah tangga. Yaitu menghayati tugas suami dan menjadi pendorong utama kariernya. Aku bersedia meninggalkan kota yang ramai dan aku sudah siap mental menghadapi kesunyian dan kesepian macam apa pun. Kau tak perlu sangsi." (pelan lampu kembali pada cahaya semula.)

Saenah: "Kini aku menjadi sangsi terhadap dirimu. Mana idealisme yang dulu itu? Tengoklah ke kanan. Apakah jejeran buku- buku itu belum bisa memberikan jawaban pada keadaan yang kauhadapi sekarang? Di sana ada jawaban yang diberikan oleh Leon Iris, Erich Fromm, Emerson atau Alvin Toffler. Ya, malam-malam  aku sering melihat kau membuka-buka buku-buku Erich Fromm yang berjudul The Sane Society atau Future Shock-nya Alvin Toffler itu.”

Jamil: ''Apa yang kauketahui tentang Eric Fromm dengan bukunya itu? Atau Toffler?"

Saenah: "Tidak banyak. Tapi yang kuketahui ada orang-orang yang mencari kekuatan pada buku-bukunya. Dan dia tidak akan mundur walau kehidupan pahit macam apa pun disodorkan kepadanya. Karena ia mempunyai integritas diri lebih tinggi dari orang-orang yang menyebabkan kepahitan hidupnya. Apakah kau menyerah dalam hal ini? Ketika kau melangkahkan kakimu memasuki desa ini terlalu banyak yang akan kausumbangkan padanya, ini harus kauakui. Tapi kini - akuilah - kau menganggap desa ini terlalu banyak meminta dirimu. Inilah risiko hidup di desa. Seluruh aspek kehidupan kita disorot. Sampai-sampai soal pribadi kita dijadikan ukuran mampu tidaknya kita bertugas. Dan aku tahu hal itu. Karena aku kenal kau. (Suasana menjadi hening sekali) Aku sama sekali tak menyalahkan kau. Malah diam-diam menghargai kau dan hal itu sudah sepantasnya. Aku tidak tenggelam begitu saja dalam suatu masyarakat atau dalam suatu sistem yang jelek, namun telah membudaya dalam masyarakat itu. Di mana pun kau berada. Juga sekiranya kau bekerja di kantor. Kau pernah dengan penuh semangat menceritakan bagaimana novel karya Leon Uris yang berjudul QB VII. Di sana uris menulis, katamu bahwa seorang manusia harus sadar kemanusiaannya dan berdiri tegak antara batas kegilaan lingkungannya dan kekuatan moral yang seharusnya menjadi pendukungnya. Betapa pun kecil kekuatan itu. Di sanalah manusia itu diuji. lni bukan kuliah. Aku tak menyetujui bila kau bicara soal kalah menang dalam hal ini. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Dialog yang masih kurang."

(...) 

Metode penokohan yang digunakan dalam kutipan drama tersebut adalah ....

Menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung disebut metode

Menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung disebut metode
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi penokohan dan cara melukiskan tokoh

KOMPAS.com - Cara pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh-tokoh pada cerita merupakan penokohan. 

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, penokohan adalah penggambaran secara jelas mengenai seorang tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita. 

Penggambaran tokoh memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti ekspresi dalam ucapan dan aspek dalam tindakan. 

Penokohan menjadi salah satu unsur unstrinsik karya sastra. Di mana tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita. 

Baca juga: Membedah Nilai Kehidupan dalam Buku Fiksi

Dilansir dari buku Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (2005) karya Albertine Minderop, ada dua cara yang biasanya digunakan untuk menampilkan tokoh di dalam cerita, yakni cara langsung dan tidak langsung. 

Berikut cara pengarang melukiskan karakter atau watak tokoh, yaitu: 

Metode langsung 

Pemaparan watak atau karakter tokoh dilakukan secara langsung oleh pengarang. Biasanya metode ini dilakukan oleh kisah-kisah rekaan zaman dahulu, sehingga pembaca hanya mengandalkan penjelasan yang dilakukan pengarang. 

karakterisasi dapat melalui penggunaan nama tokoh, penampilan tokoh, dan tuturan pengarang. Penggunaan nama tokoh digunakan untuk memperjelas dan mempertajam perwatakan tokoh serta melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya dengan tokoh lain. 

Dalam metode ini pengarang melukiskan keadaan dan sifat tokoh, seperti nakal, jelek, baik, berkulit putih, pemalas, egois, dan sebagainya. 

Pengarang juga melukiskan carapa berpakaian atau pakaian apa yang digunakan sampai bagaimana ekspresinya. 

apa yang akan terjadi jika guru tidak memahami fungsi penilaian kelas

Tuliskan sebuah mosi dari tema "Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu … kehidupan."​

contoh pelaksanaan berhak mengeluarkan pandapat​

Latar tempat novel Dikta & Hukum?​

Contoh liburan terbaik 5/7 kalimat

Jawablah pertanyaan pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat​

9. Makna dari Khalifah Umar bin Khattabmemberikan sepotong tulang unta yangsudah digaris dengan pedang kepadaAmr bin Ash adalah. ​.

Rumusan manfaat dalam karya ilmiah "Sejarah Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal di Indonesia" yang paling tepat adalah. A Meningkatkan ko … mpetensi siswa dalam bidang sejarah b. Menunjukan perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal c. Memberikan ilmu pengetahuan d. Sebagai bahan kajian ilmu dan menambah referensi dalam dunia ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sejarah perekonomian Indonesia khususnya mengenai sistem perekonomian Indonesia pada masa demokrasi liberal. E. Dapat menambah pemahaman ilmu pengetahuan sejarah yang ada di Indonesia.

makalah dalam gizi kesehatan reproduksi​

Baca teks berikut untuk menjawab soal nomor 46-49. (1) Novel yang berjudul Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini disajikan dengan bahasa yang cantik, m … ampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat, keputusasaan, dan kesedihan. (2) Selain itu, buku ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat pembaca tertawa. (3) Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang luas. (1) Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan, novel ini benar-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. (2) Buku ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi kepada anak-anak yang patah semangat supaya melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi. 46. Hal yang paling menonjol komentar tentang keunggulan buku tersebut terletak pada ... A. fisik buku C. bahasa B. isi buku D. tata letak 47. Kelemahan yang paling menonjol berdasarkan komentar tentang kelemahan buku tersebut terletak pada A. fisik buku C. bahasa B. isi buku D. tata letak 48. Pernyataan yang merupakan keunggulan pada teks tersebut terdapat pada kalimat .... A. B. kesatu dan kedua paragraf 1 kesatu dan ketiga paragraf 1 kedua dan ketiga paragraf I kesatu dan kedua paragraf II C. D. af ll ditujukan untuk​