Dalam sebuah penelitian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data. Show Data yang diperoleh kemudian akan diolah dan dianalisis agar bisa menjadi sebuah informasi yang valid dan bisa mendukung hasil penelitian. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengetahui bagaimana teknik dan metode dalam mengumpulkan data. Apa saja sih teknik pengumpulan data itu? Mana yang harus digunakan? Selengkapnya, simak informasinya berikut ini. Lompat ke:
Pengertian DataSebelum menuju pembahasan teknik pengumpulan data, mari kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu data. Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti dalam situasi tertentu. Dalam sebuah penelitian, data yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Jenis DataBerdasarkan jenisnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. 1. Data KuantitatifData kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka serta dapat diukur besar kecilnya. Contoh dari data kuantitatif adalah harga smartphone, berat badan dan tinggi badan, jumlah pembeli, dan sebagainya. 2. Data KualitatifData kualitatif adalah data yang berhubungan dengan pengelompokan atau karakteristik yang tidak dapat diukur besar kecilnya. Dengan kata lain, data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata-kata yang memiliki makna. Contoh dari data kualitatif adalah pekerjaan, jenis kelamin, sikap, persepsi konsumen, dan sebagainya. Skala Pengukuran DataSkala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur untuk menentukan teknik analisis serta tahap penelitian selanjutnya. Macam-macam skala pengukuran data adalah sebagai berikut. 1. Skala NominalSkala nominal adalah skala yang hanya berdasarkan pada pengelompokan peristiwa atau fakta yang hanya menunjukkan perbedaan kualitatif. Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:
Contoh skala nominal:
2. Skala OrdinalSkala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan jenjang tertentu secara urut mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Skala ordinal disusun menurut suatu ciri tertentu dan urutan yang satu dengan yang lain tidak memiliki jarak yang sama. Ciri-ciri skala ordinal:
Contoh Skala Ordinal:
3. Skala IntervalSkala interval adalah skala pengukuran yang jarak satu tingkat dengan tingkat yang lainnya sama (memiliki bobot yang sama). Ciri-ciri skala interval:
Contoh skala interval: Pengukuran suhu Misal:
Tingkat kecerdasan (IQ) Misal:
4. Skala RatioSkala ratio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak serta memiliki jarak yang sama. Ciri-ciri skala ratio mirip dengan skala interval, hanya saja dalam skala ratio memiliki nilai nol absolut yang menunjukkan ketiadaan karakteristik. Skala ratio juga memiliki nilai perbandingan. Misalnya, jika tinggi gedung A adalah 50 meter dan tinggi gedung B adalah 25 meter, maka dapat dikatakan bahwa tinggi gedung A dua kali lebih tinggi dibandingkan gedung B (A:B = 2:1). Contoh skala ratio:
Prinsip Pengumpulan DataDalam proses pengumpulan data, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh seorang peneliti, yaitu:
Metode Pengumpulan DataSecara umum, terdapat 4 teknik pengumpulan data yang bisa digunakan yaitu angket, wawancara, observasi, serta dokumentasi. Masing-masing teknik dan instrumen yang digunakan dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Note: Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Untuk selengkapnya, kamu bisa pelajari pada materi contoh instrumen penelitian. Penjelasan untuk masing-masing teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut. 1. Angket (Kuesioner)Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Teknik ini akan efisien jika peneliti mengetahui variabel yang akan diukur serta bisa mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Dalam menulis angket, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu:
2. Wawancara (Interview)Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber. Wawancara dapat digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber secara mendalam serta memiliki jumlah responden yang sedikit. Dalam wawancara, terdapat instrumen yang bernama pedoman wawancara, yaitu uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan. Wawancara dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam wawancara antara lain adalah:
Baca Juga: Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja 3. ObservasiObservasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung hal yang ingin diteliti atau melalui eksperimen (percobaan). Cara paling efektif jika ingin menggunakan metode observasi adalah dengan melengkapinya dengan blangko pengamatan dalam bentuk checklist sebagai instrumen. Observasi banyak digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Beberapa jenis observasi yang dapat digunakan antara lain adalah:
Dalam proses observasi, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
Baca Juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 4. DokumentasiTeknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah metode yang lebih mudah daripada metode-metode lain karena jika ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap. Objek yang diamati pada metode dokumentasi bukanlah benda hidup melainkan benda mati. Sesuai namanya, dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Dokumen sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen PribadiDokumen pribadi adalah catatan atau karangan tertulis yang dibuat oleh seseorang. Contoh dari dokumen pribadi meliputi buku harian, surat pribadi, otobiografi, dll. Dokumen ResmiDokumen resmi adalah dokumen yang dimiliki oleh suatu institusi, organisasi, atau lembaga. Contoh dokumen resmi antara lai adalah memo, pengumuman, aturan lembaga, surat resmi, laporan rapat, dll. Dalam melakukan dokumentasi, peneliti harus bisa memilih dokumen mana yang paling relevan serta bisa mendukung penelitian yang ia lakukan. Itulah beberapa macam teknik pengumpulan data yang bisa digunakan ketika melakukan suatu penelitian. Setiap teknik atau metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu, pilihlah teknik yang paling cocok dengan penelitian yang kamu lakukan. Jika ada pertanyaan seputar teknik pengumpulan data, kamu bisa berkomentar melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Sekian, semoga bermanfaat. Referensi: Hadi.S. 2001. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta. Andi Offset. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta. |