Jelaskan bagaimanakah yang dimaksud sifat jaiz bagi rasul rasul allah swt

Sifat jaiz bagi Rasul tentunya menjadi hal yang harus kita pahami. Rasul tidak hanya mempunyai sifat jaiz saja, akan tetapi juga memiliki sifat wajib serta mustahil.

Sifat wajib berarti sifat yang sudah pasti dalam diri Rasul. Sedangkan sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada. Berbeda lagi dengan sifat jaiz, yakni sifat kemanusiaan.

Sebagai umat muslim, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengimani Rasul. Mereka merupakan manusia pilihan Allah SWT yang memiliki tugas untuk mengajarkan kita tentang syariat agama Islam pada dirinya sendiri juga umatnya.

Meski termasuk dalam golongan yang istimewa, akan tetapi pada hakikatnya ia tetap mempunyai sikap kemanusiaan secara umum.

baca juga: Pengertian Iffah dan Contohnya Usaha Pengamalan juga Keutamaannya

Mengenal Sifat Jaiz Bagi Rasul yang Wajib Anda Ketahui Beserta Penjelasannya

Bagi Anda yang belum mengetahui mengenai sifat jaiz bagi Rasul, berikut ini penjelasannya. Simak baik-baik ya, supaya pengetahuan tentang agama Islam menjadi bertambah.

baca juga: Peristiwa di Bulan Dzulqa’dah dalam Islam yang Penting dan Bermanfaat

Sifat Jaiz Iltizamurrasul

Iltizamurrasul merupakan sifat jaiz bagi Rasul yang memiliki arti orang-orang terpilih juga selalu berkomitmen dengan apapun yang sudah mereka ajarkan. Mereka akan bekerja juga berdakwah sesuai dengan perintah dan arahan dari Allah SWT.

Meski sebagai Rasul atau manusia pilihan, akan tetapi para Rasul juga mempunyai komitmen dengan apa yang akan diajarkan kepada umat manusia.

Para Nabi dan Rasul juga bekerja, berdakwah sesuai dengan perintah Allah Ta’ala. Meskipun terkadang dalam menjalankan perintah Allah SWT, Rasul mengalami banyak tantangan dari orang-orang sekitar dan orang-orang yang tidak menyukainya.

Karena memiliki komitmen tersebut, mereka tetap berada di pendirian yang kokoh juga tak pernah sekalipun menghindari perintah Allah SWT.

Itulah sifat Jaiz bagi Rasul juga sifat yang tidak mungkin Rasul lakukan. Nah, supaya kita bisa meneladani sifat jaiz tersebut adalah dengan cara menguatkan iman.

Bukan hanya itu saja, akan tetapi kita juga harus menjadi segala sesuatu hal yang dilakukan Rasul adalah teladan. Memperbanyak amal kebaikan juga menjadi hal yang penting.

baca juga: Sunnah Memakai Cincin Seperti Nabi SAW, Berikut Ini Penjelasannya

Sifat Jaiz Ishmaturrasul

Sifat Jaiz bagi Rasul ini memiliki arti bahwa Rasul adalah orang yang ma’shum. Maksudnya adalah Rasul berlindung dari segala dosa juga kesalahan dalam kemampuan pemahaman agama. Bukan cuma itu saja, akan tetapi juga ketaatan dan menyampaikan wahyu dari Allah SWT.

Dengan demikian, meski Rasul seorang manusia, akan tetapi ia merupakan orang yang sangat mulia dan tidak mempunyai banyak dosa. Segala tantangan yang disiapkan untuk dihadapi dan siap selalu untuk menjalankan tugas dari Allah SWT.

Rasulullah hanya mempunyai satu satu sifat jaiz yakni Aradul Basyariyah yang memiliki arti bahwa Rasul memiliki sifat sama sebagaimana dengan manusia lainnya. Mereka juga membutuhkan makan, minum, mandi, buang air juga pendamping hidup (istri).

Adanya sifat jaiz bagi Rasul ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Rasul mempunyai kebiasaan seperti halnya manusia pada umumnya. Akan tetapi, juga mempertegas kedudukan rasul di mata Allah SWT.

Adanya sifat jaiz ini juga tidak menyamakan antara Rasul dan Allah SWT. Tetapi Rasul adalah manusia yang Allah SWT angkat derajatnya. Meskipun sama dengan manusia lainnya, akan tetapi tidak pula mengurangi derajat Rasul di hadapan Allah Ta’ala.

Dalil Tentang Sifat Jaiz

Dalam Al-Quran Surat Al-Mu’minun ayat 33:

Jelaskan bagaimanakah yang dimaksud sifat jaiz bagi rasul rasul allah swt
Jelaskan bagaimanakah yang dimaksud sifat jaiz bagi rasul rasul allah swt

Cara Meneladani Sifat Rasul

Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita meniru perbuatan yang bisa menjadi teladan bagi kita. Meskipun kita belum berjumpa dengan para Nabi dan Rasul, akan tetapi kisahnya juga menjadi teladan yang baik. Pastinya juga ada ibrah untuk kehidupan manusia.

Selalu berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Menegaskan kepada diri sendiri bahwa hanya pertolongan Allah yang paling baik. Hanya kekuasaan Allah Ta’ala yang benar dan sebagai manusia kita selalu membutuhkan pertolongan Allah SWT.

Menjadikan kisah Rasul sebagai penegak dalam menjalankan agama Islam serta berdakwah agama kepada yang lainnya. Semoga setelah kita mengetahui sifat jaiz bagi Rasul tersebut, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)

This post was last modified on Juni 27, 2021 9:34 PM

tirto.id - Rasul merupakan manusia terpilih ciptaan Allah SWT yang memilki sifat-sifat terpuji dan harus menjadi contoh bagi umat manusia.

Allah SWT mengutus para Rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia. Selain itu, para rasul juga memiliki tugas sebagai pemberi petunjuk, pembawa kabar gembira, dan peringatan kepada umat manusia.

Dikutip NU Online, bilangan nabi dan rasul sebenarnya ada banyak, namun hanya Allah SWT yang mengetahui jumlah pastinya,

Namun, ada 25 nabi dan rasul yang diceritakan dalam Al-Quran yang wajib kita percayai dengan pasti. Selanjutnya di antara 25 orang itu ada 5 orang Rasul yang mempunyai kelebihan yang istimewa.

Mereka itu dinamakan Ulul-Azmi (اولوالعزم) artinya para Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan luar biasa. Mereka itu adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad SAW.

Mengimani rasul-rasul Allah SWT merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan.

Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah SWT tersebut. Perintah beriman kepada rasul disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Yaaa ayyuhal laziina aamanuuu aaminuu billaahi wa Rasuulihii wal Kitaabil lazii nazzala 'alaa Rasuulihii wal Kitaabil laziii anzala min qabl; wa mai yakfur billaahi wa Malaaa'ikatihii wa Kutubihii wa Rusulihii wal Yawmil Aakhiri faqad dalla dalaalam ba'ii

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh". (QS.Ani-Nisa: 136)

Sebagai manusia pilihan Allah SWT, rasul memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul.

Sifat terpuji rasul ini disebut sebagai sifat wajib, yang terdiri dari empat, yakni shidiq (benar); amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan perintah dan larangan); serta fathonah (cerdas).

Baca juga: 25 Nama-Nama Nabi dan Rasul Secara Berurutan Beserta Kisahnya

Sifat Mustahil Rasul

Rasul juga memiliki sifat mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul sebab mereka adalah orang pilihan yang terjaga, terpelihara, atau terhindar dari dosa (ma’sum).

Sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib. Sifat mustahil rasul juga ada empat, berikut penjelasannya:

1. Kidzib (كِذْبٌ) artinya bohong atau berdusta

Rasul tidak mungkin berbohong, karena yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran, baik perkataan maupun perbuatan.

Firman Allah SWT dalam Al-Quran:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوٰى, وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕ, اِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ‏

Maa dalla saahibukum wa maa ghawaa; Wa maa yanthiqu 'anilhawaaa; In huwa illaa Wahyunii yuuhaa

Artinya: "Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4)

2. Khianat (خِيَانَةٌ) artinya bertentangan dengan janji

Rasul tentunya tidak mungkin berkhianat terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

اِتَّبِعۡ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ‌‌ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِكِيۡنَ

Ittabi' maaa uuhiya ilaika mir Rabbika laaa ilaaha illaa Huwa wa a'rid 'anil mushrikiin

Artinya: "Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik". (QS. Al-An'am: 106)

3. Al-Kitman (الكتمان) artinya menyembunyikan rahasia

Tentunya Rasul tidak mungkin menyembunyikan kebenaran yang diperintahkan Allah SWT.

Firman Allah SWT:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ الۡکِتٰبِ وَ يَشۡتَرُوۡنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيۡلًا ۙ اُولٰٓٮِٕكَ مَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ اِلَّا النَّارَ وَلَا يُکَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَلَا يُزَکِّيۡهِمۡ ۖۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَ لِيۡمٌ

Innal laziina yaktumuuna maaa anzalal laahu minal kitaabi wa yashtaruuna bihii samanan qaliilan ulaaa'ika maa yaakuluuna fii butuunihim illan Naara wa laa yukallimu humul laahu Yawmal Qiyaamati wa laa yuzakkiihim wa lahum 'azaabun aliim

Artinya: "Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih". (QS. Al-Baqarah: 174)

4. Al-Baladah (البلادة) artinya bodoh

Rasul juga tidak mungkin seseorang yang bodoh.

Hal ini seperti termaktub dalam firman Allah SWT berikut ini:

خُذِ الۡعَفۡوَ وَاۡمُرۡ بِالۡعُرۡفِ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡجٰهِلِيۡنَ

Khuzil 'afwa waamur bil'urfi waa'rid 'anil jaahiliin

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". (QS. Al-A'raf: 199).

Sifat Jaiz Rasul

Selain sifat wajib dan mustahil, Rasul juga memiliki sifat jaiz, yakni sifat yang boleh terjadi pada diri rasul.

Sifat jaiz ini hanya ada satu yaitu al-'aradhul basyariyah. Yang dimasud dengan al-'aradhul basyariyah adalah sifat-sifat yang sama dengan manusia pada umumnya.

Sifat tersebut yaitu makan, minum, haus, sakit, lapar, sedih, senang, beristri, dan sebagainya. Namun, sifat-sifat kemanusiaan ini tidak mengurangi atau menurunkan derajat seorang rasul.

Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.

1. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah SWT. Oleh karena itu, seorang Rasul selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasµl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah SWT.

Meskipun untuk menjalankan perintah Allah SWT harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya, Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah SWT.

Baca juga:

  • Mengenal Sifat Wajib Rasul & Artinya yang Harus Dicontoh Umat Islam
  • 5 Nabi dan Rasul Ulul Azmi Beserta Mukjizatnya

Baca juga artikel terkait SIFAT MUSTAHIL RASUL atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/fds)


Penulis: Dhita Koesno
Editor: Fitra Firdaus

Subscribe for updates Unsubscribe from updates