Jelaskan apa yang dimaksud dengan suku bangsa brainly?

Apa yang dimaksud dengan suku bangsa? Indonesia adalah negara kepulauan dengan beragam suku bangsa di dalamnya. Tentunya kamu sendiri sudah menyadari hal tersebut. Berbagai kebudayaan dari suku bangsa yang ada di Indonesia juga sudah masuk ke lapisan masyarakat sehingga menghadirkan kekayaan kultur menarik. Penasaran dengan pembahasan lebih dalam tentang suku bangsa sekaligus daftar suku di Indonesia? Yuk, simak rangkuman selengkapnya di bawah ini bersama Kelas Pintar.

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Pluralitas Masyarakat Indonesia

Memahami Apa yang Dimaksud dengan Suku Bangsa

Untuk memahami lebih dalam tentang suku bangsa, mari kita bedah menurut pengertian bakunya. Pengertian suku bangsa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.

Kemudian menurut Encyclopaedia Britannica (2015), suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang setiap anggotanya mengidentifikasi dirinya dengan sesama. Kesamaan ini didasari oleh garis keturunan. Suku bangsa sendiri bisa disebut etnis atau etnik juga.

Mengenal Suku Bangsa di Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah. Dari segi populasi sendiri, Suku Jawa memiliki angka paling tinggi. Bahkan mencapai 41% dari total populasi di Indonesia.

Di bawah ini ada beberapa suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Berikut ulasannya.

1. Suku Jawa

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Suku Jawa memiliki populasi terbanyak di Indonesia. Dengan mayoritas tinggal di Pulau Jawa, suku ini terkenal dengan kebudayaan yang sudah mendunia. Salah satunya adalah alat musik gamelan yang merupakan tradisi turun temurun.

2. Suku Betawi

Suku Betawi adalah suku asli dari penduduk Batavia pada abad ke-17. Suku ini disebut sebagai suku asli wilayah Jakarta. Salah satu tradisi dari Suku Betawi yang masih terus dipopulerkan adalah Ondel-Ondel.

3. Suku Sunda

Mayoritas Suku Sunda menetap di Jawa Barat dan merupakan suku kedua terbesar di Indonesia setelah Suku Jawa. Kebudayaan yang terkenal dari Suku Sunda adalah alat musik angklung.

4. Suku Batak

Suku Batak berasal dari wilayah Sumatera Utara. Suku ini terdiri dari beberapa bagian, yakni Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Karo dan Batak Pakpak.

5. Suku Dayak

Suku Dayak adalah suku yang berada di Pulau Kalimantan dengan kesenian dan ritual kebudayaan yang masih melekat dan terkenal hingga ke seluruh Indonesia, bahkan dunia.

6. Suku Madura

Suku Madura merupakan suku asli dari Pulau Madura. Suku Madura memiliki kebudayaan dan makanan khas yang bahkan sudah tersebar di seluruh Indonesia.

7. Suku Bugis

Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan. Sebenarnya suku ini tidak hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Cukup banyak Suku Bugis yang menetap di Singapura dan Malaysia.

Baca Juga : Toleransi Terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Golongan

Jadi itulah penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan suku bangsa. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kamu.

Selain info di atas, kamu juga bisa mempelajari wawasan menarik lain bersama bimbel online Kelas Pintar. Dapatkan akses untuk produk SOAL yang berisi soal latihan ujian untuk digunakan dalam melihat seberapa jauh pemahaman kamu dengan beragam soal yang ditanyakan. Selain itu ada fitur TANYA yang bisa menjawab seluruh pertanyaan mengenai soal dan materi yang belum dikuasai secara gratis. Guru profesional siap menjawab seluruh pertanyaan kamu di sana.

Jadi tunggu apalagi? Ayo belajar di Kelas Pintar!

JAKARTA - Penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia cukup banyak. Tak heran mengapa Indonesia memiliki slogan Bhinneka Tunggal Ika. Karena NKRI memiliki beragam suku, ras, budaya, bangsa dan juga bahasa.

Okezone telah merangkum penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang diolah dari berbagai sumber. Simak tulisan berikut ini ya.

Nenek Moyang yang Berbeda

Nenek Moyang di Indonesia berasal dari dua ras berbeda. Di Bagian barat Indonesia merupakan keturunan ras Mongoloid. Ras tersebut terbagi menjadi uda. Satu ras Deutro Melayu seperti Melayu Muda yang terdiri dari suku bugis, Jawa, Bali dan Madura. Sedangka ras Proto Melayu atau Melayu Tua terdiri dari suku Batak, Dayak dan juga Toraja.

Adapun ciri ras Mongoloid antara lain: Ukuran tubuh biasanya kecil, Kelopak mata sipit, Rambut lurus berwarna hitam, Hidung relatif pesek, Bola mata berwarna coklat, Warna kulit sawo matang atau kekuningan Terdapat tanda lahir.

Sedangkan di Indonesia bagian barat terdapat keturunan ras Australomelanesiaid. Leluhur mereka itu lebih dulu datang ke Nusantara dan juga Afrika pada 100.000-300.000 tahun lalu. Dari kedua keturunan ras tersebut terjadilah perkawinan campur hingga terjadi evolusi buday dan bahasa dan meneruskan kepada kelompok-kelompok yang berbeda suku bangsa.

Pengaruh Kebudayaan Asing

Penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia selanjutnya yaitu masuknya budaya asing ke Indonesia. Budaya tersebut berakulturasi menjadi duan unsur kebudayaan sehingga membuat budaya terbaru dengan ciri khas yang berbeda.

Sebagai contoh, dalam budaya Jawa pada Kesultanan Mataram, secara tidak langsung dipengaruhi oleh pedagang-pedagang dari Jazirah Arab.

Letak Geografis

Indonesia memiliki bentangan alam yang indah. Kontur daratan yang dimiliki ada pantai dan juga daerah pegunungan. Dari warga lokal atau suku asli yang tinggal di kedua tempat tersebut melahirkan banyak budaya tersendiri. Misalnya saja, masyarakat pesisir. Mereka memiliki adat atau kebiasaan tersendiri yang sangat erat kaitannya dengan laut.

Iklim di Indonesia

Kondisi iklim yang berbeda turut menjadi Penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Bagi masyarakat yang tinggal di Indonesia bagian Barat, tentu berbeda dengan yang tinggal di bagian Timur. Musim hujan di wilayah barat Indonesia lebih teratur. Oleh sebab itu, matab pencaharian penduduknya rata-rata adalah bercocok tanam atau bertani.

Sedangkan wilayah Indonesia bagian timur curah hujan sangat kecil lebih banyak kemarau panjang. Mereka bekerja lebih banyak sebagai peternak ataupun pemburu.

Faktor Penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia cukup jelas bukan? Mari cintai Indonesia meskipun berbeda bahasa, agama dan budaya.

Kelompok etnik, etnis atau suku bangsa (sering disingkat sebagai suku) adalah suatu golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.[1] Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.[2][1][3]

Menurut pertemuan internasional tentang tantangan-tantangan dalam mengukur dunia etnis pada tahun 1992, "Etnisitas adalah sebuah faktor fundamental dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun definisi ini sering kali mudah diubah-ubah.[3] Yang lain, seperti antropolog Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggap etnisitas sebagai hasil interaksi, dan bukan sifat-sifat hakiki sebuah kelompok.[4] Proses-proses yang melahirkan identifikasi seperti itu disebut etnogenesis. Secara keseluruhan, para anggota dari sebuah kelompok suku bangsa mengklaim kesinambungan budaya melintasi waktu, meskipun para sejarawan dan antropolog telah mendokumentasikan bahwa banyak dari nilai-nilai, praktik-praktik, dan norma-norma yang dianggap menunjukkan kesinambungan dengan masa lalu itu pada dasarnya adalah temuan yang relatif baru.[5]

Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti etnis Batak,[6] menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti etnis Minangkabau,[7] atau menurut keduanya seperti etnis Jawa. Ada pula yang ditentukan menurut agamanya, sebutan "Melayu" di Malaysia sebagai contohnya; merujuk kepada seluruh warga negara yang menganut agama Islam terlepas apapun itu identitas etnis atau suku bangsa aslinya,[8] sebutan "Serani" bagi yang beragama Kristen,[9] komunitas Muslim di Bosnia, Moro (atau Bangsa Moro) di Filipina Selatan,[10] dan lain sebagainya.

Terdapat suku bangsa berdasarkan percampuran ras seperti orang Peranakan (sebutan yang umumnya merujuk kepada campuran etnis Jawa dengan kaum Tionghoa), orang Indo (sebutan untuk campuran kaum Eropa dengan bangsa Indonesia), orang Mestizo (sebutan untuk campuran Hispanik dengan pribumi), orang Mulato (campuran ras Negroid dengan ras Kaukasoid), orang Eurasia, dan lain sebagainya.

  1. ^ a b Smith 1987.
  2. ^ "Anthropology. The study of ethnicity, minority groups, and identity," Encyclopaedia Britannica, 2007.
  3. ^ a b "Statistics Canada Definition of Ethnicity". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-17. Diakses tanggal 2008-06-04. 
  4. ^ Fredrik Barth ed. 1969 Ethnic Groups and Boundaries: The Social Organization of Cultural Difference; Eric Wolf 1982 Europe and the People Without History hlm. 381
  5. ^ Friedlander 1975 Being Indian in Hueyapan, Hobsbawm and Ranger 1983 The Invention of Tradition, Sider 1993 Lumbee Indian Histories.
  6. ^ Andaya, Leonard Y. (2008). Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka (dalam bahasa Inggris). University of Hawaii Press. hlm. 146. ISBN 978-0-8248-3189-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ TANNER, NANCY MAKEPEACE (1982). "THE NUCLEAR FAMILY IN MINANGKABAU MATRILINY: THE MIRROR OF DISPUTES". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 138 (1): 129–151. ISSN 0006-2294. 
  8. ^ Barnard, Timothy P. (2004). Contesting Malayness: Malay Identity Across Boundaries (dalam bahasa Inggris). NUS Press. hlm. 40. ISBN 978-9971-69-279-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  9. ^ Fernandis, Gerard (2000). “Papia, Relijang e Tradisang: The Portuguese Eurasians in Malaysia: Bumiquest, a search for self identity : Lusophonies asiatiques, Asiatiques en lusophonies.” Lusotopie: hal. 262.
  10. ^ Kamlian, Jamail A. (2012-10-20). "Who are the Moro people?". INQUIRER.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 September 2020. 

  • Sider, Gerald, Lumbee Indian Histories (Cambridge: Cambridge University Press, 1993).
  • Smith, Anthony D. (1987). "The Ethnic Origins of Nations". Blackwell. 
  • Smith, Anthony D. (1998). Nationalism and modernism. A Critical Survey of Recent Theories of Nations and Nationalism. London – New York: Routledge.
  • Smith, Anthony D. (1999). "Myths and memories of the Nation". Oxford University Press. 
  • Thernstrom, Stephan A. ed. Harvard Encyclopedia of American Ethnic Groups (1981)
  • (Inggris) American Psychological Association's Office of Ethnic Minority Affairs
 

Artikel bertopik masyarakat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik suku bangsa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_etnik&oldid=20958670"