Iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringi nya agar

Keragaman iringan tari dibedakan atas dua bentuk iringan yaitu pentatonis dan diatonis. Pentatonis adalah iringan yang bersumber pada alat musik tradisi, diatonis bersumber pada alat musik modern. Keduanya sering berdampingan untuk mengiringi tarian. Iringan tari hampir di semua negara menggunakan keduanya, perbedaannya pada alat yang digunakan.

Perbedaan penggunaan alat berdampak pada bunyi yang dihasilkan. Perbedaan bunyi berakibat pada respon gerak yang ditimbulkan. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan yaitu respon gerak yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, musik yang digunakan mengalir dan lembut. 

Berikut contoh Musik pentatonik sering digunakan untuk mengiringi tari tradisional : 

Respon gerak yang sesuai dengan iringan yaitu gerak yang dilakukan mengikuti dinamika iringan tersebut. Jika iringan dilakukan dengan musik mengalir, maka gerak yang dilakukan juga akan mengalir. Jika musik yang digunakan menghentak, gerak yang dilakukan dinamis dan penuh dengan energi. 

Berikut contoh tari Tor-tor yang gerakannya sesuai dengan musik tari yang digunakan : 

Musik yang digunakan dalam tarian disebut iringan tari. Ada beberapa bentuk iringan yang digunakan untuk mengiringi tarian. Ada iringan tari yang terjadi karena gerakan-gerakan penari itu sendiri suara suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan kaki ke lantai, dan bunyi-bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian atau perhiasan yang dikenakan yang disebut iringan tari internal. 

Contoh iringan tari internal pada tari tradisional yaitu tari Saman dengan tepukan tangan ketubuh dengan selingan nyanyian, tari Belian dengan gemerincing gelang-gelang logam yang dikenakan penari, bunyi piring-piring dengan logam yang dikenakan pada tari lilin, dan pada tari Gending Sriwijaya yaitu jentikan-jentikan kuku logam yang dikenakan penari. 

Baca Juga:  Materi Seni Budaya Kelas 11 Bab 18 Modifikasi Karya Tari

Berikut contoh gelang-gelang yang dipakai penari Belian dari Kalimantan menimbulkan efek bunyi sebagai iringan tari : 

Ada Iringan tari yang dilakukan oleh orang lain, dengan kata-kata, nyanyian, atau orkestrasi musik yang lengkap yang disebut dengan pemusik. Pemusik bisa menggunakan alat musik orkestrasi atau gamelan yang lengkap, dengan kata-kata, nyanyian atau vokal lainnya. Iringan tari ini disebut iringan tari eksternal (iringan tari yang dilakukan oleh orang lain atau luar). 

Iringan tari eksternal dapat dilakukan dari nyanyian, kata-kata, pantun, permainan alat-alat musik sederhana sampai orkestrasi yang besar, yaitu musik simfoni, perangkat gamelan salendro atau gamelan pelog, musik tradisi talempong dan juga iringan-iringan suara atau musik rekaman.

Pengetahuan tentang iringan tari penting karena dapat membantu menentukan dan memilih iringan sesuai dengan tema yang diinginkan. Iringan tari akan membantu melakukan eksplorasi gerak, karena merupakan satu kesatuan tari. Dengan iringan tari, suasana dapat dibangun karena memberi irama pada setiap gerak yang dilakukan. 

Musik dapat dipilih sesuai dengan suasana yang dibutuhkan oleh tari. Iringan tari sebagai penciptaan suasana dapat berlawanan dengan suasana tarinya. Di dalam tari tradisi lebih banyak dipergunakan musik pengiring yang memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat atau watak tarinya. 

Berikut contoh seperangkat alat musik tradisi mengiringi tarian dolanan : 

Iringan tari juga dipilih berdasarkan gaya dan bentuknya. Di dalam tari tradisi Indonesia, pelaksanaannya selalu diiringi oleh musik daerah yang bersangkutan, yang memiliki bentuk dan gaya yang khas, musiknya selalu serasi dengan gaya dan bentuk tariannya. 

Ada hubungan erat antara gerak tari dengan ekspresi tarinya. Pada tari dengan gaya gerak klasik, kerakyatan atau yang bersifat kedaerahan memiliki iringan musik sendiri yang lebih sesuai. 

Baca Juga:  Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 12 Memainkan Alat Musik Campuran

Hubungan tari dengan musik pengiringnya terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek tersebut. Banyak cara yang dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Semua cara yang dipakai, dasar pemilihannya harus dilandasi oleh pandangan penata iringan dan maksud penata tari agar iringan dan tari menyatu. 

Berikut contoh Musik iringan tari dengan menggunakan bambu : 

Iringan tari dipilih untuk menunjang tarian yang diiringinya, secara ritmis atau emosional. Sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringinya agar selaras, seirama dan serasi. 

Musik iringan merupakan satu kesatuan utuh dengan tari. Musik pada tari dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (iringan internal) dan dari luar dirinya (musik eksternal). Iringan internal dapat dijumpai pada tari Balian di Kalimantan, tari Lilin di Sumatera Barat, tari Tifa di Papua, tari Gendhing Sriwijaya dari Sumatera Selatan. 

Musik iringan tari daerah Melayu banyak menggunakan nada pentatonik seperti penggunaan akordion dan gitar. Iringan pentatonik juga dijumpai pada tari suku Dayak dengan menggunakan sampek. Pada tari Jawa, Sunda, Bali, dan daerah lain menggunakan nada diatonik. 

Purnomo, Eko., Deden H., Buyung R., & Julius Juih. 2017. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. 

Iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringi nya agar

Iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringi nya agar

Iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringi nya agar
Lihat Foto

Eki Dance Company

Ilustrasi salah satu pementasan EKI Dance Company

KOMPAS.com - Pada umumnya tari, baik tari tradisional atau tari modern memerlukan iringan musik sebagai pendukung dari pagelaran seni tari. 

Iringan musik dalam tari dapat membantu untuk menggambarkan suasanan, baik suasana sedih, marah, gembira atau dapat menegaskan ungkapan gerak tari.

Keberadaan sebuah iringan dalam tarian menjadi komplementer atau pendamping agar pertunjukan tari menjadi semarak.

Dikutip dari buku Koreografi (1983) karya Sal Murgianto, musik iringan tari adalah bentuk musik pengiring yang sudah terpola dari segi birama, harmoni, tempo, dinamika, ritmis, dan melodinya.

Sebuah iringan tari dalam pembentukannya menggunakan alat-alat musik yang berbentuk instrumental maupun vokal untuk mengiringi gerak tari.

Baca juga: Perbedaan Tari Modern dan Tari Tradisional 

Hubungan tarian dengan musik pengiringnya dapat terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek-aspek tersebut.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), musik tari dapat berupa seperangkat gamelan, temukan tangan, hentakan kaki, teriakan dan alat musik modern.

Musik yang dipakai untuk pengiring tari, awalnya harus digarap sesuai dengan garapan tariannya. Musik ditata dengan baik dan akan lebih menguatkan ekspresi.

Iringan atau musik pengiring dapat dikatakan dinamis jika mampu menggugah suasana dan mampu membawa penonton dan penari untuk mendapatkan sentuhan rasa.

Jenis iringan tari modern 

Jenis iringan tari pada penggunaannya disesuaikan dengan musik atau irama pengiringnya. Contohnya tari Balet yang merupakan jenis tarian formal dilakukan dengan iringan musik klasik berupa orkestra.

Baca juga: Jenis Tari Modern

Iringan tari tradisional adalah musik yang mengiri tari sehingga membuat tarian menjadi lebih hidup serta berwarna ketika dipergelarkan. Musik adalah unsur pelengkap tari yang sangat penting dan hampir tidak dipisahkan kembali. Sejatinya, unsur utama tari adalah gerak, namun hari ini rasanya bagaikan sayur tanpa garam jika suatu tarian tidak diiringi oleh musik. Terkadang pada suatu kasus tertentu seperti pada musik kreasi, justru malah tarian yang menjadi unsur penguat dan musik, terutama musik vokal berupa lagu adalah panggung utamanya.

Namun demikian, pada masa lalu sebetulnya kebanyakan musik hanyalah pelengkap dalam berbagai kegiatan masyarakat tradisional. Salah satu fungsi utama musik di masa lalu tentunya adalah sebagai iringan tari tradisional. Semenjak keahlian musik mulai diperhatikan, musik kemudian dapat berdiri sendiri dan bahkan menjadi media seni yang paling mainstream di dunia.

Pada kesempatan kali ini kita akan berfokus pada musik sebagai iringan tari tradisional. Mengapa? Karena musik sebagai iringan tari tradisional memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi agar mampu mengangkat keindahan tarian yang disajikan. Menyangkut hal ini, kita dapat memulainya dari jenis musik iringan terlebih dahulu yang akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.

Jenis Musik Iringan

Jenis musik iringan tari pada dasarnya hanya dibedakan atas dua bentuk iringan yaitu pentatonis dan diatonis.

  1. Pentatonis merupakan iringan yang bersumber pada alat-alat musik tradisi,
  2. sedangkan diatonis bersumber pada alat-alat musik modern.

Namun demikian seiring berjalannya waktu, kedua jenis notasi musik ini sering berdampingan untuk mengiringi tarian. Maksudnya, setiap musik iringan tari pada akhirnya memiliki dua notasi tersebut. Iringan tari hampir di semua negara hanya menggunakan kedua notasi iringan tersebut, yang membedakan hanya alat musik yang digunakannya saja.

Respon Gerak

Perbedaan penggunaan alat musik akan berdampak pada bunyi yang dihasilkannya pula. Perbedaan bunyi tersebut akan berakibat pada respon gerak tari yang ditimbulkan. Terdapat dua jenis respons gerak terhadap musik iringan, yakni:

  1. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan,
    yaitu respon gerak yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, sementara musik yang digunakan mengalir dan lembut.
  2. Respon gerak yang sesuai dengan iringan,
    yakni gerak yang dilakukan mengikuti dinamika iringan tersebut. Jika iringan dilakukan dengan musik mengalir, maka gerak yang dilakukan juga akan mengalir. Jika musik yang digunakan menghentak gerak yang dilakukan juga akan dinamis dan penuh dengan energi (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 90).

Jenis Tari Iringan Berdasarkan Bentuknya

Selain dibagi berdasarkan notasi musiknya, jenis tari iringan juga dapat dibagi berdasarkan bentuknya. Ada beberapa macam bentuk iringan yang digunakan untuk mengiringi Taian, yakni iringan tari internal dan iringan tari eksternal.

1. Iringan Tari Internal

Ada iringan tari yang terjadi karena gerakan-gerakan penari itu sendiri misalnya suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan kaki ke lantai, serta bunyi-bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian atau perhiasan yang dikenakannya. Beberapa contoh iringan internal pada tari tradisional, misalnya, iringan musik tari Saman dengan tepukan tangan ke tubuh dengan selingan nyanyian, tari Belian dengan gemerincing gelang-gelang logam yang dikenakan penari, bunyi piring-piring dengan logam yang dikenakan pada tari lilin, serta pada tari Gending Sriwijaya yaitu jentikan-jentikan kuku logam yang dikenakan penari. Musik Iringan tari seperti ini dalam istilah musik tari disebut sebagai iringan tari internal.

2. Iringan Tari Eksternal

Ada pula Iringan tari yang dilakukan oleh orang lain, baik dengan kata-kata, nyanyian maupun dengan orkestrasi musik yang lebih lengkap. Jadi, iringan tari tidak lagi dilakukan oleh penari sendiri, akan tetapi dilakukan oleh orang lain atau lebih dikenal dengan pemusik. Pemusik bisa menggunakan macam-macam alat musik orkestrasi atau gamelan yang lebih lengkap atau dengan kata-kata, nyanyian maupun vokal lainnya. Iringan tari semacam itu disebut iringan tari eksternal atau iringan tari yang dilakukan oleh orang lain atau luar.

Fungsi Musik Iringan

Pengetahuan tentang iringan tari penting karena dapat membantu menentukan dan memilih atau membuat iringan sesuai dengan tema yang diinginkan. Iringan tari juga akan membantu dalam melakukan eksplorasi gerak. Iringan di dalam tari merupakan satu kesatuan. Melalui iringan tari suasana dapat dibangun. Iringan tari juga memberi irama pada setiap gerak yang dilakukan. Pengetahuan tentang iringan tari semakin banyak akan semakin baik sehingga memiliki banyak pilihan.

Musik sebagai pencipta suasana. Musik dapat dipilih sesuai dengan suasana yang yang dibutuhkan oleh tari. Iringan tari sebagai penciptaan suasana dapat berlawanan dengan suasana tarinya. Di dalam tari tradisi lebih banyak dipergunakan musik pengiring yang memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat atau watak tarinya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi musik iringan adalah:

  1. Memberi irama pada setiap gerak tari yang dilakukan.
  2. Memastikan tari sesuai dengan tema yang diinginkan.
  3. Membantu melakukan eksplorasi gerak.
  4. Melalui iringan tari, suasana tari dapat dibangun.

Membuat Musik Iringan

Di samping pertimbangan ritmis dan suasana rasa, iringan tari juga dipilih berdasarkan gaya dan bentuknya. Di dalam tari-tarian tradisi di Indonesia, pelaksanaannya selalu diiringi oleh musik-musik daerah yang bersangkutan, yang memiliki bentuk dan gayanya yang khas, musiknya selalu tampak serasi dengan gaya dan bentuk tariannya.

Ketika kaita mendengar gamelan Jawa, Sunda, Bali serta musik Melayu dari daerah Sumatra, akan terbayang gaya tarian masing-masing. Ada hubungan erat antara gerak tari dengan ekspresi tarinya. Pada tari dengan gaya gerak klasik, kerakyatan atau yang bersifat kedaerahan memiliki iringan musik sendiri yang lebih sesuai.

Hubungan tarian dengan musik pengiringnya dapat terjadi pada aspek:

  1. bentuk,
  2. gaya,
  3. ritme,
  4. suasana, atau
  5. gabungan dari aspek-aspek itu.

Dengan demikian, banyak cara yang dapat dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Hal terpentingnya adalah semua cara yang dipakai, dasar pemilihannya harus dilandasi oleh pandangan penata iringan dan maksud penata tari dengan demikian iringan dan tari selalu menyatu. Begitu pula saat kita membuat musik iringan, kelima aspek di atas adalah acuan utamanya.

Iringan tari dipilih untuk menunjang tarian yang diiringinya, baik secara ritmis maupun emosional. Dengan perkataan lain, sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringinya agar selalu selaras seirama serta serasi.

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.