Ilmu sosiologi terapan yang menganalisis tentang masyarakat urban adalah sosiologi

Sosiologi perkotaan adalah salah satu cabang sosiologi yang mempelajari tentang gejala sosial akibat adanya interaksi sosial di dalam kawasan perkotaan. Objek kajian utama dalam sosiologi perkotaan adalah interaksi yang terjadi pada masyarakat perkotaan sebagai hasil dari pengaruh lingkungan kota.[1] Kajian tentang sosiologi perkotaan mulai dilakukan oleh Chicago School dalam buku pedoman tentang ekologi manusia. Chicago School kemudian menerbitkan buku pedoman tentang sosiologi urban pada tahun 1950.[2] Ruang lingkup kajian sosiologi perkotaan meliputi keterangan umum tentang perkotaan, urbanisasi, pembagian kawasan perkotaan, masyarakat perkotaan, permasalahan urban, dan struktur sosial.[3]

Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang cenderung memiliki sifat individual dan heterogen dengan kehidupan yang modern yang dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan industri yang canggih. Dalam masyarakat kota terdapat banyak kelompok sosial yang dibedakan berdasarkan profesi.[2]

Masyarakat perkotaan memiliki tingkat keberagaman sosial yang tinggi dengan tingkat asoasi yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang banyak. Kontrol sosial di dalam masyarakat perkotaan menggunakan pengawasan yang tidak terlalu ketat sehingga toleransi sosial sangat tinggi. Masyarakat perkotaan lebih mengutamakan prestasi sehingga mobilitas sosial relatif tinggi. Asosiasi di dalam masyarakat perkotaan bersifat sukarela dan cenderung menganut individualisme karena adanya kebebasan dalam pengambilan keputusan secara individu. Selain itu, masyarakat perkotaan cenderung memisahkan diri secara fisik berdasarkan perbedaan kelompok sosial.[4]

Kota

Kota merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan kepadatan penduduk yang tinggi. Selain itu, pemukiman yang ada bersifat tetap dan dihuni oleh masyarakat heterogen.[5] Pembentukan kota merupakan hasil dari perkembangan desa dalam perluasan pemukiman dan peningkatan jumlah penduduk.[6] Kota berfungsi sebagai pusat pemukiman dan aktivitas manusia sehingga keberadaannya menjadi sangat penting bagi wilayah di sekitarnya dalam kegiatan perdagangan, pemerintahan, industri dan kebudayaan.[7] Pemilihan kota sebagai tempat pemukiman dipengaruhi oleh adanya pekerjaan di bidang jasa, transportasi dan manufaktur. Kota juga memiliki kekurangan yaitu biaya hidup yang tinggi dan tingkat kriminalitas yang tinggi.[8]

  1. ^ Pandaleke 2015, hlm. 4.
  2. ^ a b Pandaleke 2015, hlm. 5.
  3. ^ Pandaleke 2015, hlm. 5-6.
  4. ^ Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perdesaan (PDF). Bandung: CV. Pustaka Setia. hlm. 22–23. ISBN 978-979-076-550-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Jamaluddin 2017, hlm. 35.
  6. ^ Jamaluddin 2017, hlm. 41-42.
  7. ^ Jamaluddin 2017, hlm. 52-53.
  8. ^ Murdiyanto, E. (2008). Sosiologi Perdesaan (PDF). Yogyakarta: Wimaya Press. hlm. 204. ISBN 978-979-8918-88-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

  • Jamaluddin, A. N. (2017). Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan Probelmatikanya (PDF). Bandung: CV. Pustaka Setia. ISBN 978-979-076-518-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Pandaleke, Alfien (2015). Sosiologi Perkotaan. Bogor: Maxindo Internasional. ISBN 978-602-72508-0-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Antropologi perkotaan
  • Buku sosiologi
  • Sosiologi pedesaan
  • Sosiologi arsitektur
  • Sosiologi ruang
  • Budaya perkotaan
  • Studi perkotaan
  • Suku perkotaan
 

Artikel bertopik sosiologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sosiologi_perkotaan&oldid=20814321"

Tulis dan jelaskan prmbagian ilmu ekonomi

Dua buah boladihubungkan dengan kawat ringan yang massanya diabaikan disusun seperti gambar. Besar momen inersianya adalah ...... kg.m² A. 4,25 x 10-³ … B. 8,50 x 10-³ C. 9,00 x 10-³ D. 4,25 x 102 E. 8,50 x 10-2 200 15 400 ------> 10 cm​

2. Dua buah boladihubungkan dengan kawat ringan yang massanya diabaikan disusun seperti gambar. Besar momen inersianya adalah...... kg.m² A. 4,25 x 10 … -³ B. 8,50 x 10-³ C. 9,00 x 10-3³ D. 4,25 x 10-² E. 8,50 x 10-² 200 1 15 400 ------- 10 cm​

apa yang terjadi pada sistem operasi jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan​

laju pertumbuhan penduduk Eropa​

kerjaan mana kah yang paling berpengaruh pada masa Hindu dan Budha​

apa fungsi utama jantung​

peru bekerja sama dengan negara apa saja​

Jarak kota A dengan kota B adalah 80 km, sedangkan jaerak di peta 20 cm. Tentukanlah skalanya....pakai cara yaaa:)​

memiliki emas sebanyak 500 gram 12 gram digunakan 1 gram harga emas dipasaran 7 Rp Rp750.000 berapakah zakat yang harus dikeluarkan dalam bentuk emas … dan uang​

Ilmu sosiologi terapan yang menganalisis tentang masyarakat urban adalah sosiologi

AkakoBelay276 @AkakoBelay276

October 2018 1 111 Report

Latihan ulangan akhir semester: Sosiologi terapan sangat berguna dalam kehidupan masyarakat dalam menganalisis masalah-masalah yang terjadi. Ilmu sosiologi terapan yang menganalisis tentang masyarakat urban adalah sosiologi …. a. perkotaan b. pedesaan c. kesehatan d. keluarga e. politik