Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Setiap ibu hamil mengharapkan kehamilannya berjalan dengan lancar dan sehat hingga tiba saatnya hari persalinan. Segala cara diusahakan untuk menjaga kesehatan diri. Mulai dari olahraga, hingga mengonsumsi makanan bergizi. Tetapi, kita tidak bisa menghindari serangan virus yang tak terlihat dan menjangkiti tubuh kita. 

Apakah virus flu dan pilek dapat menyebabkan keguguran? Apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk dari flu dan pilek selama hamil?

Berikut Popmama.com merangkum fakta yang sebenarnya bila pilek atau flu saat hamil, dilansir dari verywellfamily.com:

Pilek, Flu, dan Risiko Keguguran

Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Freepik/bearfotos

Saat pandemi flu menyerang di tahun 1918, virus flu menjadi momok besar penyebab keguguran pada ibu hamil kala itu. Satu abad kemudian, 100 studi terhadap flu dan kehamilan menemukan bahwa ibu hamil yang menderita flu mengalami komplikasi dan berisiko keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.

Menderita demam di atas 37,7 derajat Celcius meningkatkan risiko keguguran. Dokter akan memberikan obat untuk mengontrol suhu tubuh. Penting diperhatikan agar tidak minum sembarangan obat ketika hamil karena dapat membahayakan kesehatan mama maupun sang Jabang Bayi.

Perbedaan Pilek dan Flu

Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Freepik/Rawpixel.com

Pilek dan flu bisa memunculkan gejala yang mirip. Meskipun begitu keduanya dipicu oleh virus yang berbeda. Kedua penyakit itu punya gejala yang sama, antara lain suhu tubuh meningkat, kelelahan, tubuh pegal-pegal, dan batuk kering. 

Gejala pilek yang khas adalah hidung tersumbat dan berair. Biasanya, pilek tidak menimbulkan masalah serius yang mengharuskan dirawat di rumah sakit, seperti pneumonia atau infeksi bakteri lainnya. Tetapi gejala flu biasanya datangnya tiba-tiba dan terasa lebih menyiksa. 

Komplikasi akibat Flu

Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Freepik

Kebanyakan orang yang terserang flu dapat sembuh setelah beberapa hari. Namun, beberapa orang dapat mengembangkannya menjadi pneumonia, infeksi paru-paru serius yang berpotensi mematikan. 

Infeksi pernapasan lainnya yang disebabkan oleh flu adalah bronkitis dan sinusitis. Selain itu, flu dapat menyebabkan infeksi telinga dan memperburuk penyakit lainnya, seperti asma dan gagal jantung.

Haruskah Ibu Hamil Mendapatkan Vaksin Flu?

Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Freepik

Vaksin flu telah dipelajari dan dinilai tidak menimbulkan risiko apapun terkait keguguran. Baik Centers for Disease Control (CDC) dan American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan vaksin flu untuk semua ibu hamil. 

Vaksin flu umumnya dapat diberikan sepanjang waktu kehamilan. Ini karena vaksin tidak hanya melindungi sang Mama, tetapi juga bayi yang dilahirkan yang telah dibentengi perlindungan terhadap virus flu.

Mencegah Flu saat Hamil

Ibu hamil kena flu apa bahaya?

Freepik/freepik

Meskipun kita tidak tahu kapan virus flu menyerang, tetapi kita bisa mengusahakan untuk mencegahnya. Selain mendapatkan vaksin flu, hindari kontak dengan orang yang sakit, cuci tangan secara teratur, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, serta mendisinfektan benda-benda yang banyak disentuh (misalnya telepon, laptop, dan gagang pintu). Selain itu terapkan gaya hidup sehat untuk meningkatkan sistem imun tubuh dari serangan penyakit.

Semoga informasi mengenai efek pilek dan flu saat hamil ini menambah wawasan mama dalam menjaga kesehatan selama kehamilan. 

Baca Juga:

  • Berbahaya, 8 Jenis Infeksi Ini Jangan Sampai Diderita Ibu Hamil
  • Apa yang Harus Ibu Hamil Lakukan untuk Mengatasi Flu dan Demam?
  • Apakah Demam Bisa Membahayakan Ibu Hamil? Ketahui 6 Hal Penting Ini

Halodoc, Jakarta – Selain membuat saluran pernafasan jadi enggak nyaman, flu saat hamil juga bisa memengaruhi kondisi psikologi si kecil di masa depan, lho. Ibu hamil yang mengalami flu tidak hanya merasakan pengaruhnya pada kondisi fisiknya sendiri, tapi juga si kecil dalam kandungan. Hanya saja, efek bagi si kecil justru dirasakan ketika ia lahir.

Tim psikiater Alan Brown dalam JAMA Psychiatry, menyatakan bahwa ibu hamil yang terkena flu akan berisiko memiliki bayi bipolar 4 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak terkena flu saat hamil. Dilansir dari Fox News, hasil persentasenya adalah sekitar 3-4 persen. Umumnya anak yang terkena bipolar ini akan didiagnosis pada saat usianya menginjak remaja hingga rentang usia awal 20-an. Ganggaun psikologis ini bisa menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati yang drastic. Misalnya dari perasaan bahagia tiba-tiba menjadi marah hingga sedih.

Untuk menghindarinya, Alan Brown menyarankan untuk segera menemui dokter agar diberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi flu. Jika memang harus mengonsumsi obat, maka dokter akan memberikan dosis yang tepat agar risiko anak terkena gangguan bipolar di masa depan bisa dikurangi.

Meski demikan, sebenarnya si kecil dalam kandungan pun masih sensitif terhadap obat-obatan kimia. Ingat, si kecil mengambil nutrisi dari tubuh ibu jadi apa yang dimakan ibu tentu dapat ia rasakan juga. Nah, beberapa cara lain untuk mengatasi flu adalah dengan bahan alami yang tidak berbahaya. Dilansir dari Boldsky, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu jika terkena flu, yaitu:

1. Banyak Minum
Flu biasanya terjadi karena pengaruh udara dingin atau pergantian musim. Nah, biasanya ketika udara udara dingin, ibu jadi lebih sering buang air kecil. Jadi sebaiknya tambah asupan cairan namun hindari air dingin, ya. Air hangat lebih baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu dan si kecil.

2. Konsumsi Sup
Konsumsi makanan sehat membantu ibu untuk menjaga kondisi kesehatannya. Pilih sup hangat untuk memberikan kehangatan ke sekujur tubuh dan bisa membantu untuk mengurangi gejala flu dan batuk juga.

3. Steam
Cara ini dilakukan untuk mengurangi sakit kepala dan juga membersihkan hidung dari lendir. Kamu bisa menampung air panas dalam wadah lalu ambil handuk dan hirup uap panasnya. Sambil meletakkan kepala di atas uap panas dan menutupi bagian kepala.

4. Masala Tea
Teh asal India ini berisi rempah-rempah seperti cengkeh dan daun herbal lainnya. Masala tea merupakan bagian dari pengobatan tradisional di India untuk mengatasi rasa dingin pada wanita yang sedang hamil.

5. Buang Lendir
Jangan simpan lendir ketika batuk dan flu. Keluarkan lendir sebanyak mungkin agar flu tidak berlarut-larut. Lendir akibat flu ini merupakan bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau kotoran yang masuk ke dalam tubuh.

Saat sakit, jangan tunda sembuhnya namun segera datangi dokter. Jika kesulitan keluar rumah gunakan aplikasi Halodoc agar bisa bicara langsung dengan dokter. Dokter Halodoc dapat memberikan rekomendasi pemeriksaan kesehatan sebelum datang langsung ke rumah sakit. Ada banyak dokter di Halodoc yang siap membantu dan kamu pun bisa menghubungi dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan seperti vitamin dan suplemen dengan Halodoc. Pesanan kamu akan siap diantar ke tujuan dalam satu jam, lho. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Ibu hamil sakit flu apakah janin ikut sakit?

Bahaya flu saat hamil Jika ibu hamil mengalami flu, maka risiko komplikasi tidak hanya dapat terjadi pada ibu, tetapi juga janin. Terlebih bila ibu sudah memiliki masalah kesehatan, seperti asma atau diabetes sebelumnya.

Apa yang terjadi pada janin saat ibu pilek?

Bahaya yang Muncul pada Janin jika Mums Terserang Flu Mums juga memiliki risiko komplikasi, seperti bronkitis, pneumonia, persalinan lebih awal (prematur), dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Janin yang dikandung jika Mums terserang flu akan memiliki risiko 4 kali lebih besar mengidap gangguan bipolar.

Apakah flu pada ibu hamil berpengaruh pada janin?

Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa flu berat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kematian janin, persalinan prematur, atau berat badan lahir bayi rendah jika tidak segera ditangani.

Berapa lama flu pada ibu hamil sembuh?

Gejala batuk pilek pada ibu hamil biasanya sangat mengganggu, karena sering kali memberikan tekanan ke perut dan memberikan rasa yang tidak nyaman. Sebagian besar batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus, yang sebenarnya bersifat self limiting, yaitu akan sembuh dalam 5-7 hari dan tidak berbahaya.