Hukum permintaan berbunyi barang yang diminta akan naik pada saat harga barang tersebut

Jakarta -

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli), pada berbagai kemungkinan tingkat harga dan dalam waktu tertentu. Permintaan tercipta apabila pembeli memiliki keinginan, untuk membeli barang atau jasa yang disertai kemampuan untuk membayarnya.

Dikutip dari Modul Belajar IPS- Ekonomi Calon Guru Kemdikbud karya Tim GTK DIKSAS, permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi adalah suatu penggambaran atas interaksi di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang atau jasa.

Apa yang dimaksud dengan hukum permintaan?

Pengertian Hukum Permintaan

Hukum permintaan adalah suatu hal menyatakan bahwa kenaikan harga, akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta.

Singkatnya, hukum permintaan adalah jumlah yang dibeli yang berbanding terbalik dengan suatu harga. Hukum permintaan diartikan sebagai hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan.

Bunyi Hukum Permintaan

Bunyi hukum permintaan: "Jika harga suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan turun. Sebaliknya, jika harga suatu barang turun, maka jumlah barang yang akan diminta akan meningkat (Cateris Paribus)".

Contoh hukum permintaan adalah ketika ada kenaikan selera konsumen akibat tren yang ada, maka hal itu akan memicu kenaikan permintaan.

Jenis-jenis Permintaan

Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

1. Permintaan Absolut

Permintaan absolut adalah permintaan atas barang atau jasa. yang tidak diiringi dengan kemampuan untuk membeli, sehingga lebih merupakan angan-angan. Permintaan absolut ini dimiliki oleh semua orang.

Misalnya, seseorang ingin membeli sepatu olahraga yang harganya Rp 2.000.000, tapi tidak memiliki cukup uang untuk membelinya.

2. Permintaan Potensial

Permintaan potensial adalah permintaan atas suatu barang atau jasa, yang didukung dengan adanya kepemilikan sejumlah uang atau kemampuan daya beli. Namun, pembelian atas barang atau jasa tersebut masih berupa rencana membeli karena adanya beberapa alternatif barang atau jasa.

Orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk membeli ini, biasanya menjadi sasaran iklan untuk mempengaruhi agar mereka melakukan pembelian atas produk tertentu. Misalnya, seorang yang memiliki sisa uang Rp 3.000.000 berencana membeli sepasang sepatu dengan kisaran harga Rp 2.500.000, namun masih belum memutuskan sepatu merek apa yang akan dibeli.

3. Permintaan Efektif

Permintaan efektif adalah permintaan atas suatu produk barang atau jasa, yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya seseorang pada contoh nomor 2 di atas (permintaan potensial) akhirnya membeli sepatu merk "Pumi", seharga Rp 1.600.000.

Sedangkan permintaan menurut subjek pendukungnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu individual dan kolektif/pasar.

4. Permintaan Individu

Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seorang pembeli terhadap barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

5. Permintaan Kolektif/Pasar

Permintaan kolektif atau pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen, secara keseluruhan di dalam pasar.

Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang yang diminta/dibeli oleh masyarakat, dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.


Sebagai contoh, ketika seseorang hendak membeli sebuah rumah, disamping harga rumah, ia biasanya akan mempertimbangkan lingkungan sosial di mana rumah tersebut berada. Misalnya, jarak rumah tersebut dari fasilitas pelayanan masyarakat seperti: angkutan umum, supermarket, sekolah, pasar dan sebagainya, fasilitas umum di sekitar rumah tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:

  • Harga barang/jasa itu sendiri
  • Harga barang lain
  • Pendapatan masyarakat
  • Distribusi Pendapatan
  • Cita rasa masyarakat
  • Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian hukum permintaan dan berbagai lingkupnya. Detikers, jadi lebih paham bukan?

(fdl/fdl)

tim | CNN Indonesia

Jumat, 21 Jan 2022 12:06 WIB

Hukum permintaan berbunyi barang yang diminta akan naik pada saat harga barang tersebut

Permintaan dan penawaran merupakan salah satu hukum dasar yang digunakan dalam ilmu ekonomi. (Ilustrasi Foto: iStockphoto/time99lek)

Jakarta, CNN Indonesia --

Permintaan dan penawaran merupakan salah satu hukum dasar yang digunakan dalam ilmu ekonomi. Hukum permintaan dan penawaran bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara harga dan ketersediaan suatu barang atau jasa.

Baik permintaan (demand) maupun penawaran (supply) bersifat saling berlawanan. Hal ini nantinya yang akan memengaruhi harga barang atau jasa sesuai dengan pasar. Kondisi tersebut digambarkan ke dalam kurva permintaan dan penawaran.

Pengertian dan Bunyi Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan berbunyi barang yang diminta akan naik pada saat harga barang tersebut
Bunyi hukum permintaan dan penawaran (Ilustrasi Foto: iStock/rudi_suardi)

Hukum permintaan sangat berhubungan dengan jumlah permintaan dan harga barang. Terdapat beragam faktor yang menentukan permintaan, antara lain harga barang itu sendiri, harga barang pengganti, selera masyarakat, pendapatan, dan sebagainya.

Hukum permintaan berlaku ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya, ketika harga barang yang diminta naik, maka permintaan akan turun.

Dengan demikian, bunyi hukum permintaan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Permintaan meningkat ketika harga suatu produk rendah, maka jumlah produk yang diminta akan bertambah. Permintaan menurun ketika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang diminta akan menurun.

Di sisi lain, hukum penawaran berkebalikan dengan hukum permintaan. Hubungan antara harga dan jumlah ini disebut sebagai hukum penawaran.

Hukum penawaran berlaku saat harga barang meningkat maka akan mendorong meningkatnya penawaran suatu barang atau jasa, begitupun sebaliknya.

Faktor yang menentukan terjadinya penawaran di antaranya harga barang itu sendiri, biaya produksi, teknologi yang digunakan, dan harga barang-barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus).

Dengan demikian, bunyi hukum penawaran adalah: bila harga sesuatu barang meningkat, maka produsen akan meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen cenderung akan mengurangi jumlah barang yang dijual.

Bunyi antara hukum permintaan dengan hukum penawaran memang berbanding terbalik. Meski begitu, kedua hukum tersebut dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan harga di pasar.

Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan berbunyi barang yang diminta akan naik pada saat harga barang tersebut
Faktor yang memengaruhi naik-turunnya permintaan dan penawaran. (Foto: Safir Makki)

Terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi naik-turunnya permintaan dan penawaran.

Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain perubahan harga produk, preferensi atau selera konsumen, pengganti produk yang tersedia (barang substitusi dan komplementer), serta populasi dan pendapatan penduduk.

Contohnya, ketika terjadi tren atau kenaikan selera konsumen maka akan memicu kenaikan permintaan. Atau, hukum permintaan berlaku saat suatu harga barang sedang mahal, maka orang akan beralih ke barang pengganti yang harganya lebih murah.

Sementara itu, faktor yang memengaruhi penawaran antara lain kapasitas produksi, biaya produksi seperti upah tenaga kerja dan bahan, jumlah produsen atau pesaing bisnis, ketersediaan bahan, ketersediaan fasilitas kredit, hingga rantai pasokan.

Contohnya, ketika harga sebuah barang meningkat, akan selaras dengan penawaran yang diberikan. Hal tersebut disebabkan lantaran adanya permintaan dan peningkatan harga.

Misalnya, pedagang akan menjual barang secara banyak untuk mendapat keuntungan maksimal saat harga barang naik. Sementara jika harga barang turun, pedagang akan mengurangi barangnya karena tidak mendapat keuntungan yang besar.

Keadaan tersebut juga berlaku sebaliknya. Apabila biaya produksi kecil, maka penjualan akan menurun lantaran barang yang diproduksi juga berkurang.

Demikian hukum permintaan dan penawaran yang menjadi dasar bukan hanya dalam dunia perekonomian, tapi untuk semua orang karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

(fef/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini: