Dibanding tahun-tahun sebelumnya, kini memulai bisnis terasa lebih mudah dilakukan. Dengan memanfaatkan smartphone dan koneksi internet yang stabil misalnya, siapa pun bisa menggunakan platform marketplace yang disediakan banyak situs e-Commerce untuk menjual barang atau jasa secara online. Show Media sosial pun selain menjadi perantara yang membantu memperkenalkan produk atau jasa yang kamu jual, gak jarang juga menjadi tempat transaksi jual-beli. Gak heran kalau pada akhirnya ada juga pihak gak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan, sehingga gak hanya pembeli tapi juga mereka yang serius berbisnis. Walaupun begitu, kemudahan yang bisa dimanfaatkan tersebut gak menjamin keberlangsungan atau kesuksesan bisnis yang baru dibangun kalau kamu menghiraukan beberapa hal yang harus dihindari berikut ini: 1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnisProses belajar nggak akan berhenti sampai di institusi pendidikan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita akan terus belajar, apalagi dalam memulai bisnis. Banyak hal yang kita perlu ketahui sebagai persiapan untuk membangun usaha, mulai dari memahami proses produksi hingga strategi memasarkan produk. Begitu pula setelah merintis usaha, jangan berhenti belajar sampai di situ saja. Dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut pun kita masih butuh terus belajar. Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana saja, mulai dari membaca buku, mengikuti workshop sekaligus memperluas koneksi, hingga 5 mengikuti kelas online. 2. Memilih bisnis yang tidak dikuasaiKamu lebih menyukai teh daripada kopi, tapi karena bisnis kedai kopi sedang booming beberapa tahun belakangan, maka kamu memilih menjalankan kedai kopi. Mungkin hal ini bisa tetap kamu jalani, tapi akan terasa berat untuk dilakukan. Selain karena jumlah pesaing yang sudah sangat banyak, juga karena kurang menguasai produk yang kamu jual. Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus, walaupun begitu coba temukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa peluang yang bisa dilakukan dengan hal tersebut. Baca juga: 10 Tips Ampuh Memilih Bisnis Franchise 3. Salah memilih partner atau rekan kerjaMemulai bisnis dengan teman dekat atau orang yang kita percaya tentu membuat banyak hal terasa lebih mudah untuk dilakukan. Apalagi dalam prosesnya, bisnis gak selalu berjalan lancar. Ketika hal itu terjadi, kamu dan partner tentunya harus bisa mendukung dan memotivasi satu sama lain. Karena itu, memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun. Baca juga: Tips Memilih Teman Bisnis 4. Melakukan semuanya seorang diriSetiap wirausaha pasti memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap bisnis yang mereka bangun, apalagi jika persiapannya memakan waktu lama dan penuh perjuangan. Apa pun akan dilakukan untuk membuat bisnis tersebut berjalan seperti apa yang dibayangkan dari awal. Walaupun begitu, ketika pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin banyak, sudah saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang yang tepat, kamu bisa memastikan perkembangan usaha yang kamu bangun. 5. Mengabaikan riset atau uji produk berkalaMelihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau kesukaan, tapi juga perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar. Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya dibutuhkan atau bisa memenuhi kebutuhan (demand) banyak orang? Bahkan setelah beberapa waktu menjalankan bisnis pun, riset atau uji produk tetap dibutuhkan untuk melihat bagaimana kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya. 6. Mencampur keuangan pribadi dan bisnisMemulai bisnis memang membutuhkan banyak dana. Untuk usaha kecil-kecilan, mungkin masih banyak yang menggunakan uang pribadi sebagai modal usaha, lalu mencampur keuntungan yang diterima ke rekening pribadi. Ketika bisnismu semakin besar, kamu gak bisa melakukan hal ini lagi. Kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. Karena dengan begitu, kamu bisa memantau perkembangan bisnismu serta mengukur keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu. Untuk itu, Jenius menyediakan Akun Bisnis untuk membantu kamu memisahkan arus keuangan personal dan bisnis. Dengan Akun Bisnis, kamu juga gak perlu lagi membuat rekening baru untuk urusan bisnismu. Di Jenius, kamu bisa mengakses akun personal dan akun bisnis dari dalam satu aplikasi. Baca juga: Bangun Potensi Bisnismu dengan Inovasi Akun Bisnis dan Bisniskit 7. Tidak memiliki dana darurat untuk bisnismuDana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi, tapi juga untuk keperluan bisnismu. Usaha yang kamu bangun gak melibatkan kamu dan partner bisnismu saja, tapi juga para karyawan yang bekerja untukmu. Apabila produktivitas terganggu dan mempengaruhi pendapatan usahamu, maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan bekerja untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat dibutuhkan untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan bisnismu. Karena itu, saat memulai bisnis, jangan lupa menyiapkan dana darurat untuk bisnismu juga ya. Baca juga: 5 Strategi Bisnis Ria Sarwono dan CottonInk Menghadapi Pandemi 8. Mengabaikan kepuasan pelangganKesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan membeli produk atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga mempertahankan agar mereka datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Ini karena word-of-mouth masih terbilang penting. Pelanggan yang puas akan dengan senang hati membagikan pengalaman mereka ke keluarga dan teman-teman mereka. Walaupun sulit untuk mengontrol hal ini, word-of-mouth bisa sangat efektif membantu mendorong usahamu... atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kamu memperlakukan mereka. Karena itu, jangan pernah mengabaikan hal ini ya. 9. Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau onlineMeski kita telah memasuki era digital dengan kemudahan akses internet dari smartphone, gak bisa dipungkiri kehadiran secara fisik masih dibutuhkan. Selain memiliki website atau online presence di media sosial misalnya, gak ada salahnya bergabung dalam kegiatan offline seperti pop-up market yang bisa membangun kepercayaan konsumen dengan melihat kualitas produk milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih luas lagi. Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara fisik, misalnya dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga memiliki online presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung dalam situs travel yang menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal bisnismu sebelum datang secara langsung. Baik online atau offline, kamu membutuhkan dua hal ini dalam porsi yang tepat. Baca juga: 4 Langkah Penting Sebelum Memulai Usaha Butuh informasi lain untuk mendukung bisnismu? Klik di sini untuk membaca artikel-artikel seputar bisnis lainnya. Buat akun bisnis Jenius kamu sekarang untuk kemudahan mengelola keuangan bisnis dari smartphone.
Pada dasarnya kompetitor adalah pesaing bisnis dan mereka sudah sangat umum ada di dunia bisnis. Setiap bisnis yang dibangun pasti mempunyai pesaingnya sendiri. Baik itu cuma satu, dua, atau bahkan puluhan pesaing, yang mana setiap pesaing tersebut pasti berlomba untuk bisa mendapatkan pelanggan yang sama. Untuk itu, diperlukan segala persiapan yang matang agar bisnis yang dijalankan bisa merebut hati setiap konsumen. Terlebih lagi jika usaha yang akan dibangun memiliki produk atau jasa yang sudah banyak ditemukan dipasar. Diperlukan ide yang lebih baru dan cemerlang untuk menjalankannya. Tingkat persaingan di pasar akan jauh lebih sulit lagi jika kompetitor Anda sudah lama berdiri daripada usaha yang akan dirintis. Kompetitor adalahSeperti yang sudah dibahas sebelumnya, kompetitor adalah satu atau beberapa pesaing usaha yang mempunyai produk barang atau jasa yang sama dengan bisnis Anda. Mereka seringkali dianggap sebagai suatu tantangan atau risiko yang harus ditaklukan agar usaha yang dijalankan menjadi berhasil atau mendapatkan keuntungan. Jika Anda salah memperlakukan mereka, maka mereka pun akan memberikan dampak yang serius bagi bisnis Anda. Mulai dari konsumen yang lebih memilih kompetitor Anda, hingga membuat Anda menjadi bangkrut. Salah memperlakukan kompetitor, akan memberikan pengaruh dan dampak yang serius. Mulai dari konsumen yang berpindah haluan hingga membuat perusahaan yang dimiliki gulung tikar. Baca juga: Kartel Adalah: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampak dalam Perekonomian Lantas, Apa Manfaat Kompetitor?Jika diperhatikan dari segi positifnya, maka kompetitor pun sebenarnya mampu memberikan manfaat yang baik pada suatu bisnis. nah, berikut ini adalah manfaat dari kompetitor. Tidak bisa dipungkiri bahwa kompetitor memang mampu memberikan hal positif pada suatu bisnis, karena mereka mampu memacu Anda untuk bisa selalu memberikan yang terbaik untuk konsumen Anda. Mulai dari tingkat pelayanan, menjaga kualitas produk, hingga menciptakan suatu inovasi serta kreativitas yang baru pada bisnis Anda. Anda sebagai seorang pebisnis juga nantinya bisa melakukan evaluasi dan juga mendapatkan kekurangan yang selama ini dirasakan dan juga tidak disukai oleh konsumen Anda. seluruh hal tersebut dilakukan agar tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh kompetitor Anda. Dorongan yang kuat yang dirasakan oleh setiap pebisnis tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi performa suatu bisnis. sehingga Anda akan menjadi semakin bersemangat untuk bisa mengejar kompetitor Anda, dan bahkan mendahului mereka. Dampak paling besar yang bisa Anda rasakan kemungkinan adalah keuntungan yang semakin meningkat, karena performa yang Anda berikan untuk bisnis Anda semakin besar juga. Seorang pebisnis yang baik adalah mereka yang tidak selalu berada pada zona nyamannya dan selalu berpikir lebih baik dalam hal strategi agar tidak tertinggal satu langkah pun dari kompetitornya. Kehadiran kompetitor tentu akan membuat Anda sebagai pebisnis untuk berpikir out of the box serta memikirkan strategi pemasaran yang baik lagi. Untuk itu, cobalah berbagai hal baru yang saat ini tengah berkembang. Berbagai usaha yang sudah Anda lakukan sebelumnya tentunya akan memberikan hasil yang memuaskan, seperti hadirnya pelanggan setia yang selalu membeli produk dari Anda. Alasan utamanya tidak lain adalah karena Anda mampu memberikan berbagai pelayanan yang memuaskan, kualitas produk yang baik, serta berbagai strategi marketing yang baik. Sehingga, brand Anda bisa bertahan di kondisi yang sulit sekalipun. Para pelanggan akan merasa seluruh sarannya didengar oleh Anda karena Anda mampu memperbaiki diri untuk selalu mengikuti tren pasar. Cara Menghadapi Kompetitor dengan Pintar1. Jangan Menjadi PeniruLangkah pertama yang harus dilakukan saat bersaing dalam suatu bisnis adalah dengan tidak menjadi peniru. Walaupun di pasar ada banyak sekali pesaing yang memiliki produk barang dan jasa yang sama, bukan berarti Anda harus meniru berbagai hal yang mereka tampilkan dan mereka berikan kepada konsumen. Untuk itu, Anda harus segera membuang jauh-jauh pemikiran seperti itu. Meniru hanya akan membuat produk Anda semakin buruk di mata konsumen karena mereka menilai bisnis Anda adalah plagiat. Untuk itu, cobalah Anda memposisikan diri sebagai kompetitor yang konsepnya Anda curi, pastinya nanti Anda akan merasa kesal dan membuat persaingan bisnis menjadi tidak sehat. 2. Jangan Lengah dengan KompetisiMengabaikan kompetitor adalah suatu tindakan yang keliru, karena hal itu akan berdampak besar pada bisnis. Anda. sewaktu-waktu, mereka bisa saja mencuri pelanggan setia Anda. Walaupun saat ini Anda merasa mungkin produk Anda adalah produk terbaik, tapi tetap saja kompetitor akan berusaha keras untuk mengungguli produk Anda dengan berbagai cara yang gila. Untuk itu, Anda tidak boleh lengah dengan adanya kompetisi di pasar. 3. Jangan Menganggap Remeh Sebuah KompetisiCara lain yang tidak boleh Anda abaikan adalah dengan tidak menganggap remeh suatu persaingan atau kompetisi dagang. Akan ada berbagai kompetitor baru setiap hari, jam, menit bahkan detiknya yang mampu mengancam bisnis Anda. Mereka akan hadir dalam berbagai macam jenis, bentuk, atau ukuran dari berbagai celah bisnis yang ada. Mereka datang dengan tujuan yang pastinya sama, yaitu mengalahkan Anda. Selain itu, Anda juga tetap tidak boleh menganggap enteng para kompetitor kecil, karena terkadang mereka lah yang lebih berbahaya dan lebih mengancam untuk bisnis Anda. Hal tersebut bisa terlihat dari banyaknya perusahaan besar yang jatuh karena birokrasi di dalam perusahaannya sendiri, namun perusahaan baru atau startup selalu bergerak gesit dan lebih cepat di bawah radar. Mereka akan sangat berani untuk mengambil jalan pintas dan berani mengambil risiko yang besar. Untuk itu, hindari menganggap remeh para pesaing Anda, khususnya pesaing kecil. 4. Jangan Bermain KotorSebagai seorang pebisnis atau wirausaha, maka Anda harus selalu bersikap bijak dan cerdas dalam mengambil langkah pada setiap keputusan yang Anda. Anda tidak harus membalas dendam ketika ada kompetitor lain yang mampu mencuri pelanggan tetap Anda. Jika memang mereka seperti itu, maka Anda harus mengevaluasi bisnis Anda, apakah ada yang salah atau ada yang harus diperbaiki atau memang mereka melakukan hal licik. Kompetitor yang berani melakukan hal licik, besar kemungkinan mereka tidak mengutamakan rasa puas pelanggannya, mereka hanya mengejar keuntungan semata saja. Ketika para pelanggan setia Anda menyadari hal tersebut, pastinya mereka akan kembali lagi untuk membeli produk Anda walaupun lebih mahal. Untuk itu, Anda tidak harus melakukan hal licik, karena segala sesuatu yang dilakukan secara licik tidak akan pernah bisa bertahan lama. Penyebab Terjadinya Persaingan UsahaPemilihan lokasi bisnis Adalah hal yang paling penting yang harus diperhatikan saat membuka suatu usaha. Keliru dalam memilih lokasi bisa menjadi penyebab kehadiran kompetitor. Bisa jadi seluruh ide dan rencana yang sudah Anda pikirkan dengan batang bisa dicuri oleh kompetitor Anda begitu saja, dan mereka bisa membuka usahanya ditempat lain yang dinilai lebih strategis. Sehingga, setiap kali Anda berusaha membuat promosi iklan yang bagus, yang muncul di pikiran konsumen Anda justru adalah kompetitor Anda, karena mereka lebih familiar dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh kompetitor Anda, walaupun ide tersebut adalah ide dari Anda. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak kerugian yang luar biasa untuk Anda Seperti yang sebelumnya sudah kita jelaskan bahwa membangun suatu bisnis tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda harus melakukan riset dan analisa. Sebagai pebisnis yang baik, Anda harus mengetahui produk apa yang memang laku dijual di pasaran. Dengan begitu, maka bisnis Anda akan ramai secara otomatis. Namun, bila syarat tersebut ternyata tidak mampu Anda penuhi, maka konsumen Anda tentu tidak akan tertarik dengan produk yang Anda tawarkan. Sebelum Anda menerapkan berbagai strategi pemasaran, Anda harus mempertimbangkan segala kemungkinan dampaknya untuk perusahaan Anda. jangan sampai berbagai strategi yang sudah Anda pikirkan justru akan gagal karena tidak bisa berjalan secara maksimal. Nantinya, hal tersebut akan dilihat sebagai peluang oleh kompetitor Anda. Alasan tersebut juga nantinya akan melahirkan kompetitor baru yang lebih hebat. Mereka yang pada mulanya memang tidak berniat membuka usaha akan menjadi tergiur dan membuka usaha pada bidang yang sama karena melihat kegagalan Anda. Baca juga: Pengertian Wiraswasta dan Bedanya Dengan Wirausaha PenutupBerdasarkan penjelasan yang sudah kita bahas bersama diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa kompetitor adalah pesaing bisnis yang tidak boleh Anda anggap remeh sedikitpun, baik itu kompetitor kecil atau besar. Anda tidak bisa sepenuhnya menghilangkan mereka dalam pasar. Tapi, mereka bukanlah ancaman yang besar selama Anda bisa menerima dan menghadapi mereka dengan cara yang baik. Karena kehadiran mereka akan memotivasi Anda untuk selalu tampil lebih baik dalam melayani pelanggan Anda dengan berbagai strategi yang Anda. Salah satu cara yang baik dalam menghadapi mereka adalah dengan melakukan strategi pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen persedian yang lebih baik daripada kompetitor. Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan manajemen keuangan dan manajemen keuangan yang baik, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas, laporan laba rugi, hingga laporan keuangan. Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat. Selain itu, Anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: |