Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Pernahkah kamu membuat desain infografis? Desain infografis dibuat untuk memudahkan orang membaca informasi dalam bentuk visual yang dikemas secara lebih menarik. Namun, infografis memiliki fitur khusus dan wajib yang perlu kamu perhatikan. Elemen visual dan tekstual harus menjadi fokus untuk mengkomunikasikan informasi dalam bentuk infografis.  

Nah, di bawah ini, ada beberapa tips yang harus diperhatikan untuk membuat desain infografis. Apa saja? Yuk simak selengkapnya!


 

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Pertama, pastinya kamu harus menentukan dulu siapa yang akan melihat dan membaca informasi dari infografismu. Posisikan dirimu sebagai target audiens, lalu tentukan tema desain utama seperti apa yang tepat untuk mereka. Visual infografis dan informasi yang kamu buat harus menarik perhatian, dibantu warna dan gambar yang sesuai dengan target audiens.
 

  1. Tentukan Ide, Konsep, dan Topik Infografisnya

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Kedua, tentukan ide dan buat konsep infografismu. Infografis seperti apa yang ingin kamu ciptakan? Apakah infografis yang menjelaskan “sebuah rangkaian proses?” atau “perjalanan suatu hal dari waktu ke waktu”? .  Cari tahu tren infografis bagaimana yang sedang menarik dan mudah diterima masyarakat.  

  1. Perhatikan Flow dan Style

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Salah satu nilai lebih dari infografis adalah memudahkan orang untuk menangkap informasi yang tercantum di dalamnya hanya dengan sekali melihat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan flow informasi yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca. Untuk info yang paling penting, letakkan pada bagian atas sendiri dan semakin ke bawah adalah info tambahan saja. Jadi, konsepnya mirip seperti piramid.  

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Simpel di sini, bukan berarti informasinya menjadi berkurang, tetapi buat infografismu mudah dibaca. Hal ini berhubungan dengan tips sebelumnya, yaitu flow. Jadi, tampilkan informasi secara singkat namun menarik dan bisa membuat audiens tetap membaca hingga akhir.  

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Infografis sebagian besar memang menyajikan angka dan gambar, namun jangan lupa untuk tetap mencantumkan narasi untuk informasi tambahannya. Tidak perlu terlalu banyak, seperlunya saja untuk mendukung datamu kamu. Sesuaikan juga dengan judul dan tema yang  dipilih  

  1. Perhatikan Keakuratan Data

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Ini hal yang paling penting, cari tahu apakah data yang kamu tampilkan bersumber dari fakta yang akurat atau tidak. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber data pada infografismu. Hal tersebut tentu akan semakin meyakinkan pembaca bahwa infografis yang kamu buat bersumber dari data yang terpercaya.  

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?

Infografis terdiri dari banyak elemen, seperti warna, gambar, dan tipografi. Kamu bisa mencantumkan warna yang berbeda untuk menunjukkan penekanan. Selain warna, kamu juga bisa bermain dengan spasi, font style, angka, dan ukuran huruf. Ini bertujuan untuk menarik perhatian pembaca. Kamu juga bisa menambahkan beberapa efek seperti bold, italic, dan menggunakan huruf kapital asal tidak terlalu berlebihan dan tetap memperhatikan estetika.
Nah, itu dia ketujuh tips yang harus kamu perhatikan dalam membuat desain infografis sehingga informasi yang diberikan pada pembaca dapat tersampaikan dengan baik. Jangan sampai karena grafik yang kamu buat kurang informatif justru membuat pembaca bingung maksud dari infografisnya.  

Kamu yang mau belajar seputar desain, yuk sekolah di IDS. IDS punya program kuliah 20 bulan yang akan mengantarkan kamu menjadi seorang desainer profesional di bidangnya. Selengkapnya cek di sini.

 

Source:


1 2 3
Source pictures:
1 2 3 4 5 6 7

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?
Photo by Harpal Singh on Unsplash

Internet merupakan jagad maya yang begitu terbuka untuk berbagai macam informasi. Informasi-informasi tersebut selalu ingin mendapatkan perhatian pada para pembaca. Padahal pembaca di internet saat ini memiliki tingkat konsentrasi yang rendah. Itu sebabnya diperlukan teknik yang efektif untuk bisa menarik perhatian pembaca. Salah satunya adalah dengan infografis.

Infografis merupakan salah satu cara untuk mempresentasikan cerita dalam bentuk visual. Sehingga narasi dan data yang kompleks menjadi lebih menarik dan mudah untuk dipahami.

Terbukti, pada tahun 2017 Infographic World merilis bahwa data bahwa konsumen lebih memilih infografis dibandingkan iklan, presentasi dan artikel blog. Sebab efektifitas belajar menggunakan infografis mencapai 61% lebih tinggi dibandingkan iklan yang hanya 55% dan powerpoint 48%. Alasan inilah yang membuat infografis menjadi sangat menarik untuk diterapkan dalam pemasaran konten atau content marketing.

Lalu bagaimana cara untuk membuat infografis? Berikut coba saya paparkan bagaimana cara untuk membuat infografis yang baik sehingga audiens mudah untuk mempelajari sesuatu dari brand Anda.

1. Tentukan topik infografis

Langkah pertama yang terpenting adalah menentukan topik. Tentukan topik yang masih berkaitan dengan brand Anda. Buatlah daftar topik yang begitu banyak apa saja yang ingin brand sampaikan sehingga brand bisa dikenal sebagai brand yang terpercaya dan ahli dibidangnya.

Dari daftar yang begitu banyak kemudian pilih mana topik yang sedang ngetren atau populer. Topik yang populer akan membuat brand ikut meramaikan perbincangan di jagad maya. Sehingga besar kemungkinan infografis Anda akan banyak dilihat warganet dan menjadi bagian dari perbincangan.

2. Tentukan siapa pembaca infografis

Langkah kedua adalah menentukan siapa yang kira-kira akan tertarik dan membaca dengan infografis yang brand buat. Menentukan pembaca tentu saja harus diselaraskan dengan topik yang dibuat.

Bila topik yang dibuat adalah tentang kesehatan, kita bisa menentukan apakah pembaca infografis adalah kalangan tenaga medis seperti dokter, atau masyarakat umum yang membutuhkan informasi tentang kesehatan.

Menurut Harvard Business Review ada lima jenis audiens yang akan mendengar cerita berdasarkan tingkatnya. Tingkatan ini akan menentukan bagaimana tingkat bahasa dan penyajian infografis berdasarkan karakter masing-masing.

  • Pemula (novice): adalah orang yang baru pertama mengenal topik yang dibicarakan, namun tidak menginginkan penyederhanaan yang berlebihan.
  • Generalis: mereka yang sudah mengetahui tentang topik, namun masih ingin lebih mengerti dan mengetahui tema yang lebih luas.
  • Manajerial: pembaca yang ingin mendalami sebuah informasi. Mereka mencari informasi yang bisa dijadikan referensi tindakan dengan mengetahui detail-detail informasi.
  • Ahli: pembaca yang ingin lebih banyak bereksplorasi dan menemukan hal-hal baru. Mereka menginginkan konten yang lebih sedikit cerita namun memiliki detail yang dalam.
  • Eksekutif: para pembaca yang hanya memiliki waktu untuk mengetahui seberapa penting dan signifikan sebuah informasi. Mereka mencari kesimpulan dari konsep-konsep yang ada dan mencari kemungkinan apa yang akan terjadi.

Tentukan audiens mana yang ingin dituju dan temukan dimana mereka berada. Hal ini akan berdampak pada penentuan saluran distribusi infografis ketika materi sudah selesai diproduksi.

Contoh, para pemula atau orang awam, materi infografis untuk mereka lebih cocok didistribusikan melalui sosial media seperti Line, Instagram, ataupun Twitter.

Efektifitas belajar menggunakan infografis mencapai 61% lebih tinggi dibandingkan iklan yang hanya 55% dan powerpoint 48%

3. Tentukan tujuan

Ketika sudah menentukan siapa pembacanya dan bagaimana karakternya, kita bisa mulai untuk mementukan tujuan dari dibuatnya sebuah infografis. Dalam pemasaran konten infografis umumnya tergolong sebagai konten edukatif. Sehingga tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendidik pembaca.

Pada matriks bauran konten Smart Insight, infografis digolongkan sebagai konten yang mengedepankan rasionalitas untuk mencapai awareness. Inilah tujuan dari sebuah infografis yakni melalui konten yang mengedukasi berusaha untuk menarik perhatian rasionalitas pembaca sehingga mampu meningkatkan awareness.

4. Lakukan riset

Riset dalam infografis diperlukan untuk mendukung konten tetap memiliki kredibilitas yang baik. Sebab infografis merupakan konten yang akan dikritisi secara rasional. Jika sebuah brand membuat infografis yang tidak rasional, brand akan mendapatkan kesan negatif.

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?
Photo by Thought Catalog on Unsplash

Contoh yang bisa ditiru adalah data mengapa infografis cukup signifikan dalam konten marketing. Harvard Business Review mengungkapkan bahwa infografis mampu mempermudah pembaca untuk memindai dan melakukan skim pada konten tanpa harus kehilangan pemahaman. Infografis sangat membantu karena ternyata pembaca hanya membaca 20% teks dari sebuah laman situs ketika mereka berkunjung.

5. Tulis konten

Buatlah narasi yang singkat, padat dan rapi. Ingat menulis konten infografis bukan tentang membuat artikel. Buatlah konten yang juga dapat dipahami oleh desainer grafis sebagai pembuat ilustrasi dari naskah yang Anda tulis. Hapus kata-kata yang membuat sebuah kalimat tidak efektif dan jika perlu abaikan kaidah-kaidah bahasa yang baku. Sebab maksud dari dibuatnya infografis adalah menyampaikan pesan secara visual sehingga dapat dipahami pembaca. Asalkan pesan dapat tersampaikan, Anda dapat menggunakan metode apapun.

Tips! Untuk infografis sebesar 1:1 yang biasa digunakan untuk Instagram, konten jangan lebih dari 200 kata. Sementara untuk infografis besar yang biasa digunakan dalam sebuah artikel bisa mencapai 400 kata.

Infografis adalah konten yang bersifat edukatif

6. Serahkan desain pada desainer grafis

Infografis idealnya harus dikerjakan seorang desainer grafis yang memiliki kemampuan visual yang lebih baik. Sehingga penulis naskah sebaiknya tidak mengerjakan sendiri desain infografis. Namun seorang penulis naskah bukan tidak perlu menyerahkan sepenuhnya desain visual pada desainer, tetapi tetap perlu berkomunikasi sebagai seorang editor.

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah infografis?
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Dalam kondisi darurat, boleh saja penulis naskah membuat infografis dari naskah yang dibuat sendiri menggunakan aplikasi seperti Canva, Visme, atau aplikasi pembuat infografis lainnya. Namun ini sangat tidak disarankan.

7. Sederhanakan Visual

Seperti dalam hal konten, visual juga perlu disederhanakan. Buat visual dengan simbol-simbol yang berhubungan dengan narasi namun tetap mudah untuk dikenali. Tujuannya adalah agar pembaca mudah untuk menerima dan memahami maksud pesan yang tersaji dalam inforgafis.

Dalam kasus-kasus tertentu brand Anda bisa menambahkan elemen-elemen visual yang konsisten dalam setiap infografis yang dibuat. Contohnya adalah elemen maskot yang khas dari brand ataupun warna brand.

8. Masukkan identitas brand Anda

Jangan pernah melewatkan memberikan identitas brand Anda sebagai pembuat infografis. Selain untuk keperluan siapa yang bertanggung jawab dengan infografis yang bersangkutan, kemunculan identitas brand juga akan meningkatkan brand awareness dikalangan pembaca infografis.

Identitas brand bisa diletakkan di bagian kaki dari infografis. Biasanya di bagian ini dijuga dicantumkan sosial media, situs, ataupun kontak dari brand yang membuat infografis.

9. Edit, edit, edit

Terakhir lakukan sunting. Amati setiap detail infografis baik dari sisi kata, kalimat, tanda baca. Kemudian perhatikan visual apakah ada visual yang masih kurang tepat. Semua perlu diperhatikan untuk menemukan apakah ada kecacatan dalam infografis. Jika perlu Anda merombak kembali keseluruhan konten bila diperlukan.

Lebi ideal lagi, jika hasil infografis diperiksa oleh art director atau creative director yang selalu mengawasi hasil akhir dari sebuah karya visual.

Jangan pernah mendistribusikan konten tanpa proses sunting!

10. Distribusikan

Infografis yang telah dibuat harus bisa menjadi bagian dari perbincangan di internet. Sehingga infografis harus didistribusikan dengan tepat sesuai dengan saluran yang ada. Jika infografis salah didistribusikan, ini akan mencederai pengalaman pembaca ketika menemukan infografis.

Misalnya, infografis panjang ternyata didistribusikan melalui instagram yang tidak efektif untuk infografis jenis tersebut. Untuk instagram lebih baik gunakan ukuran 1:1. Lebih lengkapnya gunakan panduan ukuran untuk setiap saluran distribusi.

Seperti itulah langkah untuk membuat infografis yang baik untuk pemasaran konten. Dalam pemasaran konten infografis adalah salah satu bentuk konten yang paling umum digunakan. Alasannya seperti dijelaskan sebelumnya, karena infografis memiliki keefektifan menyampaikan pesan yang cukup tinggi. Itu sebabnya brand yang sudah memahami pentingnya pemasaran konten akan selalu membuat materi infografis di setiap sosial media atau situsnya.

Bagi yang ingin mencari referensi infografis berikut adalah beberapa akun asal Indonesia yang cukup terkenal dalam memproduksi infografis dengan baik.

Kita Muda

Data To Visual

Tirto ID

Good News From Indonesia

Nah, selamat mencoba. Semoga bisa selalu menjadi brand yang menginspirasi lewat konten-konten yang menarik.