Hadits 3 perkara yang dibawa mati

Hadits 3 perkara yang dibawa mati
Ilustrasi mendidik anak salih termasuk 3 amalan yang tidak terputus setelah meninggal dunia. (Foto: Freepik)

SETIAP Muslimin perlu mengetahui 3 amalan yang tidak terputus setelah meninggal dunia. Ketiga amalan tersebut adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak salih. Jadi ketika seseorang sudah meninggal dunia pahala terkait 3 amalan tersebut bakal terus mengalir.

Dikutip dari laman Rumaysho, Rabu (3/11/2021), Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc menjelaskan amalan itu adalah ilmu agama yang bermanfaat, anak salih yang selalu mendoakan orangtuanya, dan sedekah jariyah merupakan di antara amalan yang bermanfaat bagi seseorang walaupun ia sudah di alam kubur.

Baca juga: Kisah Mualaf Marcella Simon, Ada Andil Dukungan Artis Cantik Cut Meyriska 

Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang salih." (HR Muslim Nomor 1631)

Hadits 3 perkara yang dibawa mati

Adapun faedah dari hadis tersebut adalah:

1. Jika manusia meninggal dunia, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang Muslim hendaklah memperbanyak amalan salih sebelum wafat.

2. Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekalipun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah Ta'ala.

Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Selebgram Julia Prastini, Dulu Benci Islam Sekarang Hafidz Quran 

3. Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:

- Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.

- Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syari (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.

- Anak yang salih. Sebab, anak salih itu hasil dari kerja keras orangtuanya. Maka itu, Islam sangat mendorong seseorang untuk memerhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak salih. Lalu anak tersebut menjadi sebab orangtuanya masih mendapat pahala meskipun sudah meninggal dunia.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

  • #Meninggal Dunia
  • #Amal Salih
  • #Amalan
  • #3 Amalan yang Tidak Terputus Setelah Meninggal Dun

Rasulullah SAW menyatakan 3 amalan yang pahalanya akan tetap mengalir.

REPUBLIKA.CO.ID,   

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).

Dr H Abdul Majid Khon dalam bukunya "Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan", menjelaskan Rasulullah SAW memberikan pelajaran tentang perlunya manusia mencari amal yang berkualitas, kekal dan bermanfaat baik selama di dunia maupun setelah meninggal dunia. 

Kualitas amal itu tidak terputus pahalanya sekalipun dia telah meninggal dunia, selama amalnya masih dimanfaatkan oleh manusia.  

Abdul menjelaskan jika manusia telah meninggal dunia terputuslah amalnya. Karena tidak bisa bekerja, tidak bisa beramal, tidak bisa berkarya, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika pekerjaannya terputus konsekuensinya upahnya terputuss, dan honor terputus. "Karena tidak ada kerja tidak ada upah, tidak ada kerja tidak ada gaji, dan tidak ada amal tidak ada pula pahala," katanya.

Kecuali anak adam itu memiliki tiga perkara yang tidak terputus baik pekerjaannya maupun upah atau pahalanya, yakni sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat anak yang saleh. 

1. Sedekah jariyah 

 Artinya sedekah yang mengalir kata "jariyah" berasal dari ..... yang berarti "mengalir". Yakni pahalanya mengalir terus sekalipun yang bersangkutan telah meninggal.

Dia mencontohkan pahala yang mengalir seperti amal wakaf yakni sedekah sesuatu benda yang bermanfaat karena Allah. Benda itu bersifat tetap tidak habis dan tidak berkurang sekalipun dimanfaatkan berkali-kali. 

Misalnya bersedekah sajadah, karpet, bahan bangunan untuk masjid, mushala, madrasah dan pesantren. "Benda-benda itu sekalipun dimanfaatkan berkali-kali tidak habis kecuali telah rusak," katanya.

Menurutnya berbeda dengan sedekah makanan dan minuman sekali dimanfaatkan menjadi habis. Sedekah jariyah atau wakaf seperti di atas sekalipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia pahalanya tetap mengalir kepadanya selama benda-benda tersebut masih dapat dimanfaatkan manusia.

2. Ilmu yang bermanfaat

Yang dimaksud ilmu yang bermanfaat adalah ilmu itu diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain kemudian diamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya atau yang mengajarkannya sekalipun dia telah meninggal dunia.

Menurut Abdul Al-Subkiy pernah mengatakan bahwa, buku karya lebih bermanfaat karena lebih kuat dan lebih tahan lama sepanjang masa. Sungguh besar pahala seorang yang mempunyai ilmu yang diajarkan kepada orang lain seperti pengajian Islam pertama yakni Rasulullah SAW.

Yang menerangkan mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaat ialah segala ilmu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan dapat menambah ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Selama ilmu itu masih dipelajari, selama itu pulalah orang yang mengajarkannya pada peringkat permulaan itu akan mendapat pahala yang akan secara terus-menerus dimasukkan ke dalam catatan amal kebaikannya.

Dia mencontohkan jika seseorang yang mengarang kitab untuk rujukan banyak orang, selama kitabnya bisa dapat memberikan manfaat kepada orang lain, Allah akan mengaruniakan ganjaran dan pahala. 

Dalam Islam ilmu dapat di kategorikan ke dalam dua bagian. Pertama ilmu fardhu ain seperti ilmu tauhid, aqidah, ilmu fiqih, dan ilmu tasawuf, termasuk juga ilmu tajwid faraid, tafsir Alquran dan hadits. Kedua ilmu fardhu kifayah seperti ilmu sains kesusastraan dan kedokteran.  

Kata Abdul bahwa Islam amat menitikberatkan tentang keperluan menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dipelajari dan menyampaikan pula ilmu tersebut untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Ilmu yang bermanfaat meliputi dua ilmu tersebut baik Ilmu fardhu ain maupun ilmu fardhu kifayah.

3. Anak saleh dan salehah

Anak saleh dan salehah yakni anak yang baik. Menurut Ibn Hajar Al Makki maksud saleh di sini adalah anak yang beriman kepada Allah. Anak saleh yang mau mendoakan kepada orang tuanya. 

Di antara tanda kesalehan anak adalah mau mendoakan kepada orang tua. "Doa adalah kemauan hati anak yang baik yang menghendaki orang tuanya mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini