Gerak sosial dalam sosiologi disebut juga dengan istilah

Gerakan sosial dapat didefinisikan sebagai pergerakan yang berupa serangkaian tindakan dengan tujuan yang terencana yang dilakukan oleh kumpulan beragam masyarakat, dimana di dalamnya terdapat aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan oleh sekelompok orang dalam bentuk organisasi, berjumlah banyak atau lingkup yang besar serta secara khusus berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan tujuan untuk mendukung maupun menolak adanya sebuah bentuk perubahan sosial di dalam kehidupan masyarakat.

Gerakan Sosial

Gerakan sosial berkaitan erat dengan proses perubahan sosial budaya di dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, dimana gerakan sosial bertujuan untuk mewujudkan perubahan sosial dalam rangka menghilangkan krisis social. Gerakan sosial merupakan hasil dialektis dari krisis sosial menuju perubahan social.

Istilah Gerakan Sosial sendiri pada mulanya diperkenalkan pertama kali oleh Lorenz Von Stein, yaitu seorang Sosiolog asal Jerman, dalam bukunya yang berjudul “ Socialist & Communist Movement since the Third French Revolution ”. Pada saat awal kemunculannya, gerakan social bersifat mencakup ruang lingkup yang sangat besar, serta muncul dengan tujuan untuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

Gerakan social pada dasarnya merupakan istilah yang sangat familiar di dalam kajian ilmu sosiologi. Sosiologi memandang gerakan sosial sebagai salah satu dinamika yang memberikan dampak yang ditimbulkan oleh suatu kelompok maupun organisasi social terhadap kehidupan masyarakat.

Pada perkembangannya di era kontemporer, gerakan sosial merujuk pada pada suatu kelompok maupun organisasi yang secara sadar terorganisir, yang berada di luar system pemerintahan yang sebagaimana berlaku di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain gerakan sosial lebih tampak sebagai bentuk tindakan status quo maupun tindakan yang bersifat perlawanan.

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, gerakan sosial dipandang dapat berfungsi sebagai pembentukan opini publik dengan menyuguhkan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik , serta mengkombinasikan sejumlah gagasan-gagasan yang terdapat pada gerakan sosial kedalam opini publik yang berpengaruh kuat.

Pengertian Gerakan Sosial

Gerakan sosial adalah gerakan yang lahir dari kondisi masyarakat yang menggambarkan ketidakadilan dan adanya sikap semena-mena maupun sikap yang tidak semestinya terhadap rakyat, sebagai reaksi yang bertujuan menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai adanya ketidakadilan.

Gerakan Sosial adalah aksi yang terorganisir dari arti kelompok sosial masyarakat tertentu dalam menghadapi adanya ketimpangan, dimana negara mengabaikan hak-hak rakyat, yang ditandai dengan cara-cara oposisi yaitu di luar jalur pemerintahan atau bahkan yang berlawanan dengan kaidah hukum yang berlaku.

Gerakan sosial adalah upaya bersama yang dilakukan oleh rakyat dalam jumlah massa yang besar, bertujuan untuk melakukan pembaruan pada keadaan sosial politik yang stagnan dari waktu ke waktu.

Pengertian Gerakan Sosial Menurut Para Ahli

Adapun pengertian gerakan sosial menurut para ahli, antara lain:

1. Charles Tily

Gerakan sosial adalah serangkaian aksi yang dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan, yang menunjukkan pertentangan dari masyarakat awam terhadap kelompok lainnya, serta dapat dijadikan sarana utama bagi masyarakat awam untuk turut serta pada kegiatan politik publik.

2. Rudolf Haberle

Gerakan Sosial adalah gerakan bersama yang diakibatkan oleh kekacauan yang dirasakan dalam kehidupan masyarakat serta menimbulkan kegelisahan, kemudian muncul usaha bersama- sama dalam mencapai tujuan yang nyata dan tergambar jelas, yang secara spesifik bertujuan merubah ke dalam bentuk kelembagaan social.

3. Blumer

Gerakan Sosial adalah suatu gerakan yang ditandai dengan adanya rasa kegelisahan yang diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap dinamika kehidupan, yang kemudian gerakan ini memunculkan harapan serta keinginan untuk mencapai tatanan kehidupan yang lebih baik yang dapat dicapai secara kolektif.

4. David F. Aberle

Gerakan Sosial adalah usaha yang terorganisir oleh sekolompok manusia dalam mengupayakan adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, yang di dalamnya tidak hanya mencakup individu- individu melainkan sekelompok manusia yang beraksi lewat kerumunan.

Karakteristik Gerakan Sosial

Gerakan sosial memiliki karakteristik yang membedakannya dengan gerakan lainnya, karakteristik tersebut antara lain:

1. Dilakukan secara kolektif

Kolektif berarti dilakukan lebih dari satu individu yang membentuk kesatuan. Gerakan social pada umumnya dilakukan oleh sekompok orang dalam jumlah yang besar atau banyak.

2. Terorganisir

Gerakan sosial diatur dalam suatu kesatuan, sesuai dengan tatanan atau kaidah yang berlaku. Terorganisir berarti memiliki struktur, tata cara, tujuan, anggota, akses yang terarah dan jelas. Dalam hal ini, terorganisir sama dengan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

3. Memiliki Ideologi

Adanya ide-ide maupun pemikiran kemudian memunculkan ideologi yang dapat dijadikan dasar pada sebuah gerakan social. Ideology merupakan konsep yang tersistem yang dijadikan dasar yang memberikan arah dalam kehidupan, yang berupa cara berpikir dari sekelompok orang, meliputi kumpulan arti nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan dalam menentukan tindakan dalam dinamika sosial politik.

4. Dilakukan dalam waktu jangka panjang

Gerakan social pada dasarnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi tidak dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi berkelanjutan atau dilakukan secara terus menerus.

5. Bersifat dinamis

Salah satu tujuan dari gerakan sosial adalah merubah sistem atau tatanan social yang berlaku di masyarakat. Dinamis dalam hal ini berarti gerakan sosial bertujuan untuk melakukan pembaruan pada keadaan sosial politik yang dinilai stagnan, jadi tidak cenderung kaku. Selain itu, juga untuk mewujudkan tatanan kehidupan sosial yang baru dan sesuai dengan harapan masyarakat.

6. Mengandung nilai- nilai sosial

Secara mendasar, dalam gerakan sosial mengandung nilai- nilai sosial yang dianut oleh para anggotanya. Mengingat salah satu definisi gerakan social yang mengandung makna bahwa gerakan sosial berfokus pada isu- isu sosial maupun berhubungan dengan aktivitas sosial di masyarakat.

7. Mewujudkan kepentingan bersama

Gerakan sosial dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan bersama. Adanya persamaan pandangan dalam suatu kelompok masyaakat memunculkan suatu kepentingan yang sama pula, yang dapat diwujudkan dengan adanya gerakan sosial.

Gerak sosial atau mobilitas sosial dan gerakan sosial (social movement) adalah dua konsep yang berbeda. Mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perpindahan posisi atau kedudukan sosial seseorang ataupun kelompok, dari satu lapiasan sosial ke lapisan sosial yang lain, atau dari peran yang satu ke peran yang lain. Sedangkan gerakan sosial adalah aktivitas sosial berupa gerakan atau tindakan sekelompok yang berbentuk organisasi, atau individu dalam jumlah besar yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. Di dalam konsep gerakan sosial, terkandung ide bahwa orang-orang berintervensi dalam proses perubahan sosial. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat adalah B. 

tirto.id - Upaya perlawanan seperti aksi massa, unjuk rasa, atau demonstrasi dalam sosiologi disebut sebagai gerakan sosial. Gerakan sosial adalah kegiatan terorganisir dan terencana yang dilakukan oleh sejumlah orang yang memiliki tujuan tertentu demi kepentingan bersama.

Mengutip dari artikel Mengenal Gerakan Sosial dalam Perspektif Ilmu Sosial yang terbit dalam Hasanuddin Journal of Sociology (Vol. 1, No. 1, 2019), terdapat sejumlah karakteristik dalam gerakan sosial, yaitu:

Pertama, dilakukan oleh banyak orang yang memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama atas sebuah permasalahan tertentu.

Kedua, memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Ketiga, terorganisir melalui sebuah kelompok sosial tertentu yang memiliki peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Gerak sosial dalam sosiologi disebut juga dengan istilah

Terdapat sejumlah teori dalam memandang gerakan sosial, beberapa teori adalah teori tradisional dan modern. Berikut rinciannya seperti dikutip dari Introduction to Sociology - 1St Canadian Edition

1. Resource Mobilization Theory

Dalam teori ini, istilah mobilization merujuk pada proses kontekstual yang terdiri atas proses pembentukan massa untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dalam teori ini proses kontekstual dianalisis untuk dapat meraih misi gerakan sosial.

Sebagai teori yang menekankan pada proses pembentukan massa, maka terdapat beberapa hal yang aktor penentu keberhasilan gerakan sosial, yakni:

  • Organisasi Gerakan sosial.
  • Pemimpin dan kepemimpinan.
  • Sumberdaya dan mobilisasi sumberdaya.
  • Jaringan dan partisipasi.
  • Peluang dan kapasitas masyarakat.
2. Value-Added Theory

Teori ini menyatakan bahwa gerakan sosial adalah sesuatu yang kompleks dimana terdapat beberapa syarat agar hal tersebut dapat terjadi, yakni adanya kondusifitas dan ketegangan struktural.

Kondusifitas struktural adalah kesadaran masyarakat atas suatu fenomena tertentu, sedangkan ketegangan struktural, yakni kondisi masyarakat yang mengalami ketegangan akibat tidak terpenuhinya harapan masyarakat atas suatu fenomena.

Value-Added Theory berargumen bahwa gerakan sosial ada untuk mengurangi ketegangan struktural. Upaya penghilangan ketegangan ini dilakukan melalui penyebaran informasi terkait permasalahan tertentu dan tindakan massa yang ditempuh oleh mobilisasi aksi.

3. Emergent-Norm Perspective

Emergent-Norm Perspective adalah teori yang dikemukakan oleh Turner dan Killian pada 1972. Teori ini berargumen bahwa latar belakang terjadinya gerakan sosial adalah adanya norma baru yang muncul akibat perubahan tertentu.

Teori ini berdasar pada perspektif bahwa norma adalah sesuatu yang terus berubah sehingga diperlukan gerakan sosial yang rasional sebagai respons atas perubahan baru yang bersifat ambigu.

Emergent-Norm Perspective terjadi dalam beberapa tahap, yakni sebagai berikut:

  • Individu menyadari bahwa dirinya tengah berada dalam situasi yang tidak diatur dalam norma yang telah ada sebelumnya.
  • Sekumpulan individu dengan kesadaran bahwa tengah mengalami sebuah norma baru melakukan interaksi dan mengembangkan pedoman norma baru untuk merespon kejadian tersebut.
4. Assembling Perspective

Teori ini dipaparkan pertama kali oleh McPhail dan Miller pada 1973. Assembling Perspective memandang individu dalam sebuah kelompok gerakan sosial sebagai individu rasional yang berdiri sendiri, sedangkan kerumunan adalah kelompok yang secara aktif melakukan tindakan untuk tujuan kolektif.

Terdapat sejumlah tahap dalam gerakan sosial dalam Emergent-Norm Perspective, yaitu:

  • Assembling Processes, adalah tahap berkumpulnya tiap individu dalam sebuah kelompok.
  • Gathering, adalah proses berkumpulnya kelompok-kelompok kecil agar dapat tergabung dalam sebuah kerumunan yang lebih besar. Masing-masing anggota kelompok tidak melakukan kegiatan yang sama persis dan tetap menjadi bagian atas diri individu.
  • Dispersal Processes, adalah kondisi dimana kelompok mengalami membubarkan diri karena adanya perintah pihak lain atau persaingan antarkelompok.
5. New Social Movement Theory

New Social Movement Theory adalah teori yang berkembang di Eropa pada 1950-an dan 1960-an pada masa pasca-industri. Teori ini hadir saat isu-isu mengenai aspek humanis, kultural, dan nonmaterial sedang berkembang di Eropa.

New Social Movement Theory lebih berfokus pada permasalahan mengenai hak asasi manusia. Contoh dari gerakan ini adalah gerakan legalisasi ganja, hak-hak transgender, dan feminisme.

  • Terdapat beberapa karakteristik dalam New Social Movement Theory, yaitu :
  • Gerakan sosial bersifat transnasional dimana isu dalam negara tertentu menjadi permasalahan global.
  • Fokus pada perubahan kultural dan perbaikan lingkungan sosial dan fisik.
  • Gerakan ini mendapat dukungan dari individu dengan latar belakang yang beragam tanpa adanya perbedaan kelas tertentu.

Baca juga:

  • Apa Saja Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial?
  • Kendala dalam Sosialisasi di Keluarga, Apa Saja Penyebabnya?

Baca juga artikel terkait GERAKAN SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Fatimatuzzahro
(tirto.id - zhr/dip)


Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Dipna Videlia Putsanra

Subscribe for updates Unsubscribe from updates