Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Sebelum digunakan untuk berbagai kebutuhan, minyak mentah hasil pengeboran perlu diolah melalui proses distilasi bertingkat sehingga menghasilkan fraksi minyak bumi. Setelah itu, minyak baru dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti sebagai bahan bakar, aspal, dan lain sebagainya.

Minyak bumi yang baru disedot keluar dibawa ke kilang-kilang minyak untuk diproses lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir. Mau tahu teknik dan proses pengolahan minyak bumi? Cek pembahasan berikut mengenai urutan dan teknik proses fraksi minyak bumi untuk menjawab rasa penasaran Anda!

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk


Apa Itu Fraksi Minyak Bumi?


Fraksi diambil dari bahasa Inggris, yaitu fraction yang berarti pecahan. Sedangkan minyak bumi adalah minyak yang disedot dari dalam perut bumi. 

Jadi, fraksi minyak bumi adalah hasil pengolahan minyak mentah melalui distilasi atau penyulingan dengan cara pengelompokan berdasarkan titik didih. 

Penyulingan dilakukan di dalam menara berpuncak yang di dalamnya di sekat dengan pelat-pelat dan sungkup gelembung udara.

Menara tersebut dinamakan sebagai menara fraksionasi. Minyak yang berada di sekat paling bawah dipanaskan dengan suhu 400⁰ C, nantinya komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan mengalir ke sekat atas melalui sungkup-sungkup gelembung udara yang terpasang.

Sebaliknya, komponen dengan titik didih lebih tinggi tetap berada atau turun ke sekat bawah. Proses distilasi ini berlangsung secara bertahap sampai semua komponen di dalam minyak mentah dapat dipisahkan.

Kegunaan Fraksi Minyak Bumi Sesuai Urutan


Gas minyak bumi cair adalah komponen yang paling ringan dan dapat mencapai puncak, sebaliknya aspal adalah komponen terberat yang berada di sekat paling bawah. Berikut adalah urutan dari ringan ke berat dari urutan fraksi minyak bumi:

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk


Gas dalam sebuah urutan fraksi minyak bumi mempunyai titik didih yang paling rendah, yaitu sekitar minus 160 sampai 40 derajat celcius.  Hasil distilasi minyak bumi ini mempunyai sifat yang mudah menguap. Gas ini biasa digunakan sebagai bahan bakar.

Hasil distilasi minyak bumi berikutnya adalah petroleum eter. Titik didih komponen ini sekitar 30 sampai 90 derajat celcius. Meskipun dikenal sebagai komponen yang mudah terbakar, petroleum tetap aman digunakan dengan hati-hati. Komponen ini digunakan sebagai alternatif pentana dan pelarut nonpolar.

Bensin mempunyai titik didih sekitar antara 30 sampai 75 derajat celcius dan terdiri dari isomer-isomer heptana dan oktana. Seperti yang diketahui, bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Nama lain komponen ini adalah bensin berat dengan titik didih 70-140 derajat celcius. Komponen ini digunakan dalam pembuatan karet sintetis, plastik, obat, cat, deterjen, kosmetik, serat sintetis, hingga zat aditif bensin.

Fraksi minyak bumi ini mempunyai titik didih yang berada antara suhu 170-250 derajat celcius. Avtur digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang, sementara kerosin sebagai bahan bakar kompor minyak.

Kegunaan solar adalah sebagai bahan bakar mesin diesel. Titik didih solar mencapai 200 hingga 350 derajat celcius. Ketika dipanaskan pada kisaran suhu tersebut, rantai hidrokarbon solar tidak akan menguap.

Minyak bumi yang dipanaskan dengan suhu kisaran 350-500 derajat celcius membentuk komponen yang disebut sebagai oli. Oli bermanfaat sebagai bahan pelumas mesin kendaraan. 

Aspal adalah komponen yang berada di sekat paling bawah menara fraksionasi. Pada dasarnya, aspal adalah residu dari penyulingan minyak bumi yang didapatkan dari pemanasan pada suhu lebih dari 500 derajat celsius. 

Hasil penyulingan minyak bumi ini digunakan sebagai bahan penghalus jalan.

Teknik dan Proses Fraksi Minyak Bumi

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Penggolongan minyak bumi berdasarkan titik didih ini berguna dalam tahapan teknik fraksi minyak bumi yang diolah dengan proses lebih lanjut untuk memastikan kualitas hasil akhirnya. 

Berikut ini adalah teknik dari kegiatan fraksi minyak bumi dapat dilihat di bawah ini:

1. Tahap konversi struktur kimia

Pada proses pertama, senyawa hidrokarbon dikonversi menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui beberapa proses berikut:

a. Perengkahan (cracking)

Melalui proses cracking, molekul makro hidrokarbon diproses agar ukurannya lebih kecil dan mempunyai titik didih yang lebih rendah. Setidaknya ada 3 cara perengkahan yang masing-masing pada pembahasan berikut:

  • Perengkahan termal: proses perengkahan hanya melibatkan tekanan dan suhu tinggi.
  • Perengkahan katalitik: proses perengkahan ini mengandalkan panas dan katalisator.
  • Perengkahan dengan hidrogen: proses ini adalah kombinasi dari perengkahan termal dan perengkahan katalitik disertai dengan penyuntikan hydrogen pada molekul hidrokarbon tak jenuh.

b. Alkilasi

Pada tahap ini, dua macam hidrokarbon isoparafin diproses agar menyatu sehingga menghasilkan akilat dengan oktan tinggi. Alkilat yang diproses secara kimiawi ini digunakan sebagai bensin dan avgas.

c. Polimerisasi

Polimerisasi adalah proses penggabungan lebih dari satu molekul untuk menghasilkan molekul tunggal atau polimer. Tujuannya agar penggabungan molekul hidrokarbon gas dapat menghasilkan senyawa nafta ringan.

d. Reformasi

Reformasi dilakukan agar menghasilkan komponen yang lebih mudah menguap, seperti reformasi nafta untuk mendapatkan olefin yang mempunyai nilai oktan tinggi. Selain itu, reformasi juga bisa mengkonversi nafta menjadi komponen aromatik.

e. Isomerisasi

Proses isomerisasi mengubah susunan dasar atom tanpa mengurangi atau menambah bagian yang sudah ada. Misalnya nn-butana diubah menjadi isobutana, yaitu bahan yang dapat digunakan untuk bahan baku alkilasi.

Contoh lainnya adalah pengubahan hidrokarbon garis lurus menjadi hidrokarbon garis bercabang.

2. Tahap ekstraksi


Fraksi minyak bumi yang sudah melewati tahap konversi struktur kimia selanjutnya dilakukan proses ekstraksi. Minyak yang diekstraksi dapat menghasilkan minyak dengan mutu yang lebih baik dan volume yang lebih banyak dibandingkan minyak yang hanya disuling.

Pasalnya, pada tahap ini terjadi pemisahan antara perbedaan daya larut fraksi dalam bahan bahan pelarut, seperti furfural dan masih banyak lagi.

3. Tahap kristalisasi

Selain dipecah berdasarkan titik didih, minyak yang sudah diekstraksi kemudian dipisahkan lagi berdasarkan titik cair (melting point). Proses ini menghasilkan produk-produk tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia. 

Ambil contoh solar, solar yang mengandung parafin tinggi diproses dengan suhu dingin, lalu mengalami penekanan dan penyaringan sehingga menghasilkan minyak filter dan lilin. 

4. Tahap pembersihan (treating)

Tahap terakhir, minyak mendapatkan proses pembersihan lebih lanjut dari bahan kontaminan. Sebab, selama sejak tahap penyulingan hingga tahap kristalisasi, minyak kerap mengalami kontaminasi zat yang mengurangi kualitas minyak, seperti senyawa yang bau dan bersifat korosif.

Pembersihan minyak dari kontaminan dilakukan dengan bantuan bahan seperti tanah liat, soda kaustik, maupun proses hidrogenasi.

Dilihat dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minyak mentah menempuh tahapan yang panjang sehingga menghasilkan fraksi minyak bumi yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. 

Kualitas produk minyak hasil distilasi sangat penting, terutama untuk memastikan keamanan selama penggunaan.

Proses Pengolahan Minyak Bumi – Tahukah kalian bagaimana proses pengolahan bensin atau minyak bumi lainnya yang sering kita gunakan sehari-hari? Minyak bumi sebenarnya adalah campuran cair yang terdiri dari jutaan senyawa. Sebagian besar adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa ini terbentuk selama dekomposisi fosil tumbuhan dan hewan.

Minyak bumi merupakan bahan baku pertambangan yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Seperti bahan bakar dari LPG, bensin, solar hingga minyak tanah, bahan seperti lilin parafin dan aspal.

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Pixabay.com/Emphyrio

Berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik, karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dll terbuat dari minyak bumi. lalu bagaimana proses pengolahan minyak bumi tersebut? Berikut ini penjelasan tentang minyak mentah, dimulai dari asal usul minyak mentah, komposisinya, dan proses pengolahannya:

Mengenal Apa Itu Minyak Bumi?

Minyak bumi adalah campuran kompleks yang terutama terdiri dari (sekitar 90% hingga 97%) senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah terutama adalah alkana, dan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang, atau nitrogen. Gas alam terutama terdiri dari alkana kadar rendah (C1 hingga C4) yang komponen utamanya adalah metana. Selain alkana, ada gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, atau sejumlah kecil gas langka seperti helium.

Minyak bumi terbentuk dari pelapukan puing-puing berbagai jenis organisme seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, dan telah terkubur dengan lumpur di dasar laut selama jutaan tahun. Lumpur berubah menjadi berbagai batuan sedimen berpori, tetapi puing-puing organisme bergerak ke daerah bertekanan rendah dan terkumpul di batuan kedap air di daerah perangkap. Gas alam, minyak dan air dihasilkan sebagai deposit minyak. Gas alam berada di rongga atas dan minyak cair mengapung di atas reservoir. Klasifikasi adalah sebagai berikut ini:

  1. Mikroorganisme yang mengandung lumpur
  2. Berjuta-juta tahun dirawat
  3. Sedimen dari dasar laut
  4. Menghasilkan polusi minyak dan gas
  5. Tidak ada Minyak bumi dan gas alam yang sering disebut sebagai bahan bakar fosil karena minyak bumi berasal dari puing-puing organisme hidup, yang terakumulasi sebagai deposit minyak bumi di batuan permeabel
  6. Bahan bakar fosil diklasifikasikan sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan. Pasalnya, proses pembentukan minyak mentah sangat lama

Untuk mengekstrak minyak, perlu melakukan proses pengeboran. Minyak mentah yang ditemukan biasanya dicampur dengan gas alam. Minyak mentah adalah minyak yang dipisahkan dari gas alam berupa cairan berwarna hitam pekat yang berbau. Minyak mentah ini tidak dapat digunakan secara langsung dan harus dimurnikan dengan destilasi bertingkat.

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Prinsip distilasi ini adalah memisahkan komponen-komponen suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dan memperoleh sekelompok komponen dalam rentang didih tertentu yang disebut fraksi. Lebih jelasnya, berikut ini proses pengolahan minyak bumi:

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Proses mengubah fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahapan yang sangat panjang. Pertama, para ahli melakukan eksplorasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi geologi guna menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak bumi. Umumnya, mereka mengambil bidikan udara untuk membuat peta topografi. Setelah menentukan daerah yang akan disurvei, para ahli kebumian (geolog) mencari sampel batuan dan formasi batuan yang muncul dari permukaan karang dan tebing untuk penelitian laboratorium.

Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan survei geofisika. Mereka melakukan ini dengan menyebabkan gempa bumi kecil dan getaran di bawah tanah (aktivitas seismik). Gelombang berosilasi dari ledakan ini turun dan memantul dari permukaan bumi. Dengan cara ini, situs yang mengandung minyak dapat dievaluasi secara ilmiah. Daerah bawah tanah yang tidak berpori disebut antiklin atau cekungan.

Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan bawah berisi air, lapisan atas berisi minyak, dan di atas minyak rongga berisi gas alam. Jika cekungan tersebut mengandung minyak dalam jumlah besar, maka akan dilakukan penggalian untuk mengidentifikasi lokasi yang diperkirakan mengandung minyak, kemudian langkah selanjutnya adalah eksploitasi.

Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan produksi minyak. Kegiatan ini meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur, transportasi untuk pemisahan dan pemurnian minyak, penyimpanan dan pembangunan fasilitas pengolahan. Sumur pemboran menghasilkan minyak mentah yang perlu diolah kembali, selain minyak mentah juga menghasilkan air dan polutan lainnya.

Zat selain minyak mentah dipisahkan sebelum diproses lebih lanjut. Komponen utama minyak mentah hasil galian adalah campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Senyawa lain seperti belerang, nitrogen dan oksigen hadir dalam jumlah kecil. Berikut ini daftar komponen yang menunjukkan persentase senyawa yang terkandung dalam minyak mentah (crude oil).

Kelompok Unsur:

  • Karbon 84%
  • Hidrogen 14%
  • Sulfur Antara 1% Sampai 3%
  • Nitrogen kurang dari 1%
  • Oksigen Kurang dari 1%
  • Logam Kurang dari 1%
  • Garam kurang dari 1%

Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, senyawa aromatik, naftalena, alkena dan alkuna. Senyawa ini berbeda dalam panjang rantai dan titik didih. Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik didihnya.

Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen minyak mentah harus dipisahkan menurut titik didihnya. Proses yang digunakan adalah distilasi bertingkat. Menurut Grameds, apakah ada proses pemisahan selain destilasi?

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Minyak mentah yang diekstraksi dari sumur minyak pada semua tahap pemrosesan minyak mentah tidak dapat digunakan atau digunakan secara langsung untuk berbagai keperluan. Minyak mentah masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, terutama asam dan basa mentah yang ditambahkan karena merupakan komponen utama hidrokarbon alifatik mulai dari rantai C sederhana atau pendek hingga rantai C banyak atau panjang dan senyawa non-hidrokarbon.

Minyak mentah, yang berbentuk cair pada suhu dan tekanan normal, berkisar dari titik didih yang sangat rendah hingga sangat tinggi untuk senyawa hidrokarbon. Titik didih hidrokarbon (alkana) meningkat dengan meningkatnya jumlah atom karbon dalam molekul. Karena perbedaan titik didih komponen minyak bumi, minyak mentah dipisahkan menjadi beberapa fraksi dalam proses distilasi bertingkat.

Destilasi bertingkat adalah suatu proses penyulingan (distilasi) dimana digunakan langkah-langkah pendinginan atau fraksi-fraksi sesuai dengan kurva didih campuran yang diinginkan, sehingga terjadi proses kondensasi pada beberapa tahapan/fraksi. Metode ini disebut pengurutan.

Minyak mentah tidak dapat dipisahkan menjadi komponen murni (senyawa individu). Hal ini tidak mungkin karena ketidakpraktisan dan fakta bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa hidrokarbon serta senyawa non-hidrokarbon. Dalam hal ini, senyawa hidrokarbon memiliki isomer dengan titik didih yang berdekatan. Oleh karena itu, minyak mentah dipisahkan dengan proses distilasi bertingkat. Fraksi yang diperoleh dari fraksi minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang mendidih pada temperatur tertentu. Berikut ini proses pengolahan minyak bumi, dari tahap pertama sampai minyak mentah siap digunakan:

1. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

Tahap pertama adalah proses distilasi bertingkat, yaitu dengan memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi. Komponen titik didih tinggi tetap cair dan jatuh ke dasar, sedangkan komponen titik didih rendah menguap dan naik melalui bejana penahanan yang disebut menara gelembung.

Semakin tinggi suhu, semakin rendah suhu menara distilasi fraksional. Akibatnya, komponen titik didih tinggi mengembun dan memisahkan, dan komponen titik didih rendah naik dan kembali ke keadaan semula. Misalnya, pastikan bahwa komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen gas pada suhu kamar. Hasil sortasi oli adalah sebagai berikut:

a. Pecahan Pertama

Fraksi ini menghasilkan fraksi yang paling ringan, gas. Minyak mentah dengan titik didih di bawah 30°C berarti berwujud gas pada suhu kamar. Gas pada tahap ini adalah bentuk gas yang awalnya larut dalam minyak mentah, sedangkan bentuk gas yang tidak larut akan dipisahkan saat proses pengeboran berlangsung. Gas yang dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk unsur Liquid Natural Gas (LNG) yang mengandung unsur utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan Liquid Petroleum Gas (LPG) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

2. Fraksi Kedua

Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Perlu Grameds ketahui bahwa minyak bumi pada titik didih lebih kecil 90 oC, masih berbentuk uap, dan akan masuk ke bagian pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada tahap ini, bahan petroleum eter (bensin ringan) kemudian akan mengalami pencairan dan keluar ke bagian penampungan di petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran alkana dengan rantai C5H12 hingga C6H14.

3. Fraksi Ketiga

Fraksi ini menghasilkan bensin (gasoline). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 175 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 90 oC sampai 175 oC. Dengan cara ini, bensin meleleh dan bocor ke tangki bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20.

4. Fraksi Keempat

Fraksi ini menghasilkan nafta. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 200 oC. Rute ini mencairkan nafta (nafta berat) ke dalam reservoir nafta. Nafta adalah campuran alkana dan rantai C9H20-C12H26.

5. Fraksi Kelima

Fraksi ini menghasilkan minyak tanah (kerosene). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 275 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 275 oC. Pada jalur ini, minyak tanah (kerosene) meleleh dan bocor ke reservoir minyak tanah. Minyak tanah (kerosene) merupakan campuran alkana dan rantai C12H26–C15H32.

6. Fraksi Keenam

Fraksi ini menghasilkan minyak ringan (light oil). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 375 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 250 oC dan 375 oC. Dengan cara ini, minyak ringan (light oil) meleleh dan masuk ke reservoir minyak ringan (light oil). Minyak solar adalah campuran rantai alkana dan C15H32-C16H34.

7. Fraksi Ketujuh

Pecahan ini memberikan residu. Minyak mentah dipanaskan hingga suhu tinggi melebihi 375 ° C, yang menyebabkan penguapan. Rute ini menghasilkan residu yang tidak mudah menguap dan menguap. Residu non-volatil berasal dari minyak non-volatil seperti aspal dan batubara minyak bumi. Residu evaporasi berasal dari minyak evaporasi dan masuk ke kolom pendingin pada suhu 375°C. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk melumasi mesin, parafin (C21H44–C24H50) digunakan untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk melapisi bahan bakar dan jalan.

2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua

Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil unit pengolahan tahap pertama. Pengolahan pada tahap ini bertujuan untuk mengekstraksi dan memproduksi berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang lebih tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan pasar.

Pada tahap perlakuan kedua, terjadi perubahan struktur kimia. Dapat berupa dekomposisi molekul (proses cracking), fusi molekul (proses polimerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur molekul (proses modifikasi). Pemrosesan lebih lanjut dapat berupa proses seperti berikut ini:

a. Konversi Struktur Kimia

Dalam proses ini, senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia seperti berikut ini:

Cracking : Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil, menghasilkan titik didih dan stabilitas yang rendah. Proses ini dapat dijalankan sebagai berikut:

  • Pirolisis adalah proses perengkahan yang hanya menggunakan suhu dan tekanan tinggi
  • Dekomposisi katalitik, yaitu proses dekomposisi yang menggunakan panas dan katalis untuk mengubah destilasi dengan titik didih tinggi menjadi bensin dan kerosin. Butana dan gas lainnya juga diproduksi dalam proses ini
  • Dekomposisi oleh hidrogen (dekomposisi hidrogenasi). Artinya, proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan perengkahan katalitik dengan “menginjeksikan” hidrogen ke dalam molekul-molekul fraksi hidrokarbon tak jenuh

Dengan cara ini LPG, nafta, kerosin, avtur dan solar dapat dibuat dari minyak bumi. Jumlah yang diperoleh lebih tinggi daripada perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja dan kualitasnya sangat baik. Selain itu, jumlah residu berkurang.

Alkilasi : Proses ikatan kimia dua hidrokarbon isoparafin untuk membentuk alkil oktan tinggi. Alkylate ini dapat digunakan sebagai bensin atau avgas.

Polimerisasi : Ikatan dua atau lebih molekul menjadi satu molekul yang disebut polimer. Tujuan dari polimerisasi ini adalah untuk mengikat molekul hidrokarbon berbentuk gas (etilen, propena) dengan senyawa nafta ringan.

Modifikasi : Proses pirolisis nafta secara perlahan untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan oktan yang lebih tinggi. Selain itu juga dapat berupa konversi katalitik dari komponen nafta untuk menghasilkan senyawa aromatik dengan oktan yang lebih tinggi.

Isomerisasi : Proses ini mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau menghilangkan bagian aslinya. Hidrokarbon linier diubah menjadi hidrokarbon garis cabang oktan tinggi. Proses ini memungkinkan konversi n-butana menjadi isobutana. Isobutana dapat digunakan sebagai bahan baku untuk proses alkilasi.

b. Metode Ekstraksi

Pada metode ini pemisahan terjadi karena kelarutan fraksi minyak dalam pelarut seperti SO2 dan furfural berbeda. Metode ini menghasilkan sejumlah besar produk dan kualitas yang sangat baik. Metode destilasi murni.

c. Proses Kristalisasi

Dalam proses ini, fraksi dipisahkan berdasarkan titik leleh yang berbeda. Lilin dan oli filter dibuat dari bahan bakar diesel yang kaya parafin dengan pendinginan, pengepresan, dan penyaringan. Produk lain tersedia sebagai produk tambahan di hampir setiap proses manufaktur. Produk-produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar petrokimia yang dibutuhkan untuk produksi bahan plastik, bahan dasar kosmetik, penolak serangga dan berbagai produk petrokimia lainnya.

d. Pemurnian (perlakuan) Produk

Produk minyak yang diperoleh pada tahap pertama dari perawatan dan perawatan selanjutnya sering terkontaminasi dengan zat berbahaya seperti senyawa kaustik dan bau yang tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan, misalnya menggunakan soda api, tanah liat, atau proses hidrogenasi.

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Nah, itulah penjelasan tentang proses pengolahan minyak bumi, dari asal usul dan unsur perubahannya hingga bisa kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Minyak bumi adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, namun sayangnya masih banyak pula yang dikuasai asing. Itulah sebabnya hal ini menjadi menarik untuk dipelajari. Grameds bisa mencari referensi tentang minyak bumi lewat koleksi buku Gramedis di www.gramedia.com atau www.ebooksgrameida.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

BACA JUGA:

  1. Minyak Bumi: Asal-Usul, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya
  2. Jenis Sumber Daya Alam: Contoh dan Cara Melestarikannya
  3. Pengertian Sumber Daya Alam Serta Cara Melestarikannya
  4. 5 Manfaat Pertambangan dan Cara Mengelola Sumber Daya Alam
  5. Jenis Sumber Daya Alam: Contoh dan Cara Melestarikannya



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk
Fraksi minyak bumi yang paling bawah dalam pengolahan minyak bumi digunakan untuk