Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?

Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?
Surat Al Maidah ayat 3, latin, arti dan makanya mengenai larangan memakan makanan yang diharamkan seperti bangkai hewan, darah, dan daging babi. (Foto: Freepik)

Kastolani Minggu, 02 Januari 2022 - 14:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Surat Al Maidah ayat 3 mengandung perintah dari Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya mengenai larangan memakan bangkai-bangkai hewan, darah dan daging babi. 

Bangkai hewan yang diharamkan yaitu, hewan yang mati dengan sendiri­nya tanpa melalui proses penyembelihan, juga tanpa melalui proses pemburuan. 

Hal ini tidak sekali-kali diharamkan, melainkan karena padanya terkandung mudarat (bahaya), mengingat darah pada hewan-hewan tersebut masih tersekap di dalam tubuhnya; hal ini berbahaya bagi agama dan tubuh. Untuk itulah maka Allah mengharamkannya. 

Namun dikecualikan dari bangkai tersebut yaitu ikan, karena ikan tetap halal, baik mati karena disembelih ataupun karena penyebab lainnya.

Berikut Surat Al Maidah ayat 3: Latin, Arti, Makna:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ - ٣

Latin: Hurrimat 'alaikumul maitatu waddamu walahmul khinziiri wamaa uhilla lighairillaahi bihii wal munkhanifatu wal mauquudzatu wal mutaroddiyatu wa nathiihatu wamaa akala sabu'u illaa maa dzakkaitum wama dzubiha 'ala nushubi wa an tastaqsimuu bil azlaam dzaalikum fisqun. Alyauma yaisa ladziina kafaruu min diinikum falaa takhsyauhum wakhsyauuni alyauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'matii waradhiitu lakumul islamaama diinaa famani dhturro fii makhmashotin ghairo mutajaanifin li istmin innallaaha ghafuurur rakhiim.

BACA JUGA:
2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah, Arti, Keutamaan

Arti: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al Maidah ayat 3).

Tafsir dan Makna

Ayat ini menguraikan lebih terperinci makanan-makanan yang diharamkan. Ada sepuluh jenis makanan yang diharamkan, semuanya berasal dari hewan. Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam Surah al An'a m / 6: 145, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah.

Demikian pula diharamkan daging hewan yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Hewan yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas adalah halal hukumnya kalau sempat disembelih sebelum mati.

Diharamkan pula hewan yang disembelih untuk berhala. Dan diharamkan pula mengundi nasib dengan anak panah. Orang Arab Jahiliah menggunakan anak panah untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.

Mereka mengambil tiga buah anak panah yang belum memakai bulu, masing-masing anak panah itu ditulis dengan kata-kata "lakukan"," jangan lakukan", dan anak panah yang ketiga tidak ditulis apa-apa. Semua anak panah itu diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Kakbah.

Bila mereka hendak melakukan suatu perbuatan, maka mereka meminta agar juru kunci Kakbah mengambil salah satu dari tiga anak panah itu. Mereka melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan sesuai dengan bunyi kalimat yang tertulis dalam anak panah yang diambilnya.

Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulangi sekali lagi. Janganlah melakukan yang demikian itu karena itu suatu perbuatan fasik.

Pada hari ini, yaitu pada waktu Haji Wada', haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.

Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa, dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Surat Al Maidah ayat 3 Latin Arti Makna

Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?
​ ​

Surah Al Maidah ayat 3 salah satunya menjelaskan tentang sempurnanya agama Islam

Salah satu kandungan surah Al Maidah ayat 3 menunjukkan bahwa Islam betul-betul agama yang sempurna, yang diturunkan saat Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan Haji Wada.

Dikutip penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya Islam adalah agama universal yang ditutup dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW, dan mendapat pernyataan resmi sebagai agama yang sempurna melalui firman Allah SWT dalam surah Al Maidah ayat 3 ini.

Baca Juga: Surah Al Ankabut Ayat 57, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!

Bacaan Surah Al Maidah Ayat 3 Beserta Tulisan Latin dan Artinya

Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?

Foto: Orami Photo Stock

Berikut ini adalah bacan surah Al Maidah ayat beserta tulisan latin dan juga artinya:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

(Hurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīm)

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.

Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Maidah: 3)

Baca Juga: 9 Keutamaan Surah Al Kafirun, Sebanding Pahala Khatam Alquran

Tafsir Surah Al Maidah Ayat 3

Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?

Foto: Orami Photo Stock

Surah Al Maidah (المائدة) termasuk dalam kategori madaniyah. Betikut ini beberapa tafsir dari surah Al Maidah ayat 3 yakni:

1. Larangan Memakan Makanan Haram

Terdapat beberapa makanan haram yang harus dijauhi oleh umat Islam dalam surah Al Maidah ayat 3 ini. Yang pertama adalah al maitah (الميته) yang berarti bangkai.

Yakni hewan yang mati dengan sendirinya tanpa disembelih atau dibutu kecuali bangkai ikan dan belalang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ

Artinya: “Telah dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dua darah itu adalah hati dan limpa.” (HR Ibnu Majah)

هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِل مَيْتَتُهُ

Artinya: “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.” (HR Abu Daud, An-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Yang kedua ad dam (الدم) yaitu darah. Semua darah haram kecuali hati dan limpa sebagaimana keterangan dari hadis di atas.

Ketiga, lahmul khinzir (لحم الخنزير) yaitu daging babi. Ibnu Katsir menjelaskan, keharamn babi bukan hanya terletak pada dagignya saja, tapi juga lemak, kulit, dan seluruhnya organnya.

Keempat, binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Hewan yang disembelih dengan menyebut selain Allah SWT, maka hewan tersebut menjadi haram.

Kelima, al munkhaniqah (المنخنقة) yaitu hewan yang tercekik. Baik disengaja maupun karena kecelakaan, misalnya tali pengikatnya mencekiknya hingga mati.

Baca Juga: Keutamaan Surat Al Hajj untuk Jodoh dan Doa untuk Memilih Jodoh, Masya Allah!

Keenam, al mauquudzah (الموقوذة) artinya hewan yang mati karena dipukul dengan benda berat yang tidak tajam.

Ketujuh, al mutaraddiyah (المتردية) artinya hewan mati terjatuh. Misalnya jatuh dari atas bukit. Kedelapan, an nathiihah (النطيحة) artinya hewan yang mati karena ditanduk hewan lainnya.

Kesembilan, hewan yang mati karena diterkam binatang buas seperti singa, harimau, serigala atau anjing liar. Kecuali jika hewan yang diterkan itu masih hidup dan sempat disembelih, dia tetap halal.

Ini juga berlaku untuk al munkhaniqah, al mauquudzah, al mutaraddiyah, dan an nathiihah. Jika mereka masih hidup dan sempat disembelih, menjadi halal.

Kesepuluh, binatang yang disembelih untuk berhala. Misalnya binatang yang dijadikan qurban untuk berhala, jin, dan sejenisnya.

Baca Juga: 3+ Keutamaan Surat Al Mulk Lengkap dengan Bacaan dan Tafsirnya, Masya Allah!

2. Larangan Mengundi Nasib

Selain itu, dalam surah Al Maidah ayat 3 ini terdapat larangan mengundi nasib dengan anak panah. Haram pula mengundi nasib dengan dadu dan alat yang sama karena mengandung kefasikan.

Islam melarang mengundi nasib dengan anak panah dan semacamnya. Apabila seorang muslim bimbang dalam suatu urusan, Islam mensyariatkan untuk melakukan salat istikharah.

3. Keputusasaan Orang-orang kafir

Surah Al Maidah ayat 3 ini turun saat Rasulullah SAW dan para sahabat melakukan haji Wada’. Saat itu umat Islam telah meraih banyak kemenangan.

Terjadi penaklukkan Makkah, bahkan Romawi pun takut berhadapan dengan kaum muslimin pada Perang Tabuk. Tidak ada kekuatan di jazirah Arab yang berani berhadapan dengan kekuatan Islam.

Orang-orang kafir yang tadinya ingin mengalahkan Islam, menjadi putus asa. Dan ayat ini menjelaskannya agar diingat oleh umat Islam setelahnya.

Baca Juga: 9 Keutamaan Surat Al Waqiah, Salah Satunya Dijauhkan dari Kemiskinan, Masya Allah!

4. Kesempurnaan Islam

Allah SWT telah menyempurnakan agama Islam, dan Islam menjadi agama yang Allah ridhai sedangkan agama-agama yang lain tidak mendapat ridha-Nya.

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, sempurnanya Islam di sini adalah secara keseluruhan. Baik berkenaan dengan tuntunan aqidah, cara beribadah, menegakkan syariat, muamalat, hingga munakahat.

Karenanya, Umar menangis ketika ayat ini turun. Sebab ia menyadari bahwa tugas Rasulullah SAW telah selesai dan telah dekat masanya beliau dipanggil oleh Allah SWT. Dan 82 hari kemudian Rasulullah SAW wafat.

5. Hukum Keterpaksaaan

Haramnya kesepuluh makanan tersebut terjadi kecuali bagi orang-orang yang terpaksa, misalnya orang yan berada dalam kondisi darurat yang hanya bisa mendapatkan misalnya bangkai maka dibolehkan.

Karena jika tidak memakannya bisa meninggal. Jika dalam kondisi seperti itu, ia tidak berdosa memakannya karena untuk bertahan hidup.

Baca Juga: 11 Keutamaan Membaca Surat Maryam untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Agar Si Kecil jadi Anak Berbakti!

Kandungan Surah Al Maidah Ayat 3

Didalam surat Al Maidah ayat 3 ada hikmah yang kita ambil apa saja kah itu?

Foto: Oramu Photo Stok

Berikut ini adalah kandungan dari Surah Al Maidah ayat 3:

  • Pengharaman bangkai.
  • Pengharaman darah.
  • Pengharaman babi.
  • Pengharaman hewan yang disembelih atas nama selain Allah.
  • Pengharaman hewan yang mati tercekik.
  • Pengharaman hewan yang mati terpukul benda tumpul.
  • Pengharaman hewan yang mati terjatuh.
  • Pengharaman hewan yang mati tertanduk binatang buas.
  • Pengharaman hewan yang disembelih untuk berhala.
  • Binatang yang tercekik, terpukul, terjatuh, dan tertanduk bisa halal jika masih hidup dan sempat disembelih.
  • Larangan mengundi nasib dengan anak panah maupun metode sejenisnya.
  • Segala yang dilarang oleh Allah adalah kefasikan.
  • Orang-orang kafir telah berputus asa untuk mengalahkan kaum muslimin.
  • Tidak boleh takut kepada orang-orang kafir.
  • Perintah untuk takut dan taqwa hanya kepada Allah.
  • Allah telah menyempurnakan agama-Nya, maka Islam adalah agama yang sempurna.
  • Nikmat terbesar adalah nikmat Islam.
  • Islam adalah agama yang Allah ridhai. Selain Islam, Allah tidak meridhainya.
  • Islam memberikan keringanan bagi orang-orang yang dalam kondisi darurat untuk memakan makanan haram yang jika tidak dilakukannya bisa mengakibatkan kematian.
  • Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Semoga penjelasan mengenai surah Al Maidah ayat 3 ini semakin meneguhkan keimanan dan menjadi kekuatan untuk terus menegakkan aturan-aturan Islam.

  • http://digilib.uinsby.ac.id/21811/
  • https://bersamadakwah.net/surah-al-maidah-ayat-3/
  • https://webmuslimah.com/isi-kandungan-surah-al-maidah-ayat-3/
  • https://worldquran.com/