Dibawah ini yang bukan hal hal yang harus diperhatikan dalam membuat sulaman aplikasi yaitu

Dibawah ini yang bukan hal hal yang harus diperhatikan dalam membuat sulaman aplikasi yaitu
"Latihan Soal Sulaman"
Pilihlah salah satu jawaban pada setiap pertanyaan di bawah ini, yang anda anggap benar ! 1.Berikut ini adalah alat-alat yang dipergunakan untuk menyulam, kecuali :

a. Jarum pentul c. Jarum tangan


b. Jarum mesin d. Pita ukuran e. Gunting benang 2.Jarum yang digunakan sebagai penolong untuk meletakan pola adalah …..

a. Jarumtangan c. Jarum mesin


b. Jarum tumpul d. Jarum pentul e. Jarum juki 3.Alat yang digunakan untuk membentangkan kain yang dihias atau disulam adalah …..

a. Pemidangan c. Pita ukuran


b. Penggaris d. Pendedel e. Bidal 4.Bahan strimin biasanya dihias dengan menggunakan benang …..

a. Kasur c. Cashmilon


b. Wol d. Mutiara e. Jahit 5.Bahan yang digunakan untuk membuat lenan rumah tangga dengan hiasan tusuk silang adalah …..

a. Belacu c. Strimin


b. Tetoron d. Berkolin e. Oxford 6.Teknik melekatkan benang merupakan teknik menghias kain dengan menggunakan :

a. Benang panjang & tidak terputus c. Pita


b. Benang pendek-pendek d. Bisban
e. Renda 8.Sulaman bayangan menggunakan tusuk …..

a. Tikam jejak c. Flanel


b. Rantai d. Feston e. Silang 9.Yang termasuk sulaman putih …..

a. Aplikasi c. Sulaman Fantasi


b. Melekatkan Benang d. Sulaman Asisi e. Sulaman Inggris 10.Yang termasuk sulaman berwarna …..

a. Sulaman Richeulieu c. Sulaman Fantasi


b. Sulaman Bayangan d. Sulaman Perancis e. Sulaman English Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1.Sebutkan salah satu cara untuk memulai suatu tusuk hias ! 2.Uraikan bagaimana cara mengakhiri tusuk hias ! 3.Sebutkan kain yang cocok untuk sulaman fantasi ! 4.Apa perbedaan sulaman asisi dengan holbein ? 5.Gambarkan tusuk rantai lepas ! 6.Gambarkan tusuk rantai terbuka ! 7.Gambarkan tusuk flannel dan variasinya ! 8.Untuk membuat sulaman Inggris, tusuk apa yang biasa digunakan ? 9.Sebutkan tiga variasi tusuk rantai ! 10.Sebutkan tiga variasi tusuk flanel ! Kunci Jawaban 1.b 2.d 3.a 4.d 5.c 6.a 8.c 9.e 10.c 1.Buat jelujur yang halus dimulai dari bagian buruk kain dengan hanya membuat sebanyak tiga atau empat langkah jelujur. Jarum ditusukan ke bagian baik kain untuk memulai membuat tusuk hias. 2.Menusukan jarum ke bagian buruk kain kemudian benang tersebut dililitkan ke bagian belakang hasil tusuk hias yang telah dibuat. 3.Kain tetoron, oxford, blacu dan berkolin 4.Kalau sulaman asisi diluar motif diberi tuku silang sampai batas tepi motif. 8.Tusuk feston, tusuk tangkai dan tusuk pipih 9.Rantai kabel, rantai berkepala dan rantai berganda 10.Flanel dengan sisipan tunggal, flanel dengan sisipan berganda, flanel tertutup

52 a Pemidangan Pemidangan adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan kain pada saat menghias kain agar hasilnya rata dan tidak berkerut. Ukuran pemidangan ada yang besar dan ada yang kecil. b Jarum Tangan Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur. Jenis jarum tangan yang baik adalah yang berkepala kuning emas pada lubangnya. c Gunting Kain Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan pokokkain. Gunting kain dengan ciri khas pegangan jari satu kecil jempol besar untuk empat jari supaya lebih kuat dalam menggunakannya. d Gunting Benang Clipper Alat yang digunakan untuk memotong benang. e Mata Nenek Alat yang digunakan untuk mempermudah memasukkan benang kelubang jarum. f Pita Meter Alat yang digunakan untuk mengukur atau mengambil ukuran dalam menjahit. 53 g Pensil, Penggaris dan Penghapus Alat ini digunakan untuk membuat desain hiasan, pola motif atau memindahkan motif pada kain sebelum menyulam atau membuat hiasan pada kain. h Kertas Minyak Kertas minyak digunakan untuk membuat pola atau menjiplak motif sebelum menyulam atau menghias kain agar hasilnya lebih bagus serta lebih mempermudah dalam mendesain motif sulaman dan kain yang akan dihias tidak kotor. i Pendedel Pendedel atau disebut juga alat pembuka jahitan digunakan untuk membuka jahitan yang salah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin. P enggunaannya harus hati-hati karena bisa merusak hasil sulaman atau kain. j Tudung jari Bidal Tudung jari gunanya untuk melindungi jari dari tusukan ujung jarum pada saat menyulam dengan tangan. Bentuknya seperti tudung dengan bagian atas berlekuk untuk menahan ujung jarum. Tudung jari dikenakan pada jari tengah tangan kanan. k Karbon Jahit Karbon jahit digunakan untuk menjiplak pola. Warna karbon jahit bermacam-macam, selanjutnya pilihlah warna yang berbeda dengan warna kain agar kelihatan warna karbonnya pada kain, tetapi hindari 54 warna yang warnanya sangat kontras dengan kainnya karena bisa membuat kain kelihatan kotor. l Pensil Kapur Kapur Jahit Pensil kapur atau kapur jahit merupakan alat yang digunakan untuk member tanda jahitan pada kain. m Jarum Pentul Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat kain. Bagian kepalanya biasanya berbentuk bulat besar atau kecil yang terbuat dari plastik atau logam,dan bagian ujungnya terbuat dari logam dengan mata jarum yang runcing dan tajam. Bahan yang Digunakan untuk Membuat Sulaman Aplikasi n Kain Kain merupakan media yang digunakan untuk menghias membuat sulaman. Kain ini disesuaikan dengan jenis sulaman yang akan dibuat. Kain dapat berupa kain polos maupun kain yang bermotif. o Benang Sulam Benang sulam adalah benang katun yang berukuran lebih besar dari benang jahit yang akan digunakan untuk menyulam atau menghias kain. 2 Motif Sulaman Aplikasi Sulaman aplikasi adalah sulaman dengan melekatkan secamping kain pada kain lain bagian baiknya dengan menggunakan tusuk hias. Motif hiasan untuk sulaman aplikasi memiliki ciri- ciri yang telah ditentukan untuk memudahkan dalam pengerjaannya. Adapun ciri- ciri motif sulaman aplikasi yaitu: 55 a. Motif berukuran besar- besar b. Tidak berliku- liku c. Sudut- sudut tidak meruncing d. Jika motif tersebut lengkung, hendaknya lengkungan tidak terlalu curam 3 Tusuk Hias yang Digunakan Feston Sulaman aplikasi adalah melekatkan secamping kain pada kain lain bagian baiknya dengan menggunakan tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan pada umumnya adalah tusuk feston. Gambar 1. Tusuk hias feston Selain tusuk feston biasa, tusuk feston dapat dikembangkan menjadi 3 yaitu: tusuk feston variasi, bersusun dan lubang kancing. a Tusuk Variasi Tusuk feston variasi merupakan pengembangan dari tusuk feston biasa, sehingga menghasilkan suatu sulaman tusuk feston lain yang bentuknya agak berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada dipusatkannya beberapa langkah tusukan menjadi satu sebagai pusat lubang tusukan. Cara mengerjakan tusuk feston variasi sedikit lebih sukar disbanding dengan cara pengerjaan tusuk feston biasa. Hasil tusuk feston biasanya lebih bagus apabila jumlah pemusatan 56 tusukannya selalu ganjil, misalnya 3 tusukan atau bahkan 5 tusukan. Walaupun demikian dengan jumlah yang genap pun dapat dilaksanakan juga. Gambar 2. Tusuk Feston Variasi 1 Segitiga short- long Gambar 3. Tusuk Feston Variasi 2 Short – Long Gambar 4. Tusuk Feston Variasi 3 Long- Short 57 Gambar 5. Tusuk feston variasi 4 segitiga b Tusuk Feston Bersusun Tusuk feston bersusun juga merupakan pengembangan dari tusuk feston biasa. Penggunaan dari tusuk feston ini adalah dapat digunakan sebagai pengisi bidang. Gambar 6. Tusuk feston bersusun variasi 1 selang- seling berhadapan 58 Gambar 7. Tusuk Feston Bersusun Variasi 2 lurus Gambar 8. Tusuk Feston Bersusun Variasi 3 selang- seling c Lubang Kancing Button hole Tusuk feston lubang kancing ini juga merupakan pengembangan dari tusuk feston biasa. Bahkan tusuk yang satu ini sudah sangat terkenal serta sangat umum digunakan dalam pembuatan busana. Ciri dari tusuk feston lubang kancing adalah dikerjakan dengan tusukan- susukan yang cukup padat. Sehingga dapat berfungsi sebagai penguat pada bagian tepi kain. Tusuk feston lubang kancing khusus digunakan untuk untuk pinggiran lubang kancing baju. Oleh Karena itu sulaman yang cukup padat ini tidaklah biasa jika dipergunakan sebagai sulaman penghias kain. Cara ataupun variasi dari tusuk lubang kancing pun juga bermacam- macam, salah satunya diantaranya adalah rumah kancing atau lubang kancing rebah horizontal dan rumah kancing berdiri vertical. 59 Semua lubang kancing tersebut dikerjakan dengan menggunakan tangan dan menggunakan tusuk feston. Gambar 9. Tusuk Feston untuk Lubang Kancing Gambar 10. Tusuk Feston untuk Lubang Kancing Variasi 1 Lubang kancing rebah horizontal Gambar 11. Tusuk Feston untuk Lubang Kancing Variasi 2 Lubang kancing berdiri vertical 60 4 Jenis- jenis Benang Sulam Benang sulam adalah jenis benang yang digunakan untuk membuat sulaman aplikasi. Selain kain yang digunakan sebagai lepakan, benang sulaman merupan bahan pokok yang harus ada untuk membuat sulaman aplikasi, karena benang ini nantinya yang akan digunakan untuk melekatkan kain lekapan tersebut. Benang sulam ini biasanya dibuat dari benang campuran dan dipilin erat- erat dengan lilin agar mengkilat. Benang ada bermacam-macam bentuk dan merek antara lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lain-lainnya. Benang sulam dapat dibedakan menjadi: a Benang sulam Mouline Benang mouline disebut juga dengan benang pelangi. Benang katun mouline ini banyak digunakan untuk menyulam.Benang moulin ini dibuat dari 2 atau 3 helai benang yang sudah dipilin, warnanya berlainan tetapi dapat dipisahkan. b Benang Mutiara Benang mutiara adalah salah sau jenis benang yang digunakan untuk menyulam. Benang mutiara ini merupakan benang katun yang dihasilkan melalui proses tertentu yang membuat benang tersebut lebih kuat, lebih berkilau, dan minim susut. c Benang Emas Benang emas merupakan salah satu jenis atau macam dari benang logam. Benang logam yaitu benang yang terbuat dari logam berlapis plastik atau plastik berlapis logam. Bentuk benang berkilau. Digunakan untuk menghias 61 pakaian atau lenan rumah tangga dan juga digunakan sebagai bahan untuk tenunan seperti tenun songket. d Benang Silver Benang silver sama dengan benang emas, benang silver ini merupakan juga termasuk jenis benang logam. Hana saja beda warna benangnya saja. 5 Langkah Membuat Sulaman Aplikasi Dalam membuat sulaman aplikasi, ada beberapa langkah atau tahap yang harus dilaksanakan, diantaranya adalah a Membuat desain hias atau motif sulaman aplikasi b Menjiplak motif pada kain yang akan dihias c Membuat dan memotong pola sesuai dengan motif sulaman aplikasi d Meletakkan pola pada kain yang akan digunakan untuk kain lekapan e Memotong kain lekapan sesuai dengan pola f Kain lekapan dilapisi fislin terlebih dahulu g Kain pelekat yang sudah dilapisi fislin ditempelkan pada bagian baik kain yang dihias dengan dijelujur bolak - balik. Arah serat dari kain pelekat harus sama dengan arah serat kain yang dihias. h Motif kain yang telah ditempel diselesaikan dengan difeston tepi- tepinya dan feston tidak boleh terlalu jarang. Bagian tengah bisa dihias dengan tusuk lain. i Motif- motif lain yang berupa garis- garis ataupun bentuk lain diselesaikan dengan tusuk tangkai, tusuk rantai maupun tusuk tikam jejak sesuai dengan desain hiasnya. 62

g. Pola Hiasan

Pola hiasan adalah rangkaian atau susunan motif, dengan jarak dan ukuran tertentu pada sebuah bidang, sehingga menghasilkan hiasan yang jelas arahnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pola hiasan adalah menentukan motif yang tepat sesuai dengan fungsi bidang yang akan dihias, sesuai dengan penempatan atau kegunaannya. Bentuk pola hias mencakup bentuk –bentuk sebagai berikut : pola serak atau pola tabur, pola berangkai, pola pinggiran, pola bentuk bebas dan pola hiasan bidang. 1 Macam- macam Penempatan Pola Hiasan Dalam membuat desain hiasan perlu memperhatikan letak hiasan yang akan dibuat sehingga akan menghasilkan hiasan yang teratur dan terarah, untuk itu dalam pembuatan desain hiasan ini terdapat bermacam- macam penempatan pola hiasan atau desain hiasan: a Pola Serak atau Pola Tabur Pola serak adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara mengulang-ulang suatu motif hias yang ditempatkan secara teratur pada jarak – jarak tertentu. Pola serak biasanya motifnya kecil, penempatan motif dapat menghadap ke satu arah, dua arah atau ke semua arah. Pola hias serak atau tabor dibagi menjadi 2, yaitu pola hias serak tidak beraturan dan pola hias serak beraturan. 1 Pola hias serak tidak beraturan Pola hias serak tidak beraturan adalah pola hias tersebut tidak memiliki pola, artinya polanya bebas tidak beraturan. 63 2 Pola hias serak beraturan Pola serak beraturan adalah pola hias yang memiliki pola dan beraturan, namun pola tersebut tidak dibatasi sesuai degan keinginan atau kreativitas pembuat hias. Misalnya saja 3-2-2-3, 2-3-2-3, 4-3-2-2-3-4, dan seterusnya. b Pola hias beranting Pola hias beranting ialah pola hiasan yang motif diulang-ulang secara teratur dan sambung –menyambung ke segala arah. c Pola hiasan tepi atau pinggir Hiasan tepi disebut juga hiasan pinggir, merupakan pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang. Hiasan batas pada umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidang berbentuk bundar, oval, segi empat dan sebagainya. Ada enam macam pola pinggiran, yaitu pinggiran simetris, berjalan, tegak, bergantung, memanjat, dan menurun. 1 Pola hiasan pinggiran simetris Motif pinggiran simetris, jika dibelah tengah, akan terdapat dua bagian yang sama. Motif bentuk simetris dapat diulang ke bagian atas, kebawah, ke kanan atau ke kiri dengan motif yang sama. 2 Pola hiasan pinggiran berjalan Pola hiasan pinggiran ini adalah motif hiasnya disusun agak condong ke kiri atau ke kanan sehingga motifnya tampak berjalan atau saling berkejaran. Bentuk motif dapat diulang ke sebelah kanan atau ke kiri. 3 Pola hiasan pinggiran tegak Pola pinggiran hiasan adalah hiasan pinggiran yang penyusunan motif hiasnya tegak, motifnya pada bagian bawah lebih berat besar dan bagian