Dalam siklus sedang penguapan air laut menyebabkan hujan turun di

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Air adalah sumber kehidupan manusia. Air mengalami siklus perubahan yang berlangsung terus menerus. Siklus air merupakan proses sirkulasi air yang berasal dari bumi menuju atmosfer dan kembali ke bumi.

Proses yang dilakukan secara terus menerus dan berulang mengakibatkan ketersediaan air di bumi tetap terjaga. Adanya siklus air mampu mengatur suhu lingkungan, curah hujan, cuaca, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Siklus air memiliki tiga jenis yang berbeda, tergantung pada proses dan tahapannya. Simak penjelasan berikut ini untuk mengenal jenis siklus air.

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Siklus Hidrologi Pendek (Siklus air kecil)

Siklus hidrologi pendek adalah gambaran proses sirkulasi air yang paling mudah dan hanya mencakup beberapa tahapan saja. Secara sederhana, dalam proses ini terjadi penguapan air laut yang disebabkan energi panas matahari.

Penguapan tersebut menimbulkan uap air atau dalam prosesnya disebut evaporasi. Evaporasi menyebabkan kondensasi atau proses pengembunan awan yang mengandung air laut.

Sehingga dalam titik jenuhnya, awan tersebut mengeluarkan rintik-rintik hujan ke daerah sekitar. Air hujan tersebut akan turun ke permukaan dan proses sirkulasi air akan terus terjadi secara berkelanjutan.

Siklus Hidrologi Sedang (Siklus air sedang)

Tahapan dalam proses ini cukup panjang dibandingkan dengan siklus air kecil. Uap air terbentuk tidak hanya dari air laut saja, melainkan dari sumber lainnya yang mengandung air. Dalam hal ini, proses transpirasi ikut serta membentuk uap air.

Transpirasi sendiri merupakan proses penguapan air dari tanaman melalui stomata atau mulut daun. Uap-uap air tersebut mengalami adveksi karena terbawa angin dan bergerak menuju daratan.

Uap air membentuk awan dan kemudian turun hujan di daratan. Air hujan yang turun di permukaan bergerak mengalami run off menuju sungai dan mengalir kembali ke laut.

Siklus Hidrologi Panjang (Siklus air panjang)

Proses sirkulasi air pada tahapan ini lebih kompleks dan biasanya terjadi pada daerah yang memiliki 4 musim. Jika dilihat dari proses tahapannya, siklus panjang menyerupai siklus sedang. Namun yang membedakan adalah jangkauan daerah siklus panjang lebih luas.

Dalam prosesnya, uap air yang membentuk awan tidak langsung berubah menjadi rintik hujan, melainkan membentuk salju dan gletser.

Proses terjadinya siklus panjang diawali dengan penguapan air, baik air laut atau sumber mata air lainnya. Uap air tersebut tidak langsung mengalami proses kondensasi, tetapi harus melewati proses sublimasi. Proses sublimasi inilah yang menyebabkan uap air berubah menjadi awan yang mengandung kristal es.

Awan tersebut bergerak terbawa angin menuju daratan dan mengalami proses presipitasi atau turunnya hujan dalam bentuk salju. Salju yang menumpuk akan membentuk gletser.

Gletser akan mencair dan mengalami run off mengalir ke permukaan tanah menuju sungai yang diteruskan ke air laut.

tirto.id - Daur hidrologi atau daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses daur hidrologi tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan.

Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, gerimis, atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas, atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

Perjalanan Air Kembali ke Laut

Berikut ini adalah perjalanan air kembali ke laut:

  • Air di permukaan tanah, sungai, danau dan laut menguap ke udara.
  • Uap air tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang berbentuk awan.
  • Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai hujan ke permukaan laut dan daratan.
  • Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya sampai ke permukaan tanah.
  • Sebagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya mengalir di atas permukaan tanah (aliran permukaan atau surface run off) mengisi cekungan tanah, danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut.
  • Air yang meresap ke dalam tanah sebagian mengalir di dalam tanah (perlokasi) mengisi air tanah yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai.
  • Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut.

Penguapan Air Laut & Hujan

Daur hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang bergerak.

Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi membentuk awan, yang pada akhirnya akan membentuk presipitasi.

Presipitasi yang jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara.

Sebagian besar dari presipitasi tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan (evaporasi) dan transpirasi oleh tanaman.

Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagain dari air tanah (groundwater).

Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan (surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah dan akhirnya dapat mengalir ke laut.

Namun, sebagian besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan transpirasi sebelum sampai ke laut.

Sementara, hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfer. Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan terjadi

Macam-Macam Siklus Air

Siklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya.

1. Siklus Pendek/Siklus Kecil

  • Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian terntentu.
  • Selanjutnya turun hujan di permukaan laut.

2. Siklus Sedang

  • Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Kemudian terjadi evaporasi.
  • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat.
  • Pembentukan awan.
  • Turun hujan di permukaan daratan.
  • Air mengalir di sungai menuju laut kembali.

3. Siklus Panjang/Siklus Besar

  • Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
  • Uap air mengalami sublimasi.
  • Pembentukan awan yang mengandung kristal es.
  • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat.
  • Turun salju.
  • Pembentukan gletser.
  • Gletser mencair membentuk aliran sungai.
  • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

Cara Menjaga Siklus Air

Berikut ini adalah cara melestarikan siklus air agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan.

  1. Mengadakan reboisasi hutan gundul.
  2. Menghemat pengunaan air bersih.
  3. Menanam pohon di pekarangan rumah.
  4. Membiarkan halaman terbuka.

Baca juga:

  • Mengenal 3 Fase Siklus Menstruasi: Folikuler, Ovulasi, dan Luteal
  • Proses Siklus Air: Tahapan & Penjelasan Soal Siklus Pendek-Panjang
  • Mengenal Sel: Pengertian, Penemu Pertama, Hingga Jenis & Contohnya

Baca juga artikel terkait SIKLUS AIR atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ylk)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yulaika Ramadhani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates