Mengapa tinjauan pustaka perlu dilakukan dalam penulisan karil?

Tak sedikit orang yang mengira jika tinjauan pustaka dengan daftar pustaka merupakan dua hal yang sama, padahal jelas kedua istilah ini sangat berbeda. Tinjauan pustaka bisa dibilang sebagai ringkasan dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai topik tertentu. Dan biasanya diletakkan pada bab dua sebuah karya tulis ilmiah.

Sementara daftar pustaka berisi mengenai kumpulan sumber literatur yang dipakai sebagai referensi, letak dari poin ini biasanya berada di akhir karya tulis ilmiah. Selain itu tinjauan pustaka juga berbeda dengan pembahasan. Sehingga tak jarang membuat mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir seperti skripsi kebingungan dengan hal ini.

Pengertian Tinjauan Pustaka

Dilihat dari segi namanya, tinjauan pustaka berarti kegiatan meninjau kembali pustaka, literatur atau bahan bacaan lainnya. Tinjauan pustaka adalah penelitian-penelitian sebelumnya mengenai topik tertentu, terletak di bab dua dalam sebuah karya tulis ilmiah dan poin ini sangat wajib ditulis di sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat dalam memenuhi syarat menerima gelar sarjana.

Secara umum tinjauan pustaka merupakan bab yang mengemukakan sejumlah teori dan pendapat ahli terhadap fokus penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka bisa berupa ringkasan sederhana dari sumber, namun biasanya memiliki pola organisasi dengan menggabungkan ringkasan dengan sintetis.

Tujuan utama dari poin ini adalah melakukan survei literatur mengenai sebuah topik, adanya tinjauan pustaka membuat penulis menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman mendalam mengenai subjek yang dibahas. Untuk lebih rinci mengenal apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka ini bisa melihat pengertian dari para ahli yang memberi definisi berbeda-beda.

Baca juga: Apa Itu Instrumen Penelitian? Jenis dan Contohnya

Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli

Tinjauan pustaka memiliki beberapa bentuk, pertama menggabungkan apa yang dikatakan dinyatakan dan dilakukan orang lain. Kemudian mengkritisi penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, selain itu juga membangun jembatan di antara topik-topik. Dan tinjauan pustaka mengidentifikasi isu-isu sentral dalam bidang tertentu.

Merupakan penjelasan yang harus berisi mengenai pernyataan-pernyataan peneliti sebelumnya mengenai penelitian serupa yang dikerjakan apa itu tinjauan pustaka. Sehingga tinjauan pustaka didasari dengan langkah-langkah penelitian pengembangan, selain itu juga disebut dengan bab dalam karya tulis ilmiah yang menerangkan mengenai teori-teori yang dipakai.

Mengartikan tinjauan pustaka sebagai kegiatan mencari, membaca dan menelaah laporan-laporan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Castetter dan Heisler menyebut tinjauan pustaka adalah saran yang mencakup bagian-bagian penelitian seperti pendahuluan, pembahasan dan kesimpulan.

Menyebut tinjauan pustaka sebagai kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan dalam tahapan awal penelitian, bahkan sebelum merancang proposal penelitian. Gandas menyebut tinjauan pustaka sebagai bab khusus yang membahas tentang kajian mengenai suatu teori terhadap judul atau topik penelitian yang dilakukan.

Manfaat Tinjauan Pustaka

  • Menguraikan dan mempertimbangkan variabel penelitian agar tujuan dari penelitian yang dilakukan bisa tercapai dengan baik dan sesuai.
  • Memberi batasan penelitian, caranya menunjukkan variabel bebas atau variabel terikat yang relevan dan juga yang tidak relevan.
  • Memberi acuan dalam peneliti saat memberi artikan teknik analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan.
  • Memberi dasar pemikiran pada penliti agar dapat menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan objektif dari penelitian yang dilakukan.

Fungsi Tinjauan Pustaka

Fungsi penting dalam tinjauan merupakan dapat membantu dalam melakukan verifikasi masalah penelitian dan menunjukkan kepada peneliti mengenai urgensi rumusan masalah atau hipotesis yang dibahas. Selain itu berikut ini beberapa fungsi lain yang diberikan tinjauan pustaka terhadap penelitian yang dilakukan.

  • Mengungkapkan penelitian serupa yang sebelumnya dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan.
  • Memberi gambaran mengenai metode atau teknik yang dipakai dalam proses penelitian yang dilakukan.
  • Mengungkap sumber data termasuk literatur yang berkaitan dengan penelitian dan mungkin belum diketahui sebelumnya.
  • Mengenal para peneliti yang karyanya penting dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan sebelumnya.
  • Memperlihatkan kedudukan penelitian seiring sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan penelitian tersebut.
  • Menjelaskan ide hingga pendekatan ilmiah yang mungkin belum diketahui sebelumnya sehingga penelitian dilakukan
  • Membuktikan keaslian dari penelitian dengan cara menegaskan ciri khas penelitian yang sedang dilakukan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Cara Membuat Tinjauan Pustaka 

Setelah menemukan topik yang jelas, langkah yang dilakukan adalah mencari literatur dan hal ini sering dijumpai ketika menulis tinjauan pustaka untuk disertasi atau makalah penelitian sehingga perlu mencari literatur yang terkait dengan masalah dan pertanyaan mengenai penelitian. Tinjauan pustaka yang berdiri sendiri dan peneliti memilih fokus dan pengembangan.

Memastikan sumber yang digunakan adalah yang kredibel, baca dahulu studi penting dan teori utama di bidang penelitian. Jumlah kutipan tinggi mengartikan artikel berpengaruh di bidangnya dan tentu perlu dimasukkan dalam tinjauan pustaka. Selain membaca juga harus memulai proses menulis, membuat catatan yang nantinya dimasukkan ke dalam teks tinjauan pustaka.

Mulai mengatur argumen dan struktur dari tinjauan pustaka sehingga peneliti perlu memahami hubungan dan hubungan antara sumber yang sudah dibaca. Mencoba mencari tren dan pola apakah pendekatan tertentu menjadi lebih atau kurang populer dari waktu ke waktu, analisis tema, konflik, kontradiksi  hingga kesenjangan.

Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur tinjauan pustaka, terdapat beberapa jenis struktur penulisan tinjauan pustaka yang dapat dipilih seperti kronologis, tematik, metodologi dan teoritis. Penggunaan struktur ini juga bisa digabungkan dengan menggunakan rincian seperti berikut ini.

Pendekatan paling sederhana dari tinjauan pustaka adalah menelusuri perkembangan topik dari waktu ke waktu, mencoba untuk menganalisa pola, titik balik dan perdebatan kunci yang sudah membentuk arah lapangan.

Jika sudah menemukan beberapa tema sentral yang berulang, para peneliti bisa mengatur tinjauan pustaka ke dalam bagian lain yang membahas aspek-aspek mengenai beberapa dari topik yang diangkat.

Mengambil sumber dari berbagai disiplin ilmu atau bidang yang menggunakan berbagai metode penelitian yang ada, sehingga memungkinkan peneliti perlu membandingkan hasil dan kesimpulan yang muncul dari pendekatan yang berbeda.

Tinjauan pustaka menjadi dasar untuk kerangka teoritis, sehingga bisa dapat menggunakan dalam melakukan diskusi dari berbagai teori, model dan definisi menggunakan konsep-konsep kunci dalam penelitian yang digunakan.

Isi tinjauan pustaka memiliki pendahuluan, isi utama dan kesimpulan dan menyertakan masing-masing tergantung pada tujuan penelitian tinjauan literatur. Pendahuluan secara jelas menetapkan fokus dan tujuan dari tinjauan pustaka, isi utama berisi sintetis ringkas mengenai poin-poin utama dari setiap sumber berisi analisis, interpretasi dan evaluasi.

Contoh Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian diperlukan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya dan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Hal-hal yang diperlukan harus disampaikan ke dalam bagian studi sesuai dengan literatur atau sumber yang digunakan. Misalnya dalam penelitian berjudul ‘Personalisasi di Lembaga Pemasyarakatan’.

Bagian tinjauan pustaka dalam skripsi yang fokus pembicaraannya adalah pada Radikalisme Islam yang memang menjadi tema-tema seperti ini sangat familiar di banyak kalangan. Sehingga yang muncul berbagai bentuk perusakan dalam Islam seperti adanya ISIS atau gerakan lainnya.

Penyusunan dalam karya ilmiah melibatkan soal masalah dan solusi yang ditawarkan, sehingga dalam bentuk tinjauan pustaka yang dapat dipilih pada bagian ini adalah solusi hingga hal-hal teoritis yang berkaitan dengan intisari kepenulisan.

Demikian penjelasan mengenai tinjauan pustaka, pengertian, fungsi, manfaat dan contoh yang sudah ada dalam karya ilmiah. Jurnal Sampoerna University memberi informasi tambahan kepada para mahasiswa, salah satunya dalam penelitian. Khususnya bagi para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir seperti skripsi, tesis dan disertasi.

Sampoerna University memberi fasilitas lengkap untuk para mahasiswa dengan menerapkan kurikulum internasional. Sampoerna University membangun mahasiswa dan para lulusan untuk dapat bersaing tak hanya dalam nasional tetapi juga internasional, bersaing di perusahaan-perusahaan ternama dan tak harus menempuh kuliah di luar negeri.

Referensi
Liputan6.com – Tinjauan Pustaka adalah ringkasan penelitian ilmiah

Tinjauan pustaka adalah peninjauan kembali literatur-literatur yang relevan atau terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Dalam penulisan karya ilmiah, entah itu skripsi, laporan, atau makalah, biasanya tinjauan pustaka diletakkan pada bab 2.

Nah, jika kamu ingin membuat tinjauan pustaka, di sini kamu bisa mempelajari beberapa hal tentang tinjauan pustaka yang meliputi:

Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Fungsi Tinjauan Pustaka

Sebuah tinjauan pustaka memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Mengungkapkan penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan.
  2. Memberikan gambaran tentang metode atau teknik yang digunakan dalam penelitian.
  3. Mengungkapkan sumber data atau literatur (yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan) yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
  4. Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dan relevan dengan penelitian yang akan kita lakukan.
  5. Memperlihatkan kedudukan penelitian yang akan dilakukan dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan penelitian tersebut.
  6. Menjelaskan ide serta pendekatan ilmiah yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
  7. Membuktikan keaslian penelitian dengan menegaskan ciri khas penelitian yang sedang dilakukan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Bagian-Bagian Tinjauan Pustaka

Sebuah tinjauan pustaka memiliki 3 bagian penting, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.

1. Pendahuluan

Di bagian pendahuluan, biasanya dijelaskan tentang peninjauan serta kriteria dari literatur atau pustaka yang dipilih.

Pada bagian ini juga dapat dijelaskan bagaimana pengelompokan tinjauan pustaka yang akan diuraikan.

Pengelompokan tersebut bisa didasarkan pada topik, metode, atau periode dari penelitian yang pernah dilakukan.

2. Pembahasan

Bagian pembahasan berisi uraian tentang masing-masing pustaka sesuai dengan pengelompokan yang dijelaskan pada bagian pendahuluan.

Namun, tidak perlu membahas semua pustaka secara rinci.

Untuk rincian kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, cukup dilakukan pada salah satu pustaka saja (yang sekiranya paling penting).

Untuk pustaka yang lain, cukup disebutkan garis besarnya saja.

3. Kesimpulan

Bagian terakhir adalah kesimpulan yang merupakan ringkasan dari apa yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Kesimpulan dalam tinjauan pustaka hendaknya memuat beberapa poin berikut ini:

  • Bagaimana status pustaka yang telah ditinjau? (apakah sudah menjawab seluruh permasalahan atau belum)
  • Adakah sesuatu yang bisa dimanfaatkan dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya?
  • Apa perbedaan atau ciri khas dari penelitian yang akan dilakukan dengan tinjauan pustaka yang sudah dijelaskan?

Baca Juga: Contoh Landasan Teori

Cara Mencari Sumber Tinjauan Pustaka

Dalam mencari sumber tinjauan pustaka, kamu bisa mendapatkannya di perpustakaan atau internet.

Yang terpenting, pastikan sumber referensi yang kamu gunakan adalah terbitan terbaru (kalau bisa antara 5 atau 10 tahun terakhir).

Selain itu, pastikan juga isinya berbobot dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Beberapa sumber referensi ilmiah yang bisa kamu gunakan antara lain adalah:

  1. Jurnal Ilmiah: yang memiliki ISSN dan sudah terindeks SCOPUS.
  2. Buku: yang memiliki ISBN dan ditulis oleh orang yang kompeten di bidangnya.
  3. Artikel: sebaiknya merujuk pada artikel yang dikeluarkan oleh pemerintah atau institusi pendidikan.
  4. Narasumber: orang yang kompeten di bidang terkait atau bisa juga seorang guru besar.

Pelajari Juga: Cara Menggunakan Mendeley

Jumlah Referensi Tinjauan Pustaka

Ketika sedang membuat skripsi atau tugas akhir, sering kali para mahasiswa bertanya-tanya tentang berapa banyak referensi yang harus mereka gunakan.

Sebenarnya, tidak ada batasan dalam menggunakan referensi ilmiah.

Namun, usahakan 80% dari referensi yang digunakan bersumber dari jurnal ilmiah.

Beberapa perguruan tinggi mungkin memiliki aturan tersendiri dalam hal ini, misalnya:

  • Diploma dan S1 minimal harus menggunakan 3 atau 5 referensi
  • S2 minimal harus menggunakan 8 referensi
  • S3 minimal harus menggunakan 10 referensi
  • dan sebagainya.

Contoh Tinjauan Pustaka

Berikut ini adalah contoh tinjauan pustaka tentang penelitian mengenai sistem informasi yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

Lihat PDF

Cara Membuat Tinjauan Pustaka

Untuk membuat sebuah tinjauan pustaka yang baik, kamu bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.

1. Mencari Sumber yang Relevan

Langkah pertama, carilah sumber yang relevan dengan penelitian yang akan kamu lakukan.

Bagaimana cara mencari sumber tinjauan pustaka yang baik bisa kamu lihat pada penjelasan sebelumnya.

Di tahap ini, kamu cukup baca sekilas saja sumber yang ingin kamu ambil, yang terpenting kumpulkan dulu sebanyak-banyaknya.

Untuk penyeleksiannya bisa kamu lakukan pada langkah selanjutnya.

2. Mengorganisir Sumber

Setelah sumber terkumpul, langkah berikutnya adalah mengorganisir atau mengelompokkan sumber-sumber tersebut agar mudah diseleksi.

Kamu bisa membuat semacam tabel atau matriks untuk mengelompokkan sumber-sumber yang sudah kamu kumpulkan.

Misalnya, kamu bisa membuat pengelompokan berdasarkan:

  • Judul
  • Sumber
  • Pokok Permasalahan
  • Metode Penelitian yang Digunakan
  • Penulis, serta
  • Tahun Terbit

3. Analisis dan Evaluasi Data

Selanjutnya, bacalah poin-poin penting dari tiap sumber yang sudah kamu organisir.

Di tahap ini, kamu bisa mulai menyeleksi kira-kira sumber mana yang akan kamu masukkan ke dalam tinjauan pustaka.

Pilihlah sumber yang sekiranya sangat relevan dengan penelitian yang kamu lakukan.

Selain itu, pilihlah sumber yang sekiranya akan memberikan sumbangan yang signifikan dalam memahami topik penelitianmu.

Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data

4. Cek Panduan Penulisan

Setelah mendapatkan sumber mana saja yang akan kamu masukkan ke tinjauan pustaka, langkah berikutnya adalah mengecek panduan penulisan.

Biasanya, ketika kamu membuat laporan, skripsi, ataupun makalah, pihak kampus akan memberikan aturan atau pedoman penulisannya.

Perhatikan di bagian bab 2 atau yang ada tinjauan pustakanya, apakah ada aturan-aturan tertentu tentang format penulisannya.

Misalnya, maksimal hanya boleh 1 halaman, menggunakan spasi 1, atau yang lainnya.

Jika ada, maka kamu harus menggunakan aturan tersebut.

Namun, jika tidak ada (bebas), maka kamu bisa langsung menuju tahap penulisan.

5. Mulai Menulis Tinjauan Pustaka

Tahap terakhir adalah penulisan tinjauan pustaka.

Setelah menentukan sumber mana yang ingin digunakan, kamu tinggal menuliskannya sesuai dengan bagian-bagian tinjauan pustaka yang sudah dijelaskan di atas.

Jika masih bingung bagiamana cara merangkai kata-katanya, kamu bisa melihat contoh tinjauan pustaka di atas sebagai referensi.

Poin yang paling penting dalam menulis tinjauan pustaka adalah tentang penulisan nama penulis yang diacu.

Selengkapnya tentang penulisan nama bisa kamu simak pada penjelasan di bawah ini.

Penulisan Nama dalam Tinjauan Pustaka

1. Nama dalam Uraian

Penulis yang tulisannya diacu dalam tinjauan pustaka hanya perlu disebutkan nama akhirnya saja.

Jika penulisnya lebih dari 2 orang, maka dapat dituliskan nama akhir penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al.

Contoh:

  • Menurut Sugiono (2020) …
  • Penelitian Natural Processing Language (Prasetyo dan Saputro, 2019) menghasilkan …
  • Mode gelap pada monitor dapat menghemat penggunaan listrik (Iswanto dkk, 2017) …

Catatan:

Nama penulis pada contoh ketiga misalnya adalah: Iswanto, H., Pratama, M.R., Utomo, S.P., dan Kurniawan, P.

Baca Juga: Cara Menulis Kutipan

2. Nama dalam Daftar Pustaka

Untuk penulisan nama di dalam daftar pustaka aturannya tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka itu sendiri.

Selengkapnya, kamu bisa pelajari cara menulis daftar pustaka.

3. Derajat Kesarjanaan

Derajat kesarjanaan atau gelar dari penulis tidak perlu dicantumkan.

Hal ini berlaku baik nama penulis di dalam uraian (tinjauan pustaka) ataupun di daftar pustaka.

Nah, itulah beberapa penjelasan tentang tinjauan pustaka, mulai dari pengertian, contoh, sampai cara membuatnya.

Yang perlu digaris bawahi saat kamu membuat tinjauan pustaka adalah: 1) cari sumber yang relevan, 2) cari sumber yang berbobot dan masih baru, dan 3) perhatikan cara penulisan tinjauan pustaka.

Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa lebih paham dan bisa membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar.

Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.

Sekian, semoga bermanfaat.

Referensi Tinjauan Pustaka:

Purwitasari, D., Yuhana, U. L., Rahman, A., Setiawan, B., & Affandi, A. (2016). PDITS: Aplikasi Pangkalan Data Terpadu untuk Mendukung Integrasi Multi Sistem Informasi di Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. SISFO Vol 6 No 1, 6.