Modal Kerja Pengertian umum (best practice) adalah modal yang berbentuk Aktiva Lancar yakni terdiri dari Kas, Bank, Surat Berharga, Piutang dan Persediaan pada sebuah perusahaan. Jumlah total dari aktiva lancar ini sering disebut sebagai Gross Working Capital)\. Sedangkan Nett Working Capital adalah dikurangi Total Hutang Lancar (yang terdiri utamanya dari Hutang Dagang, Hutang Bank). Dengan demikian modal yang berputar (circulating capital) yang apabila terganggu keseimbangannya akan berdampak serius dan segera bagi perusahaan. Untuk itu harus dikelola dengan efektif, efisien dan harus dihindari penyalahgunaan modal kerja yang tidak sesuai (side-streaming). Jenis-Jenisnya Secara umum ada 2 jenis yaitu:
Kapan sebuah perusahaan membutuhkan (tambahan) Modal Kerja? Identifikasi atas hal ini sangat penting untuk dipahami oleh Account Officer (AO) agar tidak terjebak dalam kesalahan perhitungan kebutuhan modal kerja yang dapat menyebabkan terjadinya over-financing atau under-financing. Secara best practice, untuk mengidentifikasi kebutuhan modal kerja maka seorang AO harus memahami Cash-to-cash cycle yang wajar dari sebuah jenis usaha. Beberapa faktor yang mempengaruhi Modal Kerja, antara lain yaitu:
Memanjangnya DI dapat disebabkan karena perusahaan sengaja menambah persediaan sebagai antisipasi pasar atau dikarenakan terjadi kelambatan penjualan. Sebab yang kedua tentunya mempunyai risiko yang lebih tinggi. Semakin panjang umur persediaan akan semakin menambah kebutuhan modal kerja.
Memanjangnya DR dapat disebabkan karena kebijakan perusahaan untuk memberikan keringanan pembayaran kepada pelanggan sebagai strategi peningkatan penjualan. Atau dapat juga disebabkan karena memang ada kemunduran pembayaran dari para pelanggannya; Artinya kualitas tagihan perusahaan memang menurun yang tentunya memiliki risiko tidak tertagih.
Semakin besar dan panjang umur hutang dagang, maka semakin sedikit kebutuhan akan pembiayaan modal kerja. Umur DP mencerminkan tingkat kepercayaan supplier kepada customernya. Semakin panjang DP diartikan tingkat kepercayaan supplier yang tinggi kepada customernya; demikian sebaliknya. Contoh Kasus: Sebuah perusahaan memperoleh kontrak kerja senilai Rp. 10 Miliar. Berapa kebutuhan plafond modal kerja yang diperlukan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, maka terlebih dahulu perlu dipahami beberapa hal sebagai berikut:
Untuk Kondisi Turn-Key Project, kebutuhan Modal Kerja (MK) secara cepat dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut: MK = Nilai Kontrak – (PPN + Uang Muka + Keuntungan) Porsi pembiayaan Bank umumnya sebesar 70%-80% dari kebutuhan Modal Kerja. Sedangkan bila kontrak pembayaran dari Bouwheer adalah Termin-basis, maka harus dibuatkan Cashflow Projection bulanan selama periode proyek. Dari Proyeksi Cashflow tersebut akan terlihat maksimum Negative Cashflow atau Cashflow Gap. Maksimum plafond Modal Kerja yang dapat diberikan adalah sebesar Cashflow gap tersebut dengan porsi pembiayaan Bank 70%-80%. Jadi apabila Kontrak senilai Rp. 10 Miliar tersebut adalah Turn-Key Project, dengan asumsi Uang Muka 20%, PPN 10% dan Profit Margin 20%, maka kebutuhan plafond Modal Kerja yang diperlukan adalah sebesar: MK = 10M – (2M + 1M + 2M) = 5M x 70% (Porsi Bank) = 3,5 Miliar Sedangkan apabila Kontrak senilai Rp. 10 Miliar tersebut pembayarannya per 10% progress dengan masa tagih selama 2 bulan & tanpa ada Uang Muka, maka kebutuhan Modal Kerja sebesar: MK = 10M x 80% (HPP) x 10% (progress) x 2 (bulan-masa tagih) = 1,6 Miliar Dengan asumsi kontraktor mampu membuat progress pekerjaan minimal 10% per bulan. Disamping penentuan jumlah plafond Modal Kerja, ada beberapa hal penting lain yang harus diperhatikan dalam merealisasikan pembiayaan kontrak yakni antara lain:
Daftar Pustaka : Artikel Chairul Aslam – Praktisi Perbankan
You're Reading a Free Preview
Pernyataan berikut yang termasuk kegiatan yang menyebabkan modal sendiri perusahaan bertambah, yaitu 1. Berkurangnya aktiva tetap 2. Bertambahnya hutang jangka panjang 3. Bertambahnya modal sendiri 4. Bertambahnya keuntungan dari operasi perusahaan Pembahasan Pengertian Modal Kerja Pada dasarnya modal kerja atau working capital merupakan suatu aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan, yang memerlukan pengelolaan dengan baik oleh manajer perusahaan. Setiap manajer harus merencanakan beberapa besar aktiva lancar yang harus dimiliki perusahaan setiap bulan bahkan tahun dan darimana aktiva lancar tersebut harus dibiayai. Oleh karena itu manajer selalu mengelola modal kerja perusahaan agar operasional perusahaan lebih optimal dan efisien. Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010 : 112) “Modal kerja adalah modal yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan sehingga operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk menghasilkan laba akan tercapai. Adapun modal kerja itu dapat diperoleh dari modal sendiri ataupun dari pinjaman bank”. Sumber-Sumber Modal Kerja Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi yang merupakan sumber modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan bertambah. Unsur-unsur tersebut meliputi : 1. Berkurangnya aktiva tetap Berkurangnya aktiva tetap kemungkinan karena dijual atau karena depresiasi. Penjualan aktiva tetap akan menambah uang kas, sehingga akan menambah modal kerja. Demikian pula depresiasi aktiva tetap. Depresiasi ini merupakan aliran kas masuk yang akan menambah modal kerja perusahaan. 2. Bertambahnya hutang jangka panjang Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah. Jika kas bertambah, maka modal kerja akan bertambah. 3. Bertambahnya modal sendiri Jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa saham biasa, saham preferen, cadangan-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual sahamnya untuk menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber modal kerja. 4. Bertambahnya keuntungan dari operasi perusahaan Keuntungan (laba) yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan sumber modal kerja karena keuntungan tersebut akan menambah kas. Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah keuntungan yang ditahan atau keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan (para pemegang saham). Oleh karena itu, apabila ada kenaikan laba ditahan maka didalamnya terdapat tambahan kas yang merupakan sumber modal kerja. Penggunaan Modal Kerja Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi yang merupakan penggunaan modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan berkurang. Unsur-unsur tersebut meliputi : 1. Bertambahnya aktiva tetap Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas, sehingga bertambahnya aktiva tetap tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan modal kerja. 2. Berkurangnya hutang jangka panjang Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo atau melunasi hutang jangka panjangnya, maka uang kas perusahaan akan berkurang. Berkurangnya hutang jangka panjang dalam hal,ini merupakan penggunaan modal kerja. 3. Berkurangnya modal sendiri Seperti obligasi perusahaan membeli kembali saham biasa atau saham preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu saham yang berkurang berarti modal sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut memerlukan kas yang merupakan penggunaan modal kerja. 4. Adanya pembayaran deviden kas Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham dapat berupa saham, properti maupun kas. Deviden yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan. Oleh karena itu deviden kas ini merupakan penggunaan modal kerja. 5. Adanya kerugian Kerugian yang diderita perusahaan akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang diterima Kerugian ini harus ditutupi dengan kas oleh perusahaan. Oleh karena itu kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan modal kerja. Pelajari lebih lanjut Demikian pembahasan mengenai perubahan modal sendiri. Untuk mempelajari lebih lanjut dapat dibaca secara lengkap pada link brainly di bawah ini : 1. Materi tentang penyebab perubahan modal brainly.co.id/tugas/1047241 2. Materi tentang transaksi yang mengakibatkan perubahan harta dengan modal pada persamaan akuntansi brainly.co.id/tugas/5971903 3. Materi tentang perubahan pada harta, utang, dan modal brainly.co.id/tugas/10389311 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Detil Jawaban Kelas : X (SMA) Mapel : Ekonomi Bab : Konsep Manajemen Kode : 10.12.6 Kata kunci : perubahan modal sendiri |