Contoh penerapan ekonomi teori dalam kehidupan sehari-hari adalah

Ilustrasi ilmu ekonomi. Sumber: Pixabay

Ilmu ekonomi terbagi menjadi beberapa bidang, yaitu ilmu ekonomi deskripsi, ilmu ekonomi teori, dan ilmu ekonomi terapan. Ekonomi terapan merupakan cabang ilmu ekonomi yang secara khusus membahas tentang penerapan teori ekonomi di kehidupan sehari-hari.

Untuk lebih jelasnya, berikut penulis sampaikan pengertian dan contoh ilmu ekonomi terapan.

Pengertian dan Contoh Ilmu Ekonomi Terapan

Menurut Amrizal dalam buku berjudul Pengantar Ekonomi Mikro, ekonomi terapan (applied economics) bisa dikatakan suatu aktivitas menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskripsi, atau lebih tegasnya bahwa yang menjadi sasaran utama adalah pemanfaatan teori ekonomi sesuai objek yang menjadi tujuan pembahasan.

Terdapat beberapa contoh ilmu ekonomi terapan. Secara garis besar, berikut adalah contoh ilmu ekonomi terapan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber.

Ekonomi perusahaan adalah salah satu ilmu ekonomi terapan yang membahas tentang kenyataan ekonomi dan gejala-gejala yang dialami oleh suatu perusahaan. Terdapat banyak faktor masalah dan solusi di dalam perusahaan yang nantinya dapat menyebabkan kegagalan maupun keberhasilan dari perusahaan tersebut.

Berdasarkan pokok persoalannya, ilmu ekonomi perusahaan terbagi menjadi lima bagian, antara lain persoalan tentang harga pokok, persoalan tentang pembelanjaan, persoalan tentang neraca, persoalan tentang organisasi dan teknik perniagaan, dan persoalan tentang organisasi.

Ekonomi moneter adalah contoh ilmu ekonomi terapan yang secara khusus mempelajari tentang fungsi, sifat, serta pengaruh dari keuangan terhadap kegiatan ekonomi.

Pokok persoalan dalam ekonomi moneter yang dipelajari antara lain peranan dan fungsi uang dalam perekonomian, sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit, struktur dan fungsi bank sentral, pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi, serta pembayaran dan sistem moneter internasional.

Ilustrasi ilmu ekonomi terapan. Sumber: Pexels

Ekonomi perbankan adalah contoh ilmu ekonomi terapan yang mempelajari secara mendalam mengenai keuangan, produksi, dan pendistribusiannya kepada kelompok masyarakat di suatu negara, lengkap dengan peranan dan pentingnya keuangan.

Ekonomi pasar bebas merupakan pasar ideal ketika seluruh keputusan ekonomi dan aktivitas individu yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa adalah sukarela. Penjual dan pembeli memiliki kebebasan dalam memutuskan masalah perdagangan dan bisnis mereka, termasuk yang menyangkut dengan barang, uang, dan jasa.

Seperti namanya, ilmu ekonomi pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan atas lima sila dalam Pancasila.

Ekonomi kesehatan merupakan contoh ilmu ekonomi terapan yang fokus terhadap terapan ilmu ekonomi di bidang kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat.

Contoh ilmu ekonomi terapan ini mempelajari tentang aspek-aspek ekonomi dalam proses pembangunan negara berkembang. Ekonomi pembangunan fokus pada metode pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan sosial.

Terakhir adalah ekonomi syariah. Contoh ilmu ekonomi terapan ini merupakan ekonomi terapan yang memandang, menganalisis, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan berlandaskan prinsip Islam, yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan sunah nabi.

Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari-hari – Ilmu deskripsi dapat diartikan sebagai studi ekonomi yang memaparkan fenomena dan berbagai topik permasalahan perekonomian. Kemunculan permasalahan itulah yang nantinya akan memunculkan symbol, gambaran tertentu dan memperlihatkan angka-angka untuk melihat persoalan agar lebih jelas, dan agar bisa diambil jalan keluarnya. 

Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari pun sering kamu temui loh. Tidak percaya? Nah, beberapa contoh di bawah ini mungkin salah satu atau semuanya pernah kamu temukan. Atau mungkin kamu belum lahir? Langsung saja, simak ulasan sebagai berikut. 

1. Kondisi Ekonomi Indonesia tahun 70-an

Kondisi perekonomian di Indonesia pada tahun 1970-an Indonesia berada di posisi yang baik. Maksudnya industri dan perekonomian nasional pada saat itu di titik sukses. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang dikutip dari economy.okezone.com yang mengungkapkan bahwa fokus tahun 70an pada industri substitusi impor, pada waktu itu yang namanya kebijakan industri banyak dipengaruhi struktur proteksi terhadap industri dalam negeri. Dalam periode tersebut struktur proteksi itu dikembangkan. Dimana sektor itulah yang waktu itu dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian.  

Sayangnya, pertumbuhan ini tidak berjalan mulus dan konsisten. di tahun 80-an kebijakan industri substitusi impor mengalami perlambatan. Saat itu satu persatu banting setir. Meski sempat melemah, ternyata itu salah satu cara untuk menyiapkan sistem baru. Sehingga ketika kebijakan substitusi impor diubah secara besar-besaran, saat masa orde baru perekonomian semakin kuat. pertumbuhan transaksi pun juga berjalan mulus.

Baca juga : 6 Tujuan Dan Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro

2. Kondisi Ekonomi Amerika Pasca Perang Dunia II

Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang kedua adalah kondisi ekonomi Amerika pasca perang dunia II. Sistem moneter Internasional sempat mengalami keterpurukan di periode dua perang dunia. Dampak dari perang dunia tersebut mengakibatkan rusaknya mekanisme pasar bebas dan menurunnya volume perdagangan internasional. Tentu saja ini pun juga mempengaruhi daerah-daerah lain di dekat negara Eropa. Dulu Amerika serikat pun juga pernah terancam kehilangan pasar di Eropa Barat. 

Tentu saja Amerika tidak ingin kehilangan kesempatan ini dengan segera membuat tindakan. Yaitu dengan memperbaiki sistem moneter internasional dengan membentuk sistem Bretton Woods. Ternyata dalam proses evaluasi tidak dilakukan Amerika sendirian, tetapi bersama dengan Inggris. Sehingga perlahan perekonomian pun membaik. Pasca perang Dunia II inilah yang akhirnya melahirkan istilah Uni Soviet sebagai kekuatan ekonomi yang dominan.

3. Sistem Pertanian Di Bali

Bali menjadi salah satu tempat wisata yang paling diunggulkan. Di mata wisatawan luar negeri, Bali sangat populer bagi mereka. Selain karena panorama, karena di sana memang masih banyak sekali tempat-tempat persawahan. Jika secara umum bali dikenal sebagai pulau yang menawarkan wisata laut, ternyata bali juga memiliki potensi wisata di bidang pertanian. 

Bidang pertanian yang disuguhkan pun luar biasa ciamik. Sangat alami dan masih asri. Itu sebabnya, wisatawan dari luar sangat menikmati kesejukan alam. Sayangnya semua ini mulai diragukan, karena banyak sektor pertanian yang dimanfaatkan untuk akses jalan dan untuk memajukan objek wisata di sana. Dimana justru secara tidak langsung telah menyingkirkan kealamian yang telah dimiliki. 

Baca juga : 9 Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi dan Jenis-jenisnya

4. Inflasi yang Meningkat Di Tahun 1998

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa perekonomian di Indonesia tahun 1997 tidak pernah mengalami minus. Namun setelah melewati tahun tersebut, perekonomian sempoyongan. puncaknya di tahun 1998 terus merosot. Akhir tahun 1998 memang ekonomi sudah tidak lagi merosot dan ada peningkatan, meski sangat kecil. 

Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa terjadi krisis moneter pada tahun 1998? Jawabannya sederhana, ternyata karena efek rendahnya tingkat kepercayaan pasar dan masyarakat, sehingga bola salju krisis moneter semakin menggelinding. Didukung masalah politik akan ketidakpastian terkait suksesi kepemimpinan nasional. Belum lagi karena dipengaruhi oleh besarnya hutang luar negeri yang hampir habis. 

Per Maret 1998 kala itu tercatat utang luar negeri mencapai 138 miliar dolar AS yang dilakukan oleh swasta. 2/3 nya hutang jangka pendek yang jatuh tempo di tahun tersebut, sedangkan ada 14,44 miliar dolar AS sebagai cadangan devisa. Ternyata dampak krisis moneter ini merambah ke banyak sektor, tidak pandang bulu, mulai dari perusahaan hingga bank-bank sekalipun.

5. Penetapan APBN Tahun 2019

Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari-hari terkait penetapan APBN tahun 2019. Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang kamu temui dan rasakan adalah penetapan APBN tahun 2019 ini. Seperti yang dirilis oleh Kompas.com menuliskan bahwa APBN 2019 tidak mengalami defisit, dan menuju ke positif. Dimana angka kemiskinan semakin turun.

Tahun 2019 target penerimaan perpajakan tumbuh 15,4% dari outlook APBN 2018 yang lalu. Rasio pajak Sekitar 12,2%. kontribusi penerimaan juga naik dan dapat digunakan sebagai stimulus motor untuk meningkatkan iklim investasi serta daya saing. 

“Alokasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan SDM, penguatan Infrastruktur, peningkatan efektivitas program perlindungan sosial, pelaksanaan agenda demokrasi, penguatan birokrasi, serta antisipasi ketidakpastian termasuk mitigasi risiko bencana,” ujar Sri Mulyani dalam ekonomi.kompas.com

Dari sini tampak ada perubahan baik perekonomian secara makro di Indonesia. Tentu saja harapan ini semoga konsisten sampai tahun-tahun yang akan datang. Jadi tidak hanya satu tahun atau dua tahun saja, tetapi selamanya. 

Baca juga : Kenali 4 Masalah Mendasar Dalam Ekonomi Produksi

Itulah contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari. Sebenarnya masih ada banyak lagi contoh lain. Tidak hanya ditinjau secara makro secara mikro pun juga banyak contoh konkritnya. Misalnya untuk ekonomi mikro, contoh penerapan ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari dapat kita temui dalam kondisi perekonomian rumah tangga, perhitungan pengeluaran biaya rumah tangga dalam sebulan, dan lain sebagainya. 

Atau mungkin contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang sering kamu temui dalam organisasi kampung. Misalnya ketika rapat dengan takmir atau rapat kampung yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi desa, termasuk pula pendapatan asli desa (PAD) hingga perencanaan anggaran biaya hidup anak kos selama bulan sekalipun termasuk dalam contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari loh. 

Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari paling sederhana dan sudah biasa kamu jalani. Yaitu kenaikan biaya uang kuliah per semester pun juga termasuk dalam ekonomi deskriptif. Bakan masalah tentang kenaikan inflasi di lingkungan kampus per semester juga menjadi bagian di dalamnya. 

Baca juga : 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia

Produk Terkait

Dapatkan buku-buku ekonomi sebagai bahan referensi untuk kuliah di Toko Buku Deepublish.